Mystical Journey - Chapter 325

Bab 325: Dugaan 1

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Sinar matahari keemasan berserakan.

Di tengah rumput zamrud, jalan tanah kuning melengkung dan melaju ke depan ke kejauhan.

Di jalan, tiga kereta hitam melaju perlahan ke depan.

Garen duduk di kereta, diam-diam memandang ke luar jendela kereta.

Di sebuah gunung yang tinggi jauh di sebelah kiri mereka, ada barisan benteng abu-abu, dinding sekelilingnya yang bergerigi membungkus mereka di tengah. Beberapa bagian tembok sudah diruntuhkan. Semuanya diam.

Beberapa kelelawar hitam besar berputar-putar di atas benteng, dan bahkan ada kelelawar hitam yang terbang keluar dari dalam benteng.

Ada bau sesuatu yang terbakar di api besar di udara.

Garen mengeluarkan arloji sakunya untuk memeriksa waktu: 3:24.

“Mari kita istirahat sebentar, kita sudah berada di jalan sepanjang pagi,” katanya dengan tenang.

Dia tidak berbicara dengan keras, tetapi itu hanya cukup untuk dua gerbong lainnya untuk mendengarkannya.

Dia duduk di kereta tengah, dan Reylan duduk tepat di seberangnya.

Gerbong di depan mereka membawa Angel dan Kelompok Berburunya. Di belakang mereka ada Lala dan beberapa persediaan seperti makanan dan minuman yang harus mereka bawa.

Tiga gerbong itu langsung berhenti pada saat bersamaan. Tiga kuda hitam yang disimpang secara alami berhenti tanpa mengharuskan siapa pun untuk memesannya.

Garen membuka pintu kereta dan turun dari kereta. Dia mengangkat pandangannya untuk melihat sekeliling.

Segala sesuatu di sekitarnya adalah dataran rumput hijau zamrud, dengan semak-semak bunga di setiap sisi untuk menyambut pelancong. Semak-semak memiliki bunga merah dan kuning kecil, luar biasa bersemangat. Angin sepoi-sepoi membuat bunga-bunga mungil ini bergoyang tertiup angin.

Dia mengikuti dataran dan menatap ke kejauhan. Dataran hijau berumput berlanjut ke benteng di gunung yang jauh, dengan pohon willow kuning yang sekarat menghiasi hamparan hijau besar di antaranya.

Garen mengangkat kepalanya untuk melihat benteng, sedikit mengernyit.

“Ini adalah benteng pribadi dekat Iron Tank City, kita belum meninggalkan wilayah pemerintahan Iron Tank City.” Reylan turun dari kereta di belakang Garen, suaranya dalam. “Kita membutuhkan setidaknya satu hari lagi untuk meninggalkan wilayah itu, menilai dari kecepatan kita saat ini.”

“Sepertinya benteng itu sudah ditaklukkan,” tebak Garen.

“Jelas, yang terbang di langit adalah Kelelawar Carrion. Kelelawar ini keluar di siang hari dan beristirahat di malam hari. Tidak seperti kelelawar normal, mereka hanya memakan mayat yang membusuk, ”jawab Reylan dengan tenang. “Kelelawar Carrion hanya akan muncul jika tidak ada bahaya, mereka sangat pengecut. Baik itu monster atau manusia, itu semua hal yang menurut para kelelawar ini harus mereka hindari. ”

Dia mengeluarkan buku catatan kecil, dan mulai dengan cermat mencatat sesuatu. Dia tidak tahu apa, dan hanya bisa mendengar goresan pena yang dibawanya ke mana-mana di atas kertas.

Garen mengangguk, menunjukkan bahwa dia mengerti.

“Berapa lama lagi persediaan makanan dan air kita bisa bertahan?”

“Aku akan memanggil Lala keluar. Dia tahu jawaban terbaik ini, ”Reylan mengerutkan kening, dan berjalan langsung ke gerbong ketiga.

Dia dengan cepat naik ke gerbong ketiga, tetapi dia tidak mendengar dia memarahi Lala.

“Saudaraku, datang dan lihatlah. Lala sepertinya sakit parah, ”suara Reylan datang dari kereta.

Garen melirik anggota Kelompok Berburu, yang baru saja turun dari kereta mereka, melambai sebagai cara untuk menyuruh mereka beristirahat. Sambil melangkah menuju kereta ketiga, dia melangkah masuk dari pintu kereta terbuka lebar.

Itu sedikit dingin dan lembap di gerbong, segala macam barang lain-lain dalam tong berserakan interior gelap. Tong kayu kuning itu dibungkus salib dengan sabuk logam. Lala bersandar pada tong kayu, wajahnya memerah dan napasnya terengah-engah.

“Batuk … batuk …” Lala batuk dengan sakit, suara dahak di tenggorokannya. Dia memegang dadanya dengan tangannya, seolah-olah tidak bisa mengatur napas. Bahkan ketika dia duduk di tanah, itu lemah.

Dia hanya mengenakan gaun musim panas abu-abu, tanpa kaus kaki panjang.

