Joy of Life - Chapter 133

Bab 133: Perjanjian Di Bawah Sewage

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

“Jadi, kita punya tahi lalat!”

Fan Xian dan Xin Qiwu keduanya mengatakannya secara dramatis pada saat yang sama, lalu diam setelahnya. Keduanya percaya bahwa kepala mata-mata mereka di Qi Utara bukan orang yang menyerah karena disiksa. Karena mereka dengan mudah dapat menangkap Yan Bingyun, dan tahu nama aslinya, sangat jelas bahwa ada seseorang yang disembunyikan di pengadilan Qing yang memiliki perjanjian dengan Qi Utara.

Xin Qiwu menggelengkan kepalanya. “Sebelum kejadian ini, bahkan Putra Mahkota dan aku belum tahu bahwa Yan Bingyun telah pergi ke Qi Utara. Saya percaya bahwa tidak ada lebih dari lima orang di pengadilan dengan izin yang sesuai untuk informasi ini. Bahkan orang bodoh tidak akan percaya bahwa salah satu dari mereka telah menjual negara kami. Harus selalu ada manfaat bagi seseorang yang melakukan pengkhianatan, dan sebenarnya, Yang Mulia telah memercayai orang-orang ini dengan menjalankan negara, jadi manfaat apa yang akan dibawa pengkhianatan?

Fan Xian dan Xin Qiwu saling memandang dan melihat kegelisahan di mata masing-masing, karena mereka berdua secara bersamaan memiliki pikiran menakutkan yang sama. Jika itu bukan tahi lalat, lalu apa? Jika itu adalah cara bagi pemain utama di pengadilan untuk menyerang Dewan Overwatch, lalu apa yang bisa dilakukan?

Fan Xian teringat ketika Wang Qinian memberitahunya tentang Yan Bingyun. Ada sesuatu yang aneh tentang itu. Bagaimana dia tahu? Apakah Dewan Pengawas Benar-benar memiliki kepercayaan penuh pada kontrol internalnya sendiri? Setelah itu, dia mengerti – ini adalah sesuatu yang Chen Pingping sampaikan kepadanya melalui Wang Qinian, tetapi dia masih memiliki beberapa ketakutan yang masih ada. Jika dia bertanggung jawab untuk membocorkan informasi, dia akan mati seribu kematian.

“Bisakah seseorang benar-benar marah sehingga mereka melakukan hal seperti itu? Untuk membahayakan kepentingan seluruh bangsa demi perebutan kekuasaan pengadilan? ”Xin Qiwu tertawa getir dan menggelengkan kepalanya.

Fan Xian juga menggelengkan kepalanya, memikirkan perjalanannya sendiri di istana. Dia tahu jauh di lubuk hati bahwa memang ada banyak orang gila di eselon atas kerajaan. “Jika Tuan Yan telah ditangkap,” ia bertanya, menenangkan dirinya sendiri, “lalu pengaturan apa yang telah dibuat Yang Mulia?”

“Qi Utara masih meremehkan tekad Yang Mulia.” Xin Qiwu memikirkan kedaulatannya yang kuat dan tiba-tiba merasa percaya diri. “Dia tidak akan menyerahkan satu inci pun dari wilayah yang telah ditangkap.”

Fan Xian tercengang. “Lalu apa yang harus kita lakukan tentang Tuan Yan?”

“Pertukaran!” Tiba-tiba ada keganasan di wajah Xin Qiwu. “Pertukaran tahanan. Yang Mulia sudah menetapkan rencana. Perjanjian sebelumnya untuk pertukaran tahanan telah sepenuhnya dibatalkan dan akan dikembalikan. Setelah kami mendapat konfirmasi dari Qi Utara bahwa mereka memiliki Yan Bingyun, maka kami dapat memulai putaran negosiasi baru untuk bertukar tahanan. ”

Fan Xian mengerutkan kening. “Qi Utara sangat puas dengan ikan besar yang mereka tangkap. Saya ragu mereka akan setuju. ”

