Immortal Mortal - Chapter 569

Bab 569: Tempat Asing

Penerjemah: Editor Terjemahan Sparrow: Terjemahan Sparrow

Setelah beberapa waktu, Mo Wuji terbangun. Namun, ia diselimuti oleh kekuatan Kitab Luo. Bahkan mata rohaninya tidak bisa menembus luar, apalagi keinginan rohaninya.

Saat dia merasakan Kitab Luo terus bepergian di antara dunia, Mo Wuji menghela nafas dalam hati. Dia menutup matanya dan terus mencoba dan memulihkan kultivasinya.

Tahun-tahun berlalu, tetapi Mo Wuji masih tidak dapat menyerap sedikit pun energi spiritual abadi. Pada saat yang sama, ia tidak bisa menggunakan kehendak rohaninya. Karena dia tidak bisa menggunakan kehendak rohaninya, itu berarti dia tidak dapat membuka cincin penyimpanannya dan menggunakan pil penyembuhannya. Tanpa pil dan energi spiritual abadi untuk membantunya, luka-lukanya pulih dengan sangat lambat, membuat Mo Wuji merasa agak tidak berdaya.

Namun, suasana hati Mo Wuji tidak buruk. Meskipun dia tahu bahwa Kitab Luo membawanya keluar dari Dunia Abadi karena air mata kosong, dia tidak terlalu keberatan. Setidaknya, dia berhasil mencapai tujuannya; ketika dia jatuh ke dalam Soul Condensing Immortal Pond, dia melihat jiwa Cen Shuyin bergabung dengan tubuh kedagingannya.

Selama ini, kematian Cen Shuyin adalah belenggu yang menyebabkan dia tidak dapat memaafkan dirinya sendiri. Selama waktu itu, jika dia membakar kekuatan hidupnya, mungkin dia mungkin bisa membawa Cen Shuyin pergi. Ini karena dia memiliki Teknik Melarikan Diri dari Angin. Meskipun itu tidak bisa dibandingkan dengan Formula Topan Cen Shuyin pada waktu itu, itu tidak kurang banyak.

Namun, ketika dia dikelilingi, dia hanya berpikir untuk membunuh sesuka hatinya. Dia tidak pernah berpikir untuk menyalakan kekuatan hidupnya untuk melarikan diri.

“Weng!” Gelombang suara yang membelah telinga terdengar keras. Mo Wuji tersentak; dia tahu bahwa Kitab Luo membawanya ke dunia lain dengan kecepatan ekstrem. Kalau tidak, dia seharusnya tidak merasakan apa pun dari Kitab Luo. Mo Wuji juga sangat jelas bahwa itu bukan karena dia belum sepenuhnya menyempurnakan Buku Luo. Untungnya, ini adalah Kitab Luo. Jika itu adalah harta lainnya, itu sudah akan hancur berkeping-keping.

Suara mendengung ini berlangsung selama lebih dari sebulan. Mo Wuji, yang kehilangan kultivasinya, tidak tahan, dan akhirnya pingsan.

…

Pada saat Mo Wuji bangun, dia bahkan tidak tahu berapa lama waktu telah berlalu. Dia berjuang dan segera merasa bahwa kekuatan Kitab Luo telah menghilang.

Mo Wuji berkonsentrasi untuk beberapa waktu, tetapi dia masih tidak dapat mengumpulkan kehendak spiritualnya; dia hanya bisa menyulap seuntai kecil kehendak spiritual yang berputar di sekitar tubuhnya. Bahkan kehendak spiritual dalam saluran penyimpanan rohnya telah habis. Untaian spiritual itu tidak memungkinkannya membuka cincin penyimpanannya.

Namun, ada satu hal yang bisa dikonfirmasi Mo Wuji: dia telah mendarat di benua. Dia hanya bisa menggigit jari-jarinya, meneteskan darah di Buku Luo, dan dengan paksa menggunakan tekadnya untuk mendapatkan Kitab Luo untuk kembali ke ukuran aslinya.

Sinar matahari menyilaukan datang bersinar; Mo Wuji merasakan sensasi kenyamanan luar biasa di seluruh tubuhnya. Pada titik ini, dia juga menyadari bahwa tidak ada sedikit pun energi spiritual abadi di sekitarnya. Tidak hanya tidak ada energi spiritual abadi, bahkan tidak ada sehelai energi spiritual biasa.

Mungkinkah dia diangkut ke dunia fana biasa?

Mo Wuji buru-buru menyimpan Buku Luo dekat dengannya, sebelum dia berdiri dan mulai memindai sekelilingnya. Dia tampak berdiri di dalam ladang gandum yang sudah dipanen; beberapa sedotan gandum yang lepas berserakan, dan ada beberapa burung kecil yang mematuk biji gandum yang berserakan.

Meskipun dia tahu bahwa dia sedang diambil dari Dunia Abadi, ketika dia menyaksikan adegan ini di depannya, hati Mo Wuji masih tenggelam. Tidak hanya dia diambil dari Dunia Abadi, tempat dia dibawa ke mana pun tidak dekat dengan dunia kultivasi.

