Mystical Journey - Chapter 147

Bab 147: Aneh 1

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Celine mengangguk

“Ya,” katanya sambil menggigit bibir, seolah-olah dia masih ragu.

Namun ketika dia memutuskan, ekspresinya mulai rileks.

“Apa pun yang saya katakan di sini, tolong jangan sebarkan. Terlepas dari apakah mereka teman atau kerabat Anda, Anda tidak boleh memberi tahu siapa pun apa pun. Bisakah kamu melakukan itu? ”Celine bertanya dengan tegas.

Garen dan Su Lin keduanya tampak sedikit terkejut setelah mendengar itu.

“Apakah ini benar-benar serius?” Garen bertanya dengan lembut.

“Tentu saja,” Celine mengangguk, kedua matanya masih tampak serius serius.

“Baiklah, tidak masalah,” Su Lin mengangguk setuju.

“Aku juga tidak punya masalah dengan itu. Baiklah, sekarang bisakah Anda memberi tahu kami ada apa? “Garen juga merasa ada yang salah dengan cara Celine bertindak.

“Sebenarnya … Duskdune Shura mungkin ada di sini karena ini. Singgasana Pedang Emas seharusnya menjadi kunci, kunci yang kehadirannya hanya bisa menunjukkan bahaya dan peluang. ”

Celine mulai menceritakan dari memori,

“Dunia kita ini sangat besar, lebih besar dari yang bisa dibayangkan siapa pun. Bahkan jika seseorang akan mengambil pesawat jet modern, mengisinya dengan bahan bakar dalam jumlah tak terbatas, dia masih tidak akan bisa terbang ke ujung lautan. Karena itu kadang-kadang mungkin untuk menemukan beberapa tempat yang tidak bisa dijelaskan yang sebelumnya tidak diketahui siapa pun sebelumnya. Ditemukan secara acak, sebagian besar tempat-tempat ini cenderung sudah ada sejak lama, dan di dalam reruntuhan ini: kadang-kadang orang akan menemukan artefak dari ribuan tahun yang lalu, atau bahkan fenomena yang tidak dapat dijelaskan dengan menggunakan logika konvensional .. ”

“Artefak dari ribuan tahun yang lalu? Jadi apa sebenarnya hubungannya dengan Singgasana Pedang Emas? Katakan saja, “Garen mengerutkan kening.

Celine mengangguk, “Baiklah, aku akan melewatkan perkenalan yang tidak penting dan langsung ke sana. Singgasana Pedang Emas, berasal dari reruntuhan kuno yang bergerak yang pernah dijelajahi oleh Kekaisaran Endorian Kuno dan Kekaisaran Nabudas sebelumnya. Golden Sword Throne sebenarnya adalah kunci peninggalan yang diambil dari dalam reruntuhan. ”

“Apa yang ada di dalam reruntuhan itu?” Garen bertanya langsung.

“Darah Rahasia yang legendaris, ada yang mengatakan itu adalah kunci keabadian, yang lain mengatakan itu memberi kekuatan gemetar. Tidak ada yang benar-benar tahu atau setuju pada sifat aslinya, tetapi satu hal yang pasti: barang ini sangat berharga, “Celine menjelaskan,” Lokasi reruntuhan kuno ini biasanya sangat sulit diprediksi dan dipastikan. Waktu di mana mereka muncul juga tidak diatur. Jika bukan karena Singgasana Pedang Emas, akan mustahil untuk membuka pintu masuk ke situs. ”

“Apa yang kamu maksud dengan itu adalah …”

