Martial Arts Master - Chapter 189

Bab 189: Tidak Ada Jalan Keluar dari Bencana Buatan Manusia

Penerjemah: Editor Transn: Transn

“Tetap tersenyum, terus tersenyum …” Menggantung pada senyumnya yang sempurna dan profesional, Shu Rui berkata,

“Lalu teman sekelasmu Lin Que, apa penilaianmu atas kinerja di kompetisi ini? Apakah Anda puas, atau Anda pikir itu tidak sebaik yang seharusnya? ”

Selesai berbicara, dia mengedipkan mata, dengan polos menatap Lin Que, berharap bahwa amatir ini tidak akan membuat komentar sarkastik lagi.

Lin Que terdiam selama beberapa detik, dan kemudian berkata perlahan, “Aku baru saja memenuhi persyaratan minimum.”

“Baru memenuhi persyaratan minimum? Mengapa Anda memberi diri Anda penilaian semacam ini? Untuk memutuskan bagaimana menjadi pejuang dengan peringkat yang sama dalam rentang waktu sesingkat itu, tidak peduli apa evaluasi resminya, itu dapat dengan aman dianggap luar biasa, benar? ”Shu Rui dengan tajam menggunakan poin ini untuk mengatakannya sebagai pertanyaan.

Lin Que berkata dengan sungguh-sungguh, “Pertama kali aku melakukan Tremor Punch, aku tidak bisa merangkai mereka cukup cepat, jadi dia bisa mengelak.”

Pada saat itu, meskipun dia telah menghabiskan sebagian dari kekuatannya dengan menggunakan Yin-yang Twist, dan dia harus meminjam beberapa kekuatan tambahan. Itu tidak seperti seni bela diri adalah hal yang supernatural. Batas dan levelnya bisa diatur dengan cara yang berbeda. Masih ada bagian dari kekuatan ini yang dia tidak bisa mengerti dan hanya bisa mengandalkan ketahanan tubuh fisiknya. Untuk alasan ini, dia terpengaruh setelah dia menggunakan Sapu Kaki Depan yang dihubungkan dengan Meteor Force, dan harus menarik napas. Dia lambat setengah pukulan dan dihindarkan oleh Deng Hua.

Jika dia menanganinya sedikit lebih baik, Deng Hua mungkin bisa dikalahkan oleh serangan balik pertamanya!

“Hanya ketika esensi tubuh berada di puncak tahap penyempurnaan tubuh, barulah kamu bisa mencapai ini. Kamu sudah lumayan bagus, kenapa harus merenung? ”Kata Shu Rui, mengangkat alisnya. Dia merasa seperti mendapatkan pemahaman yang samar tentang teknik percakapan Lin Que.

Jika dia hanya menyebutkan detail pertarungan tertentu, itu pasti oke!

“Jika ada kekurangan, kamu hanya perlu menemukan alasannya. Jika esensi tubuh Anda tidak cukup baik maka Anda harus bekerja keras untuk memperbaikinya. “Lin Que menjawab dengan sengaja.

Shu Rui mengalihkan pandangannya, tersenyum manis, dan berkata, “Jadi, maksud Classmate Lin adalah bahwa Anda ingin secepat mungkin memasuki Panggung Dan, dan menghancurkan batas tubuh?”

“Mmm.” Lin Que tidak sopan, juga tidak sombong. Dia hanya menganggukkan kepalanya.

“Haha, amatir ini tidak terlalu sulit untuk dipikirkan! Saya mendapat nomornya, dia hanya keledai yang keras kepala! Seorang reporter seperti saya hanya datang sekali setiap 100 tahun. “Shu Rui membual pada dirinya sendiri, dan kemudian bertanya dengan rasa ingin tahu,” Pukulan Tremor Anda dan Pukulan Tremor Lou Cheng benar-benar tidak terlihat sama. Teknik jabbing dan pullback memiliki perbedaan yang pasti dari 24 serangan Blizzard, bisakah Anda memberi tahu semua orang apa itu? ”

Ketika suaranya memudar, jantungnya mulai berdebar; dia tahu bahwa dia telah mengajukan pertanyaan yang salah, dan sudah bisa memprediksi apa jawaban Lin Que nantinya.

