Mystical Journey - Chapter 117

Bab 117: Eliza – Harmony City 1

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Keluar dari ruang tamu kecil, ruang perjamuan masih semeriah sebelumnya; gerombolan pemain biola dengan nyaman dan elegan memainkan biola mereka, dan dalam musik yang meriah, sekelompok pejabat melanjutkan dengan bersosialisasi mereka dengan acuh tak acuh.

Seolah-olah mereka sama sekali belum mendengar jeritan keputusasaan.

Garen dan pamannya berjalan keluar dari ruang tamu kecil dengan beberapa pengawal hanya menarik perhatian beberapa orang. Selain itu, tidak ada respons lain.

Dia menyapu pandangannya ke seluruh aula, dan tiba-tiba melihat saudara perempuannya duduk di samping, dengan agak panik melihat ke arahnya; mata mereka bertemu secara kebetulan.

“Ini akan baik-baik saja.” Garen menatap Ying Er dengan meyakinkan.

Perjamuan berlangsung seperti biasa; sebagai tuan rumah, pamannya naik ke panggung untuk berbicara beberapa kata. Setelah itu, beberapa orang penting lainnya naik ke panggung untuk berbicara. Semua orang bercanda tentang mereka dan beberapa pelacur. Suasana itu ambigu dan pendiam.

Garen berjalan menghampiri saudara perempuannya dan duduk di sofa kulit hitam, menyesap sedikit minuman dari gelas minuman keras hitam di tangannya. Itu asam, semacam anggur prem asam.

“Saudaraku …” Ying Er menatapnya dengan wajah khawatir, dia membuka mulut untuk berbicara tetapi dia tidak yakin harus berkata apa.

“Itu akan baik-baik saja. Ada sedikit konflik di sana tadi, tidak ada hubungannya dengan saya. “Garen memberinya senyum meyakinkan. “Kalau dipikir-pikir, sudah begitu lama sejak kami berdua duduk diam dan mengobrol.”

“Ya … Sudah lama.” Ying Er menunduk. “Saya sudah merasakannya sejak dini. Saudaraku, kau menjadi sangat misterius. Saya tidak tahu apa yang Anda lakukan setiap hari. Aku bahkan tidak bisa melihat bayanganmu. ”

“Apa lagi yang akan saya lakukan? Saya hanya mengikuti dojo dan bergabung dalam pertemuan pertukaran. Tidak ada lagi selain itu. Jangan khawatir, jika … “Garen belum selesai berbicara ketika wajahnya tiba-tiba menjadi kaku; matanya sedikit menyipit, sebelum kembali normal. Dia mengubah apa yang akan dikatakannya, dan melanjutkan. “Jika sesuatu terjadi, aku pasti akan memberitahumu. Oh benar Guru baru saja jatuh sakit. Saya masih perlu menangani beberapa barang untuk dojo. Bagaimanapun juga, Anda tahu bahwa saya adalah murid terakhir tuannya. ”

Ying Er mengangguk seolah dia mengerti.

********************

Klik.

Di tingkat tertinggi bangunan, tidak jauh dari ruang perjamuan.

Seorang pria bertopeng hitam membawa senapan sniper hitam panjang sekitar dua meter, dan sedang mengamati situasi di ruang perjamuan di seberangnya melalui ruang lingkup senapan.

Tangan kirinya menyesuaikan arah laras, sementara tangan kanannya mengisi senapan dengan ringan.

Peluru itu berwarna kuning keemasan. Mereka sangat tipis dan tajam, seperti loach lurus dan keemasan. Suara klik lembut dibuat saat peluru ini masuk ke dalam lubang senapan.

“Menyengat, tidak perlu gugup. Dia hanya orang yang telah dilatih dalam seni bela diri. “Di belakangnya adalah seorang pria dengan rambut perak pendek, yang berbicara dengan datar. Dia bermain-main dengan pisau lipat, mengenakan topeng yang sama di wajahnya; dinilai dari kristal, mata biru tua dan bentuk wajahnya yang tampan, watak dan penampilannya luar biasa mengagumkan.

“Setiap orang yang berbahaya membutuhkan kewaspadaan saya.” Pria yang membawa senapan menjawab dengan dingin. “Sejak kami mengambil uang itu, kami bertanggung jawab untuk klien.”

“Oh tolong, kami adalah tentara bayaran, bukan pengawal profesional. Bisakah kamu tidak begitu berdedikasi? Saya khawatir Jia Loran akan mencari Anda untuk mendiskusikan masalah Anda mencuri bisnis mereka. ”Kata pria berambut perak itu, sangat terhibur.

“Ini bisa dianggap sebagai KTT para pemimpin provinsi. Jangan meremehkan ini. ”Pria kemeja gelap itu menanggapi dengan tidak emosional. “Orang ini bisa saja dilatih dengan baik untuk bertarung, dan mungkin tidak lemah.”