Celine mengangguk lagi, “Persis, ada semua jenis reruntuhan kuno, dan masing-masing isinya sangat berbeda satu sama lain, seolah-olah setiap reruntuhan berisi jejak-jejak keberadaan peradaban yang berbeda dari yang lain. Namun satu hal yang pasti, masing-masing dan semua dari mereka mengandung bagian yang adil dari bahaya dan peluang. Setiap reruntuhan kuno berisi sejumlah besar item dengan nilai yang berbeda, kami menyebutnya item ‘Harta Karun Rahasia’. Reruntuhan kuno di mana Singgasana Pedang Emas dulu tinggal, ditemukan dan dieksplorasi oleh para Endorian Kuno dahulu kala, hanya untuk dieksplorasi oleh Kekaisaran Nabuda tak lama kemudian. Diyakini bahwa puing-puing kuno masih ada, bahkan ada kemungkinan bahwa kedua peradaban besar itu mungkin telah meninggalkan beberapa suvenir di sana selama waktu mereka di dalam. Tapi untuk apa pun nilainya, karena penjelajahan mereka, Singgasana Pedang Emas menjadi dikenal terkait dengan Darah Rahasia. Bahkan, sejak saat itu, Reruntuhan Endorian Kuno dan Tahta Pedang Emas praktis menjadi kata ganti untuk Darah Rahasia. ”

Ketiganya terdiam setelah itu, ketika Garen dan Su Lin mencoba menelan dan mencerna apa yang baru saja dikatakan Celine kepada mereka.

Api unggun terus menyala, karena perlahan-lahan menjadi semakin kecil. Penerangan ruangan juga mulai menjadi lebih gelap, bintang-bintang di langit di luar jendela juga mulai terlihat, seolah-olah mereka baru saja bangun.

Celine memandang mereka berdua,

“Baik? Apakah Anda masih berencana untuk pergi? ”

Keduanya masih diam.

“Mungkin ada bahaya mematikan di dalam reruntuhan kuno, tetapi mungkin juga ada kesempatan. Beberapa mengatakan bahwa reruntuhan kuno memiliki persenjataan dan baju besi yang aneh. Anda bahkan mungkin menemukan hewan misterius di sana. Beberapa orang bahkan curiga bahwa reruntuhan kuno ini adalah sisa dari peradaban mati, ”

Celine menambahkan.

Garen berdiri, dan melihat keluar.

“Mari kita tunggu sampai Slash Brigade tiba di sini. Saya menduga bahwa Duskdune Shura memberi kami umpan di sini untuk sesuatu yang berbahaya. Brigade Slash pasti akan menemukan kita di sini pada akhirnya, mungkin bahkan manusia serigala akan menemukan kita. ”

“Hitung saja jamnya, manusia serigala itu mungkin sudah mengetahui jejak kita.” Su Lin mengangguk, “Mereka mungkin muncul kapan saja sekarang.”

Ketiganya kemudian terdiam lagi. Setelah selesai makan, mereka mulai mencari perabot rumah yang rusak untuk menumpuk di jendela. Dengan cara ini, cahaya dari api unggun tidak akan terlihat di luar. Lalu mereka semua tertidur di sekitar api unggun.

Tidak yakin berapa lama setelah …

BANG

Garen membuka matanya, setengah sadar, dia melihat api unggun di depannya. Dia pikir dia telah mendengar sesuatu.

BANG.

Api unggun membuat kresek kecil lagi, percikan api kecil terbang dari bawahnya. Api unggun itu sudah lama keluar, satu-satunya cahaya yang bisa dihasilkan darinya adalah cahaya merah lembut arang panas.

Adapun Su Lin dan Celine: salah satu dari mereka mati tertidur di dinding, sementara yang lain membuat tempat tidur kecil dari beberapa pakaian yang ditumpuk di lantai, dia juga sudah mati tertidur. Wajahnya menyinari merah samar oleh bara api.

Garen adalah satu-satunya yang terbangun.

Dia bangkit dengan tenang, dan pergi berkeliling furnitur, di mana dia kemudian berdiri di samping jendela dan melihat ke bawah.

Angin dingin sedingin es bertiup dari hutan di luar, dan dengan angin datang suara dari jauh.

Garen berusaha memandang jauh, ke sumber suara yang diduga.

Di luar samudra hitam pepohonan, ada beberapa titik cahaya kuning bergerak. Kadang-kadang, seseorang akan bisa melihat suara tembakan yang lemah dan serigala melolong.

“Seseorang datang …” Garen mengerutkan kening, dan berlari kembali ke api unggun untuk membangunkan Celine dan Su Lin.

