Mystical Journey - Chapter 621

Bab 621: Track 3

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

“Apa yang harus kita lakukan sekarang ?!” Rencana asli Rose Dahm telah digagalkan oleh Garen, dan sekarang dia tidak tahu harus berbuat apa.

Dalier menoleh ke belakang dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Matanya jelas penuh dengan niat yang rumit.

“Terus berlari dan jangan panik. Saya masih punya rencana cadangan lain. ”

“Baiklah.” Rose Dahm mengangguk.

Dibandingkan dengan keduanya yang memiliki stamina luar biasa, Cohen sangat kelelahan setelah berlari cepat selama sepuluh menit ini. Dia sudah di ambang kehancuran; kedua matanya berputar meskipun kakinya mempertahankan kecepatan yang mengejutkan.

Ketika seseorang melihat lebih dekat, orang bisa melihat aura hitam bercahaya di kakinya.

Meski begitu, dia sangat kelelahan sehingga dia bahkan tidak bisa berbicara tetapi terengah-engah.

Terowongan itu gelap gulita dan hanya Halaman Buku Terbaik yang samar-samar bersinar.

Terowongan itu menjadi semakin sempit sampai jarak antara dinding batu menyusut dari lima meter menjadi hanya satu meter.

Bola batu yang muncul di depan menjadi lebih tipis dan lebih tipis ke titik itu harus disebut roda batu bukannya bola batu.

Langkah kaki yang kuat dari ketiganya terus bergema di terowongan. Melihat Cohen berada pada batasnya, Rose Dahm berbalik dan menepuk pundaknya.

“Aku bisa meminjamkan energimu untuk sementara waktu dari hari berikutnya. Namun, Anda perlu istirahat selama seminggu untuk pulih sepenuhnya. Ingat bahwa.”

Cohen mengangguk dan tiba-tiba dia merasa sangat energik. Semua kelelahan dari sebelumnya benar-benar hilang dan yang menggantikannya adalah energi yang menyegarkan.

“Ini terasa hebat !!” Dia hanya bisa berkomentar.

“Ke kanan !!” Teriak Dalier.

Ketiganya berbelok ke kanan dan pergi ke sudut yang muncul di depan mereka. Setelah itu, mereka berbelok ke kiri dan pergi ke sudut gelap gulita.

Boom boom boom …

Tiga roda batu berguling melewati mereka, memenuhi seluruh lorong.

Mereka masih bisa samar-samar mendengar lelaki tua itu berteriak di bagian paling belakang.

“Takdir…”

Ketiganya tidak berani berhenti bergerak ketika mereka keluar dari sudut dan terus berlari. Setelah mereka memanjat keluar dari celah kecil, itu menghilang dan membentuk kembali ke dinding batu, seolah-olah sudut itu tidak pernah ada di sana.

“Ini sangat misterius!” Jawab Cohen penuh semangat.

“Kekuatan Halaman Buku Terbaik tidak ada habisnya. Dalier menggunakan kekuatannya untuk menarik kami ke ruang yang tak seorang pun kecuali kami bisa masuk untuk menghindari roda batu. ”Rose Dahm menjelaskan.

“Logika apa itu?”

Ledakan!!

Sebuah ledakan besar bisa terdengar dari belakang, mematahkan hukumannya.

“Cepat !!!” Dalier berteriak, “Dalam seratus meter lagi hanya melompat sejauh yang kamu bisa! Abaikan apa pun yang akan terjadi! Melompat! Dengan sekuat tenaga! ”

Kecepatan trio itu sangat cepat, seperti halnya tembakan kilat melalui terowongan. Pada saat itu, seolah-olah tubuh mereka diregangkan ketika ketiganya menjadi garis hitam dan melakukan perjalanan seratus meter dalam sekejap.

Bangku gereja!!

Itu jalan buntu di depan dan tidak ada jalan yang tersisa.

Ketika ketiganya berbelok ke sana-sini di lorong, Dalier adalah orang pertama yang melompat dan memanjat dinding batu.

Mendesis!!

Suara bisa terdengar mirip dengan suara yang dipancarkan dari radio atau televisi.

Dia melompat dan ketika dia akan bertabrakan dengan tembok batu, dia memasuki dinding batu dan menghilang seperti orang yang melompat ke kolam.

Tanpa ragu-ragu, Rose Dahm juga melompat ke dalamnya seolah-olah tembok batu itu hanya ilusi. Namun, pada kenyataannya, itu hanya cermin, bukan dinding batu.

