Martial Arts Master - Chapter 437

Bab 437: Hal Kecil

Penerjemah: Editor Transn: Transn

Setelah membaca sekilas topik Erzi, Qi Fang kembali ke topik utama. Keduanya gelisah dan penuh keingintahuan, dia bertanya,

“Cheng, ketika kamu mengunjungi rumah Zheke, berapa banyak uang dalam amplop merah yang kamu terima dari orangtuanya?”

Saya harus pergi ke bank besok dan menyiapkan ini!

Mendengar ini, Cheng tersenyum dan berkata, “10.001 yuan.”

Waktu itu ketika itu adalah kunjungan tidak resmi dengan ibu dan ayah mertuanya, dia tidak membawa hadiah yang sesuai. Dia menunggu sampai mereka pergi ke Jiangnan dan kemudian dia bisa berjalan-jalan “santai” dengan anggota tua keluarga Ji (tidak, dia harus memanggilnya “Kakek”), dan kemudian dia bisa memberi mereka sejumlah besar uang .

Sebenarnya, sehubungan dengan Keluarga Ji dan Yan, 10.001 yuan benar-benar tidak banyak. Hanya ketika Anda mempertimbangkan situasi keluarga Lou dan juga fakta bahwa Lou Cheng masih belajar, itu membawa makna yang signifikan dalam aktualitas.

“10.001 … itu bagus, bagus.” Qi Fang menghela napas lega, senyumnya kembali lagi.

Dua bulan yang lalu, dia akan khawatir tentang masalah pemberian hadiah kepada menantunya di masa depan, karena dia telah menghabiskan hampir seluruh tabungannya untuk membeli rumah baru dan perbaikannya. Tapi sekarang segalanya membaik. Ayah Lou Cheng, Lou Zhisheng, dipromosikan dengan sejumlah saham dan bonus yang sesuai. Dengan demikian, keuangan keluarga perlahan tapi pasti sudah cukup untuk mereka kelola, sehingga mereka bisa mengeluarkan 10.000 yuan tanpa masalah.

Adapun dua anak muda yang akan menikah, masih dini! Mereka masih memiliki setidaknya tiga tahun. Ketika saatnya tiba, keluarga pasti akan kaya!

Lou Cheng bisa merasakan ibunya santai, dan dia tidak bisa menahan senyum.

“Bu, kamu tidak perlu pergi ke bank besok, aku punya hampir 10.000 uang tunai di sini. Anda bisa mengikis sedikit dan itu sudah cukup. ”

“Hadiah untuk istrimu …” Qi Fang membuat kesalahan, lalu tertawa dan berkata, “Ini hadiah mudik untuk pacarmu, bagaimana aku bisa menggunakan uangmu?”

Lou Cheng dengan tenang dan lembut berkata, “Tetapi jika saya memberikan uang kepada orang tua saya sendiri karena berbakti, bukankah itu hal yang tepat untuk dilakukan?”

Bu, kamu tidak salah. Dia adalah istriku, aku punya sertifikat …

“Benar-benar tidak. Ini adalah hadiah dari ayahmu dan aku untuk Zheke. “Qi Fang melambaikan tangannya saat dia menolak. “Pada titik ini, keluarga kami dapat menangani ini. Simpan uang Anda untuk dibelanjakan, jangan membuatnya merasa dirugikan. ”

“Oke, oke, oke.” Lou Cheng tidak bertahan. Bagaimanapun, dalam dua hari, dia akan menemukan kesempatan lain untuk memberi ibunya uang.

Pada saat ini, Lou Zhisheng keluar dari kamar mandi, dan ketiga anggota keluarga berbicara panjang lebar tentang kunjungan Yan Zheke dan bertemu dengan mertua ketika sebuah program televisi diputar di latar belakang. Akhirnya, Qi Fang bertepuk tangan, memutuskan bahwa besok setelah dia selesai dengan rumah tangga, dia akan mengantar suaminya untuk pergi membeli beberapa item pakaian bagus untuk menghindari mempermalukan putranya.

Bintang-bintang jarang dan bulan terang. Ketika malam berangsur-angsur menjadi lebih gelap, Lou Cheng selesai mandi dan berbaring di tempat tidurnya, berbagi dengan Yan Zheke semua topik yang telah mereka diskusikan, bersama dengan anekdot lucu lainnya, dengan sempurna memerankan peran musuh dalam keluarganya sendiri.

