My Cold and Elegant CEO Wife - Chapter 807

Bab 807: Pikiran Kecil Mengyao Xu

Penerjemah: Noodletown Translated Editor: Noodletown Translated

“Yao kecil, apa yang kamu tersenyum? Kamu tidak berpikir aku orang baik? ”Qingfeng mengerutkan kening dan bertanya.

Dia selalu merasa ada yang aneh dengan senyum Mengyao, seolah-olah ada keluhan. Saya wanita kecil pria Anda, Anda mengerti? Pria yang menaklukkan Anda di tempat tidur, bagaimana Anda bisa marah dengan pria Anda?

“Aku ingin bertanya padamu, kamu sudah merasakan tubuhku, tetapi tidak akan memanggilku. Apakah kamu berencana untuk membuangku? ”Mengyao mengeluh ketika dia cemberut bibirnya.

Ya Mengyao kesal dengan Qingfeng; orang ini belum menghubunginya sejak persetubuhan mereka terakhir kali. Bagaimana seseorang bisa begitu dingin?

Qingfeng membuka mulutnya untuk menjelaskan, tetapi tidak tahu bagaimana caranya, dia benar-benar mengabaikan Mengyao.

Bisakah kamu menyalahkan Qingfeng? Tentu saja tidak, dia sangat sibuk akhir-akhir ini, dia harus pergi ke Makam Elixir untuk menyelamatkan Xue Lin. Dia membunuh semua kekuatan seni bela diri kuno untuk mendapatkan Black Crow Vines, dan membakar jembatan dengan semua orang sebagai hasilnya.

Beberapa saat yang lalu, ia diburu oleh beberapa pemimpin klan seni bela diri kuno terbesar di rumah Sky Mountain di kota Tianjing. Dia tidak punya waktu untuk merawat Mengyao.

Namun Qingfeng mengerti mengapa Mengyao akan marah, tetapi dia tidak memiliki kewajiban untuk memberitahu Mengyao tentang masalahnya, karena meskipun dia melakukannya, itu tidak akan berarti apa-apa baginya, itu hanya akan membuatnya khawatir.

“Yao kecil, setelah semua ini, aku akan menjagamu lagi.” Qingfeng tersenyum

Mengyao mengangkat kepala kecilnya dan menunjukkan harga dirinya yang pemalu. Ini berarti bahwa Qingfeng harus bersikap baik padanya, dan memperlakukannya dengan baik.

Wanita yang jatuh cinta selalu tidak rasional, tidak hanya mereka suka tampil centil, mereka juga akan berpura-pura bangga. Lihat dia sekarang, dia mulai lagi.

“Ayo, biarkan aku memijatmu.” Qingfeng datang ke samping Mengyao dan memijat bahunya.

Mengyao memerah sepenuhnya karena malu. Ini adalah food court rumah sakit, di tempat umum. Betapa memalukannya bahwa Qingfeng memijat bahu petugas cantik ini dalam pandangan semua orang.

Bahkan jika Mengyao tidak menyebutkan adegan itu, semua orang sudah berpikir itu aneh; banyak yang memandang urusan keduanya dengan cemburu.

“F * ck, orang ini sangat beruntung. Lihat dia memijat petugas itu. ”

“Baik? Petugas itu cantik, saya tidak keberatan hidup sehari kurang hanya untuk memijatnya. ”

“Hentikan itu, kamu terlihat seperti sepatu sepatu, dia bahkan tidak akan melihatmu.”

Orang-orang di food court berdiskusi tanpa henti, mereka memandang Mengyao dengan keinginan, dan pada Qingfeng dengan iri hati.

Mereka merasa tidak adil, lelaki yang pelit ini, bagaimana dia bisa menyentuh wanita yang begitu cantik.

“Hentikan, Qingfeng, semua orang melihat.” Mengyao tersipu dan berkata dengan malu-malu.

Meskipun dia bahagia di dalam, dia tidak bisa membantu tetapi merasa tidak nyaman dengan semua penonton itu.

Qingfeng tidak peduli. Dia memijat bahu Mengyao tanpa henti, mulai dari punggung, pinggang, hingga ke seluruh tubuhnya, dan mengambil keuntungan penuh dari sosoknya.

