Monster Pet Evolution - Chapter 330

Bab 330: Awal Baru

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Gerbang timur terlihat sedikit lebih buruk untuk dipakai. Pintu besi usang yang tergantung longgar dengan engselnya jelas telah melihat hari yang lebih baik.

Lantainya lengket dengan lapisan darah kering. Matahari sore memberikan rona keemasan di atas bebek setinggi 30 kaki.

Pertempuran epik baru saja terjadi di sini. Jalan menuju gerbang benar-benar robek dan licin dengan lapisan darah yang memenuhi udara dengan bau logam.

Tanpa ampun, Goldie dengan santai menginjak-injak beberapa monster air ke dalam cincang halus di bawah kakinya. Ada beberapa batu besar di jalannya. Dengan satu tendangan, Goldie mengirim mereka terbang bermil-mil jauhnya.

Setiap garis dan lekuk tubuh berototnya sangat jelas, seolah-olah itu telah diukir dari marmer. Tato di dadanya berdesir saat bernapas, seperti ombak yang berkilau cerah di bawah sinar matahari tengah hari.

Ada lebih banyak monster air di luar sana, tetapi mereka semua memandang Goldie dengan takut.

Beberapa dari mereka bahkan jatuh gemetar ketika Goldie menangkap mata mereka.

Semakin banyak orang yang muncul di gerbang timur, dan goncangan perlahan mulai hilang. Mereka sudah cukup lama berada di sekitar blok, terutama dengan Cataclysm, sehingga terkejut terlalu lama.

Meskipun mereka belum benar-benar hidup berdasarkan hukum rimba, orang-orang ini tahu kekuatan ketika mereka melihatnya. Goldie memilikinya. Tidak ada kata-kata lain untuk menggambarkan Goldie selain “kekuatan mentah.”

Goldie dikelilingi oleh ribuan monster, namun semakin banyak bertarung, semakin besar itu tumbuh. Sekarang, tidak ada satu monster pun di medan perang yang cukup bodoh untuk menantangnya.

Dari kejauhan, Gao Peng melihat awan debu besar keluar dari sudut matanya. Dia juga bisa mendengar hiruk-pikuk yang menyertai mobil gemuruh dan familiar yang bergemuruh. Setelah diperiksa lebih dekat, dia bisa melihat beberapa mobil menuju ke arah mereka dikelilingi oleh pasukan familiar.

Ada tikus-tikus perak seukuran macan tutul, seekor serangga tongkat raksasa sepanjang 30 kaki dengan kaki depan seperti tombak, seekor kera raksasa berambut emas setinggi 23 kaki, berkepala dua, berkaki empat, dan belalang berbilah yang dapat membersihkan seekor blok dalam satu lompatan.

Di dalam awan debu raksasa itu ada makhluk yang lebih tak dikenal …

Ada spanduk yang terbang dengan bangga di depan yang menunjukkan cincin di tengah-tengah bendera putih. Itu adalah panji dari Aliansi.

“Sepertinya militer Yang Cheng,” kata seseorang sambil menjulurkan leher untuk melihat.

“Sepertinya begitu. Preman militer Yang Cheng itu pasti punya waktu yang tepat, bukan? Tiba tepat setelah pertempuran berakhir? ”Kata orang lain mengejek.

Mobil-mobil berhenti agak jauh dari pabrik. Dua pria keluar dari mobil di depan.

Pria di sebelah kiri mengenakan T-shirt Hawaii yang norak. Dia mengenakan sabuk kulit cokelat di pinggangnya dan sepatu bot hitam di. Di pinggangnya ada belati yang diselubungi sarung kulit hiu hitam. Alisnya berkerut. “Sepertinya kita terlambat.”

“Monster sudah menerobos?” Di sebelah kanannya ada seorang pria yang sedikit lebih muda yang tampak terkejut. “Tidak mungkin. Saya tidak ingat ada begitu banyak monster di dekat area baru ini. ”

“Aku memberitahumu bahwa monster sudah diurus,” kata pria dengan kemeja Hawaii ringan. Satu pandangan sekilas ke arah Goldie dan segerombolan mayat berserakan di sekelilingnya memberitahunya semua yang perlu dia ketahui. Dia melambai pada rekannya. “Kami tidak lagi dibutuhkan di sini. Ayo pindah ke pabrik sebelah. ”

Mereka berdua kembali ke mobil dan pergi. Kelompok familiar mereka juga ikut.