Garen mengamati seluruh tubuh Lala, berjongkok, dan dengan ringan mengambil kain di bahu kanan gaun itu, dengan hati-hati melepaskan setitik hitam darinya.

“Aku … merasa seperti … tidak bisa bernapas …” kata Lala dengan susah payah. Tatapannya pada Garen seolah-olah dia melihat penyelamatnya, matanya menyala.

Garen menghela nafas, menekan dadanya dengan ringan dengan tangan kanannya.

“Saudaraku!” Suara Reylan datang dari sampingnya, terdengar tidak senang ketika dia meraih tangan Garen, “Itu hanya pelayan, tidak apa-apa jika dia mati, tapi jangan biarkan dia memberikannya padamu.”

Garen meliriknya. Mata kuning pucat Reylan bersinar dengan kecemburuan dan ketidakpuasan. Dia mengalihkan pandangannya sedikit, mengalihkan tatapan penuh kebenciannya pada Lala.

“Dia mengalami serangan asma, itu salah saya karena tidak berpikir ke depan. Saya membiarkannya hidup lama di tempat dengan sirkulasi udara buruk, dan tempat berkembang biak bagi bakteri dan mikroorganisme lainnya juga. Dia hanya orang normal, sudah tidak buruk dia bisa bertahan selama ini tanpa jatuh sakit. ”

“Biarkan dia mati, kita tidak punya obat untuk asma.” Tatapan Reylan berkedip. “Aku akan mengurus persediaan ini untukmu.”

“Pergi sekarang,” kata Garen dengan tenang. “Jadilah gadis yang baik.”

Reylan memelototi Lala dengan sedih, sebelum akhirnya turun dari kereta.

Garen berbalik, menangguhkan telapak tangan kanannya di dada Lala. Jari-jarinya mengembang dengan cepat, berubah menjadi lima batang baja hitam tebal.

Pukulan-pukulan-pukulan…

Jari-jarinya langsung mulai menghiasi paru-paru Lala dengan cepat.

“Aku tidak tahu metode penyembuhan yang sebenarnya, jadi aku hanya bisa mengurangi gejalamu untuk saat ini. Dan selain itu, saya tidak terlalu yakin itu asma, ”katanya lirih, memandang Lala dengan rileks sambil melanjutkan perawatannya.

Dadanya yang lembut terus bergeser ke berbagai bentuk di bawah tangan Garen.

Lala baru saja pulih ketika dia merasakan sensasi aneh di dadanya, dan wajahnya memerah lagi. Dia menoleh ke samping, tidak yakin bagaimana harus menjawab.

Di sisi lain, Garen tidak terganggu. Setelah dengan cepat menyelesaikan masalah qi darah yang tersumbat di paru-parunya, dia akhirnya menambahkan sedikit lebih banyak kekuatan ke telapak tangannya.

Wah!

Lala maju ke depan, dan mengeluarkan seteguk dahak hitam.

Dahak hitam itu akan mendarat di tubuh Garen, tetapi dia menjentikkan jari-jarinya untuk mengeluarkan semburan udara yang menembaknya dari kereta dan ke rumput jauh.

Garen berdiri, hatinya sedikit tenggelam.

“Begitu kamu jatuh sakit pada saat ini, dalam keadaan ini, sangat sulit untuk menemukan obat untuk merawatmu. Saat ini, yang bisa saya berikan adalah obat untuk mengurangi peradangan dan batuk. Sisanya terserah padamu.”

Lala mengangguk. “Tidak apa-apa, aku akan segera sembuh.” Dia tersenyum pada Garen, memberitahunya untuk tidak khawatir.

Namun, Garen mengerutkan kening. “Aku menemukan kotoran kecoa di pakaianmu, lebih baik jika kamu tidak tinggal di sini lagi. Ganti kereta. ”

Lala mengangguk, dia memperhatikan alasan ini juga.

Garen menggelengkan kepalanya dan turun dari kereta, berhadapan muka dengan Reylan yang gemuruh.

“Apa masalahnya?”

“Kau seharusnya tidak setuju untuk membiarkan dia ikut,” kata Reylan dengan suara rendah. “Orang itu adalah beban. Dia tidak perlu khawatir tentang apa pun, dan sekarang dia jatuh sakit, dia tidak bisa melakukan hal kecil sama sekali! Kenapa kita harus menjaganya? ”

“Kau sedikit ekstrem, Reylan,” Garen mengerutkan kening. “Keluarganya meninggal dalam perang sebelumnya, dan sekarang dia tidak memiliki kerabat lain, jadi dia tidak punya pilihan selain ikut dengan kami.”

“Jadi apa?” Reylan memandang kereta itu dengan cemburu, “Saudaraku, jangan bilang kau ingin meniduri pelacur itu? Bukankah dia sedikit lebih cantik, dengan kulit yang sedikit lebih baik !? Apakah Anda masih berharap untuk menikmati diri sendiri dalam keadaan seperti ini? Jika waktu normal, saya akan menangkap sebanyak yang Anda inginkan untuk Anda! Tapi sekarang berbeda! ”

Garen melihat ekspresinya dan tahu bahwa dia semakin cemburu pada Lala. Setelah wajahnya sendiri hancur, dia menjadi sangat cemburu pada wanita lain dengan wajah penuh.

