Grandson of the Holy Emperor is a Necromancer - Chapter 348

Chapter 348: 182. Spies -2 (Part Two)

Diterjemahkan oleh A Passing Wanderer

Diedit oleh RED

“Ayo istirahat disini!” Saya perintahkan, dan tentara segera pindah.

Para pengungsi semuanya membuat “Saya diselamatkan!” wajah dan mulai mendirikan tenda mereka.

Aku membersihkan diri dari debu dan mengibaskan rambutku yang basah kuyup sebelum turun dari kerangka kuda. Saat melangkah ke tenda yang telah disiapkan tentara untukku, aku bertanya pada Charlotte, yang mengikuti di belakangku, “Bagaimana dengan mata-mata?”

“Partai, yang terdiri dari Adolf, Yuria, dan Gril, telah berhasil menyusup ke kota Chaves, Baginda.”

…Hah. Bisakah kita benar-benar mempercayai kelompok itu untuk berhasil?

Meskipun saya merasa agak khawatir, mereka terlatih dengan baik dan juga memiliki cukup banyak pengalaman lapangan, jadi ini akan berhasil entah bagaimana…

Saya mulai melepas pakaian basah saya dan membuangnya ke samping.

Charlotte membeku, dan buru-buru berbalik. “Menjadi mungkin untuk berkomunikasi dengan party setelah kita cukup dekat dengan wilayah kekuasaan Chaves, Baginda. Mereka sedang menganalisis situasinya. ”

“Berapa lama sampai mereka mengetahui lokasi para penyintas?”

“Satu minggu, Baginda. Paling lama, dua minggu. ”

Aku tidak bisa membantu tetapi secara refleks mengerutkan kening karenanya. Satu sampai dua minggu, bukan?

Dalam hal evakuasi pengungsi, kerangka waktu itu terlalu lama untuk saya. Satu kesalahan di suatu tempat, dan banyak orang mungkin kehilangan nyawa. Terutama karena perbekalan kami semakin menipis dengan cepat.

Oke, jadi apa yang mereka temukan sejauh ini? Aku terus bertanya padanya sambil mengenakan baju baru, yang pada dasarnya adalah pakaian musafir lusuh. Di atas pakaian itu, saya mengenakan jubah dengan tudung terpasang untuk menangkal hujan.

Dia menjawab, “Mereka bilang itu pemandangan neraka harfiah di dalam kota.”

Hellscape, bukan?

“Saat ini di dalam kota Chaves…”

Charlotte melanjutkan laporannya.

Rupanya, seluruh kota dipenuhi dengan mayat di mana-mana, sementara yang selamat dikurung di rumah mereka, tidak bisa keluar. Tulah menyebar, dan para vampir akan menggunakan manusia hidup sebagai mainan mereka, mangsa untuk diburu pada dasarnya setiap kali mereka merasa bosan.

“Kecuali jika kami menyediakan mereka dengan air suci dalam jumlah besar, kami perkirakan orang-orang yang selamat di sana akan mengalami kesulitan besar untuk mencoba bertahan, Baginda.”

Bukan hanya mayat yang membusuk, tetapi bahkan zombie dengan bebas berkeliaran di tempat itu. Racun dan wabah penyakit sedang mengamuk, jadi bahkan saya dapat mengatakan bahwa orang-orang di sana akan berada dalam kesulitan yang mengerikan sekarang, bertahan hidup setiap hari berubah menjadi perjuangan hidup atau mati bagi mereka.

“Bagaimana dengan kakak laki-lakiku, Marcus?”

“Dia masih hilang, Baginda. Agen kami masih menyelidiki saat kami berbicara. Keberadaan dari Vampire Duke bernama Agares juga tidak pasti, dan … ”

Sambil mendengarkan dia, saya melangkah keluar tenda dan melihat ke langit. Hujan terus turun, dan saya mulai memiringkan kepala.

Saya bertanya padanya, “Apa pendapat Anda?”

“Saya mohon maaf, Sire?” Charlotte juga mulai memiringkan kepalanya.

“Apa yang harus kita lakukan untuk mencapai hasil terbaik?”

“… Yang Mulia. Kita harus menaklukkan wilayah kekuasaan Chaves, bahkan dengan mengorbankan beberapa orang. ”

Dengan kata lain, kita harus memanfaatkan Tentara Surgawi, ya.

