Mystical Journey - Chapter 283

Bab 283: Pasar 1

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Pasar Hewan Piaraan.

Di kedua sisi jalan, kandang hewan peliharaan diatur dan dikemas bersama. Ada barisan mereka dalam berbagai ketinggian, ukuran, dan warna. Kebanyakan dari mereka berwarna terang atau putih.

Beberapa wanita berpakaian elegan dan aristokrat wanita muda melindungi diri mereka sendiri dengan payung putih saat mereka berjalan-jalan di pasar, mengamati dan membeli hewan peliharaan yang dijual.

Kereta kuda berhenti di samping pintu masuk di sepanjang jalur ketika pelanggan baru turun dan memasuki pasar.

Seorang lelaki botak berjalan santai dari salah satu gerbong hitam. Dia tidak memiliki rambut di kepalanya, tidak ada janggut, dan tidak ada alis, membuat wajahnya tampak seperti sosok lilin putih yang baru saja diukir. Tidak ada sehelai rambut di wajahnya, dan seluruh kepalanya benar-benar telanjang. Penampilannya yang aneh menyebabkan orang-orang yang lalu-lalang di sekitarnya menatapnya dengan pandangan ingin tahu.

Pria ini menyerahkan biaya transportasi kepada kusir, sebelum merapikan pakaian kasual putih yang dia kenakan.

“Tuan, apakah Anda membutuhkan syal? Itu hanya lima rumbia tembaga, ”kata seorang anak ketika dia bergegas untuk menjual syal yang teduh kepada pria itu.

Pria itu membeli syal dan melilitkannya di kepalanya.

Mulai dari sisi kiri pasar, ia mengamati binatang-binatang itu saat ia berjalan menyusuri jalan perlahan-lahan.

Seorang pria berpakaian abu-abu membawa burung hantu abu-abu di tangannya dan berbicara dengan keras tetapi sedikit tidak jelas, berusaha mempromosikan barang dagangannya kepada dua wanita bangsawan. Burung hantu di lengannya akan menoleh sesekali, pertanda bahwa ia memiliki semangat yang cukup baik.

Di depan, seorang pria gemuk mengenakan sorban dengan batu permata putih menepuk-nepuk kandang logam besar di sampingnya dan mulai memperkenalkan macan tutul mondar-mandir di dalamnya. Jelas bahwa lynx merasa gelisah karena panas.

Lebih jauh di depan, sekelompok wanita kelas atas berkumpul di sekitar toko hewan peliharaan kecil yang menjual kelinci dan tupai, cekikikan pelan dari waktu ke waktu.

Garen beringsut maju perlahan ketika garis pandangnya menyerempet berbagai sangkar. Pikirannya terus-menerus dipenuhi dengan pikiran.

“Totem yang diberdayakan tidak bisa disimpan di dalam alat penyimpanan, tetapi harus ditinggalkan di luar. Mereka juga perlu mengonsumsi makanan dan mengeluarkannya. Mungkinkah hal-hal ini memberdayakan manusia juga?

Wajahnya tetap tanpa ekspresi, ketika Garen terus bergerak maju dan melihat setiap kandang.

Elang, cheetah, kucing liar, anjing pemburu, ular sanca, dan laba-laba adalah di antara banyak hewan peliharaan lain yang dapat ditemukan di sini.

Tiba-tiba, kakinya berhenti bergerak. Dia berdiri di depan akuarium besar.

Di dalam tangki air biru, hiu putih besar besar berenang dengan acuh tak acuh.

“Tuan, apakah Anda tertarik untuk membeli hiu putih yang hebat ini? Jika Anda membelinya sekarang, saya juga akan memberikan hadiah. Setiap pembelian hiu putih yang hebat disertai dengan akuarium gratis, ”kata seorang lelaki kurus ramah yang berbau seperti laut.

“Aku punya jenis-jenis makhluk air lainnya di sini, di tokoku, dan beberapa jenis amfibi juga. Anda dapat merasa bebas untuk melihatnya. Buaya, ikan serigala, ikan mas hias, udang berkepala hitam, siput silindris, dan ubur-ubur. Apa pun yang Anda inginkan, kami akan menangkapnya untuk Anda! ”

“Oh?” Garen menolak berkomentar. “Aku ingin melihat buaya.”

