Mystical Journey - Chapter 289

Bab 289: Pecahnya Perang 1

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Langit dipenuhi dengan nuansa abu-abu. Awan besar bergerak cepat untuk membentuk kelompok, lalu menghilang ke udara tipis.

Bumi bergetar. Di dataran hijau yang berumput, banyak kista hitam muncul, seolah-olah mereka adalah tumor bumi. Mereka seperti detak jantung, seperti organ yang sebenarnya.

Whoooshhh …

Beberapa elang putih-emas raksasa melayang di langit, membawa pengendara yang sarat baju besi perak di punggung mereka. Para penunggang yang memegang tombak besar dan panjang ternoda darah kering di seluruh tubuh mereka.

Seekor elang puncak abu-abu membentangkan sayapnya, terbang di bawah salah satu elang raksasa.

Ada cahaya perak samar dalam visi elang abu-abu, karena itu dengan jelas mengamati semua yang terjadi di bawah.

Di dataran di bawah ini, masing-masing kista hitam mulai menggeliat. Mereka memiliki empat mulut penuh gigi tajam yang terletak di sisi mereka. Saat mulut mereka terus-menerus membuka dan menutup, mereka memuntahkan makhluk hitam bertanduk tunggal.

Makhluk-makhluk itu dibangun seperti kadal raksasa yang meringkuk, masing-masing dengan tanduk seperti taring hitam di dahi mereka, disertai dengan sepasang sayap hitam raksasa.

Mereka membentangkan sayap mereka, mengeluarkan suara-suara aneh. Mengibaskan lendir di tubuh mereka, mereka melompat ke udara, langsung menuju elang putih keemasan.

Elang kelabu diam-diam terbang menjauh, menyelam ke tanah di bawahnya.

Saat ia terbang di atas hutan hijau gelap, mengamati dari atas, ia bisa melihat sejumlah besar binatang buas bertarung dengan kekejian raksasa seperti kadal. Raungan serigala dan beruang bisa terdengar saat mereka terkoyak oleh kadal raksasa.

Melintasi hutan, elang abu-abu mengeluarkan teriakan ringan, dengan lembut terbang menuju jalur abu-abu yang terletak di sisi lain hutan.

Di jalan raya, sekelompok pengendara berjubah abu-abu berlari ke depan dengan kuda mereka. Seorang laki-laki botak di depan mengangkat tangannya, membiarkan elang abu-abu turun dari langit, mendarat di lengannya.

Gah !!!

Serangkaian suara aneh bisa terdengar di kejauhan, seperti lolongan binatang buas sebelum kematian mereka.

“Ini seperti burung gagak, tetapi juga seperti kelelawar. Benar-benar menjijikkan. ”Gadis berjubah abu-abu di belakang botak mengerutkan kening saat dia berbicara. “Garen, apakah kita akan segera kembali ke guild perang?”

Botak menggelengkan kepalanya.

“Tidak ada waktu. Kita benar-benar tidak boleh kembali sekarang untuk menghindari direkrut sebagai penjaga untuk mempertahankan kota, yang akan membatasi kebebasan kita. Ayo pergi ke tempat saya. Para penjaga tidak akan bisa bertahan lama. ”

“Bagaimana dengan tiga bocah di belakang kita?” Angel menoleh untuk melihat gadis di atas kuda putih, dan kereta mewah mengikuti dari belakang. Tirai berayun terbuka untuk mengungkap wajah dua gadis muda.

“Biarkan mereka. Kami tidak memiliki tanggung jawab untuk melindungi mereka, “gumam Garen.

Dua kuda jantan hitam mereka berlari cepat di jalan, tetapi kuda putih dan kereta kuda tidak jatuh di belakang, dengan mudah mengikuti mereka.

Merayu!!!

Suara tangisan yang panjang terdengar dari kejauhan.

Ekspresi Garen sedikit berubah. Dia melambat tiba-tiba dan melihat jauh ke depan.

“Itu tanduk kota! Ayo pergi lewat sini! ”

Dia menarik erat tali kekang dan menuju ke kanan. Angel mengikuti dengan cermat, tetapi gadis di atas kuda putih itu terus menatap ke kejauhan, ke arah suara klakson. Kekhawatiran dan keraguan tampak jelas dalam ekspresinya.

Garen terus berkuda, mengabaikan dua pihak di belakangnya. Dia membungkukkan tubuhnya untuk berbaring di punggung kudanya, bersikap ekstra waspada terhadap lingkungannya.

