Immortal Mortal - Chapter 587

Bab 587: Gurun Pasir, Sungai Berliku, Matahari Terbenam

Penerjemah: Editor Terjemahan Sparrow: Terjemahan Sparrow

Menurut penilaian Mo Wuji, meskipun Jin Yiren berada di tahap akhir Xuan Immortal, dia pasti tidak bisa membunuh Jin Yiren. Meskipun dia untuk sementara waktu bisa menekan Jin Yiren, dia takut jika dia membuat marah kawan itu, kawan itu akan tiba-tiba meledak dengan kultivasinya yang penuh. Mungkin orang ini mungkin menderita tekanan dari Surga dan Bumi setelah ia memulihkan kultivasinya. Namun, pada saat dia mendapatkan kembali kultivasinya, Mo Wuji tidak berani mengkonfirmasi bahwa dia akan dapat melarikan diri dari serangan orang ini.

Tepat ketika Mo Wuji yakin bahwa dia berdiri di atas 11 kristal merah api, dia tidak lagi mundur. Pedangnya juga menyapu ribuan cahaya pedang yang membanjiri keluar.

“Ledakan!” Niat membunuh gelombang tombak kekerasan menabrak cahaya pedang Mo Wuji. Energi unsur abadi meledak.

Mo Wuji belum sepenuhnya membentuk seni sakral tipe sabernya. Di sisi lain, gelombang tombak Jin Yiren berasal dari seni suci niat tombak sejati. Saat energi pedang dan tombak berbenturan, Mo Wuji segera tahu bahwa dia dalam posisi yang kurang menguntungkan.

Dia bisa merasakan rebound energi elementer yang keras. Mo Wuji memiliki firasat bahwa jika dia tidak mundur, dia akan dikorosi oleh niat tombak.

“Crack, crack, crack!” Tanah di bawah kakinya mulai runtuh. Pada saat yang sama, Mo Wuji dengan marah mengirimkan energi unsur abadi dari saluran penyimpanan unsurnya.

Bahkan jika dia akan terluka parah, dia tidak akan pernah mundur. Itu bukan karena egonya, tetapi karena Mo Wuji tahu bahwa jika dia mundur, akan sulit baginya untuk menduduki kembali posisi ini.

“Pff!” Menghadapi rebound keras energi unsur abadi, Mo Wuji memuntahkan seteguk darah.

Hanya dalam satu pertukaran, Mo Wuji terluka parah. Niat tombak Jin Yiren mulai merobek-robek kekuatan hidup dan meridian Mo Wuji. Jika itu orang lain, apa yang akan dia lakukan sekarang adalah melarikan diri. Namun, Mo Wuji masih belum mundur setengah langkah. Itu karena dia memiliki saluran vitalitas. Pada saat ini, saluran vitalitas Mo Wuji dengan cepat menyembuhkan luka-lukanya, dan pada saat yang sama, ia mulai menghitung kapan planet ini akan meledak.

Saat planet ini meledak, Mo Wuji akan menyapu bagian dari planet yang berisi kristal merah api.

Itu tidak benar; saat dia berpikir untuk menyapu sedikit planet ini, Mo Wuji tiba-tiba berpikir bahwa planet itu mungkin meledak tepat setengah.

Apa yang harus dia lakukan? Meskipun planet ini tidak terlalu besar, dengan kekuatannya, dia tidak akan bisa dengan mudah menyapu setengah planet. Pada saat dia perlahan-lahan menempatkan setengah planet ke Dunia Abadi, Jin Yiren ini sudah tahu apa yang sedang terjadi.

Saya perlu menginstal array; saat dia memikirkan hal ini, Mo Wuji terus menerus mengeluarkan bendera array.

Meskipun Mo Wuji adalah orang yang ditempatkan dalam posisi tidak menguntungkan selama pertukaran itu, Jin Yiren juga dikirim mundur. Dia mundur sesuai kebutuhan; dia tidak tetap terpaku pada tempat aslinya, sehingga dia tampaknya tidak terluka seperti Mo Wuji.

“Tidak buruk, kamu punya nyali. Untuk benar-benar bisa mendapatkan di atas angin dengan tebasanmu itu. Karena tebasan itu, aku bersedia menawarkan kompensasi untuk menyerangmu sebelumnya.” Jin Yiren sekali lagi mendarat di depan Mo Wuji; sedikit apresiasi bisa terdengar dalam suaranya.

Mo Wuji bukan idiot; dia tentu tidak akan berpikir bahwa Jin Yiren akan benar-benar menunjukkan penghargaan padanya. Dari kata-kata Jin Yiren, dia bisa dengan jelas mengatakan bahwa Jin Yiren percaya bahwa dia mencintai egonya, itulah sebabnya dia lebih suka membiarkan dirinya terluka parah daripada mundur. Dengan demikian, Jin Yiren akan menyatakan penghargaannya dan menawarkan kompensasi, sehingga ia akan pergi. Seseorang harus sekarang bahwa dia jelas berada dalam posisi yang kurang menguntungkan di pertukaran sebelumnya tetapi orang ini benar-benar mengatakan bahwa dia telah di atas angin.