“Apakah kamu berbicara tentang seniman bela diri? Apakah Anda berpikir bahwa ada seorang seniman bela diri yang dapat menyingkirkan lawan mereka dua mil jauhnya? Sepertinya saya ingat, catatan terakhir saya adalah 2,3 mil … ”

“2.6,” pria kemeja gelap itu menambahkan dengan tiba-tiba. “Kamu masih jauh.”

Pria berambut perak itu tertawa kering.

“Aku berbicara tentang Dan Ke Tang, kamu adalah profesional yang sendirian membunuh Dan Ke. Bagaimana Anda bisa membandingkan diri Anda dengan sedikit goreng seperti saya? Bukankah itu menghina Anda? Dalam jarak satu mil, peluru spesialmu dapat melewati kendaraan lapis baja. ”

Pria berkemeja gelap itu tidak berbicara lagi, tetapi menyaksikan sosok yang duduk di sisi kanan jendela di ruang perjamuan melalui ruang lingkup senapan melingkarnya.

Laki-laki itu sedang memegang segelas minuman keras gelap, minum perlahan sambil mengobrol santai dengan seorang gadis muda.

Pria ini adalah Garen.

Pada saat itu, Garen samar-samar bisa merasakan aura yang sangat tajam mengunci lekat pada dirinya sendiri.

Dia yakin itu adalah senjata api!

Tetapi tidak pernah sebelumnya senjata api dapat menyebabkan dia merasa sangat terancam.

Saat dia mengobrol dengan saudara perempuannya, otot-otot di seluruh tubuhnya sedikit menegang. Itu bisa menembaknya kapan saja.

Perlahan, tidak lebih dari beberapa saat kemudian, aura ini berangsur-angsur menjauh. Dia kemudian bisa rileks dan bernapas dengan mudah.

Saat dia menghela nafas lega, tiba-tiba, ada perkelahian kecil di aula perjamuan.

“Jangan kemari !! Jangan datang! Jangan dengarkan aku! Aku menyuruhmu berdiri diam! ”Suara seorang pria yang agak gila datang dari tengah ruang perjamuan.

Garen dan para tamu dari sudut-sudut sekitarnya berdiri, dan melihat ke tengah.

Seorang pria muda berambut emas mengenakan setelan putih memegang pistol putih, memegangnya di leher seorang wanita paruh baya.

Apa yang membingungkan, adalah bahwa wajah wanita paruh baya itu dingin; tidak ada sedikit pun kepanikan di wajahnya, seolah ini bukan pertama kalinya dia mengalami keributan seperti itu.

Para tamu di sekitar mereka juga sama sekali tidak terlihat gugup. Beberapa dari mereka bahkan membungkukkan kepala dalam bisikan, tatapan dingin dan tidak peduli ketika mereka menyaksikan apa yang sedang terjadi.

“Elena … Apakah kamu membutuhkan bantuan kami?” Seorang gadis berambut emas, mengenakan gaun merah tanpa lengan, berdiri dan bertanya dengan santai. Ekor kuda panjangnya tersapu di bahunya dan jatuh dari lehernya sampai ke bagian depan dadanya. Matanya sipit dan tajam, mengeluarkan aura menyengat dan indah.

Wanita yang disandera menggelengkan kepalanya.

“Dante, aku tidak mengira kamu akan melakukan hal seperti itu.”

“Kamu tidak berpikir? Ho … Ho ho … Untuk pria itu, kamu bisa membuang apa pun, kamu bisa menyerahkan segalanya … Apa yang tidak bisa kulakukan ?! ”Pria berjas putih itu berkata dengan putus asa. Dia perlahan-lahan mengencangkan cengkeramannya pada pelatuk pistol.

Bang!

Dalam sekejap, ada lubang bundar berdarah seukuran telur di punggung tangan pria itu, yang memegang pistol. Tangan itu bukan tempat berlubangnya darah; tepat di dada pria itu juga lubang darah seukuran telur.

Tangan dan dadanya telah ditusuk pada saat yang bersamaan. Tangan yang ingin menarik pelatuk tidak bisa bergerak lagi. Pistol tergelincir ke karpet di lantai dengan tenang.

“Semua salam … Geng Bendera Hitam !!” Dia berjuang untuk meneriakkan kata-kata terakhirnya; sebuah suara mendesis, seperti udara balon yang dikeluarkan, dikeluarkan dari mulutnya. Itu agak serak. Akhirnya, dia jatuh ke lantai. Darah segar mengalir keluar dari dadanya dengan semburan, dan mewarnai karpet putih di lantai merah.

Garen, yang berdiri di samping, menarik adiknya ke dalam pelukannya sebelum dia bisa melihat dengan jelas, menutupi matanya.

