Hidden Marriage - Chapter 1590

Bab 1590: Kau Anak Kedua Terbaik

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Jiang Muye mengangkat teleponnya dan dengan cepat menghapus video sebelum dia merasa yakin lagi.

“Ning Xiao Xi, sekarang keluarga Lu telah jatuh ke dalam kekacauan, pamanku di perusahaan, mengadakan pertemuan darurat! Tunggu sampai pamanku kembali dan kamu bisa bertanya padanya. Lalu, kamu akan tahu … Semua orang di Adegan diperintahkan untuk menjaga mulut mereka tetap tertutup dan tidak memberi tahu orang luar, tapi saya pikir perintah paman saya tentang orang luar pasti mengecualikan Anda. Saya takut Anda akan khawatir jika Anda tidak bisa menghubunginya, jadi saya memutuskan untuk tetap datang dan membiarkan kamu tahu…”

Ning Xi membenamkan kepalanya di tangannya sebelum dia mengangkat tangan dan memberi tanda agar Jiang Muye berhenti berbicara.

Dia membutuhkan keheningan. Kepalanya hampir meledak.

Dia sudah menebak apa dendam Yun Shen dengan keluarga Lu, tapi dia tidak akan pernah berpikir bahwa semuanya akan berubah seperti ini …

Neraka berdarah! Yun Shen dan Lu Tingxiao adalah saudara lelaki dari ayah yang sama tetapi memiliki ibu yang berbeda. Ini jelas-jelas mengacaukannya!

“Di mana Lu Tingxiao sekarang? Masih di kantor?” Ning Xi bertanya.

“Mungkin.”

“Mengerti. Terima kasih sudah datang untuk memberitahuku. Aku harus pergi ke perusahaan sekarang!” Ning Xi dengan cepat bangkit, mengenakan jaket dan meraih tasnya. Dia memakai kacamata dan topengnya sebelum berjalan keluar. Dia tidak bisa menunggu beberapa saat lagi untuk mencari tahu tentang apa semua ini.

Ning Xi baru saja mencapai gedung perusahaan ketika dia melihat dua pria itu berdiri di sana.

Salah satunya adalah Lu Jingli dan yang lainnya adalah pria paruh baya yang lebih tua yang tidak dikenalinya.

“Oh, Tuan Ketiga, kemana kamu pergi?” Pria paruh baya itu menyapa Lu Jingli dengan mengejek.

Ekspresi tersenyum Lu Jingli yang biasa sekarang telah berubah sedingin es. “Paman Keempat, apa yang kamu katakan? Tolong katakan lagi!”

“Aku bilang … keponakan ketiga …”

Mendengar suara pria itu, bam! Tinju Lu Jingli membuat kontak dengan wajah pria yang disebutnya “Paman Keempat”.

Pria itu terhuyung-huyung karena tabrak. Ada kilatan kedengkian di matanya saat dia langsung mengembalikan tinju, lalu mereka berdua mulai terlibat dalam perkelahian.

Lu Jingli berada di atas angin. Dia terus memukuli pria paruh baya itu seperti orang gila seolah-olah dia telah menekan dirinya sendiri dan akhirnya menemukan celah untuk melampiaskan.

Ning Xi belum pernah melihat Lu Jingli seram ini.

Pada saat itu, pria paruh baya, yang telah didorong ke tanah, tiba-tiba merasakan kompartemen tersembunyi di sepatunya dan mengeluarkan pisau. Dia mengangkatnya dan tampak membunuh saat dia mengarahkan punggung Lu Jingli untuk menikamnya …

Mata Ning Xi tajam. Dia segera menerjang maju dan menendang pergelangan tangannya yang memegang pisau.

Dengan gemerincing, pisau itu jatuh ke tanah.

“Tuhanku!” Lu Jingli memandangi pisau itu dengan suram dan rasa takut yang tersisa di wajahnya.

Lu Chongming tampak terkejut pada wanita yang memakai jaket, warna, dan topeng. Kemudian, dia memandang Lu Jingli yang akan melompati dan memukulinya lagi. Dia dengan cepat bangkit dan terhuyung-huyung saat dia melarikan diri.

Ketika Lu Jingli melihat Ning Xi, tidak ada lagi jejak keji dari sebelumnya. Wajahnya tertutup kesedihan seperti anak yang diganggu yang menempel pada ibunya. “Oh! Kakak ipar, aku sudah diganggu … Mereka semua menggertakku …”

Ning Xi merasakan mulutnya berkedut. Dia berpikir dalam hati, “Jelas, kamu satu sisi memukuli orang lain, oke?”

“Apa situasinya?”

Lu Jingli meratap, “Aku bukan putra ketiga! Aku bukan putra ketiga! Aku anak kedua! Kedua!”

Tangisan sedih Lu Jingli tentang menjadi “anak kedua” bergema di langit di atas mereka.

Ning Xi begitu selesai dengannya. “Bisakah kamu lebih lembut, kawan?”

Lu Jingli masih dengan sungguh-sungguh mengumumkan peringkatnya, “Aku! Aku anak kedua! Siapa pun yang mengatakan aku bukan anak kedua, aku akan mengalahkan mereka!”

Ning Xi terdiam. “Ya … ya, ya, ya! Kamu anak kedua! Kamu anak kedua yang terbaik. Apakah itu cukup baik?”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.