Sama seperti yang diharapkan, Lin Que menanggapi dengan acuh tak acuh dengan satu kalimat.

“Itu rahasia.”

“Misterius rahasia misterius!” Shu Rui ingin meletakkan wajahnya di tangan dan napasnya, tetapi dia harus menjaga sikapnya saat berada di depan kamera. Dia hanya bisa melihat tanpa daya, lalu mengangguk ke arah Lin Que, dan menjauh darinya menuju pintu masuk ruang ganti.

Setelah menenangkan diri, Shu Rui terus mewawancarai anggota Klub Seni Bela Diri yang keluar dari ruang ganti. Dia bertanya pada Kakek Shi apa tujuannya tentang posisi terakhir mereka di babak penyisihan, Sun Jian apa yang dia pikirkan tentang kekalahan pahit selama Sangkakala Gajah kedua, Lin Hua tentang bagaimana perasaan tentang kembalinya menit-menit terakhirnya …

Karena bonus besar dan kuat yang sebelumnya disiarkan segera menjadi kenyataan, Li Mao dan yang lainnya sangat bersemangat, yang sempurna ketika harus melakukan wawancara. Ini membuat Shu Rui akhirnya bisa tenang. Satu-satunya kekhawatirannya adalah bahwa Pelatih Shi Martial Art Club dari Universitas Songcheng tampaknya kurang tertarik dengan kemajuan mereka di babak penyisihan.

“Terima kasih, Guo Qing atas kerja sama Anda.” Shu Rui berkata sambil tersenyum kecil, mendekati akhir.

Wajah Guo Qing bersinar. Dia menjawab dengan tergesa-gesa, “Terima kasih untuk apa ?! Tidak masalah!”

Shu Rui melirik beberapa langkah di luar pintu masuk ruang ganti, dan mengatakan dengan agak sembrono, “Apakah teman sekelas Lou Cheng masih di dalam?”

“Ya.” Jawab Guo Qing cepat. Mengikuti jawabannya, ekspresinya menjadi aneh dan dia menambahkan, “Reporter Shu, apakah kamu menunggu untuk mewawancarai Lou Cheng?”

“Iya nih! Dia adalah pemenang besar hari ini. ”Shu Rui menjawab tanpa ragu sedikit pun.

Guo Qing membuka mulutnya seolah mengatakan sesuatu, tetapi pada akhirnya hanya keluar dengan satu kalimat, mengatakannya seolah itu peringatan yang mendalam.

“Kamu mungkin harus menunggu sebentar …”

“Tidak apa-apa, ini bukan siaran langsung.” Shu Rui tidak keberatan.

Sebelumnya ketika wawancara dengan Azure Dragon Squad ditempatkan setelah kompetisi dalam siaran, dia agak terburu-buru. Namun sekarang, stasiun sudah beralih program dan memutuskan untuk menyiarkan adegan dalam urutan yang berbeda, menempatkan Klub Seni Bela Diri Universitas Songcheng terakhir. Dengan kata lain, ini bukan siaran langsung “langsung”.

Karena ini bukan siaran langsung, tentu saja, saya bisa menunggu!

Berapa lama dia bisa melamun?

Guo Qing menatapnya dengan penuh arti, tidak mengatakan apa-apa lagi, dan meninggalkan Klub Seni Bela Diri.

…

Di ruang ganti, Lou Cheng masih mengoleskan salep ke lengan Yan Zheke.

Sebelum selama kompetisi, Yan Zheke sebenarnya tidak memiliki tabrakan besar. Sebenarnya karena sikap lengannya yang kaku ia menerima beberapa memar. Juga, bekas jari lawannya tetap dari ketika dia dilempar, serta sedikit sobekan otot, tetapi secara keseluruhan dia tidak memiliki banyak area yang perlu dirawat, dan lebih baik daripada Lou Cheng. Selama seluruh pertarungan, sementara dia hanya memberikan dua pukulan ke arah Mo Zicong, sol kakinya telah menghancurkan beberapa batu bata.

Saat beroperasi pada level tinggi, Anda bisa mendapatkan cedera level tinggi semacam ini. Menerapkan salep dan mengaduknya untuk melepaskan efek biasanya memakan waktu beberapa menit, tetapi setelah mandi, Lou Cheng telah membelai selama lebih dari 10 menit dan itu masih belum selesai.

