My Cold and Elegant CEO Wife - Chapter 1628

Bab 1628: Istana Phoenix

Penerjemah: Noodletown Translated Editor: Noodletown Translated

Mengikuti di belakang Putri Red-Swallow, Qingfeng Li, Li Yang, dan Black Puppy berjalan menuju lantai tiga Istana Phoenix.

Putri Ketiga duduk di dekat jendela di lantai tiga Istana Phoenix. Kursi berada di lokasi yang baik; orang-orang di jalan-jalan di bawah ini terlihat jelas, seperti juga pemandangan seluruh Kota Kekaisaran.

Istana Phoenix sangat mewah sampai yang ekstrim; lantai seluruhnya terbuat dari kristal putih dan bersinar dengan cahaya perak. Itu seperti istana burung phoenix sejati.

Tangga itu juga ditempa dari batu giok putih, halus dan hangat saat disentuh. Mutiara bercahaya ditempatkan di dinding dekat tangga tempat mereka memancarkan cahaya putih.

Langit-langit yang ditangguhkan ditutupi lapisan tipis emas, yang telah dituangkan langsung ke struktur. Seluruh restoran didekorasi dengan sangat mewah.

Qingfeng Li tahu bahwa bahkan istana Kaisar di Benua Kuno tidak mungkin lebih lengkap. Tidak heran Putri Ketiga telah memilih untuk bertemu teman-temannya untuk minum teh di sini, itu sungguh luar biasa.

Hanya dalam beberapa saat, Putri Merah-Swallow telah tiba di lantai tiga bersama Qingfeng Li, Black Puppy, dan Li Yang.

Ke depan, Qingfeng Li melihat deretan tirai bambu. Di belakang mereka duduk seorang wanita; dia mengenakan gaun putih dan rambut panjang, terurai.

Kerudung transparan menutupi wajahnya, menutupi penampilannya yang sebenarnya dari pandangan. Melihatnya, ekspresi terkejut melintas di mata Putri Red-Swallow.

Dia dengan jelas ingat bahwa, ketika dia pergi untuk mengundang Qingfeng Li ke atas, Putri Ketiga belum menurunkan tirai bambu, dia juga belum mengenakan kerudung. Tetapi pada saat itu, dia mengenakan kerudung. Jelas bahwa dia tidak ingin Qingfeng Li melihat wajahnya.

Putri Red-Swallow bertanya-tanya dalam hati pada dirinya sendiri apakah pemuda tampan ini entah bagaimana mengenal Putri Ketiga. Dari apa yang dia ketahui tentang Putri Ketiga, wanita cantik itu selalu agak misterius.

Putri Ketiga belum pernah tinggal di Kota Kekaisaran sebelumnya. Tetapi hanya beberapa bulan yang lalu, dia tiba-tiba tiba di kota dan sejak itu menjadi putri favorit Kaisar.

Putri Ketiga adalah seorang putri yang ditinggalkan Kaisar di tempat lain. Sekarang, dia telah menemukan jalan kembali.

Sebagai Putri sendiri, Putri Merah-Swallow sering mengunjungi Istana Kekaisaran. Karena itu ia berhubungan baik dengan Putri Ketiga; dapat dikatakan bahwa keduanya adalah teman baik.

Putri Merah-Walet tahu bahwa Putri Ketiga tidak memiliki teman laki-laki. Tetapi hari ini, dia dengan sukarela mengundang pemuda tampan ini untuk sebuah pertemuan. Tidak peduli bagaimana Anda melihatnya, situasinya agak tidak biasa.

Qingfeng Li menggunakan transmisi suara pada Black Puppy. “Anak anjing, bisakah kamu mencium aroma wanita ini?”

Black Puppy mengangguk, tapi ada sedikit keraguan di matanya.

“Qingfeng Li,” Black Puppy berbicara menggunakan transmisi suara. “Wanita yang kurasakan di depan kami sebelumnya memang Mengyao Xu. Tapi dia tampaknya menggunakan teknik yang kuat untuk menyembunyikan kehadirannya; berbeda dari apa yang saya cium sebelumnya. ”

Qingfeng Li mengangguk. Jika wanita ini di hadapan mereka memang Mengyao Xu, maka dia pasti memiliki latar belakang yang cukup. Itu tidak akan aneh, maka, jika dia berlatih teknik tingkat Immortal. Dengan pertemuan kesempatannya sendiri, Qingfeng Li memiliki beberapa teknik tingkat Immortal sendiri.

Melihat wanita di depannya, Qingfeng Li berbicara. “Putri Ketiga, boleh aku tahu untuk apa kau memanggilku?”

Wanita berjilbab di balik tirai bambu menatap Qingfeng Li tanpa sepatah kata pun. Tapi jauh di matanya, ada campuran emosi yang kompleks, yang ditangkap Qingfeng Li.

