My Cold and Elegant CEO Wife - Chapter 689

Bab 689: Kematian Songren Sato

Penerjemah: Noodletown Translated Editor: Noodletown Translated

“Hahaha, Teknik Bilah Roh Air ini adalah keterampilan tingkat grandmaster, dan aku sudah mempelajari langkah kedua. Kamu bukan tandinganku. ”Songren Sato memandang Qingfeng Li dan tertawa.

Qingfeng Li merasa agak tidak enak mendengar tawa sombong itu tetapi dia mengerti pula, bahwa Raja Ninja sudah berusia lebih dari 40 tahun, dan telah melatih keterampilannya bersama dengan raja pedang untuk waktu yang lama. Namun, Qingfeng Li sudah mempelajari langkah pertama Teknik Pisau Api Merah dari Raja Pedang dalam satu hari. Itu sudah cukup mengagumkan.

Seandainya Qingfeng Li mendapat satu tahun penuh untuk berlatih, sebulan, atau bahkan seminggu, ia bisa menguasai tahap kedua teknik Pedang Api Merah dan mengalahkan Raja Ninja.

“Aku bukan orang yang sudah begitu tua dan masih membual tentang kemajuan tahap kedua yang menyedihkan. Bahkan aku merasa malu untukmu. ”Qingfeng Li mencibir.

Setelah mendengar itu, Songren Sato berhenti berbicara, matanya yang menakutkan menatap Qingfeng Li.

“Panah Roh Air.” Melambaikan pedangnya, Songren Sato terus menyerang Qingfeng.

Qingfeng tidak terlalu lemah. Dia menghunus pedangnya dan bertarung melawan Songren Sato’s Scale Blade, menciptakan suara keras.

Keduanya adalah tuan. Karena Qingfeng hanya menguasai tahap pertama, dia didorong mundur selama pertarungan.

Saat dia mundur, Qingfeng Li memperhatikan cara Songren Sato menghunus pedangnya. Setiap kali ia menariknya dari atas ke bawah, dengan sarung miring pada 45 derajat. Ini adalah sudut yang bagus untuk menggabungkan esensi vital, menciptakan pedang air keperakan.

Qingfeng Li menemukan polanya saat dia terus menatap pedang. Dia memiliki perasaan bahwa Teknik Pedang Roh Air dan Teknik Pedang Api Merah berbagi beberapa kesamaan entah bagaimana. Pergerakan pedang mereka yang terhunus juga terlihat mirip.

Mungkinkah Teknik Bilah Roh Air berasal dari Huaxia tetapi dicuri oleh orang-orang dari Pulau Pasifik? Qingfeng Li mulai bertanya-tanya tentang ide ini. Semakin dia mempertimbangkan hal ini, semakin masuk akal.

Qingfeng Li mengamati pedang menggambar sekali lagi dan mengkonfirmasi bahwa kedua keterampilan itu sangat mirip, dengan hanya sedikit perbedaan dalam penggunaan esensi vital.

Qingfeng Li belajar dengan cepat. Dia kemudian mulai melihat ke tahap kedua keterampilan Songren Sato. Tiba-tiba, Qingfeng Li menemukan trik di balik teknik ini.

Meskipun Qingfeng Li terus mendukung selama pertarungan, dia entah bagaimana mencuri keterampilan lawannya, hanya menyebabkan beberapa goresan pada pakaiannya.

Qingfeng Li mengamati Teknik Bilah Roh Air dan membandingkannya dengan Teknik Pedang Api Merah. Satu-satunya perbedaan adalah senjata dan properti unsur. Kedua keterampilan ini sangat mirip di bawahnya.

Pada tahap kedua, Water Spirit Blade Technique menciptakan baut air sementara Red Fiery Sword memanipulasi panah api. Keduanya tampak bertentangan tetapi entah bagaimana memiliki kesamaan.

Dalam setengah jam, Qingfeng Li dipaksa ke sudut oleh Songren Sato. Tidak ada jalan untuk kembali, secara harfiah. Tapi jauh di lubuk hatinya, dia senang, karena dia sudah menguasai tahap kedua Teknik Pedang Api Merah.

