Grandson of the Holy Emperor is a Necromancer - Chapter 340

Chapter 340: 178. The Frost Giant -1 (Part Two)

Diterjemahkan oleh A Passing Wanderer

Diedit oleh RED

-Nah, itu tidak terlalu penting.-

Hrímr menekan keras pipinya untuk membekukan lukanya, lalu mengalihkan pandangannya ke bagian kota yang terbungkus es.

-Bagaimana kelihatannya? Akankah area ini berfungsi sebagai lokasi yang indah untuk membangun kastil es kita? –

Hrímr mengusap dagunya sambil merenung. Itu ditujukan kepada para raksasa di sekitar dirinya, tidak satupun dari mereka yang cukup tinggi untuk mencapai garis pinggangnya.

Raksasa ini tersentak lagi, dan buru-buru mengangguk.

-Nah, itu bagus untuk didengar. Wilayah utara ini sekarang akan menjadi wilayah saya. Saya yakin raja-raja lain tidak akan memprotes ketidakpuasan mengenai pilihan lokasi saya. –

Hrímr mengalihkan pandangannya ke luar batas kota dan menuju padang rumput hijau di kejauhan. Manusia yang menunggang kuda kerangka, serta beberapa gerbong, terlihat melarikan diri.

Manusia-manusia itu entah bagaimana berhasil melarikan diri dari kota.

Hrímr melihat ke belakang, dan melihat para vampir dengan terengah-engah mengejar para raksasa dan terlambat tiba di batas kota.

Frost Giant berbicara sambil menatap undead ini. ‘Sungguh menyedihkan. Orang lemah seperti itu menyatakan bahwa mereka akan menjadi dewa di masa depan? ‘

Serangga kecil yang sangat kecil yang akan begitu mudah dibunuh hanya dengan menjepitnya dengan jari raksasa yang berani ngiler karena posisi sebagai dewa?

Betapa konyolnya gagasan itu!

Hrímr sedikit mengangkat kakinya sebelum menginjak tanah. Lonjakan es menembus tanah dan menusuk sebagian vampir.

“Heeeeiiik ?!”

Para vampir, yang sekarang menjadi budak Jötnar, berteriak ketakutan.

Hrímr memelototi mereka seolah-olah mereka serangga yang menjijikkan dan meraung, -Pergi dan kejar manusia. Jika Anda membiarkan satu pun lolos, saya akan membekukan sebagian besar dari Anda dan melahap Anda! –

“U-mengerti!”

Para Vampir Nenek Moyang segera bergegas pergi ke arah para pengungsi itu pergi.

-Baik sekarang. Apa yang harus saya lakukan selanjutnya? –

Pandangan Hrímr kemudian beralih ke benteng yang terletak di tengah kota. Lokasi itu tampaknya ideal untuk membangun kastil es Raksasa Beku. Namun, kastil manusia kecil itu menghalangi.

-Nah, aku bisa merobohkannya dan membangun kastilku sendiri dari nol! –

Rahang Hrímr perlahan terbuka, dan lidah yang terbuat dari es meluncur keluar untuk menjilat sekitar bibirnya. Dengan seringai sinis di wajahnya, Frost Giant melangkah ke benteng.

**

“Hanya… apa artinya semua ini ?!”

The King of Frants masih tetap berada di benteng. Raja Zayner terpaku pada tempatnya, tidak bisa bergerak karena keterkejutannya. Dia saat ini sedang melihat kota melalui jendela.

Semua prajurit itu, dan bahkan rakyat kerajaan yang tidak berdaya, bahkan tidak bisa mengeluarkan satu pun jeritan sebelum mereka dipenjara di dalam es, wajah mereka membeku dalam keputusasaan dan kengerian untuk selama-lamanya.

Raja Zayner hampir pingsan karena pembantaian yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, di mana tidak ada satu orang pun yang dapat memberikan perlawanan yang berarti.

“Oh, oh, dewa terkasih…!”

Dia sudah menerima takdirnya. Dia bahkan menerima bahwa semua pengorbanan ini dimaksudkan untuk membeli waktu ekstra yang penting itu bagi umat manusia lainnya. Itulah mengapa dia memutuskan untuk melawan Jötnar, raksasa mitos yang bahkan mencoba untuk melawan para dewa.