Melihat bahwa ruang ganti menjadi lebih tenang, dan yang lainnya sudah pergi, dia mempercepat langkah dan selesai menguleni.

“Anda harus membantu saya.” Dia menyerahkan salep kepada Yan Zheke dengan semua senyum.

Yan Zheke mengerutkan bibirnya, mengeluarkan punuk imut dan berkata,

“Kamu terlalu lambat!”

Semua orang tahu ini tentang Lou Cheng!

Terlepas dari kata-katanya, dia masih mengambil botol salep, mengambil segenggam penuh, dan menerapkannya.

Setelah sekitar dua menit, dengan segala yang sudah diperbaiki, Yan Zheke pergi untuk mengembalikannya, tetapi sebaliknya mendengar Lou Cheng berkata pelan,

“Aku masih mengalami cedera …”

“Di mana?” Yan Zheke berkedip, bingung dan khawatir.

“Ini …” Lou Cheng membuka mulutnya, dan menggunakan ujung lidahnya, menunjukkan celah kecil di giginya. “Menggigit diriku sendiri ketika aku melawan Trumpet Gajah!”

Jika aku mendapat ciuman dari Yan Zheke, itu akan sembuh sepenuhnya!

Yan Zheke tersenyum riang dan mengerutkan bibirnya, menyebabkan lesung pipit muncul. Dia menggunakan kelingkingnya untuk mengambil salep.

“Kemarilah, aku akan mengajukan beberapa untukmu!”

Cheng menjadi semakin tak tahu malu!

Sementara dia berbicara, tangannya sudah diulurkan.

Lou Cheng tertawa terbahak-bahak, dan berkata di tempat, “Kesalahan saya, Pelatih Yan, bukan itu yang saya maksudkan …”

Dia mengulurkan tangan kanannya dan menelusuri busur setengah indah, meraih pergelangan tangan gadis itu, menghentikannya.

Yan Zheke segera meledak kegirangan, bahunya meledak, sendi siku beterbangan seperti peluru, pergelangan tangan gemetar, menggeliat ketika menangkap Lou Cheng, dan mencoba mengoleskan salep ke mulutnya.

Bungkus Tangan Besar atau Kecil milik Lou Cheng tidak mudah rusak. Dengan mengguncang bahu dan melambaikan tangan kanan, dia meraih lengan gadis di dekatnya.

Yan Zheke menggigit bibir bawahnya. Murid-muridnya cerah, dan dia melemparkan tangan kirinya, membentuk semacam “Latihan Tangkap Pasangan” dengan Lou Cheng.

Di tengah-tengah pertarungan sengit antara mereka berdua, tangan dan jari terbang, sibuk dengan kebisingan dan kegembiraan.

Hasil akhirnya bukan kebetulan. Prajurit Yan Zheke secara dangkal berpura-pura ditangkap, meski hanya memiliki dua pergelangan tangannya digenggam oleh Lou Cheng.

“Sepertinya kamu tidak akan memberikan kelonggaran untukku!” Yan Zheke mengi dan terkikik dengan nada “benar”. Wajahnya menjadi memerah dan butiran-butiran keringat muncul di dahinya.

Pertengkaran “latihan pasangan tersembunyi” ini benar-benar sangat menarik!

Ketika dia selesai berbicara dengan nada ringan ini, dia menemukan bahwa Lou Cheng tidak menanggapi, dan hanya menatapnya dengan konsentrasi dan gairah yang kuat.

“Kamu … apa yang kamu lihat?” Dengan Lou Cheng memegang kedua pergelangan tangannya, dan menatapnya dengan cara ini, Yan Zheke tiba-tiba merasakan kepanikan yang tak terlukiskan.

Lou Cheng menelan seteguk air liur dan berkata, “Ke, apakah lidahmu juga sakit?”

“Mhmm.” Mata Yan Zheke berbinar.

“Aku akan membantumu …” Lou Cheng bergumam dan menggunakan tangannya dengan terampil untuk menariknya, memegangnya di dadanya. Setelah itu, dia melepaskan pergelangan tangannya, meraih pundaknya, menurunkan kepalanya dan menciumnya dengan lembut di atas bibirnya.