“Saya berjanji kepadanya bahwa jika dia bekerja untuk saya, dia akan mendapatkan keamanan yang memadai sebagai balasannya. Saat ini, saya belum mencapai janji itu, ”katanya lembut. “Baiklah, Reylan, aku tahu kau sedang dalam suasana hati yang buruk, tapi jangan lupakan orang lain!”

Reylan tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi ekspresinya menjadi lebih gelap, dan akhirnya dia berbalik dan pergi tanpa sepatah kata pun.

Garen memijat pelipisnya, merasakan sakit kepala.

Melihat matahari di atasnya, sinar matahari keemasan cerah tapi tidak terlalu hangat.

Dibandingkan dengan Lala, Reylan memang jauh lebih penting. Dia masih mengajarinya banyak pengetahuan dasar tentang cara mempelajari Derivator. Saat ini, dia tidak punya pilihan selain mengandalkannya. Itu sebabnya Garen juga tidak bisa membuatnya kesal.

Tapi pandangannya yang terpelintir tentang dunia dan nilai-nilai memang bisa menyebabkan tim banyak masalah.

Dari sisi Grup Berburu, Angel berjalan mendekat, ekspresinya bingung.

“Apa masalahnya?”

“Lala jatuh sakit, mungkin asma akut,” jawab Garen tak berdaya. “Dia satu-satunya orang normal di antara kita, dan tubuhnya juga tidak sekuat itu, ditambah dia terluka sebelumnya. Sudah tidak buruk kalau dia hanya jatuh sakit sekarang. ”

“Sekarang apa yang harus kita lakukan?” Angel juga mengerutkan kening. Dia juga memiliki kesan yang bagus tentang Lala, pelayan yang berbakti. “Aku masih punya Tavinipin di sini, bawa ke dia dan mungkin bisa membantu.”

“Harus baik-baik saja.”

Garen membawa obat itu ke Lala, dan setelah memakannya, dia pulih sedikit tidak lama. Obat semacam ini kebanyakan untuk menekan batuk.

Garen tidak terlalu memikirkannya. Dia membiarkan White Dragon yang Membatu memimpin jalan, dan menyuruh Dual Headed Salamander mengendarai dua Kadal Membatu untuk mengawasi bagian belakang. Di kedua sisi, Deep Swamp Croc dan Resonance Hawk berdiri menjaga dari kejauhan. Mereka membawa banyak parasit bersama mereka, mengusir monster kuat yang mungkin muncul di dekatnya, dan hanya membiarkan beberapa orang yang lebih lemah untuk masuk sehingga Angel dan yang lainnya dapat berlatih.

Poin potensial terus meningkat, tetapi pada kecepatan yang sangat lambat. Itu jauh dari waktunya di Iron Tank City.

Mereka pada dasarnya tidak bertemu karakter kuat sama sekali di alam liar.

Setelah itu, mereka berjalan lebih dari satu hari lagi, sampai mereka mencapai perbatasan wilayah Kota Tank Besi. Yang mereka temui di jalan adalah monster Form One, dengan monster Form Two yang sangat sedikit. Tidak perlu mengusir mereka sama sekali, jadi Garen memutuskan untuk membiarkan bawahannya mengabaikan mereka semua, membiarkan mereka masuk secara langsung.

Sekarang, potensi poinnya telah mencapai 125 poin yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia telah menimbun mereka sejak Iron Tank City.

Dia berencana untuk menimbun lebih banyak sekaligus, dan kemudian memfokuskan mereka untuk mengembangkan Black-Striped White Tiger.

******************

Sinar matahari pagi yang pucat menyinari celah-celah tirai.

Garen perlahan terbangun dari mimpinya, memijat bagian belakang lehernya, merasa sedikit sakit. Ketika dia membuka matanya, dia melihat Reylan, yang berbaring di seberangnya, sedang tidur nyenyak di sisinya.

Segalanya hening di luar, kecuali sesekali mendengus kuda-kuda yang tersimpang.

Dia duduk dari kursi bantal, dan menarik selimut di tubuhnya, mengenakan celana kulitnya. Dia mengupas kayu kosong dari dinding kereta di sebelah kanan mereka dan membiarkannya turun, menyangganya dengan dua tongkat kayu untuk membentuk meja sederhana.

Mengambil sayuran kering dan dendeng yang belum selesai dimakannya tadi malam, Garen mengambil dua gelas besar air dari botol air, dan melemparkan sayuran kering dan daging ke dalamnya.

Dan kemudian dia memegang satu gelas di masing-masing tangannya, telapak tangannya sedikit bersinar seperti batu giok merah.

Setelah lebih dari satu menit, aroma dendeng dan sayuran kering tercium di seluruh kereta.

“Kakak?” Reylan bangun dari tidurnya, menatap Garen dengan mata buram. Dengan meja di antara mereka, dia langsung melihat dua gelas besar di atas meja.

Uap putih melayang keluar dari mulut cangkir, membawa aroma yang samar.

–> Baca Novel di novelku.id <–