Rekomendasinya adalah kita menaklukkan wilayah kekuasaan Chaves, mengorbankan para penyintas yang masih hidup di sana untuk menyelamatkan lebih banyak orang.

Meskipun berhati dingin, itu terdengar paling logis untuk dilakukan. Ironisnya, itulah cara terbaik untuk meminimalkan pengorbanan, dan juga cara yang paling pasti.

Bahkan saya tidak bisa memikirkan hal lain sekarang.

Sambil menggosok wajahku, aku terus memikirkan pilihan-pilihanku, hanya untuk ekspresi wajahku yang mengecil saat mendengar kata ‘wabah’. “… Hmm. Mungkin ada cara lain. ”

Ada, Yang Mulia?

“Ya,” aku mengangguk padanya.

Tetesan hujan turun di wajahku. Cuaca agak tidak stabil, bahkan dianggap tidak menyenangkan. Setiap tetes terasa hangat saat disentuh.

Aku mengulurkan tangan dan merasakan tetesan air hujan di kulitku.

… Yang pasti, ini sama sekali bukan hujan biasa.

Rasanya seperti air matang jatuh dari langit. Musim dingin seharusnya sudah dekat, namun cuacanya terasa terlalu panas untuk menjadi alami.

“Apakah Hans sudah menghubungi?”

Saat aku bertanya, Charlotte menggelengkan kepalanya. “Dia sudah menerima beritanya dan menurut laporan, dia sedang dalam perjalanan ke daerah ini, Paduka. Namun, tidak mungkin untuk mengukur secara akurat di mana dia berada. ”

“Yah, nanti saja kita akan berkomunikasi melalui Aztal Rune.”

Saat bercakap-cakap dengannya, kami mendaki bukit yang tinggi. Begitu kami tiba di puncak yang memberi kami pemandangan pegunungan yang lebih luas, kami melihat pemandangan luas di bawah kami.

Di kejauhan, saya bisa melihat tembok luar ibu kota wilayah kekuasaan Chaves. Untuk memastikan, saya memindai sekitar kota untuk terakhir kalinya.

Tidak ada jejak Jötnar di dekat Chaves.

Tampaknya informasinya benar. Saya merasa lega bahwa satu hal yang paling saya khawatirkan, ancaman yang ditimbulkan oleh para raksasa, tidak ada di sini.

“Hei, Charlotte.”

“Ya yang Mulia.” Dia sedikit menundukkan kepalanya.

“Jika Jötnar tiba-tiba menyerang kami, apakah Anda yakin bisa memukul mundur mereka?”

“Tentu saja saya…”

“Saat aku tidak ada, itu saja.”

“…”

Charlotte menatapku dalam diam untuk beberapa saat. Akhirnya, pandangannya beralih ke kota Chaves di sana. Sepertinya dia sudah kurang lebih memikirkan apa yang aku rencanakan di sini.

“Selama kita mengandalkan Rune Armor, itu mungkin bagi kita untuk mengulur cukup waktu, Baginda. Meskipun kami tidak dapat melindungi semua pengungsi dalam prosesnya. ”

Saya mengalihkan pandangan saya ke para pengungsi pada jawabannya.

Prosesi mereka benar-benar tampak tak berujung dari atas sini. Kami pasti membutuhkan tempat, kota yang lebih disukai, bagi mereka untuk beristirahat. Ibu kota Chaves fiefdom harus memenuhi persyaratan ukuran dengan cukup baik.

“Baik. Aku sendiri yang akan memasuki kota sebagai mata-mata. ”

“… Yang Mulia, Anda ingin melakukan apa, Baginda?”

“Kita tidak bisa membuang waktu lagi untuk ini. Yang perlu saya lakukan di sini adalah segera mencari tahu di mana sebagian besar penyintas berada di kota, lalu menyiapkan lokasi di mana mereka dapat dievakuasi dengan aman. Itu saja.”

Sambil melindungi para penyintas, saya akan menyerang dari dalam, sama seperti Tentara Surgawi mulai menyerang dari luar. Itu seharusnya membuat penaklukan wilayah kekuasaan Chaves menjadi mudah.

“Apakah Anda benar-benar berencana pergi ke sana, Baginda?”