Xin Qiwu menggigil. “Kita bisa mengirim dua orang lagi ke Qi Utara kali ini. Jika Qi Utara masih tidak setuju, maka ketika musim dingin dimulai dalam waktu tiga bulan, Yang Mulia akan memenggal seribu tawanan Qi Utara dan mengirim kepala mereka yang dipenggal kembali ke Qi Utara dan mempersiapkan kembali pasukan. ”

“Menggunakan kekuatan untuk menekan orang mungkin dianggap sebagai langkah untuk seseorang tanpa pilihan lain. Saya khawatir Qi Utara juga akan terlibat dalam perjuangan hidup atau mati ini. Kedua belah pihak memiliki total 3.000 tahanan, dan tidak akan ada gunanya untuk mengeksekusi mereka tit-for-tat. “Fan Xian dengan lembut mengetuk meja dengan tangannya, dan tiba-tiba sebuah ide aneh datang kepadanya. “Siapakah dua tahanan yang kita siapkan untuk tukar? Bisakah kita membuat Utara Qi setuju? ”

“Salah satunya adalah Xiao En, yang telah berada di tahanan kami selama 20 tahun.” Xin Qiwu memandangnya dengan ramah. Dia tahu bahwa anak muda ini tidak akan mengenal Xiao En.

“Dia adalah spymaster dari bekas kerajaan Wei Utara. Sebelum Perang Utara Kedua, Direktur Overwatch Council dan Master Fei adalah pemimpin Ksatria Hitam, dan mereka mengendarai lima ratus kilometer untuk menangkap Xiao En di pernikahan putranya. Setelah kami menangkapnya, jaringan mata-mata Wei Utara tidak dapat berkomunikasi satu sama lain. Ketika Yang Mulia turun ke medan perang, dia melakukannya dengan kekuatan yang tak tertahankan, menghancurkan apa yang dulunya merupakan kerajaan besar ke negara yang lemah seperti sekarang ini. Dewan Pengawas sangat bertepuk tangan atas pekerjaannya dalam masalah ini, dan pada saat itu, kami para pejabat muda merasa bahwa jika Xiao En tidak berani meninggalkan ibu kota Shangjing di Qi Utara untuk melakukan perjalanan sejauh ini untuk pernikahan putranya , maka pengadilan tidak akan bisa menangkapnya,

Mendengar apa yang terjadi beberapa dekade yang lalu, Fan Xian menghela nafas dan tidak mengatakan apa-apa, hanya mendengarkan kata-kata Xin Qiwu.

“Tentu saja, Xiao En memang cukup berani untuk meninggalkan Shangjing, meskipun Direktur Chen masih lebih berani, tanpa diduga berani menyeberang empat ratus kilometer ke wilayah musuh. Meskipun dia membayar harga kehilangan kedua kakinya, dia masih berhasil menangkap Xiao En. Sebelum itu, Xiao En dari Wei Utara dan Chen Pingping dari Qing Selatan dianggap sebagai pejabat bayangan paling menakutkan di dunia. Secara alami, setelah Xiao En ditangkap oleh Direktur Chen, tidak ada yang berani membandingkan kedua pria itu lebih jauh. ”

Fan Xian berpikir kembali ketika dia mendengarkan. Jadi begitulah cara si cacat tua kehilangan kakinya. Dia tidak akan pernah membayangkan bahwa Chen Pingping pernah sangat berani.

“Tukarkan Xiao En dengan Yan Bingyun.” Dia berpikir sejenak, lalu membuat penilaian sepenuhnya berdasarkan alasan. “Sepertinya kita cukup beruntung.”

“Tadi malam, sejumlah pejabat tinggi juga merasa seperti itu,” kata Xin Qiwu, tersenyum. “Tapi Yang Mulia dan Direktur Chen tidak setuju. Bagaimanapun, Xiao En berusia 70 tahun, dan telah dikalahkan oleh Direktur Chen, tidak mungkin dia bisa kembali ke kejayaannya. Tuan Yan menderita dalam keheningan, bersembunyi di negara musuh selama empat tahun, dan prestasinya belum terungkap. Tidakkah mereka akan menerima pertukaran seorang lelaki tua untuk masa depan Kerajaan Qing? ”

Fan Xian mengangguk. “Siapa lagi yang bisa ditambahkan jika Qi Utara tidak setuju?”