Karena Jin Yiren juga tahu. Jika mereka terus bertarung, planet ini akan meledak. Saat planet ini meledak, apa pun yang ada di dalamnya akan terbuka.

Saat Mo Wuji terus-menerus mengibarkan bendera susunan, saluran vitalitasnya terus menyembuhkan pemulihannya.

Melihat bahwa Mo Wuji tidak berniat untuk mengambil langkah mundur dan menerima kompensasinya, dan bahkan terus menerus melemparkan bendera array, niat membunuh Jin Yiren meledak sekali lagi. Tombak di tangannya berdengung liar, dan wilayahnya mengamuk ke luar.

Itu seperti yang dipercayai Mo Wuji; dia tidak berpikir bahwa Mo Wuji adalah ancaman baginya. Baru saja, Mo Wuji secara egois menerima beban dari niat membunuh tombaknya. Dia menduga bahwa niat tombaknya sudah mulai merobek saluran roh Mo Wuji. Alasan mengapa dia tidak ingin bertarung dengan Mo Wuji memang karena dia khawatir pertempuran akan mengungkapkan rahasia di dalam planet ini.

“Bang!” Domain keduanya berselisih sekali lagi. Mo Wuji berada di Tahap Xuan Immortal awal sementara Jin Yiren ditekan ke Tahap Xuan Immortal. Tidak peduli dari sudut pandang mana seseorang melihatnya, domain Mo Wuji tidak dapat diubah menjadi Jin Yiren.

Namun, domain Mo Wuji adalah domain pusaran air; itu mencakup kekuatan penggilingan liar dari pusaran air. Meskipun pemahaman Jin Yiren terhadap domain mungkin sepuluh kali lebih banyak dari Mo Wuji, ketika domain keduanya berbentrokan, domainnya tidak berhasil diunggulkan.

“Kamu punya beberapa …” Pada titik ini, Jin Yiren sudah mulai curiga bahwa Mo Wuji juga tahu bahwa ada sesuatu yang aneh dengan planet ini. Karena niat tombaknya tidak berhasil menyebabkan kekuatan tempur Mo Wuji jatuh, dia mulai memiliki beberapa kekhawatiran terhadap Mo Wuji.

Energi tombak Jin Yiren mulai berkonsentrasi dan menjadi semakin padat; itu seperti mulut besar yang melahap segalanya dan menghadap ke arah Mo Wuji.

Sementara dia mengendalikan wilayahnya untuk bertahan melawan Jin Yiren, Mo Wuji juga mulai menyulap energi pedang yang mengamuk.

Tepat pada saat ini, di pinggiran ruang yang jauh, cahaya putih menyilaukan muncul. Meskipun itu relatif jauh dari mereka berdua, cahaya putih yang luar biasa menyebabkan mereka berdua tidak dapat membuka mata mereka untuk sesaat.

Entah itu Jin Yiren atau Mo Wuji, mereka berdua secara tidak sadar menghentikan pertempuran itu, tatapan mereka mendarat di cahaya putih yang menyilaukan itu.

Beberapa saat kemudian, lapisan pasir bergelombang tampak terbuka dari cahaya putih dalam skala yang luar biasa, menyebar ke luar secara terus menerus tanpa batas. Itu seperti gurun yang luas.

Segera, cahaya putih itu membentuk sungai perak. Sungai perak itu tampaknya perlahan-lahan membentang di atas gurun seperti gelombang bergelombang. Setelah itu, cahaya putih menyilaukan lainnya meledak.

Mo Wuji tanpa sadar memikirkan puisi itu: Segumpal asap naik ke langit malam Gurun Besar; Sungai Kuning meredup saat matahari terbenam terbenam.

Itu tampak seperti bintang di tingkat Bintang Api Pagi atau Matahari telah meledak. Mo Wuji tiba-tiba memiliki firasat bahwa ledakan itu terkait dengan planet tepat di bawah kakinya.

Ketika dia melihat bahwa gurun seperti gelombang berangsur-angsur menghilang, sedikit pencerahan muncul dalam pikiran Mo Wuji.

Pedang di tangannya berangsur-angsur menjadi kabur; sepertinya itu telah pecah menjadi serpihan pasir cahaya yang tak terhitung jumlahnya.

Niat membunuh-nya perlahan terkondensasi menjadi pasir cahaya pedang yang tak terhitung jumlahnya ini, kemudian bergabung dengan wilayah kekuasaannya.

Jin Yiren segera menyadari perubahan pada Mo Wuji. Sedikit keheranan melintas di matanya. Bagaimanapun, dia masih Pendeta Abadi. Bagaimana dia tidak bisa mengatakan itu sementara pedang Mo Wuji belum memangkas, perubahan besar telah terjadi padanya.

Apakah dia mendapatkan pencerahan dari bintang yang meledak itu? Sebenarnya ada orang seperti itu di dunia ini?

