My Cold and Elegant CEO Wife - Chapter 755

Babak 755: Qingfeng Marah

Penerjemah: Noodletown Translated Editor: Noodletown Translated

“Ya, Anda tahu tentang seniman Bela Diri Kuno?” Tanya Hao Ye terkejut. Dia tidak berharap pihak lain tahu tentang mereka.

Hao Ye telah belajar dari Klan Tujuh Misteri ketika dia masih muda. Dia sangat berbakat dan rajin belajar sehingga dia sudah menjadi pejuang tingkat Surga Tinggi. Dia cukup terkenal dengan komunitas seniman bela diri kuno.

Hao Ye tahu bahwa sebagian besar orang di dunia adalah orang biasa. Bahkan prajurit operasi khusus hanyalah orang biasa yang memiliki beberapa keterampilan. Kebanyakan orang tidak tahu tentang keberadaan seniman Bela Diri Kuno.

Ziyi Miao hanya petarung level SS dan dia bukan tandingan Hao Ye. Karena itu adalah rumah sakit, Hao Ye tidak membunuhnya tetapi jika itu di tempat lain, ceritanya akan berbeda.

“Tuan Muda Ye begitu kuat,” lima antek di belakang Hao Ye berteriak dan mencoba menyenangkan Hao Ye.

“Pergi dan tendang wanita itu di tempat tidur,” kata Hao Ye kepada para anteknya.

Para antek mengangguk dan berjalan menuju Xue Lin. Mereka siap untuk mengusirnya ketika mereka mendengar suara geram.

“Siapa yang berani mengusirnya!”

Qingfeng dan Yunhe Zhang baru saja tiba di rumah sakit ketika mereka melihat pemandangan itu. Seketika, hati Qingfeng mengamuk dengan amarah.

“F ** k, jika aku datang sebentar kemudian, istriku akan diusir dari bangsalnya,” pikir Qingfeng.

“Teman, siapa kamu? Pikirkan urusanmu sendiri, ”kata pesuruh pertama dengan jijik.

Hao Ye adalah orang yang sombong dengan latar belakang yang kuat; dia suka menggertak yang lemah. Dengan demikian, para antek ini menjadi sangat sombong setelah mengikuti Hao Ye.

Qingfeng mencibir saat dia berjalan menuju antek pertama. Tanpa sepatah kata pun, Qingfeng menampar pesuruh di wajahnya.

Pa!

Wajah anteknya membengkak dan dia mengeluarkan gigi yang patah setelah dia ditampar oleh Qingfeng. Tubuhnya terbang kembali dan mendarat di tanah dengan bunyi gedebuk sebelum dia pingsan.

“Kamu siapa? Beraninya kau memukul anak buahku? Anda ingin mati? “Kata Hao Ye dengan gelap.

Seperti kata pepatah, Sebelum memukuli seekor anjing, seseorang harus melihat siapa tuannya. Si antek itu seperti anjing Hao Ye. Si antek akan menggigit siapa pun yang diperintahkan Hao Ye padanya. Sekarang anjingnya dipukuli, Hao Ye tentu saja harus membalas dendam anjingnya.

Qingfeng mengabaikan kata-kata Hao Ye. Dia berjalan ke sisi Ziyi Miao dan bertanya, “ZIyi, apa yang terjadi?”

“Tuan, situasinya seperti ini …” Ziyi Miao berkata sambil menjelaskan situasinya kepada Qingfeng.

Ekspresi Qingfeng menjadi gelap setelah mendengarkan narasi Ziyi Miao. Dia tidak pernah menyangka Xu Zhao akan dipecat hanya beberapa hari setelah dia pergi dan agar Jun Ye menjadi direktur rumah sakit. Untuk menyenangkan Jun Ye, Hao Ye berani mencoba mengusir Xue Lin dari rumah sakit.

Sejujurnya, bahkan jika Hao Ye tidak menendang Xue Lin, Qingfeng tidak akan membiarkan Xue Lin tinggal di rumah sakit lagi.

Qingfeng telah membawa Xue Lin ke Rumah Sakit Rakyat Nomor Satu karena menghormati Xu Zhao. Tapi sekarang Xu Zhao tidak lagi menjadi Direktur Rumah Sakit, dia tidak perlu lagi mengungkapkan rasa hormatnya. Secara alami, dia akan meninggalkan rumah sakit.

“Ziyi, mari kita pergi ke rumah sakit lain,” kata Qingfeng sambil tersenyum ringan. Matanya berkedip dengan keprihatinan saat dia membawa Xue Lin di tangannya. Kemudian, dia mulai keluar dari rumah sakit.

Karena dia dalam kondisi tidak sadar, wajah Xue Lin pucat pasi. Kulitnya tidak lagi berkilau, malah agak kusam. Ini menyebabkan hati Qingfeng sakit.

Qingfeng memegang Xue Lin dengan erat di lengannya. Dia ingin menghangatkannya dan bertekad untuk meninggalkan rumah sakit dengan Xue Lin.

“Teman, bagaimana kamu bisa pergi setelah memukul laki-lakiku. Apakah saya mengatakan Anda bisa pergi? ” Hao Ye bertanya dengan gelap sambil memblokir jalan Qingfeng.