“Wanita itu adalah permintaan asli Qi Utara, jadi Yang Mulia mungkin mengizinkannya.” Xin Qiwu memandang Fan Xian dan tiba-tiba tertawa. “Saya mendengar bahwa Kaisar Qi Utara sangat menyukai wanita itu. Tuan Fan, tampaknya kau sudah mengkhianati Kaisar muda. ”

Wajah Fan Xian cerah. “Maksudmu … Si Lili?” Dia tergagap.

Negosiasi selalu dibagi menjadi dua bagian. Di permukaan, tampak bahwa para anggota dewan istana Qing dan para utusan Qi Utara menimbang setiap kata di meja perundingan, melampirkan kepentingan khusus untuk setiap frasa dan setiap kata, dan hanya dengan cara ini pengadilan kerajaan dapat menyelamatkan muka dan menghindari akhirnya kalah secara diplomatis. Jadi setiap hari, ada keributan tak berujung di Kuil Honglu, hentakan meja dan menghentak kaki; negosiasi antara kedua negara tampak lebih seperti argumen antara dua tikus tua di pasar sayur.

Bagian lain dari perundingan tampak jauh lebih berkepala dingin. Para pejabat untuk negosiasi ini tidak berada di dalam Kuil Honglu, dan mereka juga bukan utusan Qi Utara, meskipun mereka disembunyikan secara rahasia – akan akurat untuk mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang dengan kekuatan nyata.

Yan Ruohai, kepala Biro Keempat Dewan Overwatch, juga seorang pejabat yang sangat dihormati di antara banyak di ibukota. Dia dengan dingin menandatangani namanya pada perjanjian rahasia untuk pemindahan tahanan tanpa melihat kedua kali.

Perjanjian itu berisi nama putranya. Dia bisa meminta untuk mengundurkan diri dari negosiasi ini, tetapi dia bersikeras bahwa dia ingin melihat.

Pejabat biasa dari Qi Utara membuat tanda, tersenyum ketika dia melihat Yan Ruohai. “Jangan khawatir, Tuan Yan; anakmu diperlakukan dengan baik di negara kita. ”

“Hari ini aku ingin melihat betapa cemerlang rekan-rekan utara kita,” kata Yan Ruohai tanpa emosi. “Mampu menangkap bocah yang telah aku ajar sejak lahir. Tapi melihat orang bodoh sepertimu, aku menyadari bagaimana semua itu terjadi. ”

Pejabat itu tidak tiba-tiba marah, tetapi hanya menjawab dengan dingin, “Hati-hati dengan kata-kata Anda, Tuan Yan. Anda tahu, putra Anda masih dalam tahanan kami. Jika kita benar-benar bodoh, lalu apa yang dikatakan tentang anakmu? Atau bahkan dirimu sendiri? ”

Yan Ruohai tertawa pahit, bangkit, dan berjalan menuju pintu. “Masalahnya adalah anakku tidak ditangkap olehmu.”

Dia pergi melalui pintu. Duduk di kursi rodanya, Chen Pingping menatapnya dan menggelengkan kepalanya. “Kamu telah berada dalam posisi ini untuk waktu yang lama, namun kamu tidak dapat mengatasinya seperti sebelumnya.”

“Aku lebih bisa mengatasinya, tetapi aku tidak bisa menangani panah diluncurkan dari belakang punggungku.” Dari tampilan itu, Yan Ruohai sangat menghormati atasannya dalam kata-katanya. Mendorong kursi roda Chen Pingping, dia tanpa tergesa-gesa mendorongnya ke tempat yang sunyi.

