Immortal Mortal - Chapter 570

Bab 570: Akademi Jing

Penerjemah: Editor Terjemahan Sparrow: Terjemahan Sparrow

Di dunia kultivasi, ketika ada perbedaan bahasa, seseorang hanya perlu membeli surat giok bahasa dan dia bisa belajar semua tentang bahasa itu dalam beberapa napas. Namun, itu tidak mungkin di sini. Ini harus menjadi planet biasa yang tidak memiliki surat-surat kehendak spiritual seperti giok.

Mo Wuji memutuskan bahwa dia pertama kali akan menemukan tempat dengan buku dan mempelajari bahasa dan teks di sini. Meskipun dia kehilangan semua kemampuannya, dia masih seorang Xuan Abadi. Tidak makan dan minum seharusnya tidak menimbulkan masalah baginya.

Tepat pada saat ini, suara gemuruh terdengar di depannya. Mo Wuji buru-buru bergerak ke arah kebisingan dan keheranannya, dia melihat seorang wanita berpakaian compang-camping diseret di jalan dengan mobil.

Wanita itu sudah pingsan, dan karena permukaan jalan yang kasar, ada bekas luka yang terus-menerus terbentuk di tubuhnya. Dia terlihat tidak lebih baik dari Mo Wuji.

“EE… [1]” Sebuah suara tajam berteriak di belakang Mo Wuji. Mo Wuji berbalik dan melihat sesosok kurus menabrak mobil yang menyeret wanita itu.

Mo Wuji hanya perlu satu tatapan untuk mengatakan bahwa itu adalah anak kecil yang membelikannya tiket bus.

Mo Wuji buru-buru mengambil beberapa langkah ke depan. Namun, dia bahkan tidak bisa menahan diri sekarang, apalagi membantu orang lain.

Saat itu juga, bocah laki-laki itu telah meraih tali yang menyeret wanita itu. Untungnya, mobil itu berhenti. Seorang pria dengan ekspresi acuh tak acuh keluar dari mobil. Setelah itu, beberapa tentara maju.

Bocah laki-laki itu tetap tanpa rasa takut, menangis ketika dia berteriak ke arah orang itu dan para prajurit. Setelah itu, dia berbalik ke arah orang banyak dan mengatakan sesuatu dengan keras. Kerumunan kemudian tampaknya mendukung bocah ini.

Setelah beberapa waktu, seorang lelaki yang tampak seperti pemimpin pasukan berjalan mendekat dan mengatakan beberapa kalimat kepada para prajurit yang mengelilingi bocah itu. Setelah itu, para prajurit benar-benar memindahkan wanita itu dari tali.

Bocah lelaki itu dengan tergesa-gesa berusaha mendukung wanita itu, tetapi sayangnya, dia terlalu lemah dan tidak bisa segera melakukannya. Mo Wuji ingin maju dan membantu, tetapi pada saat ini, dua orang dari kerumunan sudah membantu anak laki-laki kecil dan membawa wanita itu ke sisi jalan.

Hanya pada saat ini Mo Wuji bisa melihat dengan jelas pada wanita itu: matanya tertutup rapat, ada bintik-bintik darah di seluruh wajahnya, rambutnya berantakan dan ada tanda-tanda tali di lehernya.

Dengan dukungan beberapa orang dari kerumunan, bocah itu mendukung perempuan itu keluar dari jalan. Setelah beberapa waktu, mereka menghilang.

Pada titik ini, Mo Wuji merasa agak khawatir. Dia tidak tahu mengapa wanita itu diseret di jalan, tetapi terlepas dari alasannya, itu bukan pertanda baik. Tempat ini jelas bukan tempat yang baik.

Itu yang terbaik jika dia mengerti di mana dia segera. Mo Wuji berkeliaran di jalanan selama beberapa waktu sebelum akhirnya menemukan toko buku.

Toko buku tidak jauh berbeda dari toko buku di Bumi. Ada banyak orang yang mengambil buku dan membacanya. Mo Wuji bergegas masuk berjalan. Dia mencoba yang terbaik untuk menyembunyikan dirinya di antara kerumunan, untuk menghindari pemberitahuan dari para pekerja di sini.

Lagi pula, dengan penampilannya saat ini, jika manajer toko buku menemuinya, dia kemungkinan besar akan diusir.

Mo Wuji segera menemukan rak-rak buku yang berisi buku-buku tentang bahasa di sini. Meskipun kehendak spiritual Mo Wuji tidak cukup untuk membuka cincin penyimpanannya atau Dunia Abadinya, dia memang memiliki sedikit kehendak spiritual. Selain itu, dia juga seorang Xuan Abadi. Dengan bantuan buku-buku ini, ia hanya perlu setengah hari untuk memahami bahasa ini dengan baik.

