Immortal Mortal - Chapter 644

Babak 644: Pembukaan Menara Dewa

Penerjemah: Editor Terjemahan Sparrow: Terjemahan Sparrow

Cahaya yang bersinar dari dalam Menara Dewa menjadi semakin kuat, menyebabkan kabut yang telah memblokir Menara Dewa mencair secara bertahap.

Segera, pemandangan penuh Menara Dewa terungkap, dan orang bahkan bisa melihat bahwa ada jalur besar yang terbuat dari batu biru di depannya.

Setengah bulan lagi berlalu, sebelum suara-suara baru bergema di seluruh wilayah itu, sementara kabut yang mengelilingi Gods Tower terkoyak seperti seperangkat pakaian, membuat menara itu langsung jernih.

“Menara Dewa akan segera terbuka.” Ketika satu orang berteriak, kultivator dengan Token Dewa dengan cemas berdiri menunggu di tepi Chasm Dewa Surgawi. Setelah Menara Dewa dibuka, mereka akan langsung masuk.

Tai Shixiao juga berdiri di perbatasan, tetapi sementara perhatian semua orang tertuju pada jalur bluestone, matanya terfokus pada kedalaman Chasm Surgawi Dewa.

“Kamu Tai Shixiao?” Sebuah suara tiba-tiba terdengar di samping telinga Tai Shixiao.

Rasa dingin merambat di tulang punggungnya, mengikuti seorang pemuda pucat pucat muncul di hadapannya. Pria ini menatapnya dengan tatapan dingin.

“Aku Tai Shixiao, apakah kamu ada urusan denganku?” Tai Shixiao bertanya sambil membungkuk hormat.

Pemuda itu dengan santai berkata, “Kamu sebelumnya menggunakan peralatan abadi Kelas 8 dan dua botol Zhi Desolate Pills untuk ditukar dengan Token Token Junior Saudari Lu Yu, benarkah begitu?”

“Ah …” Tai Shixiao menatap pemuda itu dengan tatapan kosong, dan bertanya, “Dewa Token? Apakah kamu berbicara tentang token yang memungkinkan seseorang memasuki Menara Dewa?”

“Jangan mencoba bertingkah bodoh, begitu juga kamu atau tidakkah kamu menukar barang-barang itu dengan Dewa Token Junior Sister Lu Yu?” Pria muda itu mengerutkan alisnya, menanyai Tai Shixiao sekali lagi dengan sedikit ketidaksabaran dalam suaranya.

Tiba-tiba, Tai Shixiao menjawab, “Kakekmu bertukar barang untuk itu, jadi apa yang bisa kamu lakukan untuk kakekmu [1]?”

Setelah berbicara, dia langsung menyerbu menuju Menara Dewa.

Sebagian besar kerumunan tetap di sekitar perbatasan Dewa Langit Surga, karena Menara Dewa belum dibuka. Tapi karena ada satu orang yang masuk ke Chasm Surgawi Dewa, itu memicu reaksi berantai, dan sebagian besar pembudidaya mengikutinya.

Pria muda yang menghentikan Tai Shixiao tertegun, tetapi menemukan bahwa Tai Shixiao telah memasuki jurang Dewa Surgawi sejak dulu.

“Tunggu, Menara Dewa belum dibuka.” Seorang ahli yang berpengalaman dengan cepat berteriak.

Namun, sebagian besar dari mereka sudah melompat ke Gods Heavenly Chasm, jadi siapa yang masih bisa diganggu tentang apakah Gods Tower telah dibuka atau tidak? Pemikiran manusia selalu sama, tidak peduli apakah mereka hidup selama 100 atau 10.000 tahun. Setelah lokasi baru dibuka, yang pertama masuk akan memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan hal-hal yang lebih baik.

…

“Kakak Mo, mengapa tiba-tiba ada begitu banyak orang?” Su Xi, yang bersembunyi di Jurang Surgawi Dewa dengan Mo Wuji, melihat sekelompok besar orang berlari lurus ke Menara Dewa, karenanya dia bertanya karena penasaran. Berbicara secara logis, Menara Dewa belum sepenuhnya terbuka.

Mo Wuji mengerutkan kening, karena dia juga tidak tahu apa yang sedang terjadi. Menara Dewa memang seharusnya masih ditutup.

“Ledakan!” Suara gemuruh bergema, dan pintu emas raksasa muncul di ujung jalan biru. Pintu terbuka, melepaskan gelombang aura kuno keluar ke tempat terbuka.

Dalam hatinya, Mo Wuji tidak bisa tidak menghormati orang-orang ini. Menara Dewa tidak terbuka ketika mereka memasuki Dewa Langit Surga, tetapi saat mereka mendekati menara, menara itu terbuka secara kebetulan.

“Su Xi, cepat-cepat simpan Lampu Buddha Kun Agung. Menara Dewa telah dibuka, jadi kita akan segera masuk. Ingat, kecuali jika benar-benar diperlukan, jangan gunakan Lampu Buddha Kun Agung.” Mo Wuji menginstruksikannya, sebelum mengirim Da Huang ke Dunia Abadi.