Setelah membicarakan hal ini, dia bisa merasakan keterasingan dan keheningan di sekelilingnya. Dia menghela nafas dan tersenyum ketika dia menekan keyboard dan berkata,

“Malam ini tidak ada habisnya. Saya tidak bisa tidur sendirian! ”

Yan Zheke mencibir sebagai tanggapan. “Itu terlalu buruk. Saya memiliki Janda Permaisuri yang menemani saya, dan kami telah berbicara satu sama lain sepanjang malam, jadi saya tidak mengerti apa ‘kesepian’ yang sedang Anda bicarakan ini. ”

Setelah berbicara, dia mengirim emoji yang melambangkan, “Kamu pikir aku akan bersimpati padamu? Saya hampir tidak bisa menahan tawa ”.

Setelah itu, dia menambahkan, “Baiklah, baiklah, Kakak akan menyukaimu besok. Jadilah anak yang baik dan tidurlah. ”

Mengetahui dari pengalaman fluktuasi halus istri tercinta dan perubahan suasana hati, sudut mulut Lou Cheng naik, dan dia berkata dengan senyum jahat, “Bagaimana Anda akan menyayangi saya?”

“Bagaimana aku akan menyayangi kamu? Di siang hari bolong, di tempat umum yang ramai tepat di depan semua orang. Kesukaan seperti apa yang Anda inginkan ?! ”Yan Zheke berkata dengan amarah palsu.

“Aku hanya ingin kamu membawaku untuk sarapan. Ke mana kamu mau pergi? Teman sekelas Ke, akhir-akhir ini kau agak kotor! ”Lou Cheng menjawab dengan nakal.

“Aku …” Wajah Yan Zheke menjadi merah. Dia mengertakkan giginya sejenak dan kemudian mengirim emoji menampar kepala seseorang dan berkata, “Itu karena kau begitu mesum, itu membuatku berpikir hal-hal kotor! Saya menyalahkan Anda untuk semuanya! Cepat, katakan ‘Aku salah’! ”

“Ya, ya, ya, Pelatih Yan, aku salah.” Lou Cheng menahan tawa saat mengetik, dan pada saat yang sama merasakan keinginan yang aneh.

Melihat jawabannya, Yan Zheke terdiam selama beberapa detik dan kemudian berkata,

“Cheng …”

“Apa?” Jawab Lou Cheng dengan curiga.

“Aku sedikit merindukanmu …” Yan Zheke mengambil teleponnya dan berbaring, dan matanya melembut.

Meskipun mereka baru berpisah selama empat jam …

“Aku juga.” Melihat kata-kata ini, suasana hati Lou Cheng menetap dan hatinya menjadi tenang seperti pemandangan diterangi cahaya bulan di luar jendela.

Ini adalah kebalikan dari hasrat berapi-api, dan dia merasa itu adalah jenis kecantikan lain.

…

Dini hari berikutnya, Lou Cheng bangun dari tempat tidur lebih awal dan segera mencuci. Setelah melakukan pemanasan sebelum latihan fisiknya, ia mengenakan setelan seni bela diri Longhu Club biru navy dan berlari menuju perkebunan villa di Back Water Lake.

Setelah tiba di pintu masuk lingkungan, dia mengirim pesan. Dia tidak perlu menunggu lama sebelum dia melihat Yan Zheke berlari keluar, rambut hitamnya yang hitam diikat. Seluruh tubuhnya putih seperti sutra, dan dia tampak cerdas dan cantik.

“Kebetulan sekali!” Lou Cheng tertawa ketika dia membuka mulut.

Classmate Ke mengenakan setelan seni bela diri Longhu Club wanita. Bersamanya, sepertinya mereka memakai pakaian pasangan koordinator, dan mereka bahkan belum mendiskusikannya sebelumnya!

“Sangat kebetulan!” Lesung pipi Yan Zheke muncul saat dia tersenyum manis.

Gadis-gadis selalu menyukainya ketika kebetulan seperti ini terjadi, karena itu membuat mereka merasa hati dan pikiran kedua belah pihak saling berhubungan.

Tanpa banyak kata, mereka berdua saling menatap dalam-dalam, dan dengan senyum di wajah mereka, mereka menuju jalan Back Water Lake.

Fajar datang lebih awal di musim panas, jadi mereka yang berolahraga di pagi hari juga harus menyesuaikan diri dan melakukannya lebih awal. Lou Cheng dan Yan Zheke pergi melalui tiga tempat dan kemudian menemukan tempat yang relatif tersembunyi dan terpencil untuk berlatih.

Setelah ciuman yang lembut, mereka berdua berpisah. Lou Cheng mengambil sikap dan melonggarkan persendiannya, menyebabkan retakan dan pop muncul dari dalam tubuhnya.

Setelah melakukan ini, dia tidak bisa membantu tetapi menyandarkan kepalanya dan melihat ke arah istrinya. Yang bisa dia lihat adalah pipi Yan Zheke yang merah padam saat dia bersiap untuk berlatih bersikap diam.

