God Of Slaughter - Chapter 939

Bab 939: Rumput Abadi

Penerjemah: Sigma_ Editor: SSins

Shi Yan berjalan maju di sudut Broken Star Field. Dia berhati-hati dan waspada terhadap setiap perubahan kecil di sekitarnya.

Dalam perjalanan, mereka bertemu kelompok prajurit. Biasanya, setiap kelompok memiliki satu atau beberapa ahli Realm Dewa Dewa yang memimpin sebuah tim. Beberapa dari mereka berasal dari wilayah Far West sementara yang lain datang dari tempat lain jauh di Agate Star Area. Mereka datang ke sini untuk menemukan bahan langka di Broken Star Field.

Mereka telah mengalami banyak pertempuran dan semuanya karena merebut bahan budidaya. Tanpa pengecualian.

Setiap pertempuran terjadi hanya karena satu alasan: merampok kristal, bijih atau bahan berharga. Apakah mereka menemukannya sendiri atau hanya melihatnya dan mereka pikir mereka cukup kuat untuk dirampok, mereka mengambil tindakan tanpa banyak keraguan.

Itu sangat brutal!

Prajurit yang lemah tidak bisa mempertahankan manfaatnya. Jika mereka mengerti dan menyerah, mungkin saja mereka akan menyelamatkan hidup mereka.

Jika mereka tidak cukup kuat dan belum pergi sebelum pertempuran terjadi, mereka kemungkinan akan binasa.

Dalam perjalanan, mereka telah melihat banyak pertempuran serupa dan banyak pejuang sial yang kehilangan nyawa dalam pertempuran tersebut.

Bagi yang lain, itu adalah kemalangan mereka. Bagi tim Shi Yan, itu adalah kekayaan mereka.

Ketika pertempuran terjadi, seseorang meninggal. Shi Yan bertindak seperti mendapat suntikan darah ayam (*), bergegas datang dan menonton.

(*) Terapi darah ayam adalah bentuk terapi medis semu yang populer di Cina selama Revolusi Kebudayaan. Itu dipraktikkan terutama oleh dokter desa pada 1960-an. Awalnya dilarang oleh pemerintah, akhirnya diterima dan didorong oleh Partai Komunis Tiongkok.

Tapi dia hanya menyaksikan …

Dia belum pernah ikut pertempuran. Dia tidak membiarkan dirinya terlibat di dalamnya. Setiap kali mereka melihat pertempuran, mereka akan menunggu jauh. Setelah itu berakhir, tim Shi Yan akan mendekati mayat, melayang.

Ji You tidak beruntung. Dia merasa sedih karena Shi Yan biasanya menggunakan kandang es biru untuk memenjarakannya sementara waktu. Dia tidak bisa melihat apa-apa, jadi dia tidak tahu apa yang telah dilakukan Shi Yan, Fei Lan, Leona, dan Ka Tuo. Juga, dia tidak tahu mengapa mereka harus menyembunyikan apa yang mereka lakukan.

Empat orang dari tim Shi Yan sedang duduk bersila dengan tumpukan batu yang dihancurkan. Fluktuasi energi dari Fei Lan, Leona, dan Ka Tuo akhirnya menjadi tenang.

Setelah beberapa saat, Ka Tuo membuka matanya dan tersenyum. Dia mengucapkan terima kasih Shi Yan dengan tulus. “Senior, Langit Kedua Realm Dewa Asli saya telah diperkuat. Energi saya penuh, mencapai ambang untuk menerobos lagi. Saya pikir begitu saya memiliki pemahaman tentang kekuatan Upanishad, saya dapat memasuki seluruh dunia baru Langit Ketiga dari Alam Dewa Asli. ”

Shi Yan tertawa, mengangguk, “Jadi bisakah kamu memperkirakan berapa banyak waktu yang kamu butuhkan sebelum terobosanmu datang?”

“Saya pikir itu tidak akan terlalu lama,” Ka Tuo bersemangat. “Jika Anda dapat mempertahankan dukungan Anda untuk saya.”

“Tentu saja,” Shi Yan tertawa, “Broken Star Field cocok untuk kita. Perkelahian ada di mana-mana. Ketika para ahli meninggal, orang-orang mengumpulkan materi sementara kami mengumpulkan mayat! Panen kami jauh lebih besar daripada panen orang lain. ”

Ka Tuo tertawa ketika dia merasa sangat beruntung.

Fei Lan berdiri dengan tenang. Dia memiliki nimbus samar di wajahnya yang keriput. Semangatnya, Qi, dan jiwanya kuat.

Dia mengerutkan kening pada Leona.

Leona duduk dengan rapi. Daerah di sekelilingnya seperti jurang gelap yang menelan semua cahaya. Sosoknya samar-samar di daerah teduh. Dia tampak seperti bayangan yang tidak menyenangkan. Energi ajaib dan mendalam datang dari altar jiwanya.

