Mystical Journey - Chapter 118

Bab 118: Eliza, Harmony City 2

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

“Mengapa kamu tidak mengatakan yang sebenarnya pada keluargamu?”

Su Lin terdiam dan tidak menjawab, ekspresi rumit di wajahnya.

Melihat dia enggan membicarakannya, Garen diam lalu berkata, “Mari kita ubah topik. Bagaimana Anda bisa mendapat masalah sebanyak ini? ”

Su Lin mengerutkan kening.

“Aku tidak tahu.”

Dia menggaruk jari telunjuknya di permukaan meja kecil, yang mulai berderit karena gesekan.

“Jika teman saya di industri tentara bayaran tidak memberikan informasi itu kepada saya, saya tidak akan tahu apa yang membunuh saya. Saya kira motif lawannya adalah untuk menyerang ayah dan saudara laki-laki saya dengan membunuh saya dan saudara perempuan saya. ”Mendengar hal ini, dia mulai meratapi,“ Duskdune Shura … Sungguh tak tanggung-tanggung. Itu adalah kelompok yang berani menyatakan diri sebagai salah satu organisasi pembunuh terkuat. Jika saya tidak menyadari sebelumnya dan diam-diam memberi tahu keluarga saya, saya khawatir saya akan benar-benar terbunuh kali ini. Tapi kali ini, tidak ada yang akan berpikir bahwa playboy yang tidak ada gunanya akan memiliki identitas luar biasa tambahan. Awalnya saya tidak ingin mengungkapkannya, tetapi kali ini mereka telah memaksa tangan saya. ”

“Duskdune Shura! Beraninya kau mengancam anggota keluargaku yang tercinta? Saya ingin siapa pun yang berani mendekati mereka untuk dimusnahkan! ”

Saat menyebutkan nama ini, suaranya menjadi sangat rendah, dan rasa dingin muncul di wajahnya.

“Garen, semuanya terserah padamu sekarang,” Setelah menyaksikan kekuatan menakutkan Garen, dia sangat percaya diri padanya.

“Jangan khawatir. Saya akan melakukan yang terbaik, ”kata Garen dengan suara berat.

Mereka berdua berhenti berbicara dan terdiam.

Kereta berangsur-angsur berhenti. Beberapa orang turun sementara penumpang baru naik.

Keduanya duduk di enam kursi; empat masih kosong. Segera, tiga pemuda naik dan duduk bersama mereka.

Garen dan Su Lin bergeser sedikit ke dalam untuk memberi ruang bagi mereka.

Mereka adalah dua anak laki-laki dan perempuan. Satu-satunya gadis tampak berusia sekitar 18 atau 19 tahun. Dia sangat cantik, dengan sosok ramping dan rambut biru pucat panjang yang halus dan berkilau seperti sutra kelas atas. Hanya pakaiannya yang tampak biasa.

Dari dua anak laki-laki lainnya, satu berpakaian sangat bagus dan cukup tampan, tetapi dia agak kurus. Dia memiliki udara borjuis tentangnya.

Yang lain berpakaian biasa. Dia bertubuh kekar dengan kulit gelap, dan selalu ada senyum lembut dan sopan di wajahnya. Dia sepertinya berasal dari keluarga biasa.

Kedua anak laki-laki duduk di sebelah Su Lin dan Garen masing-masing, sementara gadis itu duduk di kursi terluar.

Di hadapan orang luar, Garen dan Su Lin menahan diri dari melanjutkan topik mereka sebelumnya, dan untuk sementara terdiam.

Keduanya bepergian dengan tidak mencolok. Mereka membuat make-up artist mereka menyembunyikan temperamen mereka yang luar biasa sebanyak mungkin. Bahkan wajah Su Lin yang terlalu tampan telah ditutupi dengan warna tidak sehat, dan dia tampak jauh lebih pucat. Pakaiannya ditukar dengan celana jeans dan kaos anak muda biasa, tidak ada yang istimewa.