“Silakan masuk, Tuan,” kata pria langsing itu dengan antusias membawa Garen ke bagian toko yang gelap dan lembab. Dia telah membuka tokonya di sini sejak lama, awalnya berpikir bahwa para bangsawan kaya akan memiliki ketertarikan terhadap makhluk air yang aneh. Dia tidak pernah berharap bisnisnya gagal sepanjang waktu. Sudah cukup langka baginya untuk menemukan pelanggan yang benar-benar tertarik untuk membeli sesuatu, sehingga wajar baginya untuk tidak membiarkan kesempatan ini lolos.

Garen memasuki toko. Dia melihat lubang yang dalam di sisi kiri toko, di mana dua buaya berekor pendek merangkak dengan malas. Salah satu buaya merentangkan mulutnya lebar-lebar, ketika giginya yang tajam membentak sekawanan burung putih kecil.

“Sendiri, buaya memiliki baju besi pertahanan yang kuat. Jika itu diberdayakan menjadi Totem Perak, saya tidak yakin seberapa kuat Totem Light saya akan menjadi karena itu. “Garen ingin membeli buaya untuk tubuh penuh dengan baju besi yang tangguh. Bahkan jika dia memutuskan untuk hanya menaikkannya di rumah, Cahaya Totem yang akan dia dapatkan dari buaya mungkin lebih dari apa yang akan dia dapatkan dari sebagian besar makhluk hidup.

“Aku ingin buaya, jadi berapa biayanya?”

“Hanya tiga puluh ribu, tiga puluh ribu keping perak. Hehe, ”Pria kurus itu lebih bahagia melebihi harapannya yang paling liar. Dia tidak pernah berpikir bahwa dia akan bisa membuat kesepakatan untuk hewan peliharaan dengan pelanggan yang baru saja masuk.

“Dilakukan. Tolong kirimkan ke alamat ini nanti. ”Garen mengambil pulpen, dan hendak menuliskan alamat hotel, sebelum tiba-tiba berhenti. “Tahan. Saya akan kembali lagi nanti dan mengkonfirmasi lokasi dengan Anda. Ini setorannya. ”

Garen mengeluarkan seribu keping perak dan menghitungnya untuk penjaga toko kurus, sebelum meninggalkan namanya dan memberi tahu pria itu bahwa ia akan kembali nanti.

Setelah meninggalkan toko hewan peliharaan air, Garen melanjutkan perjalanan ke depan dan meluangkan waktu untuk melihat-lihat.

Dalam waktu singkat, ia memutuskan tiga kadal monitor gurun raksasa dari toko hewan peliharaan yang berbeda. Mereka bertiga adalah kadal dengan punggung berwarna biru gelap, dan masing-masing tumbuh lebih dari satu meter. Kulit mereka terasa seperti semacam kain kasar saat disentuh.

Garen menekankan jarinya ke kulit kadal raksasa itu dan menyadari bahwa itu sebenarnya cukup sulit.

Ketiga kadal pemantau gurun raksasa ini hanya membuat Garen menderita sepuluh ribu keping perak. Namun, dikabarkan bahwa makhluk-makhluk ini dapat digunakan untuk membentuk hubungan darah dengan naga legendaris. Garen tertarik untuk mencoba ini, untuk melihat apakah mungkin untuk mengubahnya menjadi sejenis totem hidup yang serupa.

Tetapi tentu saja, semuanya tergantung pada persyaratan untuk fondasi inti totem yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

Kadal punggung berwarna biru ini unggul dalam lubang pengeboran dan memiliki gerakan cepat. Selain itu, mereka juga memiliki kelenjar yang sangat beracun yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Mereka sangat tidak cocok sebagai peliharaan peliharaan. Suatu saat kelalaian akan memberi mereka kesempatan untuk mengebor lubang dan melarikan diri. Dengan demikian, pemilik toko tidak dapat menjualnya dengan harga penuh, yang menyebabkan nilainya menurun dengan cepat. Dia tidak pernah mengharapkan pelanggan seperti Garen, seseorang yang begitu terpesona oleh makhluk-makhluk ini. Pemilik toko ini juga senang melampaui harapan, dan memutuskan untuk menjual ketiga kadal raksasa itu ke Garen.