Shi Yan dan Ka Tuo terkejut. Mereka memandang Leona, wajah mereka bersentuhan.

“Kamu bisa melihatnya kan? Leona juga akan menerobos. ”Merenung sejenak, Fei Lan merasa terkejut dan bahagia. “Sepertinya dia banyak panen akhir-akhir ini. Ketika dia menerobos terakhir kali, kekuatan gelapnya Upanishad telah maju juga. Berbicara tentang dunia, dia telah mencapai ambang batas. Dia hanya perlu waktu untuk mengumpulkan energi. Lalu, dia bisa membuat langkah yang kuat. Dan Anda, Anda telah memberinya jumlah energi ini, jumlah yang membutuhkan ratusan tahun untuk terakumulasi, hanya dalam satu atau dua tahun. Mungkin dia akan menerobos lebih awal! ”

Mata Ka Tuo menjadi cerah ketika dia tidak bisa menahan diri untuk berteriak, “Senior, kau jimat keberuntungan kami. Dengan Anda, kami akan melompat dan berkembang lebih cepat. ”

Fei Lan mengangguk. Dia menghela nafas dalam-dalam ketika dia berkata, “Mungkin, itulah alasan mengapa Cortege of Eight ingin mengikuti Bloodthirsty. Kekuatannya yang luar biasa, Upanishad, bisa mengabulkan keinginan mereka. Saya rasa saya mengerti. ”

Setelah Leona selesai memurnikan energinya, dia bangun. Matanya gelap seperti tinta, begitu gelap sehingga seolah-olah bisa menelan segala jenis cahaya.

Dia bangkit dengan tenang, berbicara. “Pada kecepatan penyerapan energi ini, setelah satu bulan paling banyak, aku bisa memasuki Alam Dewa Ethereal!”

Fei Lan dan Ka Tuo sangat bersemangat. Mereka benar-benar bahagia untuknya.

Dari hari mereka memasuki Broken Star Field, mereka menyadari bahwa meskipun mereka adalah pejuang terbaik di Area Bintang Api Raging, mereka tidak cukup kuat di tempat ini di mana ada begitu banyak bahaya dan faktor yang tidak teridentifikasi.

Jika mereka dapat meningkatkan kompetensi mereka, mereka dapat hidup lebih baik di Broken Star Field dan mereka dapat memanen lebih banyak manfaat.

Meskipun Shi Yan sering menyelinap ke daerah-daerah di mana pertempuran terjadi, dia selalu berhati-hati. Dia tidak berani mendekati pertengkaran. Untuk beberapa pertempuran tertentu, dia bahkan tidak berani menonton bahkan dari jarak jauh.

Biasanya, ia akan tinggal sejauh mungkin dari pertempuran antara prajurit di Alam Dewa Ethereal, terutama Langit Kedua Alam Dewa Ethereal.

Dia takut para ahli di Langit Kedua Alam Dewa Ethereal akan membunuh mereka untuk pemanasan. Karena bagi para ahli di bidang seperti itu, tidak memerlukan banyak energi untuk membunuh seluruh tim Shi Yan.

Pertempuran yang berani dia amati biasanya antara prajurit di Alam Dewa Asli dan Langit Pertama Alam Dewa Ethereal. Karena mereka memiliki Fei Lan dan Leona, dan mereka tidak pernah serakah untuk materi itu, yang lain tidak akan menyusahkan mereka. Mereka tidak menganggap mereka saingan baru mereka.

Shi Yan selalu berhati-hati. Di Broken Star Field, mereka telah memanen manfaat yang mereka bisa pada tingkat terbaik. Mereka tidak perlu bergabung dalam pertempuran apa pun, tetapi panen mereka berlimpah. Bagaimanapun, tidak ada yang bisa mengetahui hal ini.

Melihat mereka bertiga bangun dan memurnikan energi yang baru saja mereka panen, Shi Yan tersenyum, mengambil kekuatan yang digunakannya untuk menahan Ji You. Kemudian, mereka terus bergerak lebih dalam ke Broken Star Field.

Ji You terbiasa dengan kurungannya. Dia tidak repot bertanya lagi. Setiap kali dia dibebaskan, dia terus memimpin, tidak mengatakan apa-apa.

Mereka merasa puas dengan Ji You. Bocah ini tidak dewasa, tetapi dia tahu bagaimana menebak apa yang dipikirkan orang melalui wajah mereka. Dia tahu apa yang harus dilakukan untuk tidak memprovokasi orang lain. Ji You … adalah anak yang cerdas.

——————————

Berdiri di tengah tumpukan batu yang hancur di antara gunung-gunung yang runtuh, seorang wanita dewasa yang menarik sedang mengamati sesuatu di tanah.

