Hidden Marriage - Chapter 256

Bab 256: Aku Orangmu

Penerjemah: Editor Henyee: Henyee

Bahkan ketika merias wajah, Jiang Muye memejamkan mata, dan dia tidur sampai awal syuting.

Direktur Guo sudah memanggil semua orang untuk mengambil tempat mereka, dan dia masih tidur. Ning Xi tidak tahan lagi, dan menendang kursinya.

Baru saat itulah Jiang Muye perlahan bangun.

Hari ini, mereka akan menembak adegan pertarungan dari pertempuran.

Kakak Meng Changge telah dibunuh oleh Kaisar yang tidak kompeten dan Putri Xian yang memungkinkan. Tuan kecil Meng Changge tumbuh dalam semalam, mengenakan baju besi, dan memasuki medan perang, karenanya memulai karir militernya yang panjang …

Rumah jenderal itu telah mengalami transformasi besar, dan Kota Changan tidak lagi memiliki tuan kecil.

Setelah Meng Changge pergi, Sun Huanqing akhirnya menyadari perasaannya untuknya, dan dengan tegas mengikuti Meng Changge ke medan perang, menjadi dokter militer.

Biasanya, sebuah film diambil sesuai urutan backlot yang dimiliki kru saat ini, tidak sesuai dengan perkembangan cerita itu sendiri. Karena itu, mereka melompat tujuh tahun penuh ke adegan hari ini, ketika Meng Changge membuat nama untuk dirinya sendiri melalui prestasi militernya yang gemilang, bahkan melampaui prestasi ayah dan kakak laki-lakinya.

Dihasut oleh menteri-menteri pengkhianat dan Putri Xian, Kaisar mulai takut pada Meng Changge. Dia menuntut agar dia melepaskan kendali atas militer, dan untuk menahannya, juga mengatur pernikahannya dengan pangeran kedua belas yang tidak kompeten.

Secara alami, Meng Changge lebih baik mati dulu.

Maka, selama pertempuran, dia mengalami nasib yang sama yang menimpa kakak laki-lakinya; dia tidak dikalahkan oleh musuh, tetapi dibentuk oleh bangsanya sendiri.

Mereka kekurangan persediaan, dan tidak ada bala bantuan datang. Setelah beberapa saat, mereka jatuh dalam keputusasaan …

Akhirnya, pertempuran terakhir untuk kehidupan sudah dekat.

Di lokasi syuting, semua anggota staf ada di tempat mereka, dan wartawan yang sebelumnya diundang semuanya tiba.

Tidak ada yang lebih gugup daripada Direktur Guo Qisheng. Jika ada kesalahan lagi kali ini, dia benar-benar akan membenturkan kepalanya sampai mati!

Secara alami, dia tidak khawatir tentang Ning Xi, tetapi sebelumnya, tepat ketika mereka akan memulai, dia telah melihat Jiang Muye masih tidur, seolah kondisinya tidak terlalu baik. Itu benar-benar membuat dia stres, ai!

“Oke! Siap, siap! Aksi -”

Setelah Guo Qisheng berteriak “tindakan”, Ning Xi, yang pada detik terakhir masih berdiskusi dengan Xiao Tao apa yang harus dimakan untuk makan siang, langsung berubah.

Mayat berserakan di medan perang; hanya setengah dari anak buahnya yang tersisa. Meng Changge berlumuran darah; matanya merah dan wajahnya seperti pembunuh. Dia adalah senjata yang bergerak: bertemu dewa, membunuh dewa; bertemu Buddha, bunuh Buddha.

Momen ketika kekuatannya hampir gagal, dan dia diserang dari belakang ,, tiba-tiba, sosok kurus seorang pria biru bergegas mendekat ketika dia berteriak memperingatkan –

“Changge! Awas -”

Hanya dengan peringatan pria itu Meng Changge mampu menghindari serangan diam-diam, tetapi ketika dia melihat siapa itu, dia langsung marah. Dengan satu tangan berdarah, dia meraih pria itu di kerahnya: “Kau menghalangi, siapa bilang kau bisa berada di sini ?! Pergi !!!”

Sun Huanqing tidak bergerak. “Aku tidak akan pergi! Jika kamu mati, aku mati!”

Meng Changge melemparkannya ke belakang dengan keras, wajahnya penuh cemoohan dan jijik: “Jika aku menyuruhmu pergi, kau pergi! Bocah yang cantik tanpa kekuatan untuk mengikatkan seekor ayam, apa yang membuatmu berpikir kau memenuhi syarat untuk mati bersamaku ! ”

Sun Huanqing berdiri dari lumpur dan pasir, dan dengan kilatan jarum perak, ia menggorok leher seorang pria, darah memerciki kulitnya yang putih; pada saat ini, dia tidak memiliki mata belas kasih seorang dokter, hanya niat membunuh yang dingin –

“Bagaimana kalau sekarang?” dia bertanya, tampak keras kepala dan gigih.

Meng Changge memalingkan wajahnya, perjuangan di wajahnya.

Pada saat itu, emosi yang tak terhitung jumlahnya dan rumit melintas di wajah Ning Xi. Akhirnya, dia menghela nafas berat, “Kamu … lupakan saja, lakukan sesukamu … tapi jangan harap aku melindungimu!”

Jiang Muye mengulurkan tangan untuk dengan lembut menghapus darah di wajah Ning Xi. Ekspresinya lembut dan penuh kasih, dan di medan pertempuran asap dan darah, itu seperti lotus putih yang mekar. “Changge, aku laki-lakimu, aku yang harus melindungimu.”

Tidak diterjemahkan

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.