Cohen bahkan tidak bisa bereaksi pada waktunya karena kakinya bahkan tidak mendengarkan perintahnya dan dia didorong ke dinding batu.

Ahhhhh !!

Dia berteriak ketika dia menghilang melalui dinding batu.

Dalam sekejap, pria berambut emas itu tiba di tempat kejadian dan berhenti bergerak.

Garen melihat sekeliling tetapi dia tidak melihat jejak mereka. Dia memindahkan ujung kakinya ke sana-sini dan menemukan jejak kaki ketiganya.

Dia kemudian melihat jalan buntu di depannya.

Dia kemudian langsung muncul di depan dinding batu dan memberikan pukulan yang bagus !!

Ledakan!!

Terowongan itu bergetar hebat ketika batu dan awan debu yang tak terhitung memenuhi udara. Saat angin bertiup dan awan debu mereda, retakan seperti jaring muncul di dinding batu.

Di tengah celah adalah lubang yang jelas dari kedalaman yang tidak diketahui.

Garen mengeluarkan tangannya yang memiliki sarung tangan kulit di dinding luar dan melatih bahunya. Seluruh lengan kanannya ada di dalam dinding batu, sampai ke bahunya.

“Ini solid?” Dia bergumam skeptis.

Dia melihat sekelilingnya.

Pandangannya dipenuhi dengan kekuatan luar biasa dalam kegelapan. Itu sangat menakutkan bahkan beberapa tikus yang ada begitu ketakutan sehingga mereka ketakutan.

Ledakan!!

Dia meninju dinding batu sekali lagi.

Boom boom boom boom !!!

Kepalan demi kepalan.

Ledakan bisa didengar dan terowongan terus bergetar.

Garen terus meninju dinding batu dengan kedua tangannya. Tangannya sekeras bor saat ia membuat lubang di dinding dengan setiap pukulan.

Tiba-tiba, dia berhenti bergerak dan melihat ke belakang.

Buk, Buk, Buk.

Suara kruk yang mengenai lantai muncul di belakang Garen.

Orang tua misterius itu perlahan muncul di sudut pintu masuk. Dia memegang tengkorak seekor kambing gunung di atas tongkat kayu di tangannya, dan dia menatap Garen dengan tenang.

“Apakah kamu … seorang manusia?”

Orang tua itu menggunakan bahasa Inggris internasional yang agak aneh untuk memintanya.

Dia tampak terkejut, skeptis, dan heran.

Hehe.

Garen tersenyum ketika dia mengeluarkan anggota tubuhnya dari dinding batu. Saat dia berbalik, puing-puing besar jatuh dari dinding batu.

“Katakan, ke mana mereka pergi?” Garen menatap lelaki tua itu seperti singa yang menatap mangsanya.

“Aku tidak tahu.” Pria tua itu menggelengkan kepalanya. “Meskipun aku tidak tahu ke mana mereka pergi, aku tahu mereka pada akhirnya akan kembali ke sini.”

Sekali lagi, ia menganalisis Garen dari ujung kepala sampai ujung kaki.

“Fana, kamu memiliki tubuh dan kehendak yang luar biasa. Apakah Anda keberatan memberi tahu saya bagaimana Anda mendapatkan kekuatan seperti itu? ”

Tubuhnya dipenuhi dengan kekuatan misterius yang tidak bisa dilihat.

“Sebagai gantinya, aku akan mengajarimu sumber kekuatanku.”

“Oh!” Garen menepuk debu di tangannya dan memberikan senyum yang aneh. Ini adalah pertama kalinya dia berhubungan dengan seseorang dengan kekuatan yang kuat. Dibandingkan dengan Blood Breeds dari masa lalu, pria tua di depannya ini terus-menerus dikelilingi oleh medan kekuatan misterius. Itu tampak seperti semacam aura yang mengalir namun tampak seperti lava. Ini membuat orang itu semakin misterius.

Garen tidak dapat menentukan apa itu.

“Bukankah kekuatanmu hanya bisa digunakan oleh wanita?”

“Kamu sepertinya tahu benar. Terus terang, terlepas dari apakah itu penyihir atau kita laki-laki, kita dapat menggunakan kekuatan leluhur kita. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa tingkat keberhasilan untuk perempuan jauh lebih tinggi karena laki-laki memiliki kecenderungan lebih rendah untuk mencapai kedamaian karena keserakahan mereka akan kekuasaan, yang mempengaruhi nasib kekuatan leluhur. ”Lelaki tua itu menjelaskan. “Karena itu jika para wanita memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan kekuatan leluhur, mereka tidak akan mampu menahannya.”