“Kamu, latih sikapmu. Apa yang kamu lihat !? ”Merasakan tatapan Lou Cheng, dia bermain-main memprotes dengan pandangan cair, mengalir dengan pesona.

“Aku melihat kekuatan gaya latihanmu,” Lou Cheng menanggapi dengan main-main ketika dia mulai berlatih, posturnya ganas seperti harimau.

Mereka kemudian berkonsentrasi pada pelatihan mereka sendiri, sesekali saling memandang. Mereka berdua merasa bahwa waktu berlalu sangat cepat, dan dalam sekejap mata, latihan pagi hari berakhir.

“Ke, apa rencanamu hari ini?” Lou Cheng bertanya sambil tersenyum saat mereka perlahan berlari kembali untuk sarapan.

Yan Zheke memalingkan matanya dan berkata, “Saya akan mengobrol dengan ibu dan ayah saya dan membantu mereka memasak hidangan. Ada satu hal lagi: Aku harus membeli hadiah untuk keluargamu …. Dan kau?”

“Jika kamu mengatakan kamu tidak punya rencana, kita hanya akan bermain-main.” Lou Cheng tertawa nakal.

“Bodoh dengan dirimu sendiri!” Kata Yan Zheke marah, tetapi tertawa saat dia memelototinya.

Ungkapan macam apa ini ?!

Lou Cheng tertawa, berbalik, dan berkata, “Sekarang kamu akan menghabiskan hari dalam kebahagiaan domestik dengan Ayah mertua dan Permaisuri, aku akan pulang dan membantu ibuku melakukan pembersihan besar. ”

Saat ini, dia masih tidak terlalu akrab dengan mertuanya, jadi jika dia pergi dan memasukkan dirinya ke dalam urusan sehari-hari mereka, itu akan sangat canggung dan mungkin menghancurkan suasana dan perasaan.

“Setelah melakukan pembersihan besar-besaran, aku akan pergi ke Sekolah Seni Bela Diri Gushan dan meminjam Gymnasium Pelatihan Kekuatan mereka untuk berlatih selama dua jam lagi sehingga aku bisa mencoba dan mencapai tahap tidak manusiawi sebelumnya. Lalu aku akan mencari Qin Rui dan Fatty Jiang dan berkumpul bersama mereka … “Dia menggambarkan rencananya.

“Baiklah.” Yan Zheke mengangguk ke atas dan ke bawah.

Ketika mereka berlari, mereka berdua memperlambat langkah mereka, meraih tangan masing-masing, dan kemudian melanjutkan langkah mereka yang lebih cepat.

Setelah mereka makan nasi di luar bekas sekolah menengah mereka dan dia mengantar peri ke pintu masuk lingkungan, Lou Cheng menjalani hari sesuai dengan rencananya.

…

Sore itu intens. Matahari yang terik menggantung di langit yang kosong, dan seolah-olah uap naik dari tanah seperti gelombang panas.

Lou Cheng, Jiang Fei, dan Qin Rui bersembunyi di barisan di bawah naungan pohon dan duduk di atas pagar. Mereka dengan santai melihat pintu masuk sekolah menengah, pada anak laki-laki dan perempuan yang sedang tumbuh yang bergabung.

“Cheng, jika kamu tidak memakai kacamata, kelompok besar pasti akan datang dan mengelilingi kamu,” kata Fatty Jiang sambil berbalik dan melihat kacamata temannya.

“Ya, Cheng sekarang seorang selebriti besar di Xiushan. Untuk semua anggota baru di sekolah seni bela diri, tidak perlu banyak bicara. Yang harus Anda lakukan adalah menyebutkan bahwa dia melakukan pekerjaan paruh waktu di sini sebagai pelatih, dan jumlah orang yang mendaftar meledak. “Qin Rui melanjutkan dengan tertawa.

Setelah ia mencapai meditasi, kekuatannya meningkat dengan cepat. Setelah ia menerima pelatihan fisik pendahuluan, ia hampir pada tingkat Pin Kesembilan, dan ia dengan cepat menyusul Dai Linfeng.

Lou Cheng tertawa rendah dan berkata, “Tapi aku sampai di sini dengan berjuang mati-matian, jadi kalian berdua tidak iri. Benar, bagaimana mungkin Old Cheng tidak datang lagi? Biasanya, ketika saya mencoba dan menemukannya di QQ untuk berbicara, dia butuh waktu lama untuk merespons. ”

Dia pikir dia belum melihat Cheng Qili dalam hampir satu tahun.