Selanjutnya, Garen juga membeli tiga elang berbulu abu-abu. Elang-elang ini sangat ganas meskipun memiliki postur tubuh yang kecil. Elang betina khusus ini sangat mengesankan, karena sering ditemukan dengan macan tutul di dataran tinggi utara. Ini adalah makhluk lain yang luar biasa bahkan pada tingkat fondasinya.

Satu buaya berekor pendek, tiga elang berbulu abu-abu, dan tiga kadal pemantau gurun. Total tujuh hewan, dan ketika wererabbit melolong Garen saat ini ditambahkan ke daftar, yang menjadikan total keseluruhan menjadi delapan. Garen masih berencana untuk meninggalkan dua tempat kosong kalau-kalau ada pilihan yang lebih baik baginya untuk menggantikan nanti.

Makhluk-makhluk ini menelan biaya total tujuh puluh ribu perak.

Dia memutuskan untuk menyerah pada totem buatan kustom. Totem yang dibuat khusus jelas lebih cocok untuk pengguna totem dibandingkan dengan totem standar, dan totem yang lebih cocok adalah untuk pengguna totem, semakin mudah untuk mengembangkannya. Namun, Garen telah memperoleh kemampuan yang sangat baik, membuatnya menjadi berlebihan baginya untuk membayar biaya selangit hanya untuk totem yang dibuat khusus.

Setelah membayar deposit, Garen mengikuti kerumunan ke jalan yang berbeda.

Dia memandang aristokrat santai yang melewatinya, masing-masing dari mereka tidak menyadari kekacauan yang akan datang.

Sebagian besar dari orang-orang ini tidak menyadari keberadaan Luminaris. Mereka hidup dalam dunia palsu yang pura-pura, secara naif meyakini bahwa pasukan kavaleri, pemanah, penjaga patroli, pendekar pedang, dan ksatria adalah penentu perang. Tanpa diketahui oleh mereka, perang yang sebenarnya adalah yang diperjuangkan oleh pengguna totem dan Luminaris, dan mereka bertanggung jawab atas pengambilan keputusan yang sebenarnya.

Totem dilarang ikut campur dalam perang antara orang normal, dan ini adalah aturan. Tetapi orang-orang yang tahu sedikit pun sudah menyadari pentingnya pengguna totem. Baik perang dan perdamaian dikendalikan oleh tangan beberapa orang ini.

“Jenderal Wellan baru-baru ini memimpin pasukan ketiga Anita yang terdiri atas hampir seratus ribu orang untuk berperang, siapa yang tahu berapa lama waktu yang diperlukan sebelum perang berakhir. Suami saya adalah bagian dari pasukan itu sebagai petugas logistik mereka, ”kata seorang wanita kelas atas dengan ekspresi cemas di wajahnya, memegang kelinci putih di lengannya. “Aku bahkan tidak tahu apakah dia merawat dirinya sendiri dengan benar saat dia di luar sana.”

“Jangan khawatir. Kakak ipar akan baik-baik saja. Dia laki-laki. Kakak perempuan, lihat tupai saya. Bukankah itu lucu? ”Di dekatnya, seorang wanita muda berambut merah membelai tupai di telapak tangannya dengan gembira.

Garen melewati kedua wanita itu, dan mendengar sedikit percakapan mereka.

Di mata orang kebanyakan, Jenderal Wellan telah memimpin seratus ribu tentara untuk berperang, dan memiliki tiga dari kapten tentara paling berani dan paling ganas di bawah komandonya.

Namun, orang-orang yang benar-benar memutuskan hasil pertempuran bukanlah seratus ribu orang ini, tetapi ribuan lainnya dari pengguna totem yang telah lama pergi, tetapi yang keberadaan dan statusnya tetap tidak diketahui.

Perang pengguna totem dan orang normal sangat berbeda, dan mereka selalu memilih situs pertempuran mereka secara individual. Saat satu sektor pengguna totem dikalahkan, komandan mereka akan secara otomatis menyatakan penyerahan diri mereka.

Mayoritas pengguna totem tidak akan membantai orang normal, tetapi ini menghasilkan banyak hasil yang telah ditentukan, banyak yang menyimpulkan dengan yang lemah mengalahkan yang kuat. Perbedaan dalam jumlah prajurit menghasilkan perbedaan besar antara kedua belah pihak, tapi ini pada akhirnya disebabkan oleh penyerahan diri pengguna totem ketika dikalahkan dalam pertempuran.

