History’s Number 1 Founder - Chapter 1005

Bab 1005: Sekte Surgawi Keajaiban, Tycoon Lokal

Penerjemah: Editor Terjemahan Sparrow: Terjemahan Sparrow

Ekspresi Yang Zhao jelas ketika dia melihat Yang Tie dan berkata pelan, “Mari kita mulai.”

Dia tidak terlalu yakin tentang apa yang dikatakan Guo Chaoyang kepadanya sebelum ini, tetapi pengamatan Guo Chaoyang bahwa tingkat penguasaannya tidak hanya stagnan, itu mulai menunjukkan tanda-tanda regresi. Yang Zhao sangat sadar akan masalah ini.

Dia sangat jelas tentang masalahnya sendiri, dan meskipun dia tidak mau mengakuinya, Yang Zhao tahu bahwa kenaikan kekuatan para murid dari Sekte Surgawi Keajaiban sedikit membuatnya sedih. Masalah regresi ini murni psikologis dan pada tingkat emosional.

Sikap antagonis yang dimilikinya terhadap Sekte Surgawi Keajaiban, kebutuhannya yang tak pernah terpuaskan untuk melenyapkannya, dan perasaan terhina yang dirasakannya ketika para murid Sekte Surgawi Keajaiban memberinya bantuan – segala sesuatu berasal dari kebingungannya sendiri dan datang dari keraguan. dia punya tentang dirinya sendiri, dan menyebabkan erosi hatinya Daois.

Sebelum ini, pikiran bawah sadarnya memberi tahu dia bahwa cara untuk memperbaiki keadaan pikirannya adalah dengan membunuh iblis luar dan melanjutkan untuk menghapus iblis batiniahnya sendiri dan yang ada di hatinya.

Namun, setelah percakapannya dengan Guo Chaoyang, mentalitasnya berbeda sekarang dan dia memutuskan untuk secara terbuka menantang para murid dari Sekte Keajaiban Surgawi untuk melihat siapa yang lebih kuat.

Mata Zhou Yuncong menjadi sedingin es ketika dia memperhatikan setiap gerakan Yang Zhao. Tubuhnya bergetar tapi Yang Tie mengangkat tangannya untuk menghentikannya dan berkata dengan lembut, “Senior Zhou, biarkan aku mengambil ronde ini. Kami membutuhkan Anda untuk melabuhkan jajaran kami. ”

Li Xingfei menyampaikan pesan yang diproyeksikan dengan suara dan berkata, “Berbicara tentang menahan formasi, Anda lebih cocok untuk pekerjaan ini.”

Yang Tie menjawab, “Saya tidak pasif seperti Senior Zhou.”

Liu Xiafeng terkikik dan berkata, “Kamu dan Yuncong harus menunggu, dan biarkan aku yang menangani putaran ini.”

Li Xingfei tidak setuju. “Kamu baru saja bertarung dengan Wan Zhenglun, dan mereka jauh lebih akrab denganmu. Biarkan saya mengambil putaran ini. ”

“Itu tidak masalah. Jadi bagaimana jika mereka lebih akrab dengan saya? “Liu Xiafeng mengulurkan jari-jarinya dan berkata,” Saya tidak memiliki cukup kepercayaan terhadap murid-murid tahap jiwa yang baru lahir dari Great Void Sect, tetapi siapa pun di bawah ini tidak akan cocok dengan saya. ”

Li Xingfei tertawa mendengar komentarnya dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Yang Tie terkekeh juga dan mengangguk. “Semoga beruntung, Senior Liu.”

Zhou Yuncong melirik Liu Xiafeng. Dari generasi kedua murid dari Sekte Surgawi Keajaiban, kepribadiannya adalah yang paling menarik dan tidak biasanya berinteraksi atau bersosialisasi dengan orang lain. Dia biasanya hanya berbicara dengan Liu Xiafeng dan Yan Wuwei.

Dia membuka mulut untuk berbicara, tetapi tidak ada yang keluar pada akhirnya dan dia hanya menganggukkan kepalanya dengan sungguh-sungguh ke arah Liu Xiafeng.

“Saya tidak khawatir karena saya memiliki kalian di sekitar.” Liu Xiafeng tersenyum menawan. Dia mengerti apa yang ingin diungkapkan oleh Zhou Yuncong – Zhou Yuncong ingin dia melakukan segala kemampuannya melawan Yang Zhao, dan dia tidak perlu khawatir tentang hal lain. Jika Mu Xuan, Chen Xingyu dan Guo Chaoyang ingin ikut campur, Zhou Yuncong sendiri akan melangkah maju juga.