“Itu sama ketika aku mencarinya. Gah, mungkin dia punya banyak teman baru di universitas dan dia sibuk dengan hal-hal lain. Tidak punya waktu untuk bertemu dengan teman-teman lamanya. “Jiang Fei menghela nafas. “Saya selalu berpikir bahwa seiring berjalannya waktu, jumlah teman sekelas yang akan kami hubungi akan terus meningkat, tetapi kami bertiga dan persahabatan kami akan dipertahankan untuk waktu yang lama. Agh, lain kali Old Cheng akan memikirkan kita mungkin akan ketika dia mengirim undangan pernikahannya … ”

Saya tidak tahu apakah saya akan atau tidak akan mengirimnya undangan pernikahan saya sendiri … Lou Cheng diam-diam menghakiminya, dan cukup kecewa. Ketika sampai pada persahabatan, jika satu orang kehilangan kontak, maka mereka akan dengan cepat menjadi seperti orang asing.

“Tidak banyak teman sekelas lain yang bersikap seperti ini,” canda Qin Rui.

“Saya hanya membuat analogi, hanya berkubang dalam kesedihan saya di Old Cheng kehilangan kontak.” Jiang Fei menunjuk ke pintu masuk sekolah menengah. “Aku merindukan tahun-tahun itu. Aku, Cheng, dan Old Cheng akan duduk di sana dari waktu ke waktu dan menatap pintu masuk untuk melihat gadis-gadis cantik mana yang pantas diapresiasi. Ketika hampir tiba di kelas, kami akan masuk. Ada satu waktu ketika kami melihat Yan Zheke, rambutnya yang panjang terurai … ”

Berbicara sampai sekarang, dia ingat tujuan akhir dewi itu, dan dengan sedih menatap Lou Cheng ketika dia berkata, “Lupakan saja, aku tidak akan mengatakan apa-apa. Ini benar-benar kisah yang tragis. ”

“Haha.” Lou Cheng tertawa dengan seluruh tubuhnya.

Qin Rui mengikutinya dengan tertawa. “Aku pernah mendengar bahwa mereka baru saja mengganti direktur pendidikan, dan mereka menuntut agar anak perempuan tidak menjaga rambutnya panjang …”

“Sialan, apa yang cabul!” Jiang Fei mengutuk dengan gelisah.

Sambil berbicara dan tertawa sambil bercerita tentang sekolah, Qin Rui dengan sombong berkata, “Cheng, apa yang menurutmu kesempatan saya untuk memasuki Acara Peringkat Peringkat Kesembilan Pin Profesional?”

Dia mencari Lou Cheng di pagi hari untuk meminta saran.

“Jika Anda turun dan berlatih keras selama tiga bulan, kemungkinan besar untuk Acara Peringkat Oktober,” jawab Lou Cheng tanpa menyanjung atau meremehkannya.

“Baiklah!” Qin Rui menggenggam pagar, senyumnya sulit disembunyikan.

Jiang Fei mendengar semua ini dan kemudian mendesah. “Aku merasa seperti kalian berdua dan aku berada di dunia yang berbeda. Saya baru saja mendaftar di sekolah dan masih ingin menjadi orang yang sukses. Impian saya hanya belajar selama dua tahun, mengikuti yang lurus dan sempit, dan mencari pekerjaan di mana saya tidak akan bekerja keras sampai saya tua setelah lulus. ”

“Setelah dua tahun lagi, persyaratanmu akan semakin rendah,” goda Lou Cheng, “Hanya memiliki pekerjaan akan cukup!”

“Mungkin … tidak, aku harus menenangkan diri!” Jiang Fei tampak seperti mendapat suntikan adrenalin.

Dia pernah ingin menurunkan berat badan dan bertahan dalam pelatihan, tetapi setelah liburan musim dingin, dia tidak memiliki banyak hasil, dan akhirnya menjadi seminggu sekali. Biasanya, dia hanya membuang waktu, dan dia menjaga bentuk tubuh aslinya. Akibatnya, seperti sebelumnya, dia tidak punya pacar.

Sementara Jiang Fei bergumam pada dirinya sendiri, ponsel Lou Cheng berbunyi. Dia mendapat telepon masuk.

“Halo, Tuan?” Dia melihat bahwa itu adalah kawan Shi Jianguo dan dengan cepat menerima panggilan itu.

“Hei, bocah nakal, visamu ke Amerika sedang ditangani.” Kakek Shi batuk. “Apakah kamu sibuk hari ini?”

Lou Cheng menjawab dengan bingung, “Tidak, aku tidak punya apa-apa yang terjadi.”

Mengapa Guru bertanya tentang ini?

“Baik. Saya punya hal kecil untuk Anda lakukan. Paling-paling itu akan setengah hari kerja. ”Kakek Shi terkekeh.

Suatu hal kecil? Lou Cheng berkata pada dirinya sendiri dengan kaget.