Gao Peng dapat melihat total lima kendaraan off-road. Masing-masing dari mereka dapat memuat sekitar lima hingga tujuh orang, yang berarti bahwa mungkin ada sekitar 25 hingga 35 pelatih di regu ini.

Ketika dia melihat mereka pergi, Gao Peng termenung. Mungkin Langit Selatan harus membentuk regu tempur retak seperti itu juga. Dengan begitu, personel keamanan dapat benar-benar fokus pada keamanan, dan pertempuran akan ditangani oleh para profesional.

Melakukannya akan menjadi binatang yang sama sekali berbeda. Mungkin dia bisa mempromosikan beberapa orang yang telah membuktikan diri dalam pertempuran tadi.

Sesuatu terasa tidak benar tentang serangan itu. Monster tidak hanya menyerang manusia tanpa alasan. Dia harus sampai ke dasar ini setelah debu mengendap.

“Kamu Zheng Tiezhuang?” Gao Peng membacakan tanda di dada pria itu.

“Yup, itu aku,” jawabnya kemudian.

“Ambil beberapa orang dan ikuti aku. Bawa orang-orang yang berhasil dalam pertempuran sekarang. ”

Dia tahu peluang bagus ketika melihatnya, jadi dia menganggukkan kepalanya dan melanjutkan. Dengan tepukan tangan, dia memiliki sekitar sepuluh orang di belakangnya siap untuk pergi.

Mereka adalah sepuluh pemain terbaik dari sebelumnya.

“Di mana familiarsmu?” Tanya Gao Peng.

Dari kawanan familiar, 20 atau lebih datang berjalan terpincang-pincang. Beberapa masih penuh dengan luka segar dan menganga. Yang lain sudah terluka untuk sementara waktu; bulu mereka kusut dengan darah kering, keringat tua, dan debu berdebu bercampur menjadi satu dalam kekacauan yang tak sedap dipandang.

Ada satu yang menonjol di antara mereka. Direwolf Bergerigi Kuning direndam dalam darah, beberapa bagian tubuhnya diretas hingga terbuka ke tulang. Itu hilang mata dan setengah ekor. Ada juga pincang yang sangat mencolok saat menyeret kaki kanannya dengan canggung melintasi tanah.

Itu bahkan bukan yang terburuk, karena seseorang terbaring mati di lantai.

Gao Peng membelai kepalanya dengan lembut.

“Ini adalah pejuang sejati.” Gao Peng bergumam pelan.

“Prajurit harus dihargai karena keberanian mereka. Setiap bekas luka di tubuh ini adalah bukti keberanian seperti itu. “Suaranya terdengar jelas.

“Setelah pertempuran, kalian masing-masing akan dihargai dan dihukum sesuai. “Gao Peng menyapu kamar dengan tatapannya. “Aku akan adil. Tapi … ada kemungkinan bagi kalian yang mengacau sebelumnya untuk menebus kesalahan. “Gao Peng menunjuk monster air yang ketakutan di luar.

“Setiap monster yang kau tangkap hidup-hidup, layak mendapat poin. Semuanya akan direkam. ”Gao Peng menunjuk ke kamera di gedung dan di jalan-jalan.

Mereka yang tidak bertarung sebelumnya dan mereka yang tidak berkontribusi banyak ragu-ragu sedikit sebelum pergi dengan familiar mereka.

Beberapa dari mereka tidak peduli. Mereka sudah menandatangani Kontrak Darah, jadi mereka ingin melihat Gao Peng mencoba memecat mereka.

Semua orang membuat kesalahan. Gao Peng tidak keberatan memberi mereka kesempatan selama mereka benar-benar mengambilnya.

Tetapi bagi mereka yang menolak untuk berubah … Mata Gao Peng menyipit.

–> Baca Novel di novelku.id <–