Biasanya, ladang gandum skala besar seperti itu tidak akan ditemukan di dunia budidaya dan Dunia Abadi.

Entah itu pembudidaya atau abadi, mereka membakar diri mereka dengan energi dari Surga dan Bumi. Kecuali untuk pertemuan sosial, mereka jarang makan gandum dan biji-bijian. Bahkan selama pertemuan itu, mereka akan makan makanan atau buah-buahan yang mengandung banyak energi spiritual.

Mo Wuji kemudian berbalik ke arah dirinya sendiri; pakaiannya sobek dan compang-camping, kulitnya telah dikorosiasikan oleh Soul Condensing Immortal Pond; ada bekas luka di seluruh tubuhnya. Itu adalah pemandangan yang mengejutkan. Bahkan wajahnya memiliki bekas luka yang menakutkan dan jejak darah mengering. Dia tampak seperti dia adalah zombie yang baru saja keluar dari kuburan.

Meski begitu, Mo Wuji masih menghela nafas lega. Fakta bahwa dia dapat mempertahankan tubuhnya sebagai manusia adalah utuh karena halaman Kitab Luo itu. Murong Xiangyu memberikan dua halaman Kitab Luo kepadanya, yang setara dengan menyelamatkan hidupnya. Meskipun dia tahu mengapa Murong Xiangyu memberikannya padanya, dia masih merasa bersyukur terhadapnya.

Karena dia masih tidak dapat mengambil pakaian dari cincin penyimpanannya, Mo Wuji hanya bisa menuju ke sungai terdekat dan mencuci dirinya sendiri.

Meskipun dia tahu bahwa tidak ada energi spiritual, Mo Wuji masih duduk dan mencoba berkultivasi. Namun, kebenaran mengecewakannya; benar-benar tidak ada sedikit energi spiritual di sini.

Saat ia berkultivasi, Mo Wuji merasakan beberapa bentuk energi lainnya. Namun, dia tidak bisa membedakan dengan tepat energi itu.

Mo Wuji berhenti berkultivasi dan dengan hati-hati berjalan keluar dari ladang gandum. Paling tidak, dia perlu menemukan orang lain dan menanyakan orang itu di mana dia berada.

Di jalan yang tidak jauh, sebuah mobil sport mencolok melintas. Yang membuat Mo Wuji kaget adalah mobil sport itu benar-benar melompati mobil yang lebih lambat di depannya.

Mungkinkah dia kembali ke Bumi? Sudah berapa tahun? Teknologi bumi sudah maju ke tingkat seperti itu?

Itu tidak mungkin kebetulan, kan? Dia hanya berpikir tentang kembali ke Bumi, dan dia benar-benar melakukannya?

Seorang petani tua, yang janggutnya sudah memutih, berjalan mendekat. Mo Wuji buru-buru maju dan membungkuk, “Senior, bolehkah saya bertanya di mana tempat ini?”

Ketika pria tua itu melihat bekas luka yang mengejutkan di tubuh Mo Wuji, jantungnya mulai berdebar. Dia kemudian mulai memperbesar ukuran Mo Wuji. Setelah beberapa waktu, beberapa suara acak keluar dari mulutnya. Namun, Mo Wuji tidak bisa mengerti apa yang dikatakan petani tua ini.

Hati Mo Wuji tenggelam. Kembali ke Bumi, dia adalah seorang akademisi yang terhormat; dia mahir dengan berbagai bahasa. Karena dia akan pergi ke segala macam tempat terpencil untuk mencari ramuan langka, dia bahkan tahu dialek Afrika yang berbeda. Namun, dia tidak mengerti satu kata pun yang diucapkan petani tua ini.

Hanya ada satu kemungkinan: tempat ini bukan Bumi.

Petani tua itu memperhatikan bahwa bahkan setelah dia berbicara lama, wajah Mo Wuji masih tetap kosong. Dia kemudian menunjuk ke suatu arah, dan suara acak ‘Gula’ keluar dari mulutnya.

Mo Wuji hanya bisa menggenggam tinjunya dengan rasa terima kasih, lalu berjalan ke arah yang ditunjuk petani tua itu.

Setengah hari berlalu. Jumlah orang yang ditemui Mo Wuji secara bertahap meningkat. Banyak dari mereka membawa ponsel dan ada banyak jenis mobil. Ini membuat Mo Wuji sekali lagi percaya bahwa dia telah kembali ke Bumi.

Namun, bahasa yang dia tidak mengerti sedikit pun membawanya kembali ke kenyataan.

Penampilan Mo Wuji tampak agak menakutkan. Tidak hanya memiliki bekas luka di seluruh tubuhnya, dia juga mengenakan jubah yang terlihat kuno. Di mana pun Mo Wuji berjalan, orang yang lewat tanpa sadar akan menghindarinya.

Mo Wuji tidak keberatan. Dia mulai memiliki pemahaman yang kasar tentang situasi; tempat ini tampaknya memiliki semacam pesanan. Setidaknya sampai sekarang, dia tidak melihat insiden yang mengejutkan atau mendadak.

