Monster Pet Evolution - Chapter 358

Babak 358: Buntutnya

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Tidak ada banyak air di sini, dan itulah sebabnya Raja Buaya berlari menuju rawa yang dalam. Karena ketinggian air lebih tinggi, akan lebih sulit bagi Flamy untuk menemukannya, yang akan menjadi keuntungan taktis.

Flamy mendapat panggilan panjang sebelum berlari mengejar.

Gao Peng berbalik ketika dia melihat dua monster berlari menuju barat.

Orang ini …

Atribut King Crocodile tidak begitu bagus, bahkan tidak mengalahkan kemampuan Level 4. Buaya bermata Merah ini termasuk dalam pasukan yang lebih lemah dari level ini.

Bahkan, atribut awal Flamy juga tidak bagus. Bahkan jika itu dipromosikan menjadi Lord-tier, itu hanya akan menjadi Lord-tier kelas-Normal. Itu adalah pengasuhan berkesinambungan Gao Peng yang telah memperluas kesenjangan dalam tingkat keterampilan Flamy dan Raja Buaya.

Suara mendesing!

Raja Buaya, yang masih berlari, mengangkat kepalanya tiba-tiba dan meludahkan Aqua Blade Whip yang sepanjang bulan dari mulutnya! Aqua Blade berputar cepat, memancarkan kecepatan awal yang kuat, sementara elemen angin di udara yang dikombinasikan dengannya membuat kecepatan berputar Aqua Blade lebih cepat.

Angin ditarik keluar oleh cambuk, membuat suara bernada tinggi saat busur biru melesat di langit yang kosong!

Flamy melompat, berusaha menghindari bentrok dengan Aqua Blade. Namun, saat ia berusaha menghindar, Aqua Blade berubah arah dan sebagai hasilnya, meninggalkan luka panjang di sayap Flamy.

Darah hangat menetes dari lukanya.

Flamy terhuyung-huyung dan hampir jatuh dari langit.

Namun, sebagai pelajaran, Flamy menjadi lebih sadar akan serangan Raja Buaya. Itu berhasil berhasil menghindari Aqua Blade Buaya Raja setelah titik itu.

“Jangan khawatir tentang aku, Gao Peng. Saya tidak akan pernah jatuh untuk trik yang sama dua kali! “Kata Flamy melalui Kontrak Darah.

Flamy merasa dewasa, seperti ayah tua yang meyakinkan putranya.

Oh, jangan khawatirkan aku. Anda tidak perlu, Gao Peng.

“Aku akan mengalahkan buaya ini! Jika bukan karena itu, ibuku tidak akan mati sambil melindungiku. Saya tidak pernah membuat kesalahan yang sama dua kali! Aku akan membakarnya untuk membalas ibuku! ”

Raja Buaya, yang berlari menuju rawa yang dalam, berhenti tiba-tiba.

Bola api yang dilemparkan Flamy mengenai Raja Buaya tanpa henti. Rasa sakit yang hebat menghantam punggungnya sampai tidak bisa lagi merasakan bahwa itu adalah bagian dari tubuhnya. Rasa sakitnya membakar sampai mulai terasa mati rasa.

Rawa itu tidak terlalu dalam. Pada titik terdalamnya, itu tidak melebihi sepuluh hingga lima belas kaki, yang tidak cukup untuk menutupi sosok besar Raja Buaya.

Raja Buaya membuat beberapa gulungan di rawa. Namun, sebelum bisa mengambil nafas untuk beristirahat, suara nyala api datang ke telinganya sekali lagi.

Amarah memerah melalui mata Raja Buaya, dan tiba-tiba teringat sesuatu. Setelah berbalik, itu segera dibebankan ke arah asalnya.

“Raja Buaya, apa yang Anda coba lakukan?” Qian Wu Liang telah menyaksikan tindakan Raja Buaya, firasat buruk naik di dalam hatinya.

Tunggu sebentar … Jangan bilang …

Saat dia akan berbicara, sudah terlambat.

Raja Buaya menerkam seperti awan gelap yang menyelimuti langit, matanya tertuju pada Flamy, yang berada tepat di atasnya.

Jika Anda berani turun, maka saya akan melemparkan diri ke arah Anda! Kali ini, Anda tidak akan pernah bisa melarikan diri!

Bau yang kuat dan bau keluar dari mulutnya, membuat Gao Peng mencubit hidungnya.

“Tidak! Raja Buaya, Anda harus berhati-hati. Masih ada familiar Lord-tier lain di sekitarnya! Jangan serang! ”Wajah Qian Wu Liang berubah. Dia tentu tidak mengharapkan Raja Buaya untuk menghadapi Gao Peng, dan tindakan tiba-tiba ini membuatnya takut.

Keluarga Qian, yang menyaksikan tindakan itu, menjadi pucat, dan Qian Shao Yu menyatukan kedua alisnya, ragu apakah akan menghentikan perkelahian atau tidak.

Selain itu, familiar yang dibiakkan Paman ini sedikit … berlebihan.

Seharusnya itu pertandingan satu lawan satu yang adil, tapi menyerang pelatih monster itu terlalu banyak.

Qian Shao Yu tidak menyukai taktik semacam ini.

Setelah menerima pengingat Qian Wu Liang, Raja Buaya yang menerkam segera mundur selangkah. Namun, matanya tertuju pada familiar di sebelah Gao Peng.