Tangan Yan Zheke dengan lembut menepuk pundaknya, tetapi setelah beberapa saat, dia memejamkan mata dan menempel di pundaknya.

Berciuman bukanlah jalan yang tak terpecahkan bagi mereka berdua. Lou Cheng menelusuri ujung bibirnya, mengambil rasa manis yang memikat dan menjulurkan lidah, menjangkau ke tengah mulutnya.

Setelah sesaat berusaha menghindarinya, saat ciuman Lou Cheng menjadi semakin dalam, semakin dalam, semakin bergairah, Yan Zheke merespons. Dengan beberapa hambatan yang tersisa, tangannya yang telah bertumpu di bahu pacarnya tanpa sadar membentuk pelukan.

Saat dia menyerap kemanisannya, Lou Cheng masih belum puas. Dia sekali lagi bergerak ke arah lidah kecil gadis itu, seolah-olah dia ingin lidahnya diserap ke lidahnya sendiri.

Yan Zheke berjuang keras ketika dia merasakan pacarnya menjadi semakin kuat dan kuat dalam upayanya. Ketika tubuhnya sedikit gemetar, pikirannya tiba-tiba linglung, dan pikiran yang tak terlukiskan melintas di benaknya, “Biarkan dia, biarkan dia.”

Dengan lidahnya yang tidak bergerak, Lou Cheng mengambil kesempatan itu dan menarik napas. Dengan kelembutan dan kasih sayang yang luar biasa, di antara napas pendek dan panjang, dia bisa merasakan setiap bagian dari kelembutan dan kemanisannya.

Yan Zheke gemetar semakin kuat. Tiba-tiba dia mendorong Lou Cheng menjauh, menarik lidahnya dan mendudukkannya. Matanya berkabut dan wajahnya memerah merah dan merah muda, terengah-engah. Kecantikannya sangat ekstrim, seperti daya pikatnya.

Lou Cheng merasa seolah-olah dia telah dipukul. Dia menciumnya lagi, dengan lidahnya bercampur dengan air liur dan demamnya merangkul bersama-sama, dengan tergesa-gesa bertukar dan menyerap bau satu sama lain.

Kegembiraan dan stimulasi membuat tangan Lou Cheng, yang berada di belakang punggung gadis itu, mulai bermigrasi. Membelai dari atas ke bawah, memijat lembut dari kiri ke kanan, menelusuri garis-garis elegan di punggungnya, ia menemukan tali bra Yan Zheke dan juga mengutak-atik setelan seni bela dirinya, melepaskan ujung roknya dari bagian dalam celana. .

Dengan bibir mereka bersentuhan dan aroma manis keringat, Lou Cheng bisa merasakan napasnya menjadi semakin cepat dan tergesa-gesa. Ada aroma harum yang hangat dan lembab yang melonjak dari wajahnya, membuat hasrat di tubuhnya sendiri menjadi lebih kuat, melonjak maju.

Tangan kanannya turun, berjalan di bawah rok setelan seni bela diri Yan Zheke, di mana ia bisa merasakan kulitnya dengan sangat jelas.

Saat itu, ada ketukan mendesak di pintu masuk ruang ganti.

Bam bam bam!

Yan Zheke tampak terbangun, mendorong Lou Cheng pergi, menundukkan kepalanya. Dia terengah-engah saat dia dengan cepat mengatur pakaiannya.

Sangat kesal dan dalam suasana hati yang buruk, Lou Cheng mengendalikan nadanya dan dengan suara yang dalam bertanya,

“Siapa ini?”

Seseorang yang mengetuk pintu pada saat itu juga harus dihukum!

Di luar ruang ganti, suara wanita cantik yang cantik terdengar,

“Teman sekelas Lou Cheng, aku Shu Rui, reporter dari stasiun TV Songcheng. Apakah sekarang saat yang tepat bagi Anda untuk melakukan wawancara? ”

“Tentu saja, itu bukan saat yang tepat!” Lou Cheng benar-benar ingin merespons, tetapi dia mempertimbangkan bagaimana departemen propaganda sekolah memohon padanya berulang kali. Dia juga mempertimbangkan bagaimana mereka bisa menutupi perilakunya dan Yan Zheke di ruang ganti. Akibatnya, dia menarik napas dan berkata,

“Tunggu beberapa menit.”