Sekarang dia telah mendarat di tempat seperti ini, Mo Wuji secara bertahap merumuskan rencana. Pertama, dia perlu belajar bahasa di sini. Kedua, dia perlu mencari tahu di mana dia berada. Terakhir, dia harus memulihkan kekuatannya.

Hanya dengan melakukan ini, ia akan memiliki kesempatan untuk meninggalkan tempat yang aneh ini. Tempat ini tidak memiliki energi spiritual, jadi bertahan di padang belantara tidak akan memulihkan kekuatannya. Dia hanya bisa mengikuti orang-orang ini ke kota dan mengumpulkan lebih banyak informasi.

Setelah berjalan selama 10 menit, Mo Wuji mendapati dirinya di depan halte bus. Melihat kerumunan naik bus, Mo Wuji naik juga.

Karena dia tidak memiliki tiket, Mo Wuji berniat untuk melakukan freeload. Dengan demikian, dia tidak menempati kursi, tetapi pergi ke tangga di belakang dan duduk.

Kualitas dan kelas bus ini jauh lebih baik daripada di Bumi. Yang membuat Mo Wuji terkejut adalah bahwa tidak ada petugas tiket yang datang kepadanya.

Mo Wuji memiliki bekas luka di seluruh tubuhnya, tetapi karena penampilannya yang jujur, tidak ada yang menghindarinya saat ini. Tentu saja, tidak ada yang datang untuk berbicara dengannya.

Setelah menunggu sekitar 10 menit, bus mulai bergerak.

Saat bus meninggalkan halte, seorang pria dengan kumis sederhana datang ke Mo Wuji dan mengucapkan omong kosong acak.

Mo Wuji melihat tukang tiket di tangan pria itu dan segera tahu bahwa pria ini adalah petugas tiket.

Mo Wuji merasa agak tidak berdaya. Dia sudah duduk di tangga tetapi petugas tiket ini masih datang kepadanya. Dari kelihatannya, orang ini tahu bahwa dia tidak punya uang untuk membayar tiket.

Mo Wuji meminta maaf menyebar membuka telapak tangannya. Makna di balik tindakannya sangat jelas: dia tidak punya uang.

Petugas tiket jelas mengerti arti di balik tindakan Mo Wuji. Dia langsung mengerutkan kening dan mengucapkan beberapa suara, lalu dia menunjuk ke luar bus.

Mo Wuji tahu bahwa petugas tiket ini memintanya untuk keluar. Saat ini, bus telah berhenti dan pintu terbuka.

Mo Wuji menghela nafas, tapi dia hanya bisa berdiri. Orang ini bertekad mengumpulkan ongkos tiketnya, jadi apa yang bisa dia lakukan? Apa yang tidak simpati dari orang-orang di sini? Saya sudah terlihat seperti berada dalam kesulitan, dan saya bahkan tidak duduk di kursi. Anda tidak akan mati jika Anda tidak mengumpulkan satu biaya lebih sedikit dari saya.

Meskipun dia memikirkan hal ini, Mo Wuji bukan orang yang tak tahu malu. Dia perlahan berdiri, mengambil tongkat kayu kotor yang dia temukan dari ladang gandum, dan bersiap untuk turun dari bus.

Meskipun itu akan memakan waktu lebih lama, dia hanya perlu mengikuti jalan ini dan dia akhirnya akan sampai ke kota.

Tepat pada saat ini, seorang anak lelaki kurus berdiri. Dia memblokir Mo Wuji. Pada saat yang sama, dia mengeluarkan beberapa catatan yang kusut dan memberikannya kepada petugas tiket, dan mengatakan beberapa kata kepada petugas.

Meskipun ada pandangan jengkel di mata petugas, karena seseorang datang ke depan untuk membeli tiket Mo Wuji, dia hanya bisa menjatuhkannya.

Mo Wuji juga tahu bahwa anak lelaki kecil ini telah membantunya membeli tiket. Dia buru-buru menggenggam tinjunya dan berterima kasih pada bocah itu. Bocah itu tidak mengerti kata-katanya, tetapi dia tahu bahwa Mo Wuji berterima kasih padanya. Bocah itu tersenyum dan melambaikan tangannya, lalu menunjuk ke kursinya.

Mo Wuji, bagaimanapun, tidak pergi ke kursi; dia terus duduk di tangga di belakang.

Tampaknya memperhatikan bahwa sikap Mo Wuji tidak buruk, orang-orang di sekitarnya mulai meningkatkan ukuran Mo Wuji. Hanya saja penampilan buruk Mo Wuji tidak memberi mereka banyak hal untuk dilihat.

Satu jam kemudian, bus berhenti di halte bus yang lebih besar. Di pintu masuk halte bus ini, Mo Wuji melihat jalan yang sibuk dipenuhi orang. Dia tahu bahwa dia benar-benar datang ke sebuah planet yang mirip dengan Bumi.

Ini bukan planet budidaya. Sebaliknya, itu adalah tempat dengan teknologi yang agak maju.

Meskipun dia seorang Xuan Immortal, Mo Wuji benar-benar merasa kesepian di sini. Ini adalah kota asing; dia tidak punya teman atau keluarga di sini.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.