Ketika ketiga pemuda itu duduk, mereka melirik Su Lin dan Garen lalu tidak memperhatikan mereka. Setelah menyelesaikan barang bawaan mereka, mereka duduk dan mulai mengambil makanan yang sudah disiapkan.

Bocah lelaki berbadan tegap itu membawa roti putih biasa dan biskuit gandum yang disimpan dalam wadah plastik, dipasangkan dengan sebotol kecil air putih yang mereka bawa masing-masing. Ini juga merupakan kombinasi makanan yang paling umum bagi kebanyakan orang di kereta.

Di sisi lain, bocah lelaki kurus mengeluarkan kue dan susu, dan potongan-potongan kecil kue tiramisu.

“Betapa cantiknya …” Gadis itu melihat potongan kue yang dibuat menjadi bentuk binatang kecil dan langsung tertarik oleh mereka.

“Eileen, Jeff, cobalah.” Bocah kurus itu tersenyum, cukup senang dengan dirinya sendiri. Dia meletakkan kotak kue di atas meja kecil, dan dengan sengaja menempatkan bagian kotak kertas berlabel branding untuk menghadap ke sudut yang paling mencolok.

“Aku baik-baik saja,” bocah lelaki berbadan tegap itu tersenyum kaku dan terus mengunyah kerupuk gandumnya. Dia tampak tidak nyaman dengan kesenjangan dalam situasi keluarga mereka.

Gadis itu memperhatikan kontras yang tajam, dan tersenyum canggung, “Tidak, terima kasih, Sharman. Kamu memakannya. Aku baik-baik saja dengan ini. ”

“Jangan berdiri di atas upacara.” Meskipun bocah kurus itu salah dan suka pamer, dia masih cukup tulus. Dia merasa tidak enak bahwa dia makan dengan baik tetapi temannya tidak, jadi dia membagi kue menjadi tiga dengan pinset, dan memasukkan masing-masing ke dalam kotak makan siang mereka.

“Tidak ada yang mewah, mari kita makan bersama. Saya punya susu di sini juga, saya bawa ekstra. ”Dia menumpuk karton susu di atas meja kecil.

Dua lainnya merasa malu pada awalnya, tetapi secara bertahap melepaskannya. Bocah kurus, Sharman, mengubah topik pembicaraan dan berbicara tentang insiden menarik pada perjalanan terakhir. Mereka bertiga mengobrol sambil makan; suasananya hangat.

Kembali di sisi ini, Garen dan Su Lin perlahan-lahan minum air putih dan tidak makan apa pun. Mereka diam-diam mendengarkan mereka bertiga mengobrol.

Mungkin dia merasa malu bahwa hanya mereka yang makan, anak lelaki berbadan tegap, Jeff, menyentuh lengan Su Lin.

“Sobat, apakah kamu lupa membawa makanan? Makanlah. ”Dia membagikan beberapa biskuit gandum dan kue dan meletakkannya di depan Garen dan Su Lin.

“Eh, kamu tidak harus, terima kasih. Kami tidak lapar. “Su Lin tidak berharap dia begitu murah hati.

“Aku merasa sadar diri bahwa kita makan di sini dan kau di sana hanya mengawasi kita,” Jeff tersenyum dan berkata terus terang. “Oh ya, apakah kalian berdua bepergian bersama?”

“Ya. Kalian bertiga bersama-sama juga? Menghadiri universitas di Harmony City? ”

“Ya. Kami siswa dari Akademi Seni St Azure. Kami melaporkan untuk awal semester. ”

“St. Azure, tempat itu … aku dulu pergi ke sana …”

Su Lin dengan santai mengobrol sedikit dengannya, lalu berhenti berbicara dan hanya mendengarkan.

Garen tidak benar-benar memahami isi pembicaraan mereka dan tidak dapat berkata apa-apa, jadi dia hanya duduk di satu sisi dan mendengarkan dengan tenang.