Dia harus mengatakan beberapa menit karena celana Bela Diri longgar, dan jika dia berdiri tegak itu jelas akan mengungkapkan garis besar, sedemikian rupa sehingga seolah-olah celananya bertindak sebagai tenda untuk tubuh bagian bawahnya!

Jika dia pergi seperti ini, dia mungkin juga mengenakan topi dengan “Nymphomaniac” di atasnya. Ini tidak baik karena dia akan kehilangan muka di depan banyak penggemar Songcheng yang lama dan baru, dan di depan penggemar forumnya sendiri … Dalam hal itu, dia mungkin juga merangkak ke dalam lubang di suatu tempat dan mati!

“Oke.” Shu Rui menjawab dengan tidak sabar.

Bagaimana Lou Cheng bisa berlama-lama selama ini? Apa yang dia lakukan di ruang ganti?

Tunggu sebentar, sepertinya pacarnya yang cantik belum juga keluar …

Lou Cheng menenangkan dirinya sendiri, memvisualisasikan sikap kondensasi, tetapi bagian bawahnya keras dan menolak untuk bekerja sama.

“Yang bisa kulakukan hanyalah mandi air dingin …” Dia menggertakkan giginya di tenda yang menjulang saat dia masuk ke area mandi, dengan cepat merobek pakaiannya dan membuka kran.

Saat dia duduk di bangku, Yan Zheke terkikik karena semua ini, dan sudah cukup lama. Dia dengan lembut memukuli sisi tubuhnya dan bergumam dengan gembira, “Kamu membawa ini pada dirimu sendiri!”

Pada saat yang sama, beberapa gaul dari internet melintas di benaknya.

“Pengacau!”

Setelah selesai mandi air dingin dan menenangkan tenda, Lou Cheng mengenakan pakaiannya. Melirik Yan Zheke, dia membuka pintu ke ruang ganti dan keluar.

Bang! Tutup pintunya seperti anak baik!

Sambil menahan senyumnya, Shu Rui berkata, “Maaf telah mengganggu Anda, yang paling penting adalah saya ingin menyelesaikan wawancara saya secepat mungkin untuk separuh besar siaran kompetisi.”

Oh tidak, saya sudah berada di sekitar blok sendiri, apakah saya bisa menebak apa yang telah Anda lakukan?

“Tidak perlu bersikap sopan, silakan.” Sudah terlambat untuk kembali sekarang. Kebencian Lou Cheng hanya bisa berubah menjadi ketidakberdayaan.

Shu Rui tidak takut untuk mengeksploitasi kesenangan rahasia orang lain, dan tersenyum ketika dia berkata, “Teman sekelas Lou Cheng, ketika kamu memukul Mo Zicong hari ini dengan dua pukulan itu, mereka tampak unik, dan tidak seperti teknik yang kamu miliki digunakan di masa lalu. Apakah pelatihan baru Anda memberi Anda kartu truf baru? ”

“Ya.” Jawab Lou Cheng dengan jujur.

Selama seseorang memperhatikan orang lain dalam kompetisi, siapa pun akan memperhatikan ini. Dia tidak memiliki rahasia tersembunyi.

Shu Rui mengangguk, puas. Dia melanjutkan, “Ketika saya mewawancarai Mo Zicong, dia gemetaran dan wajahnya masih agak biru, seolah-olah dia menderita cedera yang agak dingin. Apakah ini berarti bahwa pelatihan Anda dari sekolah pelatihan Ice Sect asli sudah selesai?

“Aku tidak akan mengatakan lengkap, hanya saja aku sudah memahami dasar-dasarnya.” Lou Cheng tidak menonjolkan diri, hanya jujur.

Pukulan Frost Force yang sebenarnya akan membekukan Mo Zicong di mana dia berdiri dan untuk sementara waktu menutupi seluruh tubuhnya dalam es.

Thunder Roar Zen dan Frost Force miliknya telah berkembang terlalu cepat, dan genggamannya masih terbatas pada tingkat dasar. Dia tidak bisa mengatakan bahwa dia sudah naik ke level yang lebih tinggi hanya melalui 24 Blizzard Strikes.