Pada akhirnya, Mengyao berbaring di kursi; wajahnya yang memikat memerah merah muda, seolah-olah air itu jatuh. Dia benar-benar menakjubkan, sangat memikat.

“Penjahat, kamu selalu menggodaku.” Mengyao menatap Qingfeng dengan menggoda, matanya berkedip dengan sinar banding.

“Ini salahmu karena memanggilku orang jahat, lain kali aku harus menghukummu.” Qingfeng menatap dada Mengyao dan tersenyum.

Mengyao merasa marah, tetapi sebagian dari dirinya menikmati ini. Ini adalah seorang wanita yang tampaknya tidak bersalah tetapi sebenarnya sangat sensual, Qingfeng bisa dengan mudah bersamanya.

“Qingfeng, ini adalah rumah sakit ibu, apa yang kamu lakukan di sini?” Mengyao mengerutkan kening dan bertanya dengan curiga.

Tentu, Qingfeng tidak bisa bercerita tentang kehamilan Ruyan Liu. Memberitahu seorang wanita tentang wanita lain adalah kesalahan besar, tidak mungkin dia melakukan itu.

“Saya punya teman yang sedang hamil, saya datang untuk mengunjungi.” Qingfeng tersenyum dan berkata

Teman hamil?

Wajah menggoda Mengyao menjadi curiga, pacar dan suami berkunjung selama kehamilan, mengapa kamu ada di sini?

Mengyao hampir menyuarakan keprihatinannya, dia ingin bertanya kepada Qingfeng apa nama teman ini, tetapi tidak tahu bagaimana cara mendekatinya.

Intuisi wanita selalu tepat, dia selalu merasa bahwa Qingfeng sepertinya berbohong padanya, dan tidak mengatakan yang sebenarnya.

Qingfeng melihat Mengyao merasa skeptis, dia tahu dia tidak percaya padanya, tapi dia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya, atau Mengyao pasti akan marah.

Qingfeng merasa tidak nyaman, wanita begitu banyak masalah, wanita di mana-mana, dan dia tidak tahu bagaimana harus menanggapi mereka.

“Yao kecil, mengapa kamu di rumah sakit? Bisakah kamu hamil juga? ”Qingfeng tersenyum dan menggoda, dia mencoba mengalihkan perhatiannya.

“Tentu saja tidak, apakah kamu ingin aku menjadi seperti itu?” Mengyao berkedip dan bertanya.

“Yao kecil, aku akan senang jika kamu hamil. Bayi itu bisa disebut Mengyao Li, namamu dengan nama belakangku. ”

“Kamu gila, aku tidak hamil.”

“Lalu mengapa kamu di sini jika tidak hamil?”

“Adik iparku, Rou Li sedang hamil, aku mengunjunginya.”

“Selamat, kamu sudah jadi bibi.” Qingfeng tersenyum.

Tentu saja, Qingfeng kenal Rou Li; dia tidak subur sebelumnya, sampai dia menyembuhkannya.

Mengyao memutar matanya, dia tidak terbiasa dengan istilah bibi, karena bibi berarti tua, dan dia masih muda. Dia tidak ingin disebut tua.

“Nomor 18, sup iga jagungmu sudah siap.” Si juru masak memanggil dari dalam dapur.

“Yao kecil, rebus igaku sudah siap, bye.” Qingfeng berjalan ke jendela depan, dia mengambil sup iga dan pergi.

Meskipun dia ingin berbicara lebih banyak dengan Mengyao, Ruyan Liu sedang menunggu untuk makan di kamarnya, jadi Qingfeng harus pergi.

Qingfeng bergerak dengan cepat, tidak lama ia menghilang dari pandangan Mengyao.

“Penjahat, aku tidak akan menggigit, mengapa lari begitu cepat?” Mengyao cemberut bibir merahnya dan mengeluh ketika dia melihat Qingfeng pergi.

Bagi Qingfeng, apa yang dia rasakan untuk Mengyao selalu rumit; dia tidak tahu apakah itu suka atau cinta.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<