Tapi ini… Mereka bahkan tidak bisa mengulur waktu sama sekali!

Lihat lihat! Dalam sekejap mata, mereka semua dimusnahkan!

Ada ribuan, puluhan ribu, nyawa di sini, namun…

Seluruh pasukan Kadipaten menjadi tidak berdaya dalam sekejap, tanpa bisa melakukan apapun. Itu seperti mengatakan bahwa semua latihan keras yang telah dilakukan para prajurit itu sia-sia, buang-buang waktu!

Manusia tidak bisa menang melawan raksasa perampok ini!

“Y-Yang Mulia, Yang Mulia-!”

Raja Zayner menoleh dan melihat seorang kepala pelayan yang familiar bergegas ke arahnya. Orang tua itu adalah kepala pelayan yang dipekerjakan oleh House Ariana, tetapi Zayner tidak dapat mengingat namanya.

Klare? Runan memanggil nama kepala pelayan tua itu.

Butler Klare segera berlari ke arah Raja Zayner dan kelompok prajurit pengawalnya. Dia terengah-engah setelah memaksa tubuhnya yang sudah tua untuk bergerak begitu cepat. “K-Kalian harus kabur dari sini, semuanya! Itu perintah Yang Mulia Kaisar, Kaisar Suci! ”

“T-tunggu, apakah Anda mencoba mengatakan bahwa Yang Mulia Kaisar secara pribadi datang ke sini ?!”

Jika demikian, suara tembakan tadi? …

“Di mana Yang Mulia Kaisar?”

“…” Klare menutup mulutnya, dan dengan tenang menggelengkan kepalanya.

“… Itu tidak mungkin. Dia sudah dikalahkan? ”

Raja Zayner jatuh ke dalam keputusasaan yang lebih dalam, tetapi dia masih menoleh ke samping untuk melihat adik perempuannya, Runan.

Dia adalah seseorang yang bahkan tidak kelopak mata di depan vampir yang kuat. Namun kulitnya putih pucat sekarang. Kekuatan luar biasa yang tak terlukiskan yang berasal dari Frost Giant bahkan membuatnya menjatuhkan rapiernya.

Raja Zayner melihat ini, dan mengertakkan gigi. Dia mengambil keputusan di sana dan kemudian. Dia mengulurkan tangan dan meraih tangan Runan, “Marquis Runan, dengan ini saya memerintahkan Anda untuk melarikan diri dari sini.”

“Kakak?! Tapi takdirnya…! ”

“Masa depan yang dilihat Seran tidak berisi adegan kematian kami. Artinya, itu akan berhasil. ” Raja Zayner kemudian meneriakkan perintah baru pada para prajurit. “Pergi dan amankan gerbongnya sekarang juga!”

Para prajurit mengangguk dan segera berbalik. Tapi saat mereka mulai berlari melewati koridor…

LEDAKAN-!

Lokasi yang dilewati tentara tiba-tiba ambruk dan runtuh menjadi puing-puing. Sebuah tangan raksasa yang terbuat dari apa-apa selain es melewati lokasi itu.

Tindakan sederhana itu telah menyebabkan sebagian dari benteng itu benar-benar hancur berantakan.

Para prajurit, bersama dengan puing-puing benteng, terjepit oleh tangan es, dan benar-benar lenyap dari pandangan.

Raja Zayner Frants dan mulut Runan terkatup rapat karena terkejut.

Sisi benteng telah runtuh menyerupai ujung tebing, dan wajah besar sekarang bisa dilihat dari bukaannya. Wajah itu juga tertutup es dan salju.

Semua lapisan salju padat yang membentuk wajah beku itu mulai bergeser untuk mengubah ekspresinya, seolah-olah itu adalah manusia.

-Oho, aku bisa melihat mahkota kecil di kepalamu! Jadi, apakah itu membuat Anda menjadi raja serangga? Ahaha! –

Hrímr Frost Giant tertawa terbahak-bahak. Embun beku putih bersih berhembus di udara, membuat Raja Zayner menggigil kedinginan. Dia memeluk Runan.

Klare segera meraih keduanya dan berbicara kepada mereka. “Tolong, Yang Mulia, Nyonya! Kalian berdua harus lari! ”

“… Sudah terlambat sekarang.” Raja Zayner menghunus pedangnya.