Liu Xiafeng menjentikkan kerah bajunya, melangkah keluar dan tiba di depan Yang Zhao. Dia menggenggam tangannya dalam salam dan berkata, “Liu Xiafeng dari Sekte Surgawi Keajaiban, dan kau Yang Zhao dari Sekte Void Besar – ayo bertarung.”

Dia berhenti sejenak sebelum dia berkata dengan jelas, “Apakah benda-benda sihir dan jimat diperbolehkan dalam pertempuran kita?”

Lebih baik menyelesaikan masalah ini sebelum yang lainnya. Biasanya, dalam kontes yang relatif sama dan adil, kedua belah pihak hanya menggunakan mantra dan mana masing-masing, dan meninggalkan item sihir mereka dan harta benda lainnya.

Menggunakan item sihir dan yang lainnya, dan tidak membatasi pertempuran biasanya menyarankan bahwa kontes lebih seperti pertarungan sampai mati.

Ketika item sihir digunakan, penentu kemenangan tidak lagi bergantung pada kekuatan mantra dan mana masing-masing pihak yang bertarung.

Fakta ini jauh lebih jelas semakin rendah tingkat penguasaannya. Pada akhirnya, untuk para penggarap panggung inti aurous, item sihir tunggal bisa menentukan hasil pertempuran. Bahkan item sulap dan jimat tahap jiwa yang baru lahir bisa mengubah gelombang pertempuran dalam sekejap.

Bahkan untuk orang-orang seperti Liu Xiafeng dan Yang Zhao, yang keluar dari Sekte Surgawi Keajaiban dan Sekte Void Besar, seperti itu.

Item sihir tahap jiwa yang baru lahir dan jimat tahap jiwa yang baru lahir mungkin tidak dapat menentukan pemenang – tetapi bagaimana dengan beberapa?

“Kami hanya akan menggunakan mana dan mantra kami, tidak ada yang lain.” Yang Zhao tegas.

Setelah ini dikatakan, alis Mu Xuan sedikit berkerut tapi dia melepaskannya di saat berikutnya. Wajah Chen Xingyu tidak berubah, tetapi matanya sedikit menipis dan kilauan di matanya juga redup.

Ekspresi Guo Chaoyang menjadi dingin dan keras, dan menggelengkan kepalanya dengan lemah.

Dia sangat menyadari bahwa Yang Zhao tidak mau melawan Liu Xiafeng ke kubur. Jika dia bisa mengalahkan dan membunuh Liu Xiafeng, Yang Zhao akan lebih dari senang untuk melakukannya.

Dari Yang Zhao menceritakan pengalaman mereka dengan Tang Jun, Guo Chaoyang tahu bahwa alasan Yang Zhao untuk memilih metode tidak menggunakan harta benda lain ini berasal dari ketakutannya bahwa Liu Xiafeng memiliki sejumlah barang ajaib seperti yang dilakukan Tang Jun.

Tang Jun menahan Shan Xiang dan Yang Zhao dan akhirnya membunuh Wan Zhenglun. Selain kekuatan mantra dan mana, seorang pembudidaya panggung inti aurous memiliki tiga item sihir tahap jiwa yang baru lahir yang dimilikinya dan latar belakang keuangannya yang menakjubkan.

Selain itu, tiga item sihir tahap jiwa yang baru lahir yang dimilikinya semuanya semuanya berkualitas tinggi – Grand Sun Crown, Ksitigarbha Pure Yang Mirror dan Pure Yang Daoist Robe.

Dukungan yang dia dapatkan dari keluarga dan sekte bahkan lebih mewah daripada pembudidaya tahap jiwa yang lebih baru, dan membuat orang kagum seperti Yang Zhao dan yang lainnya.

Item sihir yang dimiliki para murid dari Great Void Sekte memiliki secara alami di atas rata-rata. Selain Shan Xiang, yang sudah berada dalam tahap peralihan jiwa yang baru lahir, baik Yang Zhao dan Wan Zhenglun hanya berada di tahap inti aurous dan mereka sudah memiliki item sihir tahap jiwa yang baru lahir untuk melindungi diri mereka sendiri. Dibandingkan dengan sekte kuat lainnya di luar, mereka dapat dianggap sebagai taipan lokal.

Namun, semuanya relatif. Ketika mereka berdiri di samping Tang Jun, Yang Zhao dan yang lainnya merasa miskin seperti sebelumnya.