“Lihat itu, jawaban yang jujur! Jika dia memilikinya, dia berkata begitu dan jika tidak, dia mengatakannya! ”Dihadapkan oleh orang seperti ini, Shu Rui dapat dengan positif menangis air mata sukacita. Dia melirik Lou Cheng dengan rasa terima kasih dan kebingungan.

“Menurut apa yang saya tahu, bahkan di Negara Danqi, bahkan seseorang yang telah berlatih dengan sempurna masih dapat memiliki lebih banyak area yang tidak mencukupi, seperti pemahaman yang tidak memadai dari negara yang memperbaiki tubuh. Berjuang dalam kompetisi yang begitu ketat, apakah Anda takut harus menggunakan fitur khusus yang sesuai atau keterampilan khusus? ”Shu Rui menindaklanjuti pertanyaan ini dengan yang lain.

Lou Cheng tertawa dan berkata, “Bisakah aku merahasiakannya?”

Biarkan orang lain menebak keadaan saya sekarang!

Shu Rui hampir tersentuh hingga menangis. Lihatlah bocah ini, meminta untuk menjaga kerahasiaan sedemikian sopan dan halus!

“Tentu saja bisa.” Dia tertawa lembut, dan mengubah topik wawancara menjadi hal lain.

Tidak lama kemudian, ketika wawancara selesai, Lou Cheng segera melambaikan tangannya dan tanpa melihat ke belakang bergegas kembali ke ruang ganti.

Bang!

Mendengar suara pintu ruang ganti ditutup, Shu Rui tercengang. Dia tidak bisa membantu tetapi mengambil dompetnya dari juru kamera, mengambil cermin kecil dan dengan hati-hati dan teliti melihat wajahnya.

Mungkinkah saya telah menarik terlalu banyak sepanjang malam dan penampilan saya memburuk?

Kalau tidak, mengapa dia lari dariku seperti aku monster? Dia tidak mengatakan lebih dari yang seharusnya. Sepertinya dia tidak memiliki pertimbangan sedikit pun untuk perasaan wanita. Wajahnya dari kayu dari awal sampai akhir. Jika dia bisa mengatakannya dalam dua kata, dia tidak akan menggunakan tiga kata, seolah-olah kalimat lengkap biasa tidak layak untuk dibicarakan.

Sebagai seorang wanita yang sangat cantik, sejak Shu Rui tumbuh dewasa, ada saatnya dia akan menerima tindakan kebaikan tertentu dari masyarakat. Duduk di kereta ketika dia membeli tiket berdiri bukan masalah karena kebanyakan pria akan melakukan “apa yang benar” dan menyerahkan kursi mereka kepadanya. Itu juga bukan masalah jika dia sesekali lupa membawa uang kembalian, karena tingkat keberhasilannya meminjam uang dari orang lain cukup tinggi …

“Tidak ada perubahan!” Shu Rui melihat berulang kali dan sampai pada kesimpulan bahwa dia harus mengambil apa yang baru saja terjadi beberapa saat yang lalu dan mengeluarkannya dari benaknya. Dengan mengikuti juru kamera, dia buru-buru meninggalkan arena seni bela diri.

Di ruang ganti, Lou Cheng melihat bahwa Yan Zheke telah mengumpulkan semua artikelnya, dan menunggunya dengan gembira.

“Haruskah kita kembali sekarang ?!” Dia masih penuh antisipasi.

Yan Zheke melirik sekilas, dan berkata dengan lembut, “Kamu sangat lelah. Anda harus kembali dan tidur. ”

“Kamu melihat itu?” Lou Cheng mengira dia berhasil menyembunyikannya.

Di bawah keadaan yang tidak dikenal ini, melemparkan dua Frost Force sebenarnya cukup melelahkan …

“Tentu saja, aku seorang detektif terkenal.” Yan Zheke menyeringai jahat. Dia berjalan mendekati Lou Cheng, mengangkat tangannya, mengulurkan tangannya, dan dengan lembut memijat pelipisnya.

Ketika Lou Cheng menikmati kenyamanan setelah rasa sakitnya berkurang, dia berdiri berjinjit dan dengan bibirnya yang merah muda dan lembut dengan cepat memberinya kecupan di mulut.

