Hidden Marriage - Chapter 221

Penerjemah: Editor Henyee: Henyee

Larut malam.

Setelah napas gadis itu mereda, pria itu akhirnya membuka mata dengan jernih dan dingin seperti kolam yang dalam.

Di bawah sinar rembulan, dia diam-diam memperhatikan wajah gadis yang tenang itu, dan dengan lembut mencium bibirnya.

Dari saat pertama dia melihatnya, dia ingin mengurungnya di rumah dan mengurungnya di tempat tidur, sehingga dia tidak bisa pergi ke mana pun dan tidak ada yang akan melihatnya; hanya dia yang bisa melihatnya, dan dia hanya akan menatapnya …

Bahkan dia sendiri heran dengan bagaimana dia bisa bertahan sampai sekarang.

Setelah ciuman ringan, lelaki itu membuka paksa bibir gadis itu dan dengan paksa menjalin lidahnya dengan lidahnya, sampai gadis itu mengerutkan kening dan hampir terbangun karena kekurangan udara …

Setelah sekian lama, dia akhirnya pergi. Dia menyentuh pipi gadis itu, dan mendesah tanpa terasa. “Ning Xi, jangan menguji ketahanan saya. Saya tidak bisa berjanji bahwa saya akan bisa bertahan lebih lama … saya juga tidak bisa menjamin … apa yang akan saya lakukan …”

Pagi selanjutnya.

Ning Xi tidak tahu persis kapan dia tertidur. Ngomong-ngomong, ketika dia bangun, Lu Tingxiao diperkirakan tidak lagi di tempat tidur.

Sudah hampir jam sembilan ketika dia bangun setelah tidur terlambat.

Ada banyak panggilan tak terjawab di teleponnya dari Jiang Muye, yang mengirim pesan WeChat memarahinya, bertanya-tanya apakah dia telah membuatnya berdiri lagi.

Ning Xi menggaruk kepalanya dan mengiriminya pesan yang memberitahunya untuk datang. Dia pergi untuk mandi, lalu turun.

Lu Tingxiao telah pergi bekerja, dan Little Treasure, yang tidak mengganggunya saat dia sedang tidur, sedang duduk diam di sofa membaca buku.

“Sayang, kemarilah!” Ning Xi melambai ke Little Treasure.

Little Treasure segera meletakkan buku itu, dan deng deng berlari ke arahnya.

Ning Xi menjemput pria kecil itu dan berkata, “Bibi akan membawamu keluar untuk bermain hari ini, oke?”

Mendengar ini, wajah Little Treasure penuh kejutan, dan dia mengangguk dengan marah.

Pada saat ini, suara klakson terdengar di pintu gerbang.

Ning Xi memegang tangan Little Treasure saat mereka pergi ke luar.

Ketika Jiang Muye melihat Ning Xi, dia tertegun. Hari ini, rambutnya dikuncir, dan mengenakan baju terusan dan kaus putih bermotif bunga dengan gambar kartun. Dengan tas digantung di tubuhnya, dia tampak seperti murid.

“Ayo pergi!” Ning Xi mengambil Little Treasure ke mobil.

Jiang Muye tampak terbelalak pada Little Treasure di sebelahnya. “Jangan bilang, kamu ingin membawa anak kecil ini bersama kami di kencan kita?”

Ning Xi menatapnya dengan curiga. “Siapa yang akan berkencan denganmu! Aku membawa Little Treasure pada tamasya musim gugur dan piknik, oke?

Jiang Muye menatap tajam. “Lalu mengapa kamu memintaku untuk datang?”

“Untuk mengendarai mobil, tentu saja! Aku memikirkannya sebentar, tetapi kamu satu-satunya orang yang bebas hari ini!”

Lu Corporation sedang dalam pembicaraan untuk usaha besar lainnya, sehingga baik Lu Tingxiao dan Lu Jingli sibuk selama periode ini.

“…” Jiang Muye tersedak, tercengang.

“Kamu mau pergi atau tidak! Jika kita tidak pergi sekarang, matahari akan segera turun!” Ning Xi mendesaknya.

Mengikuti perintah, Jiang Muye masuk ke mobil. “Apakah kamu tidak takut bahwa seseorang akan mengenali kita?”

“Akan baik-baik saja dengan penyamaran kecil!”

Jiang Muye sedikit terkejut, dan berkata dengan gelisah, “Apa yang kita sembunyikan? Keluarga tiga orang?”

“Kamu berharap. Aku saudara perempuannya, Harta Karun adalah adik kecilnya, dan untukmu …”

“Siapa aku? Ayahnya?”

“Bah! Kamu supirnya!”

Jiang Muye: “…”

“Ingatlah untuk pergi ke supermarket dulu! Kita harus membeli panggangan, ditambah daging dan minuman!”

“Oke.” Awan hitam menggantung di atas Jiang Muye. Bajingan ini benar-benar tahu bagaimana menjebaknya!

Setelah berbelanja di supermarket, Ning Xi menemukan tempat di tepi sungai kecil dengan pemandangan indah dan tidak ada orang di sekitarnya. Menyanyikan lagu dengan gembira, dia mengajari Little Treasure cara menusuk daging.

Jiang Muye bernyanyi ketika dia mengumpulkan pancing: “Hari ini cerah, tetapi kamu muncul dengan adik laki-lakimu. Melihat wajahnya, suasana hatiku menjadi keruh, seperti garam di lukaku …”

Ning Xi berdiri dengan kedua tangan di pinggulnya: “Cukup! Nyanyikan lagu gembira untuk tuan!”

“Cuaca cerah hari ini, pemandangannya bagus, bagus …”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.