“Bangun! Seseorang akan datang, berhenti tidur! ”

Keduanya sudah siap secara mental, Su Lin dan Celine melesat bangun. Tanpa berkata apa-apa, mereka berdua menjernihkan kepala, menemukan botol-botol air dan meneguk, lalu pergi ke jendela bersama.

Celine menghirup udara dengan hati-hati.

“Ada aroma manusia serigala, dan juga aroma manusia. Ada juga aroma darah dan bubuk mesiu. Sepertinya mereka pasti sudah mulai bertarung ”

“Bisakah kamu tahu darah apa itu?” Garen bertanya dengan lembut.

“Menurutmu hidung saya seperti apa? Bahwa aku bisa mengetahui dari mana darah itu berasal? “Celine memutar matanya ke arah Garen.

“Serahkan padaku,” Su Lin mengeluarkan teleskop kecil dari tasnya dan menariknya untuk melihat sumber bintik-bintik cahaya.

Segera, wajahnya berubah menjadi warna kesungguhan yang sama sekali baru.

“Ini Slash Brigade!” Mereka bertarung dengan manusia serigala lokal! Sepertinya ini pertarungan yang cukup besar! ”

“Coba kulihat,” Garen mengambil teleskop darinya dan melihatnya sendiri.

Dalam pandangan teleskop, dia melihat puluhan mayat manusia serigala berserakan tentang cahaya, sementara Slash Brigade berlari di samping sumber cahaya. Banyak di antara mereka tampak seperti ada yang terluka, jelas karena dikelilingi dan kemudian diserang oleh manusia serigala. Ada juga Beo di grup. Si jenius berambut biru dingin yang biasanya kaku, sepertinya sekali dia terlihat benar-benar menyedihkan, dan dia benar-benar tampak seperti memiliki waktu yang sulit melawan penyergapan manusia serigala dari segala arah di sekelilingnya.

“Ini Slash Brigade, mereka akhirnya berhasil menguasai pikiran mereka, mereka benar-benar berjalan langsung ke daerah perburuan manusia serigala. Sepertinya mereka bahkan tidak berpikir untuk mendekatinya dengan semacam strategi atau kebijaksanaan, mereka hanya berjalan terlalu percaya diri ke dalamnya! “Garen menggelengkan kepalanya,” tidak mengherankan bahwa mereka akan berkonflik dengan manusia serigala lokal. ”

“Haruskah kita pergi membantu mereka?” Tanya Su Lin.

“Bagaimana menurutmu?” Garen menggelengkan kepalanya lagi, “Jika itu adalah manusia serigala yang kita temui sebelumnya, tidak akan ada kebutuhan untuk intervensi kita, tetapi dari apa yang saya lihat di sini, manusia serigala ini jauh lebih kuat daripada manusia.” yang sebelumnya. ”

“Maksudmu mereka mungkin dalam masalah serius kalau begitu? Tentu kita tidak ingin pergi membantu? ” Su Lin mengambil teleskop dan mengamati pemandangan sekali lagi.

“Tidak harus, mereka akhirnya akan memasuki reruntuhan kuno. Brigade Slash mungkin hanya melakukan kesalahan, mereka akan segera menyusul, saya ragu manusia serigala akan dapat memperlambat mereka sama sekali. “Garen memutuskan,” Ketika mereka melanjutkan perjalanan mereka, kita akan masuk tepat di belakang mereka. ”

“Memutuskan untuk masuk?” Celine tampaknya tidak yakin.

“Mm, aku sudah memutuskan. Dengan Slash Brigade yang memimpin, kita akan jauh lebih aman, ”Garen mengangguk dengan yakin.

“Aku lebih baik tidak pergi.” Su Lin berpikir, dan menggelengkan kepalanya, “kehadiranku hanya akan memperlambat kalian berdua. Lebih baik jika aku hanya menunggu di sini sampai kalian berdua berhasil keluar dan kemudian bertemu dengan Slash Brigade. ”

“Itu juga berhasil, siapa yang tahu bahaya apa yang menunggu kita di dalam. Kami mungkin tidak bisa mengurus Anda di antara semua itu, “Garen mengangguk setuju.