Dia melihat ke tempat peluru itu ditembak, dan untuk sesaat pupil matanya mengerut.

Peluru ini telah menembus dinding sebelum melewati pria itu. Dinding itu adalah dinding semen kira-kira sepuluh sentimeter; untuk dapat menembus dinding setebal itu, dan kemudian menembus seorang pria, sebelum meninggalkan lubang hitam yang dalam di permadani, yang bagian dasarnya tidak bisa dilihat. Ancaman ini ….. Ketegasan blindshot ini …

“Ini adalah kekuatan penembak jitu elit sejati, bermitra dengan senapan yang kuat.” Pamannya, yang berada di dekatnya, berjalan mendekat, dan berdiri di sampingnya, berbicara dengan suara rendah. “Garen, kamu bisa menggunakan seni bela diri untuk memperkuat dirimu, tetapi jika kamu benar-benar ingin membunuh musuhmu, seniman bela diri terkuat tidak pernah bisa mengalahkan peluru kaliber ini.”

Dia menepuk bahu Garen, dan mengambil napas dalam-dalam.

“Sting adalah tentara bayaran elit dalam pelayanku, dan juga personel rahasia yang mengawasi keamanan acara ini. Ada lebih dari seratus penembak jitu elit seperti dia di seluruh federasi. Mereka dapat membunuh target yang diinginkan dari jarak beberapa mil. Grandmaster elit Combat, kata mereka, tidak takut dengan peluru biasa, tapi … Ini bukan zaman seniman bela diri lagi … ”

Garen terdiam.

Dia tahu bahwa tidak mungkin baginya untuk mengatasi penembak jitu elit semacam ini, dan peluru kekuatan tembus seperti ini. Ini sudah sebanding dengan serangan kekuatan penuh Adrela dengan pedangnya, Konvergensi Bintang Tiga. Bahkan mungkin lebih kuat. Dengan peluru yang begitu kuat, bahkan tanpa membicarakan tentang peluru yang lebih baik, jika ada racun yang disapu ke peluru, dia akan terbunuh di tempat.

“Datang. Tolong aku. ”Paman Anjer sudah tahu tentang bakat Garen dalam seni bela diri, tetapi senjata api bukanlah sesuatu yang bisa dipertahankan oleh seni bela diri.

“Aku masih punya beberapa masalah untuk diselesaikan. Biarkan aku memikirkannya sebentar, paman. ”Kata Garen santai.

“Baiklah, tapi sebaiknya kau cepat.” Anjer merasa nada suaranya keponakan akhirnya rileks, dan dia menganggukkan kepala agak lega. Melirik sekilas pada Ying Er di lengan Garen, dia berbalik dan pergi sendirian.

“Ying Er, ada sesuatu yang muncul. Saya akan membutuhkan bantuan Anda nanti untuk membujuk ibu dan ayah. ”

“Benda apa? Hanya … Baru saja, apa yang terjadi? Bagaimana kabarnya? Saudaraku? ”Ying Er bertanya dengan ragu. Dia sudah menebaknya sedikit, dan suaranya sedikit bergetar.

Garen melihat ke lantai atas gedung yang berlawanan, dan penglihatannya sepertinya menembus dinding, melihat sosok hitam menopang senapan panjang, berjongkok diam-diam di sana.

“Tidak ada. Taat, jangan buka matamu. ”

*******************

Di atap.

Sting perlahan-lahan menyingkirkan peredam tugas berat, mata gelapnya akhirnya mengintip melalui ruang lingkup untuk melihat Garen. Dia terus merasa bahwa pemuda itu tampaknya telah menemukan posisinya.

“Apa sekarang?” Pria berambut perak itu bertanya, berjongkok di samping.

“Tidak ada. Mari kita lanjutkan ke poin berikutnya. Geng Bendera Hitam tidak hanya mengirim gorengan kecil ini. ”Sting berdiri dan berkata dengan dingin.

“Itu benar. Saya mendengar bahwa orang gila telah bergaul dengan orang-orang Duskdune Shura. Siapa tahu, mungkin ada orang-orang tak terduga yang muncul. ”Pria berambut perak itu entah bagaimana entah dari mana dan memasukkannya ke mulutnya, mengunyah.

“Duskdune Shura … Orang-orang yang menyatukan seni bela diri dan senjata api bersama-sama?” Sting sedikit terpana sejenak, “Aku mendengar bahwa Grandmasters of Combat elit dapat menembakan peluru. Kecepatan mereka luar biasa, dan kemampuan mereka untuk bertarung dalam pertempuran jarak dekat sangat kuat. Mungkin aku akan mendapat kesempatan untuk melihat ini untuk diriku sendiri kali ini. ”

“Tidak ada yang bisa mengalahkanmu, kamu kartu truf kami!” Pria berambut perak itu menepuk pundak rekannya dengan sungguh-sungguh. “Geng Bendera Hitam pasti tidak bisa membayangkan bahwa kamu secara pribadi akan menyerang kali ini.”