Beberapa menit kemudian, Mo Wuji dan Su Xi diam-diam bergabung ke kerumunan yang sedang mengisi Menara Dewa.

Pada titik ini, Mo Wuji telah berubah menjadi pemuda yang sedikit kecokelatan, sementara Su Xi menjadi saudara juniornya, tidak lagi memakai tampilan biarawati aslinya, dan membiarkan rambutnya menggantung ke pundaknya.

Token Dewa tidak mudah diperoleh, tetapi itu tidak berarti bahwa hanya ada beberapa dari mereka. Dikabarkan bahwa setiap kali Menara Dewa ditutup, banyak pembudidaya akan mati di dalam menara, tetapi setiap Dewa Token yang tersisa di dalam akan dikirim. Karena itu, setiap kali Menara Dewa dibuka, ada sejumlah besar pembudidaya yang memasukinya.

Sebagian besar orang yang memegang Toks Dewa sedang marah menuju pintu emas, dan Mo Wuji dan Su Xi berbaur dengan kerumunan, menjadi sangat rendah hati.

…

Di perbatasan Gods Heavenly Chasm, seorang pria berambut biru menatap pintu Menara Dewa dengan penuh perhatian, dan setiap pembudidaya yang masuk akan tercetak dalam benaknya. Tetapi ketika semakin banyak orang yang melakukannya, jumlah orang di luar semakin berkurang, dan ekspresinya bertambah buruk.

Seluruh tubuhnya sepertinya diliputi petir, dengan aura esensi petir liar yang tak terbatas.

“Kakak Guyun, kamu sedang menunggu kulit pohon kecil itu kan?” Suara renyah terdengar di samping pria berambut biru.

Berbalik, pria berambut biru itu memandang ke arah pria kurus itu, dan membungkuk dengan hormat, “Jadi, ini adalah Saudara Pedang Great Sword Path, sepertinya kita di sini untuk hal yang sama.”

Pria berambut biru berasal dari Sekte Petir Domain Mahesvara Immortal, dan merupakan pakar nomor satu sekte itu. Kembali ketika dia baru saja maju ke Kaisar Immortal, sebuah sekte besar yang juga memiliki Kaisar Immortal dihancurkan sendirian olehnya.

Pria kurus itu membawa pedang panjang di punggungnya, dan memiliki sepasang alis yang tajam dan mata kecil. Statusnya tidak lebih rendah dari Lei Guyun, karena dia adalah Kepala Sekte dari Jalan Pedang Agung Domain Abadi Luo Ling. Karena penatua Abadi Pedang Agung Terhormat telah terbunuh, dia tidak bisa melakukan apa-apa sebagai kepala sekte. Selain itu, Yang Terhormat Abadi adalah Sa Jian, master jenius Great Sword Path, Huang Sha.

“Kerohanian petir Brother Guyun meluap. Sepertinya kamu berada di titik puncak untuk menerobos seni sakralmu yang agung.” Yi Mingxu tahu bahwa Lei Guyun akan menerobos dengan satu pandangan, karena tidak akan ada spiritualitas petir yang berlebihan jika tidak. Biasanya, Lei Guyun tidak akan keluar pada saat ini, tetapi karena dia melakukannya, dan bahkan datang ke Gods Heavenly Chasm, jelas betapa marahnya dia.

Lei Guyun menarik napas dalam-dalam, “Itu benar, ini b * stard kecil membunuh Penatua Pertama dari Sekte Petir saya, Qi Junyi, serta Raja Abadi dan Raja Abadi lainnya. Jika saya tidak mematahkan tulang dan mengubahnya menjadi debu, aku, Lei Guyun, akan berkultivasi sia-sia selama bertahun-tahun. ”

Mengangguk kepalanya, Yi Mingxu setuju, “Orang ini sangat brutal dan tidak berperikemanusiaan. Memaku pasangan guru-murid Sa Jian’s Great Sword Path di perbatasan Chasm Immortal Chasm. Aku ingin mengekstrak jiwanya dan memasaknya . ”

Secara alami, Lei Guyun mengerti apa yang dimaksud Yi Mingxu, dan bertanya, “Secara logis, orang ini mendapatkan Token Dewa, jadi dia seharusnya memasuki Menara Dewa, tapi mengapa aku belum melihatnya?”

Yi Mingxu dengan santai menjawab, “Ada banyak cara untuk mengubah penampilan seseorang. Karena Mo Wuji ini bisa mencapai Tier 7 Pill Emperor di usia muda, dia jelas bukan orang yang akan menyerah dengan mudah. Dugaanku adalah bahwa dia menggunakan beberapa cara untuk mengubah penampilannya sebelum memasuki Menara Dewa. Kita hanya harus menunggu di sini, dan selama dia tidak mati, dia akan keluar. Jika dia mati di Menara Dewa, dia orang yang beruntung. ”

…

Setelah memasuki pintu emas mengkilap, Mo Wuji merasakan gelombang energi yang kuat menyapu dia. Di bawah energi yang hampir tak terbatas ini, dia bahkan tidak bisa melawan sedikit pun.

