Monster Pet Evolution - Chapter 302

Bab 302: Kembalinya Teknik Pot Besi

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Di laboratorium, Xu Qingzhi dengan hati-hati melemparkan pereaksi Berdarah di tangannya ke sebuah ruangan. Ada suara berdetak ketika botol reagen haus darah pecah di lantai.

Menghancurkan botol itu seperti sebuah sinyal.

The Black Raging Kong yang bermalas-malasan di sekitar rumah tiba-tiba bangkit dan bergegas, melemparkan dirinya ke botol reagen Bloody Butcher yang hancur dan mulai menjilatnya dengan cepat dari tanah.

Setelah menjilat sebentar, seolah-olah reagen itu tidak cukup kuat. Dia menggunakan lengannya untuk mendorong dirinya ke atas, bulu di dadanya lengket dengan potongan-potongan kaca menempel di atasnya.

Napas Black Raging Kong bertambah berat, dan matanya memerah. Itu mulai menggeram dengan marah …

Bang! Gao Peng memukul pintu dengan tangan kirinya, dan Xu Qingzhi berbalik dengan kaget.

“Bantu aku menangani bahan-bahannya.” Gao Peng berbalik dan pergi setelah berbicara.

Xu Qingzhi berbalik dan melihat keributan yang disebabkan Black Raging Kong. Dia tidak tahu apakah eksperimennya berhasil atau tidak.

Karena bos sudah mengatakan padanya untuk membantunya, dia hanya bisa membawa barang-barangnya kembali ke laboratorium dengan patuh.

Segera, dia tiba di laboratorium. Memiliki dua orang yang berurusan dengan bahan-bahan meningkatkan kecepatan proses secara signifikan.

Tidak butuh lebih dari setengah jam bagi mereka untuk memproses semua bahan.

Gao Peng tidak bisa menahan nafas ketika dia melihat langkah-langkah metode pada frame data.

Benarkah semua monster tipe tikus harus melewati tahap ini ?! Saya merasa ragu tentang langkah ini.

Gao Peng menarik napas dalam-dalam dan memberi isyarat agar Xu Qingzhi pergi, lalu dia berjalan ke sebuah lemari besar, membungkuk, membuka lemari itu, dan mengeluarkan panci besar.

Semua bahan sudah disiapkan. Dia hanya menempatkan pengukuran yang benar ke dalam panci pada waktu yang tepat.

Cairan dalam pot mendidih.

Gao Peng menggelengkan kepalanya dengan kasar. Aku seharusnya tidak membayangkan banyak hal! Ini hanya panci reagen.

Cairan dalam panci semakin mendidih, dan aroma aneh memenuhi laboratorium. Baunya seperti labu matang. Aroma manis melayang ke hidung Gao Peng.

Gao Peng melambaikan tangan ke Mouse Kemakmuran.

Mouse Kemakmuran memandang dengan patuh. Itu mengangguk ke arah Gao Peng dan dengan ringan melompat ke atas meja.

“Tikus yang baik.” Gao Peng menepuk Tikus Kemakmuran dengan lembut di punggungnya.

Dia kemudian menunjuk ke arah pot dan berkata, “Lompat ke dalam.”

Menanyai dia, Mouse Kemakmuran mendongak, tertegun. Itu menatap mata Gao Peng yang dingin dan tanpa emosi.

“Yah, lompat ke dalam.”

Tikus Kemakmuran menelan ludah. Itu terus melebarkan mata seukuran kacang. Bahkan jika matanya cukup lebar untuk melihat menembus bunga, itu tidak bisa melihat apa pun pada saat itu.

Panci itu diisi dengan cairan kuning tebal.

Ini mungkin terasa agak aneh, tetapi segala sesuatu tentang itu baik-baik saja.

Gao Peng melihat bahwa Mouse Kemakmuran tidak terlalu berani, jadi dia memutuskan untuk memberikan sedikit bantuan. Dia mengangkat tangan kanannya, mengarahkannya ke Mouse Kemakmuran, dan mendorongnya dengan ringan.

Sebelum Mouse Kemakmuran bisa bereaksi, itu sudah jatuh ke dalam panci seperti pangsit yang jatuh ke dalam panci sup.

Dengan keras, Gao Peng menutup tutupnya.

Hanya lolongan dan jeritan sengsara yang bisa didengar dengan samar.

Gao Peng mengangkat tutupnya setelah sepuluh menit, lalu menggunakan sepasang tongkat kaca panjang untuk meraih Mouse Kemakmuran dan terus mengaduknya di dalam panci.

Aroma aneh memenuhi udara …

Mata Tikus Kemakmuran berubah putih, perutnya bundar, dan ekornya menunjuk ke atas. Gao Peng mengeluarkannya dari panci, membidik perutnya, dan memberinya keran. Pereaksi menyembur keluar dari mulutnya seperti air mancur.

Sebelum Tikus Kemakmuran bisa beristirahat, Gao Peng melemparkannya kembali ke panci lagi.

Suara lolongan sengsara bergema di laboratorium …

Memasak berlangsung setengah jam saat ini. Itu direbus sampai cairan kuning menjadi jernih dan transparan, seperti air.

