My Cold and Elegant CEO Wife - Chapter 1999

Bab 1999: Pola Matahari

Penerjemah: Terjemahan Noodletown Editor: Terjemahan Noodletown

Qingfeng hati-hati memeriksa sarkofagus perunggu di depannya, tetapi matanya melesat sekitar.

Dia menggunakan clairvoyance-nya dengan mata kanannya, melepaskan cahaya keemasan yang menembus segala sesuatu antara langit dan bumi.

Cahaya di matanya mendarat di sarkofagus perunggu. Namun, Qingfeng melihatnya untuk waktu yang lama tetapi tidak memiliki penemuan apa pun.

Ada jejak matahari di sarkofagus perunggu. Sepertinya ada lapisan perlindungan pada sarkofagus yang memblokir kekuatan kemampuan kewaskitaannya.

Jantung Qingfeng berdetak kencang. Dia tahu bahwa harus ada kehadiran yang kuat di atas jejak. Kehadiran itu jauh lebih kuat dari Qingfeng sehingga bisa menghalangi visinya.

Terkesiap !!

Qingfeng menarik napas tajam ketika dia melihat sidik jari di sudut kanan bawah sarkofagus perunggu.

Sidik jari itu hanya seukuran kepala jarum. Namun, Qingfeng bisa melihat dengan jelas bahwa sidik jari itu adalah jejak matahari, membentuk pola matahari di langit.

Qingfeng berpikir dalam hatinya, Mungkinkah sidik jari itu ditinggalkan oleh Raja Matahari 5000 tahun yang lalu?

Kemudian, Qingfeng menemukan tiga sidik jari lainnya di sarkofagus perunggu. Ada total empat sidik jari, masing-masing dengan ukiran matahari.

Ada kekuatan mengerikan yang tertanam dalam pola, yang melambungkan serangan Huozhu Chi dan Linglong Xue.

Linglong Xue berjalan ke sisi Qingfeng dan bertanya, “Apakah Anda menemukan sesuatu?”

Linglong Xue sangat menghormati Qingfeng karena dia adalah orang yang menerobos array tingkat setengah suci. Dia tahu bahwa Qingfeng bukan orang biasa.

Qingfeng tersenyum tipis dan menunjuk ke empat sidik jari pada sarkofagus perunggu. Dia berkata, “Jika saya tidak salah, sidik jari ini ditinggalkan oleh Raja Matahari. Karena itulah seranganmu diblokir. ”

Linglong Xue melihat dari dekat ke mana Qingfeng menunjuk. Segera, dia menemukan tanda khusus di bagian bawah sarkofagus perunggu. Ada empat sidik jari yang jelas di bawah sarkofagus, dan masing-masing sidik jari adalah pola matahari.

Linglong Xue memandang Qingfeng dengan takjub. Dia berkata, “Kamu sangat berpengetahuan.”

Qingfeng tersenyum tipis tetapi tidak berbicara. Dia hati-hati memeriksa empat sidik jari untuk memecahkannya. Dia tahu bahwa mereka hanya bisa membuka sarkofagus jika dia memecahkan polanya.

Qingfeng menekan esensi vitalnya dan berubah menjadi orang biasa. Dia kemudian berjalan menuju sarkofagus perunggu. Seperti yang dia harapkan, setelah dia menekan esensi vital dalam tubuhnya, sarkofagus perunggu berhenti memancarkan kekuatan yang menakutkan untuk menindasnya.

Qingfeng berhasil tiba di sebelah sarkofagus perunggu dan dia mengulurkan tangannya untuk membelai keempat pola matahari.

Qingfeng menemukan bahwa polanya mewakili koordinat yang berbeda. Mereka berbaris sempurna dengan Utara, Selatan, Timur, dan Barat.

Qingfeng mengaktifkan energi rohnya dan menyalurkannya ke pola matahari di depannya.

Qingfeng segera berubah pucat setelah memasuki pola matahari. Dia merasa seperti memasuki dunia yang terbakar, dan ada api di sekelilingnya.

Langit, tanah, sungai, dan danau semuanya tertutup api. Sepintas, tidak ada yang terlihat selain api.