“Celepuk!” Sensasi dingin yang membekas menembus tubuhnya, dan Mo Wuji tahu bahwa dia mungkin jatuh ke air. Hal pertama yang dia lakukan adalah mengambil Da Huang.

“Ledakan!” Begitu Da Huang keluar, dia melemparkan tinju, menyebabkan energi unsur abadi meledak di sekelilingnya. Ini menciptakan pusaran air raksasa di perairan sekitarnya. Seekor ikan dengan mulut penuh taring tajam meninggalkan genangan darah saat ia dengan cepat meninggalkan tempat itu.

Aroma darah meresap ke sekeliling, dan Mo Wuji langsung merasakan ada sesuatu yang salah. Oleh karena itu, dia memanggil Da Huang, dan segera melompat keluar dari air.

Sesaat kemudian, tak terhitung spesies ikan tak dikenal yang dibebankan ke lokasi sebelumnya di air. Menggigil mengalir di tulang punggung Mo Wuji ketika dia menyadari bahwa jika dia terlambat satu detik, dia akan dimakan sampai tulangnya tidak akan tersisa.

Siapa yang tahu di mana Su Xi dikirim, tetapi Mo Wuji hanya berharap bahwa dia tidak dalam kesulitan yang sama seperti dia, dikirim ke perairan berbahaya semacam ini.

Namun, Mo Wuji masih tidak berani mengambil pesawat ulang-alik terbangnya, malah dengan hati-hati menginjak permukaan air dengan Da Huang. Akhirnya, mereka mendarat di sebuah batu halus besar di pantai.

Di sekitar batu besar, ada hamparan pasir abu-abu yang tampaknya tidak berbeda dari pantai biasa. Menghela nafas lega, Mo Wuji hendak melangkah ke atas pasir, tapi Da Huang tiba-tiba melompat, dan melemparkan pukulan lain.

“Ledakan!” Pasir di sekitarnya berubah menjadi debu di bawah dampak energi unsur abadi, dan benda kecil seperti goblin dengan cepat melarikan diri, hampir seketika menyerbu ke laut terdekat.

Setelah melihat ini, Mo Wuji menghirup udara dingin. Dia menyadari betapa kuatnya Da Huang, dan pukulan itu pada tingkat yang bahkan seorang Kaisar Abadi Besar harus memblokir dengan sekuat tenaga. Namun, si goblin kecil itu tidak gentar setelah dipukul, dan masih bisa melarikan diri ke laut.

“Da Huang, benda menakutkan apa itu?” Mo Wuji bertanya dengan sedikit ketakutan di dalam hatinya.

Dengan suara teredam, Da Huang menjawab, “Sepertinya roh perlengkapan, tapi roh perlengkapan apa, aku tidak tahu.”

Setelah berbicara, Da Huang menggaruk kepalanya.

Semangat peralatan? Semangat peralatan sangat kuat? Mo Wuji mengatakan pada dirinya sendiri untuk lebih berhati-hati. Begitu dia mendarat di tanah, ada cincin perunggu besar di kawah yang dibuat Da Huang. Cincin perunggu itu terbuat dari beberapa bahan yang tidak diketahui, dan kehendak rohaninya juga tidak bisa menembusnya. Tapi sepertinya itu bukan sepotong besi tua, karena tidak ada spiritualitas tentang itu.

“Da Huang, dari yang kulihat, roh peralatan yang baru saja melarikan diri seharusnya berasal dari cincin perunggu ini. Cincin perunggu sepertinya lebih kuat daripada Grade (peralatan abadi …” Saat Mo Wuji berbicara, dia mengulurkan tangannya untuk meraih cincin perunggu.

“Ledakan!” Semburan air melesat keluar dari laut, dan mengincar Mo Wuji. Untungnya, Da Huang ada di sisinya, dan mengeluarkan pukulan.

“Guyuran!” Ledakan terdengar, dan benda yang melompat keluar dari air terpesona oleh Da Huang sekali lagi.

Mo Wuji memerintahkan tanpa ragu, “Ayo pergi Da Huang, kita akan segera meninggalkan tempat ini.”

Roh peralatan itu tidak baik untuk dimainkan, setiap pukulan yang Da Da buang keluarkan mengeluarkan sebagian dari kristal hijau miliknya. Setelah semua kristal hijau digunakan, Mo Wuji mungkin akan dalam bahaya. Adapun cincin perunggu, dia tidak menginginkannya lagi. Dia yakin cincin perunggu itu milik roh perlengkapan, dan jika dia mengambilnya, roh perlengkapan pasti akan mengejarnya seumur hidup.

[1] Figur berbicara dalam bahasa Cina

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.