Segera setelah itu, Yan Zheke berbalik, dan dengan tangan di belakang, seolah-olah semuanya normal, berkata,

“Kembali dulu!”

“Oke.” Lou Cheng tidak bisa menahan senyum.

…

Kembali di asrama, Lou Cheng baru saja akan menuju ke kamarnya ketika di belakangnya dia tiba-tiba mendengar suara menaiki tangga.

Langkah kaki ini cukup akrab dan membuatnya secara tidak sadar berhenti dan menunggu.

Segera setelah itu, pintu masuk terbuka, dan teman sekelas “Pembicara” Cai Zongming masuk, bersenandung.

“Casanova, kamu baru saja kembali?” Lou Cheng agak terperangah.

Ke dan aku telah menunda selama ini, bagaimana aku bisa kembali sebelum Little Ming ketika dia meninggalkan arena seni bela diri tepat setelah itu berakhir?

Apa yang telah dia lakukan?

Cai Zongming menggerutu. “Cheng, aku punya kabar baik, dan kabar buruk. Yang mana yang ingin Anda dengar pertama kali? ”

“Berita buruknya.” Jawab Lou Cheng, tidak terlalu peduli.

Melihat Talker tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya, betapa buruknya itu!

Cai Zongming terkekeh. “Ketika aku melihatmu mengalahkan seorang petarung Ninth Pin Profesional di arena seni bela diri hari ini dengan hanya dua pukulan, aku benar-benar dipompa. Hati saya gelisah, jadi saya membuat keputusan impulsif. Setelah kompetisi, saya akan pergi ke tepi danau untuk melatih posisi berdiri saya! ”

“Apakah ini kabar baik? Kamu bajingan, kamu tidak akan pernah melakukan upaya yang tulus kecuali kamu terpancing! ”Lou Cheng menjawab sambil tertawa sambil mempelajari nada suara Cai Zongming.

“Sejak kapan aku tidak kerja keras? Seolah-olah saya dirusak oleh orangutan raksasa setiap hari, apakah itu mudah bagi saya? ”Kata Cai Zongming, berbicara seolah-olah dia tidak tahan untuk mengingat masa lalu.

“OK OK OK, kamu sangat rajin bekerja dan rajin.” Lou Cheng sengaja memainkan jawabannya. “Dan kabar baiknya?”

“Kabar baik?” Suara Cai Zongming tiba-tiba menjadi lebih tinggi. “Aku baru saja berhasil bermeditasi!”

“Hahahaha, seperti yang diharapkan, aku jenius!” Dia tertawa seperti karakter kartun.

Lou Cheng terkejut, dan berjalan mengitari Cai Zongming setengah lingkaran. “Itu tidak terlihat seperti itu. Itukah caramu bermeditasi? ”

“Apa ini namanya?” Cai Zongming tertawa. “Kamu keparat! Dengan pemahaman yang bengkok seperti ini, Anda tidak akan pernah mengenali latihan pahit berbulan-bulan yang telah saya lakukan untuk mencapai meditasi! ”

Selama dia melamar, jelas bahwa Talker memiliki beberapa hadiah bawaan yang pernah dipuji oleh tuan kakek Shi. “Ini benar-benar mengesankan …” Lou Cheng diam-diam bersemangat untuk temannya, tetapi dia membalas. “Jika kamu memiliki kesadaran sebanyak ini, kamu seharusnya bisa bermeditasi sebelum Musim Dingin!”

Cai Zongming tidak memedulikannya dan mencibir. “Cheng, sebuah perkataan muncul di benakku.”

“Apa?” Tanya Lou Cheng, penuh rasa ingin tahu.

Cai Zongming berdeham.

“Menjadi sensasi semalam, seperti burung yang terbang tinggi di langit, mengejutkan semua orang dengan kehebatannya. Semua orang bebal Anda berdiri dan memperhatikan, karena siswa itu sekarang telah menjadi tuan … ”

“Hehe.” Lou Cheng menjawab.

