Kill the Hero - Chapter 201

Bunuh Pahlawan – Bab 201 – Pembayaran (5)

Penerjemah: Tujuh

Editor: Ana_Banana

“Sendawa!”

Lee Jin-ah bersendawa keras saat dia menggosok perutnya yang bengkak seperti gunung.

“Sudah lama sekali sejak aku kenyang ini.”

Oh Se-chan, yang sedang melihat panggangan yang sudah dibersihkan, tidak bisa membantu tetapi berbicara dengan nada tercengang.

“Kamu makan semuanya sendiri. Hei, apa kau tidak tahu apa itu menahan diri? ”

Lee Jin-ah mengangkat bahu mendengar kata-kata itu.

“Itu adalah daging yang dibeli Kim Woo-jin dengan kartu perusahaan Phoenix Guild, jadi kenapa aku tidak bisa makan semuanya? Anda tidak membelinya, bukan? Dan jika Anda membutuhkan daging, kami selalu dapat membeli lebih banyak, jadi apa masalahnya? ”

Oh Se-chan menutup mulutnya saat mendengar itu.

Tampaknya puas dengan pemandangan ini, Lee Jin-ah berdiri dan menepuk perutnya beberapa kali sebelum berkata.

“Sekarang, mari kita makan pencuci mulut.”

Dengan kata-kata itu, Lee Jin-ah menuju ke lemari es terdekat, dan Oh Se-chan, yang baru saja menyadarinya, berteriak padanya.

“Hei tunggu! Jangan buka itu! ”

“Hah?”

Saat dia menanyakan ini, Lee Jin-ah membuka lemari es dan terkejut ketika ada yang mulai berjatuhan.

“Hah? Cokelat?”

Yang jatuh semuanya coklat.

Lemari es telah diisi penuh dengan cokelat.

Selain itu, kemasan pada mereka semua berbeda.

“Hadiah hari Valentine?”

Segera, Lee Jin-ah yang mengidentifikasi beberapa kemasan menatap Oh Se-chan dan tertawa.

“Apakah Anda mencuri semua cokelat yang dikirimkan oleh penggemar Isaac Ivanov untuk hari Valentine?”

Oh Se-chan berteriak mendengar kata-kata itu.

“H-, bagaimana mungkin? Itu adalah hadiah saya. Benar, mereka dikirim kepadaku. ”

Lee Jin-ah mendengus saat mendengar alasan konyol itu.

“Hyung, jujur saja di sini. Hadiah Valentine apa yang mungkin kamu dapatkan? ”

“Maksudnya apa?”

Saat dia melihat coklat yang berbeda, ekspresi Lee Jin-ah tiba-tiba menegang.

Kemudian, dengan ekspresi tegas di wajahnya, dia melafalkan beberapa bahasa Rusia yang telah tertulis di bungkusnya.

“Spashiba?”

Lee Jin-ah menoleh untuk melihat Oh Se-chan dengan mata lebar.

“Ha ha, ha ha ha.”

Oh Se-chan hanya bisa tertawa canggung melihat tatapannya.

“Hyung! Kau bahkan mencuri yang dikirimkan untukku ?! ”

“A-, aku tidak mencurinya! Aku diam-diam menyimpannya di lemari es untukmu agar tidak meleleh. ”

Tentu saja, itu hanya alasan.

Alasan yang tidak akan berhasil.

“Hei, benarkah! Bagaimana Anda bisa melakukan itu?! Saya bisa mengerti jika Anda mencuri dari Kim Woo-jin, tapi bagaimana Anda bisa mengambil coklat Valentine dari saya juga ?! ”

“Aku tidak mencurinya, hanya menyimpannya untukmu. Saya akan memberikannya kepada Anda ketika Anda datang. Dan sejujurnya, tidak banyak yang datang. Untuk setiap 100 Ishak yang didapat, kamu hanya punya satu. ”

Saat itu, Lee Jin-ah berteriak saat melihat sebatang coklat yang sudah terbuka dan sudah beberapa kali digigit.

“Ini, mengapa yang ini dibuka.”

“Mungkin ada masalah dengan pengiriman.”

“Baiklah, aku akan memberi tahu Kim Woo-jin tentang ini.”

Kim Woo-jin!

Saat nama ini disebutkan, Oh Se-chan berteriak putus asa.

“Jin-ah! Aku akan membelikanmu Tangsuyuk! ”

“Apakah saya terlihat seperti disuap makanan?”

“Aku akan membelinya dua kali!”

“Hyung, jangan menyedihkan.”

“Tiga, tiga kali! Saya akan membelinya tiga kali! Dengan uangku! ”

“Nah, setelah kupikir-pikir, tidak ada gunanya merusak hubungan baik kita hanya karena cokelat.”