Kereta pikiran Garen mulai menyimpang, jadi dia melambai kereta kuda dan menuju ke pinggiran kota dengan cepat.

Dia perlu menemukan rumah yang hanya akan menjadi miliknya, atau kalau tidak, dia tidak akan bisa menampung sebanyak ini Totem Perak.

Dia kembali ke hotelnya dan mengepak barang-barangnya, sebelum bergegas ke pusat penyewaan rumah terdekat.

Di pusat persewaan rumah, ia memilih sebuah rumah dengan halaman besar di pinggiran kota, yang mencakup sebuah danau dan gunung berumput buatan manusia, yang jumlahnya sangat besar. Rumah itu agak jompo, tetapi sewanya hanya perlu dibayarkan dua tahun sekali, dan setiap pembayaran dua puluh ribu perak.

Ini harga yang sangat murah.

Saat ini, Garen tidak memiliki banyak uang yang tersisa, dan begitu ia telah menyelesaikan sisa-sisa uangnya, setelah membeli hewan peliharaannya, ia ditinggalkan dengan kurang dari tiga ratus ribu keping perak. Atas permintaan pemilik, dia dibawa keluar dan dibawa untuk melihat halaman. Setelah itu, ia membayar biaya sewa dua tahun dalam satu pembayaran.

Selanjutnya, Garen pergi ke jalan pasar hewan peliharaan lagi, dan memberikan alamat barunya kepada penjaga toko.

Dia tidak punya rencana untuk mengunjungi pasar hewan peliharaan lainnya. Sejujurnya, sebagian besar hewan sudah dapat ditemukan di sini, yang tersisa hanyalah singa, harimau, beruang, dan binatang buas lainnya. Dia hampir tidak peduli dengan makhluk-makhluk biasa ini, karena sejauh menyangkut pertahanan mereka, singa dan harimau tidak memiliki baju besi yang dimiliki buaya. Faktor yang paling penting adalah bahwa untuk hewan karnivora besar, satu sudah pasti cukup. Jika Anda memberdayakan lebih dari satu, asupan daging harian mereka pasti akan meningkat menjadi jumlah yang gila.

Setelah Perang Besar pecah, pasti tidak akan ada cukup daging untuk menopang semua makhluk ini.

**************

Di pinggiran Iron Tank City di mana orang-orang langka, beberapa halaman berdiri jauh satu sama lain.

Salah satu halaman dikelilingi oleh pagar abu-abu, dan di atas rumput hijau berdiri sebuah gedung berlantai dua berbentuk gunung. Bangunan kecil itu memiliki lantai putih dan sisi-sisi hitam, dan kelihatannya tidak terawat pada pandangan pertama. Bagian-bagian tertentu dari jendela memiliki tanaman merambat berwarna kuning yang tumbuh di sekelilingnya.

Embusan angin berhembus, meniup rumput dan menyebabkan daun yang menguning berguling.

Garen turun kereta, dan berdiri di depan gerbang halaman.

Dia menoleh dan melihat ke arah yang berlawanan dan melihat halaman yang mirip, kecuali bahwa ada pohon-pohon berbunga yang tumbuh di halaman lain, dan seorang wanita muda yang memegang kaleng air dan menyirami bunga-bunga.

Gadis itu juga memperhatikan Garen berdiri di seberangnya, dan wajahnya langsung tersenyum ramah.

Garen balas tersenyum padanya.

Garen mencari kunci dan membuka kuncinya di pagar, sebelum berjalan ke halaman yang baru saja ia sewa untuk dirinya sendiri.

Guk guk!

Suara anjing menggonggong bisa terdengar dari halaman di sisi yang berlawanan.

“Kasir! Sialan kamu, jangan kamu berani kencing di sana! Apa kau mendengarku ?! ”Gadis itu berteriak keras dari halaman yang berseberangan. “Kasir! Teller !!! ”Dia melemparkan kaleng airnya ke bawah dan mengejar golden retriever ke bagian belakang rumah.

Garen berbalik untuk melihat ke arahnya, sebelum mengeluarkan kunci dari sakunya. Dia memasukkannya ke lubang kunci pintu depan dan memutar pegangannya.

Ka-chak.

Pintu berderit ketika ditarik terbuka ke arah luar, ketika bau berjamur yang datang dari dalam rumah mulai menghembus ke arahnya.

–> Baca Novel di novelku.id <–