Dia mendengarkan sebentar dan mulai merasa bosan.

“Saya pernah mendengar bahwa Harmony City terkenal dengan acara musiknya. Awalnya tidak disebut Harmony City, tetapi kemudian diubah menjadi itu, ”Garen mengingat beberapa hal Geografi yang telah ia pelajari sebelumnya.

“Memang.” Su Lin mengangguk, “Ada tiga jenis acara musik di Harmony City: yang berskala besar, acara bergaya salon, dan konser pribadi.”

“Aku pernah ke yang berskala besar. Rasanya sangat nyaman, ”lanjut gadis Eileen. “Kamu sepertinya memiliki tubuh yang kuat, kamu harus suka berlatih? Tubuhmu harusnya sangat sehat, kan? ”

Kata-katanya diarahkan ke Garen.

“Aku baik-baik saja, kurasa.” Garen tersenyum. Fisiknya memang cukup buff dibandingkan rekan-rekannya.

“Saya sangat iri. Cuaca benar-benar tidak dapat diprediksi musim ini; sangat mudah terserang flu jika Anda tidak berhati-hati. Terakhir kali saya pergi ke konser, saya masuk angin yang berkembang menjadi demam tinggi, dan butuh waktu lama dan banyak istirahat sebelum saya pulih, ”kata gadis itu tanpa daya. “Apakah kamu pernah ke konser?”

“Uh … tidak.” Garen menggelengkan kepalanya. Dia tidak bisa mengatakan suara biola dari suara erhu, apalagi konser.

“Lakeland”

“Saya pergi ke konser di Lakeland Convention Center, itu solo biola. Saya merasa itu biasa-biasa saja. Sejak Auter kembali dari Weisman, wujudnya semakin buruk, ”lanjut bocah kurus, Sharman. “Jika Anda tertarik, Anda dapat membeli tiket kotak. Mereka hanya sedikit lebih mahal daripada tiket biasa, tetapi ada staf yang cenderung perapian di dalam kotak, itu jauh lebih hangat. ”

“Lupakan. Penghematan uang bisa digunakan untuk banyak hal lain. ”Gadis itu menjulurkan lidahnya dengan nakal. “Tiket awalnya mahal; Saya tidak akan mau membeli tiket kotak. ”

Sharman tersenyum ketika menatap Garen dan Su Lin. “Dibandingkan dengan Auter, piano Cusey Freita jauh lebih menyenangkan di telinga.”

“Kamu suka piano Cusey juga?” Kata salah satu dari tiga orang yang bermain kartu ke samping, seorang pemuda dengan kemeja putih duduk dengan penuh minat. Dewan Legislatif Konfederasi telah mengeluarkan dokumen untuk mengatur skala acara musik, dan Cusey adalah salah satu orang yang telah diminta untuk memperbaikinya. Masih belum pasti bagaimana itu akan mempengaruhi wujudnya. ”

“Apakah mereka melewati dokumen seperti itu?” Orang-orang lain yang bermain kartu juga datang untuk mengobrol. Seorang gadis berambut coklat keriting memandang ke arah anak laki-laki kemeja putih. “Di mana Anda mendengar itu, Hershey? Dari ayahmu? ”

“Itu adalah berita yang keluar setelah seorang eksekutif provinsi, Tuan Harris, datang beberapa waktu yang lalu dan pergi memancing dengan gubernur. Ayah berada di kantor gubernur menangani dokumen. Setelah beberapa hari, departemen ibumu akan menerima pemberitahuan juga. Saya baru tahu sedikit sebelumnya. ”

“Eksekutif Harris?” Tiba-tiba Su Lin berkata. Dia tampak terpana.