“Kalau begitu mari kita tunggu,” kata Celine lembut.

Ketiganya terus berdiri di samping jendela, menatap ke kejauhan ketika bintik-bintik kecil cahaya semakin terang saat mereka mendekat ke arah mereka.

Lebih dari sepuluh menit, lampu-lampu itu tiba di pinggiran desa. Semua orang di regu tampak berantakan, hanya tiga yang tersisa, satu hilang. Di regu kecil ini, dua dari mereka memegang obor. Tampaknya, untuk saat ini, mereka telah mengusir manusia serigala.

Salah satu dari tiga yang tetap mengutuk manusia serigala dengan keras, sementara yang lain menggunakan kulit pohon di dekatnya untuk mengusap darah dari parangnya.

Di bawah pengawasan trio Garen, Slash Brigade langsung menuju pintu masuk makam.

Dengan sangat cepat, mereka menemukan pintu masuk makam yang sudah terbuka, mereka ragu-ragu sejenak, dan kemudian satu per satu Brigade Slash menghilang ke pintu masuk bersama dengan lampu mereka.

Jelas, mereka sudah tahu tentang pintu masuk ini sepanjang menilai dari cara mereka menemukannya tanpa penundaan.

“Ayo pergi.”

Garen berbalik dan memimpin jalan ke pintu masuk makam. Celine melompat, dan mendarat tepat di sampingnya, mengikutinya.

“Tolong bantu mengawasi pintu masuk untuk kita, cari saja sesuatu untuk menutupinya.”

“Tidak masalah,” jawab Su Lin cepat.

Garen membimbing Celine kembali ke sisi pintu masuk makam sekali lagi, kali ini tanpa ragu-ragu, mereka berdua menuruni tangga.

Tangga berbatu itu panjang dan dalam, mengarah ke koridor batu yang jelas bukan makam. Koridor itu panjang, gelap, dan kencang, setiap sekitar sepuluh langkah ada pegangan yang berlawanan untuk obor di dinding.

Garen menyalakan senternya dan bersinar di depan. Koridor itu sepertinya mengarah ke bawah tanpa akhir, menuju tujuan yang tidak diketahui.

“Celine, perhatikan aroma Slash Brigade di depan kita, pastikan kita tidak terlalu dekat dengan mereka atau mereka mungkin tahu kita mengikutinya,” kata Garen.

“Tidak masalah, serahkan saja padaku.” Celine mengangguk, “Tapi mengapa kita tidak bertemu saja dengan mereka?”

“Di reruntuhan kuno ini di mana mungkin ada beberapa harta rahasia, kita tidak bisa mempercayai siapa pun,” Garen menggelengkan kepalanya karena tidak setuju.

“Kupikir kau berencana untuk mengejar mereka.” Celine memandang Garen sambil terus berjalan.

Keduanya berjalan dan berhenti sekarang dan kemudian untuk memastikan tidak ada jebakan. Kadang-kadang mereka akan menemukan jarum baja tertancap di tanah, jelas dari perangkap yang dipicu oleh kelompok di depan mereka.

Simbol yang paling terkenal dari budaya Endorian Kuno, adalah kemampuan mereka untuk menghubungkan bumi dan neraka dengan tangga tak terbatas mereka. Keduanya berjalan lebih dari setengah jam sebelum akhirnya mencapai pintu cokelat. Itu terbuka sedikit, dan dari jejak debu di lantai, orang bisa dengan mudah melihat jejak kaki baru.

Apa yang menarik, adalah bahwa ada dua baris teks yang diukir di dinding di sekitar pintu.

Garen mencondongkan tubuh lebih dekat dan menyinari senternya dengan hati-hati.

“Hati-hati dengan sprite.”

Dia membacanya dengan lembut, dindingnya penuh dengan kata-kata endorian, dia hanya bisa secara kasar melihat beberapa orang ini.

“Apa artinya?”

–> Baca Novel di novelku.id <–