Chen Pingping duduk di kursi rodanya dan mengulurkan jari. “Di pengadilan, ada banyak orang yang menginginkan kita berdua mati. Kali ini, kita bisa menukar Xiao En dengan Bingyun. Lain kali, kita tidak akan memiliki seseorang seperti Xiao En di cengkeraman kita. ”

“Tidak akan ada waktu berikutnya,” jawab Yan Ruohai. “Kita perlu menemukan orang itu,” kata Chen Pingping. “Kali ini, Kaisar ada di pihak kita, karena dia mengerti. Tidak diragukan ada beberapa bangsawan yang ingin memberi kita pelajaran. Tapi saya tidak suka perasaan terpancing. ”

“Ya, Direktur.” Yan Ruohai tahu bahwa atasan lamanya akan menemukan cara untuk menghadapi situasi ini, jadi dia tidak khawatir. “Meskipun pertukaran tahanan tidak selalu mudah, selama Bingyun tidak mati, maka itu bisa dianggap sebagai pengalaman belajar bagi pemuda itu. Itu tidak akan menjadi hal yang buruk. ”

“Itu masuk akal, jadi saya telah memutuskan untuk membiarkan pemuda itu menguatkan dirinya sendiri. Tidak boleh terlalu lama. Beberapa bulan seharusnya melakukannya. ”

“Beberapa bulan? Apakah ini bukan masalah bagi para utusan yang kembali ke Qi Utara? ”

“Benar, dan kami ingin Bingyun kembali utuh. Saya harap dia bisa menghadapinya. ”

“Siapa?”

“Sebelum pergi, aku akan membiarkan delapan biro besar melihatnya.”

Semuanya berjalan lancar. Setelah Kerajaan Qing memainkan chip tawar-menawar substansial mereka, kedua pihak diam-diam membuat perjanjian untuk pertukaran tahanan. Masing-masing merasa puas. Qing telah mendapatkan wajah dan wilayah. Qi Utara mendapatkan wajah, serta Xiao En dan wanita yang disukai Kaisar mereka.

Hanya utusan Dongyi yang tersisa, yang sepertinya semua orang dengan cepat melupakannya. Pengadilan Qing sengaja membekukan mereka untuk memeras jumlah uang maksimum dari mereka untuk insiden di kaki Pegunungan Cang. Kota Dongyi masih menjadi pusat perdagangan terbesar di negeri itu. Mereka telah berdagang dengan orang lain di seberang laut jauh sebelum Kerajaan Qing membuka pelabuhannya di selatan. Meskipun sebagian besar yang mereka miliki adalah kecakapan pertempuran Sigu Sword, mereka memiliki sumber daya keuangan yang tidak ada habisnya.

Tiga hari kemudian, Kaisar menjamu para pejabat tinggi dari kedua negara di sebuah jamuan di istana. Sebagai wakil utusan, Fan Xian secara alami menghadiri perjamuan itu. Ini adalah kedua kalinya dia mengunjungi istana, dan itu adalah malam dia berniat untuk mewujudkan rencananya.

Di kamarnya, dia dengan cermat menyiapkan segala yang dia butuhkan, sesekali melirik kotak kulit hitam di bawah tempat tidurnya. Dengan hal-hal resmi beberapa hari terakhir, dia melihat semuanya lebih dalam. Kerajaan Qing tampak hebat dan kuat, dan menganggap dirinya tidak terkalahkan di dunia. Tetapi istana kerajaan terbatas pada keinginan tersembunyi dari segelintir bangsawan, dan masih memiliki kedalaman suram sendiri.

Kaisar dan para pangeran tidak berperasaan, tidak harus terhadap anggota keluarga kerajaan, tetapi terutama terhadap rakyatnya. Fan Xian sepenuhnya menyadari bahwa bahkan jika Kaisar tahu siapa yang ingin menangani organisasi rahasianya, dia tidak dapat benar-benar menghadapinya, karena itu bisa berupa istrinya, adik perempuannya, putranya, atau bahkan ibunya.

“Hanya memikirkan dirimu sendiri.” Setelah Fan Xian datang ke dunia ini, dia telah mengingatkan dirinya sendiri tentang banyak kali ini. Ekspresi wajahnya perlahan berubah suram, dan setelah menyembunyikan belati rampingnya, ia dengan hati-hati memasukkan tiga jarum berujung racun ke rambutnya.