Tiba-tiba, kilasan kegelapan melintas di atas kepalanya. Sebuah bayangan hitam melewatinya, langsung mendarat di jalan di depannya.

Bang !!!

Seekor kadal panjang tiga meter mendarat di tanah, mengepakkan sayapnya yang seperti kelelawar. Dia meraung di Garen, memancarkan aliran udara dari lubang hidungnya yang melebar.

Kuda-kuda yang kaget mengangkat kuku depan mereka dengan ketakutan, mengeluarkan tangisan yang tajam.

“Kekejian macam apa ini !!?” Angel mencoba yang terbaik untuk menstabilkan kuda. Dia melakukan upaya yang sia-sia dengan memberikan tekanan pada perut kuda, sambil mengucapkan suara yang menenangkan.

Sebelum suara-suara itu berhenti, Garen mulai bertindak. Dia melompat dari kuda ke udara, tepat di kadal raksasa.

Tangan kanannya langsung berubah menjadi tekstur kemerahan dan tembus cahaya. Itu tampak seperti gerakan lambat, tetapi sebenarnya dia menekankan telapak tangannya ke dahi kadal dengan kecepatan rendah.

Bang!

Garen berjungkir balik ke punggung kudanya.

“Bergerak!” Dia menarik tali kekang, melewati kadal dan terus maju.

Angel ragu-ragu sejenak, tetapi terus mengikuti. Kuda putih dan kereta kuda awalnya memiliki beberapa keraguan, tetapi terlalu takut untuk menjauh dari Garen dan Angel. Mereka melewati kadal dan bergegas maju.

Kadal tanpa kulit itu masih berbaring di tengah jalan, seluruh tubuhnya diselimuti dengan warna biru. Jelas, itu telah dilumpuhkan oleh racun.

*************

Pinggiran Kota, Di pinggir Kota

Di halaman yang sepi di distrik itu, beberapa kadal tanpa bulu menyapu langit. Mereka menuju ke lokasi dengan kebanyakan orang, meninggalkan bayangan gelap di tanah ke mana pun mereka pergi.

Sejumlah pengendara bergegas ke halaman. Perlahan melambat, menghibur kuda-kuda yang ketakutan.

Para pengendara dengan cepat berhenti di tempat di tengah halaman.

Pria botak yang memimpin turun dari kudanya.

“Beri aku waktu sebentar Angel, biarkan aku mengambil sesuatu. Lalu kita bisa membersihkan kadal tanpa kulit di sekitarnya. ”

“Aku akan menunggumu di luar.” Angel mengangguk, memutar ulang dua cincin hitam. Kedua cincin ini mewakili dua macan kumbang hitam baru, berbeda dari yang dihancurkan oleh Garen. Dua macan kumbang ini adalah punggungnya.

Garen melirik gadis dengan kuda putih dan kereta yang baru saja tiba.

Gadis berjubah putih turun dari kudanya dan mendekati kedua gadis dari gerbong. Mereka memiliki kombinasi keputusasaan, keraguan, ketakutan dan kekhawatiran yang tertulis di wajah mereka. Hanya kereta tua itu berdiri di samping mereka, menghibur mereka.

“Malaikat, biarkan mereka memasuki kota sendiri. Saya tidak punya energi untuk melindungi mereka. ”

“Serahkan padaku. Saya akan berbicara dengan mereka. “Angel mengangguk ringan.

Garen mencelupkan kepalanya, membalikkan punggung, dan memasuki halamannya.

Dia membuka pintu dengan kunci. Segalanya tampak aman dan sehat, sama seperti ketika dia pergi. Tiga kadal raksasa punggung biru malas berjongkok di konter, mencoba berpose sebagai patung.

Garen menutup pintu dan menghela nafas lega.

“Aku harus menguatkan diriku sesegera mungkin.”

Dia berdiri di pintu, memperhatikan tiga kadal punggung biru dengan santai merangkak ke arahnya.

“Mari mencoba. Saya akan mencoba membuat makhluk ini berevolusi. ”Dia berbeda dari pengguna totem lainnya. Sisanya mengandalkan rangsangan eksternal untuk mengembangkan totem mereka, sementara ia dapat menggunakan poin potensial, yang merupakan kemampuan unik, untuk mengembangkan totemnya.

Dia tidak menyadari perbedaan antara kedua metode evolusi ini. Tetapi ususnya memberitahunya bahwa akan ada perbedaan besar antara berevolusi dengan poin potensial dan metode biasa.