The Great Void Sect memiliki sejarah panjang dan menikmati pendirian yang luas. Sumber daya dan harta sihir yang telah mereka simpan dan siapkan sangat banyak, dan gagasan untuk sepenuhnya melengkapi semua murid mereka bukanlah sesuatu yang sepenuhnya mustahil.

Namun, meskipun Great Void Sekte ingin memastikan keamanan mendasar para murid mereka dalam petualangan mereka di dunia luar, mereka tidak mau melimpahkan terlalu banyak harta sihir, karena mereka ingin mencegah murid-murid mereka terlalu bergantung pada item sihir dan menghambat tuan mereka sendiri.

Ruang harta karun Great Void Sekte memiliki banyak item sihir tahap jiwa yang baru lahir di toko, tetapi yang sebanding dengan Grand Sun Crown, Ksitigarbha Pure Yang Mirror dan Perisai Turning Heaven’s Will jauh lebih jarang.

Alasannya adalah karena, meskipun Grand Sun Crown dan item lainnya masih item tahap jiwa yang baru lahir, mereka ditempa oleh Xiao Yan, yang sudah dalam tahap jiwa abadi, sehingga secara alami berbeda dari item sihir yang ditempa oleh jiwa yang baru lahir penanam panggung.

Ada banyak pembudidaya tahap jiwa abadi di dalam Great Void Sect. Tidak hanya ada banyak dari mereka, Great Void Sekte memiliki pembudidaya tahap jiwa yang paling abadi di Divine Land dibandingkan dengan tempat lain.

Namun, penanam tahap jiwa abadi menghabiskan sebagian besar waktu mereka mengolah mantra mereka sendiri dan menempa dan memelihara harta sihir mereka sendiri. Tidak ada yang akan repot-repot menciptakan item sihir tahap jiwa yang baru lahir karena ini secara efektif membuang-buang waktu mereka

Biasanya, ketika orang-orang seperti Xiao Yan mencapai tahap jiwa abadi, situasi mereka harus mirip dengan yang disebutkan di atas, tetapi tidak dapat dihindari bahwa mereka bahkan lebih kaya daripada Tang Jun …

Beberapa pembudidaya tahap jiwa abadi bahkan tidak memiliki item sihir mereka sendiri. Namun, hadiah diberikan kepada Xiao Yan dan yang lainnya oleh Lin Feng, item sihir yang mereka ambil untuk diri mereka sendiri di sepanjang jalan, bersama dengan yang mereka rampas dari musuh mereka – semuanya bertambah.

Ini memberi mereka waktu untuk menempa beberapa item sihir untuk murid mereka masing-masing, dan mereka bahkan memiliki waktu luang untuk membantu Yang Qing, Yue Hongyan dan yang lainnya yang belum berada pada tahap jiwa abadi.

Tentu saja, ini tidak diketahui dunia. Jika tidak, mereka akan diberi label orang lain yang tak tahu malu.

Bukan berarti Lin Feng dan murid-muridnya terlalu khusus tentang hal-hal semacam ini, asalkan mereka bahagia. Selain itu, itu bukan pertama kalinya mereka dipanggil nama dan dimarahi oleh dunia luar.

Selain itu, selain menempa barang-barang sihir ini sendiri, Xiao Yan dan yang lainnya digunakan untuk mengambil harta sihir yang berguna dan semua jenis barang eksotis, dan mereka tidak akan membiarkan benda sihir panggung jiwa yang baru lahir yang kuat menyelinap melalui jari-jari mereka juga …

Selama bertahun-tahun, mereka akan kembali dari perjalanan mereka dengan ransel penuh dari berbagai panen. Banyak dari harta ajaib ini tidak lagi berguna, dan itu wajar bahwa mereka akan memberikannya kepada murid mereka masing-masing.

Di sisi lain, karena keberadaan Perangkat Analisis Bakat Lin Feng, sementara murid yang di bawah standar dalam kemampuan bawaan, Kecerdasan, Keberuntungan, dan Penentuan masih diizinkan untuk bergabung dengan sekte, mereka tidak akan pernah melepaskan mereka yang memiliki nilai di luar grafik untuk statistik ini. Banyak generasi murid yang lebih muda memiliki masa depan yang hebat di depan mereka…

Pada kenyataannya, Sekte Surgawi Keajaiban memiliki aturan sendiri tentang melimpahkan harta sihir kepada para muridnya. Keseimbangan yang baik adalah penting karena mereka ingin menghindari murid-murid mereka mengembangkan ketergantungan pada barang-barang luar, dan akhirnya mengabaikan mantra dan penguasaan pribadi.