“Ayo pergi.” Sting berkata dengan acuh tak acuh, ketika dia berbalik dan berjalan ke dalam kegelapan.

*******************

Setelah meninggalkan perjamuan, Garen pulang ke rumah dan memberi tahu orang tuanya secara rinci tentang situasi dojo. Tanpa diduga, seseorang telah berbicara dengan orang tuanya mengenai studinya dan alasan di balik pengaturan selanjutnya.

Setelah beberapa pertanyaan, sebenarnya orang-orang dari Hoop Emas. Mereka telah memberi tahu orangtuanya bahwa Garen akan segera pergi ke ibu kota Provinsi Eliza, Kota Harmony, dan mendaftar untuk kelas, melompati beberapa nilai di depan. Selain itu, itu adalah entri yang dibebaskan dari persyaratan ujian masuk ke universitas swasta — Universitas Matra. Tampaknya itu karena persyaratan penilai antik telah terpenuhi, dan dia telah mencapai standar rekrutmen universitas ini. Itu sebabnya mereka mengeluarkan undangan khusus untuknya.

Orang tuanya di rumah bahkan telah menerima, sebelumnya, undangan khusus oleh penilai antik di Universitas Matra. Mereka begitu bersemangat ketika mereka mendengar berita itu, dan terus menasihatinya untuk tidak terus pergi ke Paman Anjer, dan dia harus mandiri. Hal semacam itu.

Rencana awal Garen dan saudara perempuannya untuk membujuk mereka berakhir sepenuhnya tanpa hambatan.

Selanjutnya adalah satu masalah kecil yang harus dipecahkan.

Dia perlu mengajukan tawaran kepada teman-teman Circular Dance Gate-nya serta teman-teman sekelas dan guru-guru yang dekat dengannya, dan pergi ke kantor telegraf dan mengirim telegram kepada Nona Fanny Cindy, untuk memberi tahu dia tentang dia pergi untuk naik kelas dan mendaftar ke universitas .

Akhirnya, beberapa hari kemudian, dia akhirnya melangkah ke kereta menuju ibukota Provinsi Eliza.

*******************

Di gerbong kereta coklat kemerahan. Petugas kereta dan para tamu datang dan pergi. Itu agak berisik.

Su Lin dan Garen duduk berhadapan satu sama lain; kedua lelaki itu diam-diam memandangi pemandangan di luar yang melintas dengan cepat.

Di kursi di sebelah kanan mereka, tiga pemuda bermain kartu. Kursi di depan ditempati oleh sepasang pasangan muda dengan bayi, dan membujuk bayi itu untuk tidur. Di belakang mereka, ada beberapa pria dan wanita muda yang tampak seperti mahasiswa, membaca novel thriller dan pengalaman mengerikan. Suara mereka agak keras.

Cahaya pagi putih yang redup masuk melalui jendela, tetapi bagian dalam kereta masih sangat gelap dan abu-abu. Langit mendung dengan awan kelabu, dan terkadang ada suara guntur yang samar.

Su Lin menatap Garen. “Maaf sudah merepotkanmu kali ini.”

“Jangan membicarakan hal-hal ini di antara kita,” kata Garen dengan dingin. “Ceritakan situasi Anda.”

“Aku?” Su Lin merenung sejenak, “Orang tuaku masih belum tahu tentang aku. Di mata saya, saya hanya orang biasa, tuan muda kedua yang hanya tahu cara makan, minum dan bersenang-senang. Orang tua saya masih memiliki kakak laki-laki saya. Meskipun mereka benar-benar menyukai saya, dan apa pun yang saya inginkan, saya dapatkan, tetapi ini bukan yang saya inginkan. Jika bukan karena seni bela diri telah memberi saya kesempatan untuk melatih diri saya, saya mungkin benar-benar masih menjadi tuan muda yang hanya tahu bagaimana bersenang-senang sekarang. Meskipun mereka sudah mempersiapkan setiap langkah keamanan dengan sempurna untuk saya, saya masih ingin menyiapkan lapisan inti perlindungan. Anda dan teman saya yang lain. Saya belum mengungkapkan identitas Anda kepada keluarga saya, saya hanya mengatakan bahwa Anda adalah teman saya, jadi jika ada perkembangan mendadak, Anda masih bisa terselubung dan melakukan apa yang seharusnya. “Dia menghela napas,” Setelah semua, reputasi saya di luar tidak terlalu baik. Mereka tidak peduli dengan pemborosan saya, bahkan keluarga saya tidak jelas tentang latar belakang saya, belum lagi orang luar. Jadi kalian adalah kartu truf terakhirku! ”

–> Baca Novel di novelku.id <–