Oh Se-chan menghela nafas lega saat Lee Jin-ah menutup pintu lemari es dengan ekspresi puas.

Lee Jin-ah kemudian mulai makan coklat tanpa henti sambil bertanya pada Oh Se-chan.

“Apakah benar-benar sulit untuk berdagang dengan Raja Petir?”

Ketika dia mendengar pertanyaan itu, ekspresi Oh Se-chan sedikit berkerut.

“Itu sangat sulit.”

“Mengapa?”

“Raja Petir hanya seperempat. Tetapi ini hanya berfungsi jika Anda memiliki item yang diinginkan oleh Raja Petir. Jadi sederhananya, setiap kali Anda membuat kesepakatan dengannya, Anda pasti akan kalah. ”

Saat dia mengatakan ini, Oh Se-chan mengingat urusan masa lalunya dengan Raja Petir dan bergidik tanpa sadar.

“Kedengarannya Hyung lebih baik mati daripada berdagang dengannya. Lalu bagaimana Park Yong-wan akan berdagang dengan Raja Petir? ”

“Bukankah aku sudah memberitahumu? Tidak ada cara untuk berdagang dengannya tanpa kehilangan. ”

“Akankah Park Yong-wan mentolerir kehilangan itu?”

“Jika dia tidak melakukannya, Isaac Ivanov akan pergi, jadi tentu saja dia akan melakukannya. Tetapi akan sulit untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Bagaimanapun, yang harus dilakukan Park Yong-wan adalah menjembatani kesenjangan antara Isaac Ivanov dan Raja Petir. Tapi bahkan itu akan mahal. ”

Setelah mengatakan itu, Oh Se-chan mengulurkan tangannya ke Lee Jin-ah, yang meletakkan sebatang coklat di atasnya.

Setelah menggigit cokelat, kata Oh Se-chan.

“Jadi jika Park Yong-wan berdarah sedikit untuk menjadi jembatan, itu akan menjadi kesepakatan antara Isaac Ivanov dan Raja Petir menggunakan jembatan itu.”

Kesepakatan apa?

“Kelemahan Raja Petir adalah fakta bahwa dia tidak bisa masuk ke ruang bawah tanah Lantai 4 karena levelnya terlalu tinggi. Dengan kata lain, Raja Petir akan mengarahkan Isaac Ivanov ke dungeon Lantai 4 dan memintanya untuk mengambil item dari sana. Jika Isaac Ivanov mendapatkan item tersebut, dia akan dapat berdagang dengan Raja Petir. ”

Itu dulu.

Woowoong!

Ponsel Oh Se-chan mulai bergetar, dan dia mengangkatnya tanpa ragu-ragu dan menjawabnya.

“Ada apa? Hah? Park Yong-wan membuat kesepakatan? Itu jauh lebih cepat dari yang saya bayangkan. Sepertinya Park Yong-wan bertekad. Jadi apa tawaran Raja Petir? Penguasaan Skeleton Magician? Dia akan memberimu itu? ”

Kemudian ekspresi Oh Se-chan menjadi keras.

“Dia ingin kita memberinya Tanduk Unicorn? Sial, dia menjadi kuat sejak awal. Apakah ada ruang bawah tanah tempat Tanduk Unicorn mungkin muncul? Dimana?”

Tiba-tiba, seluruh tubuh Oh Se-chan, bukan hanya ekspresinya, menjadi keras.

“…itu gila. Oke, silakan tutup, ”

Segera setelah panggilan berakhir, Lee Jin-ah tidak bisa membantu tetapi menanyakan pertanyaan pada Oh Se-chan.

“Apa yang terjadi?”

“Tidak ada yang spesial.”

“Jadi maksudmu kau membuat ekspresi seperti itu tanpa alasan?”

Lokasi serangan berikutnya telah diputuskan.

Apakah itu tempat yang berbahaya?

“Tidak, itu tidak berbahaya.”

Oh Se-chan yang sedang berbicara dengan suara santai terus berkata.

Baca Bab terbaru di Wuxia World.Site Only

“Lebih penting lagi, apakah Anda sudah divaksinasi untuk malaria?”

“Vaksin malaria?”

Karena penjara bawah tanah itu ada di Amazon.

Lee Jin-ah kemudian berbicara dengan suara yang dipenuhi ketakutan.

“Maksud Anda Amazon yang telah menjadi sarang monster karena pemberontak dan teroris telah mengambil alihnya? Dimana ada berita pertempuran dan kematian terjadi setiap hari? Dan di mana monster dapat dengan mudah ditemukan? ”

Ya, Amazon itu.

(TL: ini adalah akhir dari bab pengembalian …)

Untuk kesalahan dan masalah apa pun, hubungi saya melalui perselisihan: – https://discord.gg/Q3dStgu

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<