“Orang biasa mungkin belum pernah mendengar tentang dia.” Pemuda kemeja putih memandangnya. “Bekerja dari departemen umum kota, hanya perlu sepuluh tahun baginya untuk mencapai tingkat sub-provinsi. Dia adalah bintang yang sedang naik daun di kalangan pejabat di Eliza sekarang. ”

“Itu bukan intinya. Ini Tuan Harris! Dia pejabat provinsi termuda, tsk tsk. Apakah ayahmu pernah bertemu dengannya sebelumnya? Seperti apa dia? ”Gadis itu bertanya dengan rasa ingin tahu.

“Dia tidak pernah bertemu dengannya secara langsung. Saya dengar dia pria yang sangat serius. ”Pemuda kemeja putih itu tersenyum dan tampak senang dengan dirinya sendiri. “Tentang hal yang saya sebutkan sebelumnya, itu adalah dokumen yang turun dari pemerintah pusat, ke provinsi dan kemudian kota. Itu tidak mungkin salah. ”

Tiga orang di sini mendengarkan tiga lainnya mengobrol, dan tidak bisa bicara sepatah kata pun. Tingkat mereka terlalu tinggi untuk mereka, dan topik mereka tidak umum bahwa anak muda seusia mereka akan terkena, bahkan berkaitan dengan kebijakan dari Kantor Gubernur.

“K3”

Mungkin mereka terlalu asyik dalam percakapan mereka, dan setelah mendapatkan wajah di depan seorang gadis cantik seperti Eileen, pemuda kemeja putih bernama Hershey menjadi antusias. “Bagaimana dengan ini? Saatnya makan siang. Biarkan aku mentraktir semua orang makan di restoran! Jangan katakan tidak. Siapa pun yang menolak tidak memberi saya wajah! Rasa dan tingkat makanan di restoran di kereta K3 cukup baik. Saya sudah makan di sana berkali-kali. ”

Dia mengacungkan jari pada mereka berlima di sisi Eileen.

Su Lin dengan sopan menolak.

Yang lain merasa sulit untuk menolak kemurahan hati seperti itu, jadi Eileen dan dua lainnya mengikuti Hershey menuju kereta di depan kereta. Di antara mereka, Sharman yang awalnya memiliki rasa superioritas telah ditekan ke keadaan terintimidasi. Dia tampak malu bahkan berbicara dengan keras.

Enam dari mereka pergi sementara.

Hanya Garen dan Su Lin yang tersisa di barisan kursi mereka. Sekelilingnya menjadi sunyi senyap.

Garen melihat ekspresi aneh di wajah Su Lin.

“Apakah ada yang salah?”

“Tidak ada.” Su Lin tersentak dari itu. “Melihat anak muda seusia mereka, aku merasa sangat tua. Saya berharap saya bisa kembali ke masa ketika saya masih muda … ”

“Kau sendiri belum terlalu tua …” Garen terdiam.

“43”

“Oh ya. Saya telah mengatur akomodasi Anda untuk Anda. Ini properti yang baru diperoleh di 43 Garden Street. Seseorang akan memberikan kunci ketika kita turun. Jenis mobil apa yang Anda inginkan? ”

“Aku tidak punya SIM.”

“Satu pesanan dan sudah beres.”

“Kalau begitu beri aku apa pun yang paling mahal,” Garen melemparkan semua rasa hormat kepada angin.

“S7”

“Kamu tidak berdiri pada upacara, kan !?” Su Lin bercanda meninju Garen dan berkata. “Aku memberimu Rossland S7-ku saat ini. Dengan harga pasar 12 juta, Anda mencuri di sana! ”

“Oh ya. Mengapa Anda memiliki ekspresi aneh di wajah Anda sebelumnya? Apakah Anda masih punya keberanian untuk pamer dan membandingkan diri Anda dengan anak-anak ini? “Tanya Garen.

“Apakah Anda tahu siapa Eksekutif Harris yang mereka sebutkan itu?” Su Lin bertanya.

“Siapa yang tahu!” Garen memutar matanya.

“Dia saudaraku.”

“…”

–> Baca Novel di novelku.id <–