Mata ini akrab dengan Qingfeng Li, mereka seharusnya milik Mengyao Xu. Tetapi energi yang terpancar dari wanita ini adalah energi yang tidak dikenal.

Wanita itu memancarkan energi kultivator diri dan yang kuat pada saat itu. Bercampur dengan energi ini adalah kehadiran Mengyao Fu dari Sekte Jimat-Kaisar di Bumi.

Sebelum interogasi Qingfeng Li, Putri Ketiga hanya menatapnya dengan tenang, mata indahnya terbuka lebar. Dia tidak menjawab.

Menggunakan visi clairvoyance-nya, Qingfeng Li mencoba melihat melalui tirai pada Putri Ketiga. Namun, penglihatannya hanya bisa melihat benda-benda dalam satu meter darinya, dan ada lima meter antara dia dan Putri Ketiga; dia tidak bisa mendapatkan pandangan yang jelas.

Dia mengambil langkah maju menuju Putri Ketiga, bermaksud untuk menarik tirai perak ke samping dan melihat siapa Putri Ketiga ini sebenarnya untuk dirinya sendiri.

Saat dia mengambil langkah pertama, Putri Red-Swallow bergerak dari sampingnya, menghalangi jalannya. Dia menghentikannya dari melangkah lebih jauh.

“Berhenti,” katanya, menatap Qingfeng Li. “Jika kamu ingin berbicara dengan Putri Ketiga, kamu harus berdiri sejauh lima meter.”

Qingfeng Li mengerutkan alisnya. Meskipun dia ingin mencari tahu siapa Putri Ketiga itu, dia masih harus menghormati otoritas Putri Merah-Swallow. Dia bisa merasakan dengan jelas bahwa dia adalah guru Spirit Emperor Ream.

Tentu saja, Qingfeng Li sekarang telah menerobos ke Alam Kaisar Roh Tingkat Kedelapan, dan dia yakin bahwa dia bisa mengalahkan siapa pun dari dunia yang sama. Jika dia bertarung dengan Putri Merah-Walet, dia yakin dia bisa menang.

Tapi karena Putri Red-Swallow adalah teman dari Putri Ketiga, Qingfeng Li tidak menyerangnya. Dia berdiri diam di tempat.

Sama seperti Qingfeng Li dan Putri Ketiga saling menatap, keributan tiba-tiba datang dari bawah.

“Biarkan aku naik,” sebuah suara geram terdengar dari pintu Istana Phoenix. “Siapa yang berani menghentikanku?”

Tentu saja, empat penjaga yang menjulang tinggi di pintu tidak akan membiarkannya masuk, tidak ketika Putri Ketiga sedang makan di dalam.

Namun, mereka berempat juga tidak berani menyerang pria itu dengan tombak mereka. Pria ini berlatar belakang istimewa; dia adalah Pangeran Muda, putra Raja Ning.

Penjaga utama membungkuk dalam-dalam. “Pangeran Muda, Putri Ketiga ada di dalam bersama seorang tamu,” katanya. “Kami diperintahkan untuk tidak membiarkan siapa pun masuk.”

Pangeran muda itu adalah pemuda tampan berusia sekitar dua puluh tahun, dengan hidung lurus, alis tebal, dan kulit gelap. Dia mengenakan jubah bermotif python, dan seluruh tubuhnya memancarkan energi yang kuat.

Pangeran muda itu mencibir. Tiba-tiba, dia memukul dengan tangannya, mendaratkan pukulan ke wajah penjaga itu. Penjaga itu jatuh ke tanah, wajahnya bengkak dan berdarah. Kepalanya jatuh ke samping; dia tersingkir.

Di sampingnya, para penjaga lainnya mundur, kaget di wajah mereka. Mereka sudah lama tahu bahwa Pangeran Muda itu berani; dia tidak menghormati siapa pun di Kota Kekaisaran. Hari ini, mereka mempelajari seberapa jauh kesombongannya. Penjaga jangkung itu hanya mengucapkan satu kalimat, dan dia tak sadarkan diri.

Pangeran Muda memelototi tiga penjaga yang tersisa sebelum berjalan di dalam Istana Phoenix dengan seorang pria tua yang telah berdiri di belakangnya.

Tiga penjaga lainnya menggertakkan gigi mereka, akhirnya memutuskan bahwa mereka masih akan lebih baik menghentikan Pangeran Muda. Kalau tidak, jika Putri Ketiga marah, akan ada neraka untuk membayar.

Pangeran muda terus berjalan maju. Tanpa memalingkan kepalanya, dia melemparkan pukulan lain ke belakangnya, melepaskan tangan besar esensi vital dan menjatuhkan ketiga penjaga.

Pangeran muda telah bersenang-senang di tempat lain ketika, tiba-tiba, dia mendengar dari seorang pelayan bahwa seorang pemuda telah diundang ke Istana Phoenix untuk bertemu dengan Putri Ketiga. Dia ingin melihat siapa pria ini.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<