Untungnya, energi roh Qingfeng benar-benar kuat sehingga dia bisa menahan suhu api yang membakar. Dia berjalan di atas api terus menerus.

Tubuh Qingfeng berdiri di sebelah sarkofagus dan bergetar terus-menerus, wajahnya menjadi pucat dan tetesan keringat besar mengalir di dahinya.

Linglong Xue memandang Qingfeng dengan heran, karena dia tidak bisa mengerti apa yang terjadi. Dia tidak tahu bahwa energi roh Qingfeng telah memasuki pola matahari dan bahwa dia dipanggang oleh api.

“Haha, akhirnya aku di sini. Qingfeng, aku pasti akan membunuhmu hari ini! ”Tiba-tiba, ledakan tawa terdengar dari tangga batu.

Jun Po berjalan ke tangga batu ke-100. Seluruh tubuhnya memancarkan kehadiran yang kuat, dan matanya dipenuhi dengan kemarahan yang membara dan niat membunuh. Dia menatap Qingfeng dengan dingin, sepertinya dia tidak sabar untuk membunuh Qingfeng.

Dia ditendang menuruni tangga batu oleh Qingfeng dan jadi dia hanya berhasil memanjat lagi dengan membakar kekuatan hidup dalam darahnya. Pada saat ini, dia hanya punya satu pikiran dalam benaknya, untuk menemukan Qingfeng dan membunuhnya.

Jun Po tertawa terbahak-bahak ketika melihat tubuh Qingfeng di sebelah sarkofagus. Dia tiba-tiba melambaikan tangan esensi vital raksasa ke arah tubuh Qingfeng.

Linglong Xue berdiri tepat di sebelah Qingfeng. Matanya berkilau dingin ketika dia melihat kepalan tangan Jun Po, dan dia tiba-tiba mengulurkan jari dan melontarkan kilatan cahaya berdarah.

Kilatan cahaya berdarah bertabrakan dengan kepalan tangan Jun Po dengan ledakan keras. Seketika, udara di sekitarnya meledak dan meledak.

Jun Po mundur dua langkah dan memandang Linglong Xue dengan tak percaya. Dia berkata, “Linglong Xue, aku menyerang Qingfeng, bukan kamu. Mengapa kamu menghentikan saya? ”

Linglong Xue tersenyum tipis dan berkata, “Qingfeng sedang memeriksa cara memecahkan pola matahari. Dia membantu kita. Kami tidak bisa menyerangnya untuk saat ini. ”

Meskipun Linglong Xue dan Qingfeng tidak terbiasa satu sama lain, Qingfeng memiliki peran penting dan Linglong Xue memiliki keyakinan padanya. Dia percaya bahwa hanya Qingfeng yang bisa memecahkan pola matahari, jadi dia memilih untuk membantunya.

Jun Po marah, tetapi meskipun dia kuat, masih ada perbedaan besar dalam kekuatan antara Linglong Xue dan dirinya sendiri.

Meskipun dia tidak bahagia, tidak ada yang bisa dia lakukan. Tiba-tiba, kilatan kebahagiaan muncul di matanya. Dia melihat Huozhu Chi dan berkata, “Huozhu Chi, Qingfeng adalah musuh kita. Dikatakan bahwa dia membunuh saudara-saudara juniormu. Tidakkah kamu ingin membalas kematian mereka? ”

Ekspresi Huozhu Chi berubah ketika dia mendengar kata-kata Jun Po. Dia terus mencari orang yang telah membunuh saudara-saudara juniornya dan tidak berharap Qingfeng akan menjadi orang yang melakukannya.

Huozhu Chi berkata, “Karena Qingfeng membunuh saudara junior saya, saya perlu membalasnya hari ini.”

Huozhu Chi berjalan ke arah Qingfeng dengan marah, siap membunuhnya.

Linglong Xue mengerutkan alisnya dan berkata, “Kita tidak bisa membunuhnya sekarang. Saya perlu dia untuk membuka tutup sarkofagus untuk mendapatkan warisan. Jika Anda ingin membunuhnya, Anda akan melawan saya juga. ”

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<