“Apakah kamu yakin mereka akan kembali ke sini?” Garen mengulangi pertanyaannya sekali lagi.

“Tentu saja. Ini adalah titik lompatan sehingga mereka tidak akan bisa melarikan diri di sini. ”Pria tua itu mengangguk.

Garen percaya dia sebagai tujuan pria tua itu jelas sama dengan tujuannya. Dia mengincar buku yang dimiliki trio itu. Karena lawannya tidak panik sama sekali, dia pasti mengatakan yang sebenarnya.

“Apa item halaman buku hitam itu?”

Pria tua itu mendengarkan dan sedikit terpana.

“Apakah kamu mengejar sesuatu yang tidak kamu ketahui?” Dia menatap Garen dengan tak percaya seolah-olah dia tidak percaya ada orang seperti itu di dunia ini.

“Apakah kamu tidak takut barang itu akan berbahaya bagimu?”

“Sesuatu hanya berbahaya ketika itu menggairahkan lebih dari yang bisa ditangkal tubuhmu.” Garen mengangkat bahu. “Selama seseorang cukup kuat, maka benda berbahaya hanya bisa menjadi nutrisi bagi diri yang lebih kuat.”

“Itu akan menuntutmu untuk menghabiskan kekuatan hidupmu. Bahkan Breed Darah bahkan tidak akan berani tumbuh dengan cara seperti itu. “Orang tua itu berkata.

“Itu masalahku.” Garen tersenyum. “Sekarang beritahu saya. Apa halaman buku hitam itu? ”

Keduanya berhenti berbicara ketika mereka saling memandang.

Setelah beberapa lama.

Orang tua itu akhirnya membuka mulutnya dan kali ini, suasana hatinya jauh lebih baik.

“Itu adalah Halaman Buku Terbaik. Dikatakan bahwa itu berisi catatan dan pengetahuan tentang dunia yang tidak dikenal. ”

“Apa efeknya?”

Pria tua itu tidak segera menjawab ketika dia menatap Garen.

“Keserakahanmu akan membawamu ke jurang.”

“Jurang tidak akan mampu menghentikanku.” Garen tersenyum dan gigi putihnya berkilau dalam kegelapan.

“Kamu terlalu gila.” Lelaki tua itu memegang erat tongkatnya.

“Antara kalian dan para Breed Darah, siapa yang lebih kuat?” Garen tiba-tiba mengajukan pertanyaan yang sangat sensitif.

“Hmpf!” Pria tua itu mendengus ketika matanya menjadi hitam. Dia mengangkat tongkatnya tinggi-tinggi dan membantingnya ke tanah.

Itu tampak lambat tetapi pada saat itu, tongkat itu sepertinya menyentuh tanah seperti ilusi.

Gedebuk!!

Di tengah suara yang jernih.

Tubuh Garen bereaksi terhadapnya.

Benda-benda seperti ular hitam atau panah tajam ditembakkan ke Garen.

Garen menggerakkan tangannya ke dalam bentuk cakar dan melambai-lambai di udara ketika peluit yang tajam bisa terdengar dengan setiap serangan. Beberapa garis putih dapat dilihat saat ruang hampa dibuat.

Dalam kegelapan, matanya bersinar merah seolah-olah ada sesuatu yang bersinar keluar dari dalam matanya. Mata merah itu mengerikan untuk ditonton.

Ledakan!

Dengan suara tabrakan yang dalam, cakar itu berhenti pendek, kurang dari satu meter dari orang tua itu.

“Keterikatan!” Pria tua itu berteriak. Tidak ada cahaya maupun gerakan.

Dalam kegelapan, hanya suara kruk yang mengenai tanah yang bisa terdengar saat bergema di terowongan.

Seolah-olah semuanya adalah ilusi karena tidak ada cahaya, tidak ada kelainan. Pria tua itu mundur beberapa langkah saat dia memandang Garen dengan tenang.

Dia tidak memiliki gerakan tambahan saat dia menatap dengan tenang. Tanpa diketahui Garen, tatapan ini telah menciptakan kekuatan yang kuat.

–> Baca Novel di novelku.id <–