Dia memeriksa panel atribut tepat di bawah visinya.

Buaya ekor pendek dan kadal punggung biru sama-sama membutuhkan 3 titik potensial untuk berkembang. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa kadal punggung biru memiliki probabilitas lebih tinggi daripada buaya ekor pendek.

Dia memiliki 15 poin potensial yang tersisa.

“Karena aku butuh sesuatu yang bisa digunakan segera, aku akan mulai dengan buaya berekor pendek.”

Dia memandang panel keterampilan, menemukan ikon buaya berekor pendek di antara segudang ikon totem lainnya.

“Croc ekor pendek; Formulir Pertama: live totem, dapat ditingkatkan. Tingkat Keberhasilan: 54% (Semakin lemah totem, semakin tinggi probabilitas keberhasilan). Konsumsi Poin Potensial: 300%.

Kemampuan: Bite, Guise. ”

“54%, masih bisa diterima.” Jantung Garen berdetak kencang ketika buaya lapis baja hitam merangkak keluar dari kamarnya. Sekilas, itu mungkin keliru sebagai papan hitam panjang.

Pandangannya terpaku pada buaya ekor pendek selama sekitar tiga detik.

Pada saat itu, ikon buaya ekor putih berubah buram, berubah menjadi bola lampu merah. Akibatnya, tanda-tanda penjelasan yang menyertainya juga kabur.

Untuk panel atribut, poin potensial turun dari 1522%, semuanya turun menjadi 1222%.

Ketika penyesuaian poin potensial terjadi, buaya berekor pendek mulai menggigil di sekujur tubuhnya.

Sosoknya berkembang pesat, tumbuh lebih lama dan lebih besar.

Dari dua hingga tiga meter, itu tumbuh hingga melebihi lima meter, hampir memenuhi seluruh aula di lantai pertama.

Saat kulit buaya di punggungnya semakin gelap dan semakin gelap, barisan paku hitam dan tajam mulai terbentuk di tengah.

Buaya raksasa itu membuka rahangnya, mengeluarkan bau yang mengerikan.

Dalam sepuluh detik, ukurannya bertambah dari dua, tiga meter hingga melebihi lima meter. Selain itu, tidak ada banyak perubahan pada penampilannya.

Tiba-tiba, Garen memperhatikan sesuatu yang aneh. Buaya raksasa itu membuka rahangnya yang besar, seolah ingin menunjukkan sesuatu padanya.

Dia mengintip ke dalam mulut buaya. Itu mengejutkannya ketika dia melihat lidah merah seperti ular. Di bagian atas lidah ada organ seperti daging, seperti jarum.

“Apa ini?”

Garen bergumam pada dirinya sendiri. Dia menatap langsung ke panel keterampilan di mana ikon totem berada.

“Deep Swamp Croc; Bentuk berevolusi dari Croc ekor pendek, bentuk kedua totem hidup, dapat ditingkatkan. Tingkat Keberhasilan: 24%. Konsumsi Poin Potensial: 500% ”

Kemampuan: Serangan Meledak, Sembunyikan Besi, Parasitisme. ”

“Parasitisme?” Garen memeriksa kemampuan terakhir. Di pandangannya, sebuah tanda penjelasan muncul di belakangnya.

“Parasitisme: Buaya rawa yang dalam di masa lalu mengandung sejumlah besar berbagai larva parasit di tubuh mereka. Setelah musuh digigit, larva dapat disuntikkan ke tubuhnya. Dalam kurun waktu singkat, musuh akan mengalami siksaan yang menyiksa, yang pada akhirnya akan berujung pada kematian. Setelah sekarat, parasit rawa akan muncul dari mayat untuk memperjuangkan buaya. Catatan: Buaya rawa yang dalam hanya bisa membudidayakan tiga parasit per hari. ”

Garen senang. Parasit itu seperti membeli satu untuk tiga. Hanya dengan melihat ukurannya, buaya yang berevolusi ke tahap ini, adalah kehadiran yang sangat kuat. Tanpa mempertimbangkan cahaya totem, fisik makhluk totem adalah faktor besar dalam pertempuran. Fisik menentukan kekuatan dan kecepatan, dan bahkan kematian.

Tentu saja ini tanpa mempertimbangkan kemampuan khusus totem. Contoh yang baik akan menjadi serigala hitam yang paling dicari. Setelah berevolusi menjadi bentuk kedua – serigala api, itu bisa menghasilkan nyala api yang ganas.

–> Baca Novel di novelku.id <–