Hidden Marriage - Chapter 1986

Bab 1986: Kakak Senior Pertama Ditipu

Penerjemah: Terjemahan EndlessFantasy Editor: Terjemahan EndlessFantasy

Ada beberapa kali Han Xiao ingin pergi. Namun, ia telah ditahan setiap kali oleh godaan tepat waktu Ning Xi untuk makanan lezat.

Adapun Ning Xi, Guru ini bisa diselesaikan hanya dengan beberapa makanan lezat. Jika dia merasa merepotkan, dia bisa memesan beberapa set ember keluarga mewah, dan bahkan menyelamatkan kerepotan memasak.

…

“Bayi kecil, sayang!”

Hari kedua, Ning Xi melambaikan sepotong daging sapi impor mentah untuk menggoda harimau putih di ruang tamu.

Harimau itu langsung berdiri, tampak seperti sedang bersemangat ketika mengibas-ngibaskan ekornya yang putih salju dan berjalan menuju Ning Xi.

“Pegang cakar-cakar!” Ning Xi tertarik.

Harimau itu memiringkan kepalanya ke satu sisi dan menatap Ning Xi dengan manis.

“Tidak buruk!”

Ning Xi hendak memberi makan harimau ketika tiba-tiba, Han Xiao muncul dan menyambar beberapa kantong daging sapi impor di samping Ning Xi.

“Tuan … Ini makanan harimau … Masih mentah!” Ning Xi tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis.

“Bocah.”

Han Xiao melemparkan daging sapi ke Tang Lang yang tidak jauh.

“Oke, Kakek, harap tunggu!”

Tang Lang dengan bersemangat berlari ke dapur dan dengan cepat menggoreng daging sapi hingga cukup matang.

“Apa apaan?! Kalian berdua…”

Ning Xi memandang Han Xiao, lalu Tang Lang.

Kedua orang ini berkolusi!

Terutama Tang Lang! Sial, dia sebenarnya memasak untuk Han Xiao … Dimasak!

Tiba-tiba, dia merasa seperti kakak senior pertamanya ditipu …

“Rasanya mengerikan.”

Han Xiao menggigit dan langsung kehilangan minat.

Pada saat ini, harimau itu berjalan mendekati Han Xiao, tatapannya terpaku pada daging sapi di tangan Han Xiao.

Ketika dia melihat ini, Han Xiao hanya melemparkan daging sapi ke tanah.

Harimau putih itu menggoyang-goyangkan ekor putih saljunya dan menelan daging sapi itu dalam satu tegukan.

Sayangnya, hanya butuh dua napas ketika daging sapi diludahkan oleh harimau lagi.

“Tidak seburuk itu, kan?” Tang Lang membuka kancing celemeknya dan tampak canggung.

Ning Xi terdiam.

…

Pada saat yang sama, di Kota Rusa.

Seorang lelaki tua Eropa dengan tongkat berjalan memandang lelaki kulit hitam setengah baya di belakangnya dan berkata dengan tenang, “Yorick, apakah itu baik-baik saja?”

Pria kulit hitam itu tanpa ekspresi. “Hanya beberapa orang yang tidak berguna. Sepertinya pertahanan di sekitar tempat ini agak biasa-biasa saja. ”

“Jangan terlalu ceroboh juga. Karena para petinggi akan membuat kita bergerak, saya khawatir itu tidak sesederhana itu, ”kata sesepuh Eropa itu.

Keduanya adalah pembunuh utama dalam peringkat pembunuh “Dosa Asli”.

“Orang-orang yang dikirim Qiao Yi tidak berguna.” Pria kulit hitam yang dipanggil Yorick menggunakan kertas untuk menghapus noda darah di tangannya.

“Jika pasukan Raja Eropa tidak ingin mendominasi Asia, bagaimana mungkin mereka tertarik pada Qiao Yi sebagai pengontrol? Dia bahkan tidak bisa menangani hal kecil ini dan membutuhkan kita untuk mengambil tindakan. Lelucon yang luar biasa! ” Yorick berjongkok dan menyapu debu sepatu kulitnya.

“Lebih baik berhati-hati. Menjadi misi dari atasan, kita tidak bisa gagal. ”

Penatua Eropa itu sedikit tersenyum dan berjalan ke arah rumah kebun.

…

Sekitar setengah jam kemudian, Yorick mengeluarkan senapan mesin ringan di depan rumah.

“Yorick, jangan terlalu kasar. Kami di sini untuk berkunjung, ”kata penatua.

Yorick mengangkat bahu dan menyingkirkan alat kelaminnya.

“Apakah ada orang di sana?”

Tetua Eropa mengetuk dengan sangat sopan.

Segera, Ning Xi membuka pintu.

Saat dia menatap penatua yang baik hati ini, Ning Xi bingung.

“Halo, tolong maafkan kami karena berani mengganggumu.” Tetua Eropa memandang Ning Xi dan tersenyum tipis.

“Dan Anda?” Ning Xi bertanya.

“Apa yang sedang terjadi?”

Tang Lang memegang setengah semangka dan berjalan ke pintu juga.

“Halo, mungkin kita tahu jika wanita ini adalah Nona Ning Xi?” Penatua Eropa tersenyum dan bertanya.

“Saya Ning Xi.”

“Halo, Nona Ning Xi,” lanjut penatua Eropa, “Apakah Anda punya kata-kata terakhir?”

Kemudian, sesepuh Eropa mengeluarkan pisau bedah saat senyum damai di wajahnya berubah lebih lebar.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.