“Sebagai orang keempat yang memahami meditasi di Klub Seni Bela Diri, sebelum semester berakhir, aku harus memakai Pin Ketiga Amatir. Ketika semester berikutnya dimulai, saya harus setidaknya seorang petarung Second Amatir! ”Dengan semangat tinggi, Cai Zongming membiarkan pikirannya berkeliaran bebas. Mengabaikan Lou Cheng, dia mengeluarkan teleponnya dan pergi ke balkon untuk memberi kejutan yang menyenangkan bagi pacarnya.

“Tidak buruk!” Melihat punggungnya, Lou Cheng tersenyum tulus.

Sebagai orang yang memperbaiki dirinya sendiri, teman-temannya juga akan meningkat. Itu benar-benar membuat orang bahagia!

Pada Tantangan Turnamen Universitas Seni Bela Diri tahun depan, mungkin Talker dapat bersaing untuk mendapatkan posisi pengganti …

…

Menuju ke kamarnya, Lou Cheng membuka pakaiannya, berbaring di tempat tidur, dan mengirim beberapa pesan ke Yan Zheke. Saat dia hendak tidur siang, dia melihat pesan muncul, datang dari “Otherworldly Cloud”

Ini adalah nama pengguna QQ sepupunya Qi Yunfei.

“Brother Lou Cheng, apakah Anda di sana?” Tanya ‘Otherworldly Cloud’.

Lou Cheng mengirim wajah tersenyum. “Feifei, ada apa?”

Dia dan sepupunya sering berdagang beberapa pesan di QQ, dan dia juga memiliki grup yang diperuntukkan bagi saudara dan saudari.

“Brother Lou Cheng, saya mendengar Bibi mengatakan bahwa Anda telah bergabung dengan Klub Seni Bela Diri Universitas Songcheng. Bukankah latihannya cukup intens? ” Tanya Qi Yunfei, mengirim emoji yang memantul dan bersemangat.

“Pssh, Mom melebih-lebihkan …” Lou Cheng tidak bisa menahan senyum dan tidak setuju dengan diam-diam. Dia menjawab dengan rendah hati, “Itu tidak terlalu buruk.”

Sepertinya ibunya tidak terlalu suka dia berlatih seni bela diri, tapi dia masih memamerkan informasi ini dan sekarang semua sepupunya sepertinya tahu!

Qi Yunfei berkata dengan lemah, “Brother Lou Cheng, saya memiliki sesuatu yang saya ingin memiliki bimbingan Anda.”

“Minta panduan? Betapa formalnya … “Lou Cheng goyah, dan kemudian menjawab dengan santai,” Silakan. ”

“Ya… pacarku tidak mau mengikuti tes penerimaan SMA. Dia ingin belajar seni bela diri sebagai gantinya. Brother Lou Cheng, bagaimana menurutmu? ”Tanya Qi Yunfei, mengirim emoji dengan matanya yang penuh air mata berkilau.

“Bagaimana menurut saya?” Lou Cheng menanggapi dengan sengaja,

“Itu tergantung pada apakah dia benar-benar menyukai seni bela diri, atau apakah dia hanya menggunakannya untuk menghindari belajar. Bahkan jika dia benar-benar menyukainya, itu tergantung pada apakah dia memiliki tekad yang cukup dan apakah dia bisa bertahan. Jika dia benar-benar dapat mencapainya dan melihatnya, maka mempelajari seni bela diri adalah jalan hidup yang valid. ”

Adapun keterampilannya, bahkan jika dia hanya rata-rata, masih ada harapan untuk menjadi Amatir First Pin. Ketika waktu itu tiba, ada beberapa tempat di Xiushan dan Kabupaten Ningshui di mana tidak sulit untuk mencari pekerjaan bagi mereka yang berada pada tingkat rata-rata.

Qi Yunfei terdiam sejenak, dan kemudian berkata, “Dia benar-benar menyukainya. Apakah dia punya tekad dan tidak bisa bertahan, saya tidak tahu … Saya takut dia akan ditipu oleh klub-klub seni bela diri yang tidak bisa diandalkan … ”

“Klub seni bela diri apa yang dia inginkan? Katakan padaku, aku bertanya-tanya. ”Lou Cheng menjawab dengan lembut.

Dia berpikir bahwa dia memiliki beberapa kontak di lingkaran seni bela diri Xiushan.

Qin Rui berasal dari Sekolah Seni Bela Diri Gushan, yang merupakan salah satu kelompok teratas di Xiushan!