“Pergi,” teriak Qingfeng. Dia dalam suasana hati yang buruk dan ingin memperlakukan Xue Lin sesegera mungkin.

“Bajingan, kamu berani menghinaku. Kamu mencari pemukulan, ”kata Hao Ye sambil tersenyum dingin saat dia bersiap untuk memukuli Qingfeng.

“Tuan, hati-hati! Hao Ye adalah seniman Bela Diri Kuno. Dia adalah pejuang tingkat Surga yang Lebih Tinggi, ”Ziyi Miao memperingatkan Qingfeng. Dia ditampar oleh Hao Ye sehingga dia sangat menyadari kekuatannya.

Qingfeng hanya tersenyum ringan ketika dia mendengar peringatan Ziyi Miao tetapi tidak mengingatnya. Kembali di makam Raja Elixir, dia telah membunuh banyak pejuang tingkat Surga Tinggi. Di matanya, Hao Ye bukanlah apa-apa.

Hao Ye menyalurkan esensi vitalnya dan memukul gelombang menuju tubuh Qingfeng. Tinju berisi kekuatan yang sangat besar dan menembus udara. Itu adalah kekuatan yang unik untuk pejuang tingkat Surga Tinggi.

Wajah Ziyi Miao sangat khawatir ketika dia melihat kekuatan Hao Ye. Antek Hao Ye dipenuhi dengan kegembiraan. Mereka sudah bisa membayangkan pemukulan yang akan diterima Qingfeng.

Membanting!

Qingfeng memegang Xue Lin dengan tangannya. Dia menendang kaki kanannya dengan kecepatan kilat menuju tubuh Hao Ye, mendarat di dada Hao Ye dengan ledakan keras.

“Ah,” keluh Hao Ye. Katcha! Tulang rusuknya patah dan tubuhnya terbang ke udara, bertabrakan dengan kuat di dinding rumah sakit. Hao Ye lalu batuk seteguk darah sebelum pingsan.

Apa? Tuan Muda dikalahkan?

Orang-orang di sekitarnya, terutama antek-antek Hao Ye, terpana melihat Hao Hao dikalahkan. Mata mereka membelalak tak percaya.

Orang lain mungkin sekarang tahu seberapa kuat Hao Ye, tetapi para antek telah mengikuti Hao Ye untuk waktu yang lama. Hao Ye adalah pejuang tingkat Surga Tinggi yang bisa dengan mudah mengalahkan lawan. Bagaimana dia bisa dikalahkan dengan satu tendangan?

Bibir ceri Ziyi Miao membentuk bentuk ‘O’. Matanya dipenuhi dengan keheranan. Dia berpikir, “Guru sangat kuat! Dia seratus kali lebih kuat dari sebelumnya! ”

Ziyi Miao bahkan tidak bisa melihat serangan Qingfeng, dan Hao Ye telah kehilangan sangat.

“Ziyi, ibu mertua, ayah mertua, mari kita pergi,” kata Qingfeng sambil tersenyum ringan. Dia tidak melihat Hao Ye. Sebagai gantinya, dia membawa Xue Lin di tangannya saat kelompok itu keluar dari Rumah Sakit Rakyat Nomor satu.

Qingfeng berjalan di depan. Dia mengendarai mobil dan membawa semua orang ke Rumah Sakit Pengobatan Tiongkok Laut Timur.

Rumah Sakit Pengobatan Tiongkok Laut Timur adalah rumah sakit pengobatan Tiongkok terbesar di Kota Laut Timur. Itu dimiliki oleh kepala sekolah Universitas Kedokteran, Miaochun Zhang, yang juga direktur Asosiasi Obat Cina Kota Laut Timur.

Dalam perjalanan, Qingfeng menelepon Miaochun Zhang dan memintanya untuk menunggu mereka di pintu masuk rumah sakit.

Rumah Sakit Pengobatan Tiongkok Laut Timur terletak di daerah pedesaan utara Kota Laut Timur dan mereka tiba di rumah sakit dalam waktu 30 menit.

Ketika mereka tiba di rumah sakit, Miaochun Zhang secara pribadi menyambut mereka dan membawa Xue Lin ke bangsal VIP terbaik.

Di dalam bangsal VIP.

Xue Lin mengenakan piyama putih dan berbaring diam-diam di tempat tidur. Wajahnya pucat dan ada bekas robekan di ujung matanya. Matanya tertutup rapat seperti kecantikan tidur.

“Profesor Zhang, bisakah kamu mulai mengobatinya?” Qingfeng bertanya dengan cemas saat dia memandang Yunhe Zhang.

Yunhe Zhang mengangguk dan berkata, “Ya.”

Kemudian, Yunhe Zhang menggunakan peralatan medis untuk melakukan pemeriksaan seluruh tubuh untuk Xue Lin. Dia mengkonfirmasi bahwa dia telah memasuki hipnosis yang diinduksi sendiri setelah menderita kesedihan yang luar biasa. Kemudian, dia mulai menyelamatkan Xue Lin.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<