Setelah itu, segalanya menjadi lebih sederhana. Mo Wuji mulai membolak-balik peta serta buku-buku sejarah. Gambaran kasar tentang dunia ini terbentuk dalam benaknya.

Dia saat ini di negara bernama Liang, dan Liang bukan kekuatan terbesar di sini. Di atas Liang, ada sekolah agama yang disebut Agama Mon Timur. Itu juga memiliki nama lain yang disebut Agama Mon Sejati.

Kota yang ia tinggali ini bernama An Jin, itu adalah kota berukuran layak di Liang.

Selain itu, Mo Wuji menemukan berbagai jenis perangkat teknologi di toko buku ini, seperti buku elektronik, notebook cerdas, buku yang bisa berbicara, dll ….

Yang membuat Mo Wuji terkejut adalah dia menemukan beberapa buku tentang menanamkan pikiran. Meskipun buku-buku ini tampaknya memiliki konten yang tidak dapat dipahami, itu sudah cukup untuk menunjukkan bahwa orang-orang di sini berkultivasi. Ini membuat Mo Wuji gembira; jika mereka dapat berkultivasi, itu berarti mereka dapat menyerap energi spiritual.

Sebagai abadi, energi spiritual bisa digunakan untuk Mo Wuji. Tapi sekarang, itu yang paling penting baginya. Dia perlu memulihkan kekuatannya, jadi pertama-tama, dia perlu memulihkan kehendak rohaninya. Kemudian, dengan kehendak rohaninya, dia dapat membuka cincinnya dan menggunakan benda-benda di dalamnya untuk mendapatkan kembali kekuatannya.

“Toko buku tutup. Semua orang, tolong kembalikan buku-bukumu dan tinggalkan toko buku.” Sebuah pengeras suara terdengar di samping telinga Mo Wuji. Mo Wuji baru saja menyadari bahwa kecuali satu atau dua orang lainnya, sebagian besar orang di toko buku sudah pergi.

Dia buru-buru mengembalikan buku itu di tangannya dan berjalan keluar dari toko buku.

Baginya, nilai membaca hari ini sudah cukup. Dia tidak mencari untuk belajar tentang hal-hal di dunia ini, dia hanya membutuhkan pemahaman kasar.

Seorang gadis muda berjalan keluar dari toko buku pada saat yang sama dengan Mo Wuji. Ketika dia mengangkat kepalanya dan melihat Mo Wuji, dia tanpa sadar mempercepat langkahnya.

Mo Wuji, di sisi lain, berhenti, dan berkata dengan nada meminta maaf, “Halo, bolehkah saya bertanya bagaimana saya bisa sampai ke Akademi An Jing?”

Mo Wuji belajar tentang Akademi An Jing dari toko buku. Banyak buku di toko disusun oleh Akademi An Jing. Itu adalah akademi integratif di mana orang bisa belajar tentang teknologi, serta budidaya.

Mo Wuji bertanya tentang Akademi An Jing karena dia ingin melihat apakah kultivasi di dunia ini sama dengan yang dia tahu. Dia juga ingin melihat apakah ada tempat di Akademi An Jing yang memiliki energi spiritual.

“Kamu ingin pergi ke Akademi An Jing?” Meskipun gadis muda itu tidak segera melarikan diri, dia mundur dua langkah dan menatap Mo Wuji dengan waspada.

Mo Wuji akhirnya melihat gadis muda ini dengan jelas. Dia halus dan cantik, dengan rambut hitam legam panjang, pupil hitam bening dan jembatan hidung yang elegan. Itu adalah jenis kecantikan Timur. Tingginya sekitar 1,65 meter dan dia terlihat sangat tenang. Satu-satunya kelemahannya adalah dadanya seperti papan memotong; dia tidak terlihat seperti gadis muda di masa jayanya.

Agar tidak menakuti gadis ini, Mo Wuji mengambil inisiatif untuk mundur setengah langkah sebelum dia melanjutkan, “Ya, aku ingin pergi ke Akademi An Jing. Bisakah kau tunjukkan arah untukku?”

Melihat Mo Wuji mundur setengah langkah, gadis muda itu tenang. Tubuh penuh bekas luka Mo Wuji tidak terlihat menakutkan seperti yang dia pikir sebelumnya.

Dia ragu-ragu sejenak sebelum berkata, “Aku seorang siswa di Akademi An Jing. Aku akan kembali sekarang, kamu bisa mengikuti aku.”

Saat dia menyelesaikan kata-kata itu, dia menyesalinya. Mengapa dia membiarkan orang asing ini mengikutinya? Bagaimana jika orang ini memiliki niat jahat, apa yang bisa dia lakukan?

Orang macam apa itu Mo Wuji? Dia adalah pria yang berpengalaman. Dia segera menangkap rasa penyesalan yang dirasakan gadis itu setelah dia menjawabnya. Dia tidak memberinya kesempatan untuk menarik kembali kata-katanya saat dia segera menggenggam tinjunya dan berkata, “Kalau begitu, terima kasih banyak.”