Wanita itu berasal dari Klan Iblis. Sama seperti Di Shan, dia adalah anggota Klan Bersayap Hitam dengan dua sayap besar di punggungnya. Tubuhnya yang melengkung diselimuti gaun hitam, yang masih melekat di kulitnya yang sehat dan berwarna gandum. Rambut hitam panjangnya menjuntai seperti air terjun, mencapai ujung belakangnya.

Dia sedikit menekuk tubuhnya, yang mengungkapkan dadanya yang berat. Dia fokus, meluncur dengan cepat di antara batu yang dihancurkan, postur terbangnya lembut seperti burung.

Dia tiba-tiba merasakan sesuatu dan dia berhenti di udara. Mata phoenix-nya berbinar, diam-diam mengawasi para pendatang.

Tim Shi Yan berhenti, melayang puluhan meter dari Wanita Klan Iblis yang cantik itu.

“Langit Pertama Alam Dewa Ethereal,” bisik Fei Lan.

“Area ini tidak ada yang berharga. Aku ingin tahu apa yang dia cari. Sangat aneh, “gumam Ji You.

Shi Yan memandang tumpukan batu yang hancur. Dia bisa melihat seberkas rumput hijau, yang tampak biasa tanpa banyak energi, aroma, atau lingkaran cahaya.

Namun, wanita Iblis menawan itu berjongkok di rumput. Jari-jarinya yang ramping meraih daun hijau yang bisa ditemukan di tempat lain di sini. Dia dengan hati-hati menonton tim Shi Yan, mengerutkan kening. Dia merenung sejenak dan kemudian melanjutkan pekerjaannya memanen rumput.

“Apa jenis rumput itu?” Shi Yan merenungkan dan kemudian bertanya dengan nada rendah.

Fei Lan, Leona, dan Ka Tuo menggelengkan kepala.

Ji You berpikir sebentar dan kemudian menurunkan suaranya untuk menjawab Shi Yan. “Ini disebut Rumput Abadi. Hanya area ini yang memiliki jenis rumput di Broken Star Field. Itu biasa. Saya belum pernah melihat orang memanen rumput ini. Rumput Abadi ini tidak memiliki fluktuasi energi. Tidak ada alkemis yang datang untuk memanennya. Namun, Immortal Grass ulet. Setelah dipotong, itu akan sembuh dengan segera seolah-olah itu tidak pernah mati. Kecuali fitur ini, saya tidak tahu efek magis lainnya. ”

Rumput Abadi …

Shi Yan mengulangi nama itu diam-diam. Dia bingung sejenak sebelum berjalan menuju tumpukan batu yang dihancurkan.

Wanita Bersayap Hitam menghentikan pekerjaannya. Dia berdiri, kakinya ramping indah. Mata cerahnya menatapnya dengan dingin.

Shi Yan tersenyum ramah, “Aku hanya ingin memetik daun untuk dilihat. Maksud saya tidak ada salahnya. Jangan tegang. ”

Wanita ini memiliki Sky First of Ethereal God Realm, yang bukan ancaman signifikan dalam pendapat mereka. Itu sebabnya Shi Yan berani datang. Jika dia memiliki Langit Kedua Alam Dewa Ethereal, dia tidak akan berani begitu dekat.

“Apakah kamu … butuh rumput ini?” Wanita itu tercengang, matanya menunjukkan penghinaan. “Apakah kamu tahu efeknya?”

“Tidak,” Shi Yan tersenyum, menggelengkan kepalanya, “Aku hanya ingin tahu. Cukup ingin tahu. “Jeda sejenak, dia melanjutkan,” Apakah aku mengganggumu? ”

Wanita Bersayap Hitam sedikit mengaitkan alisnya, berbicara seolah-olah dia terganggu. “Kamu tidak tahu apa-apa, mengapa kamu melihat-lihat di sini? Lupakan. Jika Anda ingin membuang waktu, lakukan saja. ”

Kemudian, dia berbalik dan pergi. Seperti burung hitam, dia membuat lengkungan lembut di udara, menghilang sesaat. Beberapa detik kemudian, mereka tidak bisa melihatnya lagi.

Shi Yan terkejut untuk sementara waktu. Dia tidak mengingatnya, berjalan ke daerah yang telah dipanen wanita sebelumnya. Dia mengambil segenggam penuh.

Gulma hijau ini panjangnya sekitar satu meter, berakar di antara batu-batu, bertahan hidup dengan ulet. Dia mengambil seberkas dari mereka. Tak lama kemudian, akar rumput dipotong tumbuh lagi. Cairan hijau rumput menempel di akarnya. Perlahan-lahan, cairan ini meresap ke rumput, menghilang.

Daun yang rusak tempat Shi Yan meraihnya juga memiliki cairan hijau rumput yang menempel di jari-jarinya.

Ajaibnya, cairan hijau rumput ini meresap langsung ke jarinya, menghilang sedikit demi sedikit. Dan rumput yang paling ulet mulai layu seolah nutrisi mereka diambil.

Setetes ruby Immortal Demon Blood di jarinya tiba-tiba bergetar.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<