Dia tidak bisa lagi menghabiskan waktu berpikir lebih jauh karena Mo Wuji sudah meretas dengan pedangnya. Saat pedang itu merosot, sepertinya gelombang besar pasir telah membanjir keluar, mengubah seluruh ruang menjadi gurun, dan seluruh padang pasir tampaknya dipenuhi dengan niat membunuh.

Menghadapi pasir cahaya yang menakutkan dan tak terbatas itu, Jin Yiren merasa bahwa bernafas pun menjadi sedikit sulit. Dia tidak berani berpikir lebih jauh saat dia menyerang dengan tombaknya yang melahap segalanya. Tombak itu tampaknya merobek jejak merah jernih di angkasa, mengancam akan membuat robekan di angkasa itu sendiri.

Pada saat ini, hati Mo Wuji melonjak akan membunuh niat. Dia merasa bahwa niat pedangnya telah berubah menjadi padang pasir yang luas, dan dia adalah penguasa gurun ini. Apa pun yang menghalangi jalannya akan ditelan oleh gurun yang mengamuk ini.

Adegan itu telah terukir di benak Mo Wuji. Seni sakral tipe pedang yang sudah dia miliki, sekarang sepenuhnya terbentuk.

“Boom! Boom! Boom!” Pasir gurun yang bergelombang menabrak tombak merah Jin Yiren, mengirimkan suara ledakan yang keras.

Energi unsur abadi dan niat membunuh merobek ruang, membentuk kerutan menit di ruang angkasa. Meskipun kerutan-kerutan ini lenyap seketika, bisa dilihat bahwa ruang di sekitar mereka tidak bisa menampung pertempuran mereka.

“Crack, crack!” Tanah di bawah mereka mulai retak; Jin Yiren mundur dengan cepat. Menurut niat Mo Wuji sebelumnya, ia harus menyapu bagian planet yang berisi 11 kristal merah api dan melarikan diri.

Namun, Mo Wuji, yang baru saja memperoleh pencerahan di gurun saber, dipenuhi dengan keyakinan. Bukan saja dia tidak mengikuti sesuai dengan rencana aslinya, sementara Jin Yiren mundur, dia menyentak pedangnya untuk berhenti. Gurun di angkasa tak bergerak, dan pedang yang membunuh niat dan cahaya pedang membentuk sungai perak.

Ini adalah langkah kedua yang baru saja diperoleh Mo Wuji: Sungai Berliku.

Pedang itu berubah menjadi sungai berliku perak. Sungai menggantung di atas kepala seperti Cahaya Utara di langit, membentuk bilah yang tak terhitung jumlahnya.

Tepat pada saat ini, Mo Wuji merasakan sakit di lautan kesadarannya. Niat membunuh Sungai Berliku langsung berubah lamban, dan bilahnya yang jatuh juga tidak cocok.

Tidak bagus, dia tidak bisa menampilkan Sungai Berliku. Bukan karena dia tidak cukup kuat, tetapi karena dia tidak sepenuhnya memahami tebasan itu.

Jika dia bahkan tidak bisa menampilkan tebasan kedua, Winding River, maka tidak perlu berbicara tentang tebasan ketiga Pengaturan Sun. Mo Wuji tidak berpikir lebih jauh saat dia membuang beberapa bendera array, menyapu bagian dari planet yang menyembunyikan kristal berwarna merah api ke dalam Dunia Abadi. Setelah itu, ia menggunakan teleportasi spasial dan melarikan diri.

Tebasan pertama Mo Wuji, Gurun Besar, telah menyebabkan Jin Yiren terluka. Ketika dia melihat bahwa tebasan kedua Mo Wuji bahkan lebih kuat daripada yang pertama, dia mulai mundur dengan marah.

Mo Wuji telah mendapatkan wawasan tentang seni suci pedang selama pertempuran mereka, yang sudah sangat menakutkan. Dia tidak berharap bahwa Mo Wuji bahkan akan belajar seluruh rangkaian gerakan.

Wawasan Jin Yiren secara alami tidak lemah. Dia bisa merasakan bahwa saat sungai Mo Wuji menabrak domainnya, dia pasti akan sangat terluka.

Dia dengan cepat mundur. Dengan pengalaman tempurnya, dia secara alami tahu bahwa dia harus menghindari cahaya pedang Mo Wuji, lalu perlahan-lahan mengalahkan Mo Wuji dalam pertempuran gesekan. Dia bisa tahu bahwa Mo Wuji adalah kapal kosong. Jika mereka benar-benar bertarung, Mo Wuji tidak akan bisa dibandingkan dengannya. Tidak peduli seberapa kuat seni sakral itu, seni sakral yang baru dipelajari memiliki batas. Alasan mengapa dia mundur adalah untuk mencegah cedera berat.

Namun, pada saat ini, dia hampir muntah darah. Dia melihat Mo Wuji menyapu sepotong planet lalu melarikan diri.

Bahkan jika dia idiot, Jin Yiren juga tahu bahwa Mo Wuji memiliki motif yang sama dengannya: harta karun di planet ini. Pengalamannya benar; Seni suci Mo Wuji belum sepenuhnya lengkap. Kehati-hatiannya yang telah kehilangan kesempatan baginya.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.