“Tapi tidak ada cara yang lebih baik?” Saya mengekstrak topeng paruh burung saya dari jendela item. “Selain itu, wabahnya, ya …” Aku menoleh untuk melihat Charlotte, dan menyeringai padanya. “Nah, itu spesialisasi saya, Anda tahu.”

Saya adalah seorang Necromancer. Berurusan dengan wabah penyakit adalah langkah mudah bagi saya.

“…?” Charlotte membuat wajah bingung, tidak mengerti apa yang saya katakan.

Saya menemukan ekspresinya lucu dan tertawa terbahak-bahak, sebelum memakai topeng. “Aku akan meninggalkan militer dan orang-orang di bawah pengawasanmu.”

Segera, wabah baru akan menyebar di dalam wilayah kekuasaan Chaves.

Wabah yang memberkati yang hidup sambil mengutuk vampir, begitulah.

**

Saat ini di ibu kota Kerajaan Lome, Lomania…

Malam semakin dalam. Kegelapan telah menyelimuti dunia.

Seluruh kota diselimuti api. Semua yang bisa dilihat mata terbakar habis, sementara mayat yang tak terhitung jumlahnya telah berubah menjadi abu terbakar pada saat ini.

Di dalam lanskap kota yang terbakar ini ada banyak raksasa yang berjalan dengan susah payah, tampaknya mengurus urusan mereka sendiri. Mereka berkeringat deras karena hawa panas yang mendominasi segalanya, namun pada saat tertentu, mereka semua memusatkan perhatian pada satu tempat.

Eksistensi yang sangat besar yang mewarnai kegelapan malam yang gelap gulita dengan warna merah tua perlahan-lahan bergeser di sekitar sana. Seluruh tubuhnya terbuat dari batuan dasar yang mengeras, namun dari celah dan persendian tubuhnya, api yang ganas masih menyembur keluar.

Jötunn besar ini terbuat dari api dan memegang cambuk yang panjang.

Setiap kali raksasa setinggi tiga puluh meter ini bergerak, tanah bergemuruh dan bergetar hebat. Tanah yang diinjaknya meleleh dan lava mengalir keluar.

Saat makhluk ini mengeluarkan panas dari tubuhnya, lingkungannya menjadi lebih panas dari sebelumnya.

“O-oh, Raja! Raja Api! ”

Seorang lycan buru-buru bergegas ke raksasa.

Raksasa Api melihat ke bawah ke tanah untuk melihat lycan bersujud di depannya, agak jauh dari kakinya.

“T-Frost Giant terbunuh!”

Raksasa Api mulai memiringkan kepalanya dengan bingung.

“T-bajingan itu, yang bertanggung jawab untuk membunuh Frost Giant, sedang menuju ke wilayah kekuasaan Chaves, dan … Ah ?!”

Bahkan sebelum lycan bisa menyelesaikan laporannya, ia tersentak dan buru-buru tersandung kembali. Itu karena Raksasa Api sedang berjalan menuju binatang undead.

Meskipun raksasa itu semakin dekat, lycan merasa hampir tidak mungkin untuk bernapas. Mayat mayat, menderita siksaan yang menyiksa, mencoba mundur, tetapi Raksasa Api menangkap makhluk itu sebelumnya.

“U-uwaaaaahk!” Seluruh tubuh Lycan dibakar. Makhluk itu berteriak kesakitan dan siksaan.

-Jadi, apakah kamu mengatakan bahwa Hrímr telah dibunuh? –

“Y-ya, itu cor …”

Lycan tidak bisa menyelesaikan sisa kalimatnya sebelum tubuhnya benar-benar habis.

Raksasa Api dengan ringan membersihkan tangannya dari abu lycan sebelum mengangkat kepalanya kembali.

-Hmm. Hrímr telah meninggal, bukan? –

Siapa yang bisa membunuh Frost Giant…?

Sulit untuk mengatakannya. Untuk berpikir bahwa ada eksistensi yang hidup di dunia ini yang mampu melawan raksasa sejauh itu.

-Ayo pergi! Aku akan memastikan orang yang membunuh Hrímr dengan mataku sendiri!

Para raksasa meraung serempak.

Raksasa Api berbalik untuk meninggalkan kota yang terbakar. Tujuan barunya adalah wilayah kekuasaan yang disebut Chaves ini.

Untuk membakar semuanya…

Itu mulai pawai!

Fin.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<