Dia khawatir Akademi An Jing terlalu jauh. Bahkan jika gadis muda ini menunjukkan arah, dia mungkin masih tersesat.

Setelah mendengar kata-kata Mo Wuji, gadis muda itu buru-buru berbalik dan berjalan pergi. Dia bahkan tidak memberi Mo Wuji peringatan sebelumnya.

Mo Wuji tidak keberatan saat dia mengikuti di belakang gadis ini. Dia mempertahankan jarak konstan 3 meter darinya.

Segera, Mo Wuji tahu bahwa dia benar; Akademi Jing memang jauh, dan dia harus berputar di beberapa jalan dan bahkan meninggalkan daerah kota yang sibuk. Jika dia sendirian, dia tidak akan tahu berapa lama dia akan sampai di sana.

…

Lou Yueshuang benar-benar merasa menyesal. Dia seharusnya tidak tinggal di toko buku kota sampai larut malam. Akademi memiliki begitu banyak buku, mengapa dia harus pergi ke toko buku kota? Dan jika itu tidak cukup, mengapa dia membiarkan pria yang menakutkan ini mengikutinya?

Dia dengan sengaja meningkatkan kecepatannya, tetapi dia segera menemukan bahwa tidak peduli seberapa cepat dia berjalan, lelaki yang terluka itu akan selalu berjarak 3 meter darinya.

Setelah meninggalkan daerah kota, jumlah orang di jalanan menjadi lebih sedikit. Ada juga lebih sedikit lampu jalan. Lou Yueshuang tidak lagi berani menoleh ke belakang. Telinganya terus-menerus mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Dia terus mempercepat langkahnya.

Yang membuatnya sedikit tenang adalah bahwa pria di belakangnya tidak menutup celah setelah mereka meninggalkan daerah kota yang sibuk.

Setelah waktu yang lama, setengah dupa, daerah yang terang benderang muncul di depan mereka. Lou Yueshuang akhirnya menghela nafas lega. Dia berhenti dan menoleh ke Mo Wuji, “Area yang terang di depan adalah Akademi An Jing. Aku akan pergi dulu.”

Dengan itu, dia bahkan tidak menunggu untuk menerima ucapan terima kasih Mo Wuji, saat dia pergi dengan langkah kaki tergesa-gesa. Bahkan sepertinya dia sedang melarikan diri.

Mo Wuji hanya bisa mengucapkan terima kasih dari kejauhan.

Suasana hati Mo Wuji tidak membaik karena dia tiba di Akademi An Jing. Sebaliknya, suasana hatinya memburuk.

Di sini, dia tidak merasakan energi spiritual apa pun. Tanpa energi spiritual, akademi ini tidak berguna baginya.

Pada saat ini, dia hanya bisa memasuki akademi dengan seuntai harapan bahwa ada semacam array arwah di dalamnya. Kalau tidak, apa yang siswa kembangkan di sini?

Tepat ketika Mo Wuji memikirkan hal-hal ini, gadis yang melarikan diri benar-benar kembali. Dengan wajah penuh rasa takut, dia berteriak dengan cemas ke arah Mo Wuji, “Kakak ini, seseorang berusaha menangkapku, tolong bantu aku …”

Setelah mengucapkan kata-kata ini, dia tampaknya mencapai pemahaman: tidak ada yang bisa dibantu oleh Mo Wuji. Tepat ketika dia bermaksud untuk terus berlari, Mo Wuji tiba-tiba menariknya ke sisinya. Pada saat yang sama, ia menyebarkan beberapa batu dan tongkat di sekitar mereka.

“Jangan bergerak, mereka datang.” Dalam susunan penyembunyian, Mo Wuji bisa merasakan Lou Yueshuang berjuang. Dia buru-buru menenangkannya dengan kalimat itu.

Di bawah lampu jalan kuning, Lou Yueshuang bisa melihat beberapa pemuda masuk ke pemandangannya. Dia mulai menggigil; dia tahu bahwa dia tidak bisa melarikan diri sekarang.

Namun, array penyembunyian Mo Wuji telah sepenuhnya diinstal. Dia adalah seorang ahli Xuan Immortal yang terhormat yang dapat menginstal array abadi Kelas 5. Meskipun dia tidak memiliki kultivasi, keterampilannya dengan array masih ada. Meskipun dia tidak memiliki flag array-nya, dia masih bisa menggunakan batu dan ranting untuk membuat array penyembunyian. Mustahil bagi array ini untuk bersembunyi dari para pembudidaya yang kuat, tetapi itu lebih dari cukup untuk berurusan dengan manusia biasa.

[1] Beberapa bahasa tak kasat mata yang belum dipelajari Mo Wuji

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.