Apa yang terjadi sekarang sudah menjadi efek setelah kontrol ini …

Kadang-kadang, Lin Feng akan menertawakan dirinya sendiri ketika para muridnya menggunakan statistik sangat tinggi untuk menutup celah antara Sekte Surgawi Keajaiban dan kekuatan mapan lainnya yang memiliki manfaat berada di sekitar untuk waktu yang lama.

Oleh karena itu, meskipun mereka tidak sekaya Tang Jun, Yang Tie dan murid-murid pertama lainnya diperlengkapi oleh tuan mereka masing-masing seperti taipan lokal juga. Bahkan Liu Xiafeng, Li Xingfei dan yang lainnya tidak jauh di belakang, dan jika harta sihir dilemparkan ke dalam campuran, Yang Zhao bahkan mungkin tidak bisa mengikutinya.

Namun, baik Guo Chaoyang dan Yang Zhao merasa tak terduga bahwa setiap pembudidaya inti berair tunggal di Sekte Surgawi Keajaiban sama kayanya dengan Tang Jun, tetapi Yang Zhao masih tidak mau mengambil risiko itu.

Semuanya jatuh ke mata Guo Chaoyang. Dia bisa mengatakan bahwa meskipun Yang Zhao yang memulai tantangan, dia tidak cukup berani dan masih membawa beberapa beban psikologis.

Tidak ada yang salah dalam mencoba meningkatkan peluang kemenangannya. Namun, masalahnya adalah Yang Zhao hampir tidak tahu apa-apa tentang latar belakang lawannya, namun ia memilih respons yang paling konservatif. Ini berarti bahwa alih-alih mencoba meraih kemenangan, dia mencoba yang terbaik untuk mencegah kekalahan – Guo Chaoyang secara alami tidak senang dengan sikap ini.

Lagipula, lawan yang dia hadapi saat ini bukanlah Zhou Yuncong atau Yang Tie, keduanya berada dalam tahap lanjut inti berair – Yang Zhao sedang berjuang melawan Liu Xiafeng, yang satu tingkat lebih rendah.

Meskipun benar bahwa Liu Xiafeng mengalahkan Wan Zhenglun sebelumnya, kecakapan pertempuran Yang Zhao juga sama kuatnya dengan Wan Zhenglun.

Metode yang dipilih oleh Yang Zhao, untuk menghindari penggunaan barang-barang eksterior, juga sejenak membuat Liu Xiafeng dan Yang Tie tercengang.

Liu Xiafeng memeriksa Yang Zhao dan merasa sedikit bingung dengan reaksinya, tetapi tidak terlalu khawatir ketika dia menganggukkan kepalanya dengan tegas dan berkata, “Baiklah.”

Dengan itu, kolam mana mereka mulai berdesir dari tubuh mereka saat tubuh Liu Xiafeng mulai bersinar dengan cahaya keemasan yang menyilaukan.

Cahaya keemasan bercahaya berkedip-kedip di seluruh tubuhnya dan menyilaukan ke mata telanjang, dan menyebabkan Yang Zhao menyipitkan matanya tanpa disadari. “Grand Sun Primordial Fire?”

Cahaya keemasan di sekitar tubuh Liu Xiafeng muncul seperti paku tajam saat mereka mengembun bersama untuk membentuk bola api emas murni. Itu, tentu saja, Grand Primordial Fire, dan juga dikenal sebagai Great Sun-Illuminating Sunfire.

Dia adalah murid Xiao Yan dan berlatih Heavenly Classic of the Virtues serta Mantra Burning Heavens. Dengan menggunakan itu sebagai garis besarnya, ia mencoba-coba dalam Kitab Suci tentang Matahari yang Menyinari Langit yang Besar dan berhasil mengasimilasi sedikit dari api primordial dan akhirnya memupuk Api Terbesar di Langit yang Menyinari Surga.

Tubuhnya bersinar seperti Matahari kecil di dalam bola api keemasan.

Yang Zhao mengawasinya dengan tenang dan bertanya, “Menurut pengetahuan saya, Liu Xiafeng, Anda adalah salah satu yang paling awal dari murid generasi kedua dari Sekte Keajaiban Surgawi? Anda harus menjadi murid pertama dari Penatua Xiao Yan, apakah saya benar? ”