Huuu!

Qingfeng Li mengayunkan pedangnya secara tiba-tiba, dengan esensi vital bersama dengan pedang dan membentuk panah api yang bisa membakar segalanya.

Itulah tahap kedua dari Teknik Pedang Api Merah.

Saat panah api dan baut air berbenturan, udara di sekitar mereka mulai bergetar, disertai puing-puing jatuh dari langit-langit dan dinding. Itu seperti gempa bumi.

Kali ini, Qingfeng Li berdiri dengan kokoh. Dia membalas serangan setelah menguasai tahap kedua teknik Pedang Api Merah, yang sangat mirip.

“Terima kasih, Raja Ninja. Jika bukan karena kamu menyerang saya, saya tidak akan memiliki kemampuan untuk menguasai langkah kedua teknik Pedang Api Merah saya secepat ini. “Qingfeng Li tersenyum.

Kemarahan dengan cepat memenuhi kepala Songren Sato; dia berjuang sangat keras, berusaha membunuh Qingfeng Li. Tapi ternyata dia membantu Qingfeng Li menguasai keterampilan tahap kedua.

“Aku menghargai bantuanmu, Raja Ninja. Saya berjanji kepada Anda bahwa saya dapat memberikan Anda kematian yang layak sekarang. “Qingfeng Li terdengar menyenangkan tetapi mengancam.

“Jangan meremehkanku, Nak. Anda tidak lebih baik dari saya. ”Songren Sato pikir dia hanya menggertak.

Qingfeng Li tidak membalas raut wajah Songren Sato, “Bukankah aku menyebutkan bahwa aku tidak menggunakan kekuatan penuhku? Sekarang, aku akan membunuhmu dalam tiga gerakan. ”

Tiga gerakan?

Songren Sato tidak tahan lagi dihina oleh Qingfeng Li. Dia pikir Qingfeng Li berbicara omong kosong.

Martabat berada di atas segalanya untuk seorang ninja dari Pulau Pasifik. Mereka lebih suka dibunuh daripada dihina.

“Pergilah ke neraka, punk!” Songren Sato berteriak dan bergegas menuju Qingfeng Li, mencoba untuk mengirisnya.

Qingfeng Li tersenyum. Pada saat itu, serigala totem di dadanya muncul. Garis keturunan Raja Serigala pulih. Kulitnya semerah api dengan kedua matanya terbakar. Bahkan lebih, ia tumbuh dua kali lipat dari ukuran aslinya.

Totem garis keturunan memiliki fungsi penting, yaitu menggandakan kekuatannya. Qingfeng Li menjadi lebih kuat dengan bantuan garis keturunan Raja Serigala.

“Red Fiery Blast.” Qingfeng Li mengangkat tangannya, mengayunkan Pedang Api Merah langsung ke tubuh Songren Sato.

Kali ini, kekuatan yang diberikan ke Scale Blade berlipat ganda. Meskipun itu tidak menghancurkan Scale Blade, itu menghempaskannya.

Tanpa senjatanya, Songren Sato seperti buaya tanpa gigi, menunggu untuk dieksekusi oleh Qingfeng Li.

Puchi!

Pedang itu datang dari atas dan menghancurkan lengan Songreng Sato. Songren Sato tidak bisa berhenti berdarah dan menjerit.

Dengan kekuatan garis keturunan Wolf King, Qingfeng Li seperti dewa yang meretas sistem. Songreng Sato tidak bisa menahan diri, bahkan untuk satu detik pun.

Melihat Qingfeng dan garis keturunannya dari Raja Serigala, Songren Sato tidak merasa apa-apa selain iri dan benci.

Songreng Sato kalah, bukan karena alasan lain, tetapi karena dia tidak memiliki totem garis keturunan. Dia terganggu oleh Qingfeng Li ketika dia mencoba menyuntikkan darah Raja Iblis Iblis kepada dirinya sendiri.

“Serangan ketiga.” Kata Qingfeng Li dalam suasana hati yang damai. Dia mengayunkan pedangnya sekali lagi dan menyaksikan kepala Songren Sato jatuh ke tanah.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<