Pada saat yang sama, Dumby mendengus dan mengubah bentuknya seperti mengeluarkan pedang dari sarungnya.

Kaki kirinya berlutut sementara kaki kanannya membidik sasaran. Itu menghantam Raja Buaya dengan ganas!

Raja Buaya berusaha lari, tetapi serangan itu menyebabkannya gagal. Raja Buaya menyerap kekuatan dan pergi dengan tegas.

Rencana awal Raja Buaya adalah untuk menyerang pelatih monster untuk memikat crane di atas kepalanya. Namun, dia tidak menyadari bahwa ini memiliki banyak atribut.

Setelah dimanfaatkan, Raja Buaya memutuskan untuk pergi.

Flamy masih mengejarnya. Lagi pula, ia bersumpah untuk tidak kembali jika tidak membunuh buaya.

Itu telah dikalahkan.

Pemenang dan kalah dari pertempuran yang telah sampai sejauh ini sudah jelas.

Buaya ini cepat bertindak dan memiliki kekuatan besar. Ini memiliki potensi, pikir Gao Peng sambil melihat bayangan Flamy, yang sudah jauh di depan. Dia menggelengkan kepalanya.

Qian Shao Yu berjalan menuju punggung Qian Wu Liang. “Paman.”

Qian Wu Liang berbalik untuk melihat keponakannya. Dia mengerutkan kening, lalu santai lagi. “Tidak masalah. Kekalahan adalah kekalahan. ”Setelah menyelesaikan kalimatnya, Qian Wu Liang merasa seolah-olah beban besar telah diangkat dari pikirannya. Maka dia berbalik dan pergi.

Mengenai Buaya Mata Merah dari Rawa Greenwood yang telah melarikan diri, dia telah berhenti memikirkan untuk mengejarnya.

Pamannya jauh lebih kooperatif daripada yang dia pikirkan, dan Qian Shao Yu menemukan pekerjaan ini diselesaikan lebih mudah dari yang dia harapkan.

Selain itu, orang-orang dari pihak Paman mulai mengikuti perintah Ibu dalam beberapa hari terakhir. Meskipun keluarga Qian mengalami beberapa kemunduran, setidaknya mereka lebih bersatu sekarang, pikir Qian Shao Yu dalam hati.

Setelah sampai di rumahnya, Qian Wu Liang tiba-tiba jatuh di taman kecil dan mulai meludahkan darah dari mulutnya. Wajahnya pucat, dan akhirnya, dia kehilangan kesadaran.

Setelah menyadari kondisi pamannya, Qian Shao Yu mengerti bahwa di masa depan, mungkin tidak ada lagi Raja Buaya di kota pangkalan Jiangnan.

…

“Pak. Ketua, ini sesuatu untukmu dari keluarga Qian. Silakan lihat, ”kata Chen Qi sambil menyerahkan surat itu kepada Gao Peng dengan hormat.

Hasil pertempuran telah bocor ke pasar, dengan berbagai versi menyebar.

Namun, ada satu hal yang sama, yaitu yang keluar di atas, crane berkaki tunggal Gao Peng.

Di kota dasar Jiangnan, reputasi Gao Peng meroket.

Gao Peng mengambil surat dari Chen Qi. Makalah di atas adalah permintaan maaf dari pemilik keluarga Qian, Qian Qing Yuan. Dia meminta maaf dengan tulus dan mengungkapkan kurangnya pemahaman tentang hubungan yang tegang antara Raja Buaya dan para familiar Gao Peng. Selain itu, ia bersedia untuk menyerahkan Rawa Buaya Roh kepada Southern Sky Group, termasuk orang-orang dari klan Flamy yang tinggal di rawa. Dia juga menjanjikan sejumlah besar sebagai kompensasi.

Di akhir surat, pemilik rumah bahkan secara tidak langsung meminta pendapat Gao Peng. Jika Gao Peng pernah membutuhkan sesuatu … mereka bersedia menyerahkan Qian Wu Liang. Tentu saja, mereka hanya mencari pendapat. Mereka lebih mau menyerahkan uang daripada rakyat mereka sendiri karena Qian Wu Liang adalah bagian dari dewan manajemen paling penting dalam keluarga Qian. Bahkan jika posisinya turun setelah kehilangan familiar tingkat Lord, dia masih anggota inti dari keluarga Qian.

Seperti kata pepatah, tidak peduli seberapa besar ia mengecewakan keluarga atau menjadi sakit di punggung, darah keluarga Qian masih akan mengalir di tubuhnya.

Setelah menerima surat ini, Gao Peng menulis surat pada gilirannya untuk dikirim kembali oleh Chen Qi.

Sebenarnya, tidak ada perselisihan antara dia dan keluarga Qian. Satu-satunya hal yang diperselisihkan adalah pembalasan dendam pribadi antara kedua familiar. Sekarang setelah perselisihan mereka diselesaikan, Gao Peng tidak lagi peduli tentang itu.

Gao Peng menerima Rawa Buaya Roh, tetapi dia akan membayar keluarga Qian untuk itu. Adapun kompensasi, Gao Peng tidak menerimanya dan mengembalikan jumlah penuh kembali ke keluarga Qian.

–> Baca Novel di novelku.id <–