Mouse Kemakmuran berubah secara drastis; tubuhnya berubah dari semua emas menjadi kuning semua. Itu menjadi lebih tipis dan kehilangan sedikit massa.

Sangat jelek … Gao Peng menyipitkan matanya. Mengapa b * stard ini semakin jelek saat berevolusi?

Mouse Kemakmuran yang baru saja keluar dari panci basah kuyup. Bulunya rumpun, dan ekornya tergeletak di lantai dengan lesu.

Ia berusaha keras untuk berbaring di atas meja, menatap Gao Peng dengan tingkat ketakutan di matanya.

[Monster Name]: Harta Karun Mengendus

[Level Monster]: Level 18

[Level Monster]: Luar Biasa

[Atribut Monster]: Mystic

[Monster State]: Healthy (Dispirited)

[Monster Introduction]: Evolved from the Prosperity Mouse. Ini sangat sensitif terhadap aroma harta karun. Itu bisa mengendus bau harta karun yang dilaluinya.

[Persyaratan untuk Promosi ke Tingkat Sempurna]: …

Hanya naik ke peringkat Excellent. Masih ada banyak ruang untuk pertumbuhan. Peningkatannya seharusnya tidak terlalu besar.

Gao Peng melihat jalan setapak untuk mencapai tingkat Sempurna. Kali ini, hanya ada dua yang tersisa.

Terakhir kali dia memeriksa, ada tiga jalur untuk evolusinya, tetapi sekarang hanya ada dua yang tersisa. Mungkinkah tipe Mistik itu jarang terjadi? Bahkan jalur evolusi sangat terbatas.

Salah satu jalur evolusi kali ini adalah memperkuat kemampuan menemukan harta karun dari Pengendalian Harta Karun. Yang lainnya adalah mengembangkannya menjadi Hewan Penelanan Harta Karun yang bisa tumbuh dengan memakan harta. Opsi terakhir akan memberinya banyak kemampuan tipe Mystic.

Kedua rute itu terdengar bagus, jadi Gao Peng mulai menggunakan metode pengecualian.

Keluarganya kaya, dan dia punya banyak harta di rumah, jadi tentu saja dia akan memilih untuk memperkuat kemampuan berburu harta karunnya.

Dia tidak perlu bergantung pada makhluk itu untuk bisa menyerang. Dia hanya membutuhkannya untuk kemampuan berburu harta karunnya. Selain itu, Harta Karun Menelan Hewan Pengerat … Satu pandangan dan orang akan tahu bahwa itu adalah pecundang, yang tidak sesuai dengan selera Gao Peng.

Dia mengeluarkan teleponnya dari sakunya, menelepon departemen logistik, dan meminta mereka untuk mengirim sejumlah bahan kepadanya dari gudang.

Batch ini memiliki semua bahan, kecuali darah monster tingkat Kaisar, yang bukan masalah besar.

Gao Peng meminta departemen logistik untuk mengirim materi lainnya. Dia akan mengumpulkan darah monster tingkat Kaisar sendiri.

Dia pertama kali memikirkan Stripey. Karena Stripey adalah familiarnya sendiri, itu akan lebih mudah. Namun, setelah memikirkannya, dia menyadari bahwa akan sulit mendapatkan darah Stripey.

Itu meninggalkan Naga Putih.

“Naga Putih!” Gao Peng berteriak di tepi danau.

Air yang tenang mulai bergemuruh, kemudian setengah kepala putih muncul dari danau. Itu menatap Gao Peng dengan curiga.

“Naga Putih, ke sini. Saya ingin meminjam sesuatu dari Anda. “Gao Peng melambaikan tangannya.

“Fuuuuu—”

Seekor binatang buas perlahan terbang keluar dari danau, cakar putih salju bersinar terang di bawah matahari. Naga Putih menatap Gao Peng dari atas dan meludahkan air dari lubang hidungnya, yang menciptakan pelangi di bawah sinar matahari.

Gao Peng melangkah maju dan mengangkat ember besar di tangannya.

“Kakak naga, aku perlu meminjam darahmu. Saya hanya butuh satu ember. ”

Naga Putih melebarkan matanya dan menggeram dengan tenggorokannya.

“Baiklah baiklah. Saya sudah memberi tahu Kakek. Bukankah kakek sudah bicara denganmu? ”

Pada akhirnya, Naga Putih dengan enggan mengangkat lengan kirinya, lalu menggunakan cakar di tangan kanannya untuk membuat luka kecil pada dirinya sendiri.

Darah segar menyembur dari lukanya. Beberapa darah terciprat ke luar ember dan mengenai tangan Gao Peng.

Darah Naga Putih panas, dan Gao Peng pada awalnya bisa merasakan kehangatan di tangannya, tetapi suhunya tiba-tiba turun. Bagian belakang tangannya terasa lebih dingin dan lebih dingin, seolah-olah es telah terbentuk pada mereka. Rasa dingin yang pahit mulai menyebar ke dalam dan dengan cepat, tangannya menjadi kaku dan kaku.

–> Baca Novel di novelku.id <–