-Tidak tidak Tidak. Anda masih punya kesempatan. Bahkan jika Anda menusuk saya dengan jarum kecil Anda itu, Anda tetap tidak akan menyakiti saya sedikit pun. Jadi, lebih baik Anda mulai melarikan diri, oh raja serangga kecil! –

Zayner mengertakkan gigi dan segera melihat ke belakang. Sial baginya, bagaimanapun, tangan Frost Giant yang lain menabrak sisi koridor itu, mengalah juga.

Dan begitu saja, kedua ujung koridor telah hilang, membuatnya terlihat seperti tebing.

-Aku sayang, sepertinya jalan pelarianmu sudah hilang sekarang! –

Dengan ekspresi mengeras, Raja Zayner balas menatap Frost Giant. Seolah-olah raksasa besar itu adalah anak kecil yang bermain-main dengan sekelompok semut.

-Aku ingin tahu, suara melengking macam apa yang akan dibuat serangga saat aku perlahan-lahan membekukannya sampai mati? Heh, ini sangat menarik.-

Frost Giant memasukkan tangannya ke dalam kedua ujung koridor yang terputus. Udara yang membekukan tulang mulai keluar dari kedua telapak tangan es itu.

Raja Zayner, Klare dan Runan, sekarang terperangkap di tengah, mulai menggigil menjauh dari hawa dingin.

Hrímr mengejek mereka, sudut bibirnya melengkung ke atas.

-Serangga jantan dan betina, ditambah yang tua juga. Aku ingin tahu bagaimana perasaan kalian semua saat aku … –

-Aku sekarang akan mengajukan pertanyaan, oh Raja Es.-

Hrímr tersentak kaget dan dengan cepat menarik tangannya, lalu buru-buru mengamati sekelilingnya.

-Apakah kamu takut mati? –

Suara yang tidak dikenal datang dari suatu tempat.

Hrímr mengerutkan alisnya yang membeku. Darimana suara ini berasal? Dari mana saja?

-Karena Anda sendiri adalah seorang raja, saya sekarang akan memberi tahu Anda tentang nama saya sendiri.-

“… Raja Tengkorak.”

Frost Giant tersentak lagi ketika dia mendengar suara lain itu, dan melihat ke bawah ke tanah.

Tepat di bawahnya ada makhluk kecil lain yang sangat kecil. Dia berdiri di depan reruntuhan benteng. Ada tengkorak kambing gunung di kepalanya, sementara satu set pelindung tulang dipasang di tubuhnya.

Sebuah danau air suci menyebar dengan cepat di sekitar makhluk kecil ini.

-Nama saya adalah…-

… Donn O’Donnchadha!

Hrímr merasakan perasaan tidak menyenangkan ini merayapi punggungnya saat itu.

Saat itu secara refleks menarik dirinya kembali, dua tangan mengeluarkan tulang dari danau air suci dan meraih kedua kaki Frost Giant.

Pada saat yang hampir bersamaan, pedang yang berkilauan dengan cahaya keemasan meledak keluar dari permukaan air dan menusuk tubuh Hrímr.

Dada Raksasa Embun Beku ditusuk hingga bersih!

Raksasa itu menatap danau air suci di bawah dengan mata bergetar. Air di bawah sana berputar-putar dalam bentuk spiral, dan tubuh bagian atas yang tersegel dari makhluk tertentu perlahan-lahan naik dari sana.

-Itu adalah…-

Tangan makhluk ini menggenggam pedang besar yang terbuat dari emas dan tulang itu. Air suci menyembur dan jatuh seperti air terjun yang kuat.

Tengkorak besar yang dihiasi dengan mahkota emas dan tulang batang yang lebih besar akhirnya menampakkan dirinya di tengah semua air suci yang jatuh.

-…Namaku.-

Mata Raja Tengkorak membara di dalam rongga matanya saat dia menatap tajam ke arah Hrímr di atas.

-Oh Raja Es, dengan ini saya menyatakan kematian Anda hari ini! –

Raksasa Embun Beku dan Raja Tengkorak memelototi satu sama lain, yang satu menghembuskan napas yang dipenuhi es, sementara yang lainnya menghembuskan aura tebal kekuatan suci.

Sirip.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<