God Of Slaughter - Chapter 856

Bab 856: Tanah Terlarang yang Menakjubkan.

Penerjemah: Sigma_ Editor: SSins

Tanah terlarang ini tampak menakjubkan.

Itu gunung, danau, kolam, reruntuhan istana, dan layu pohon kering dan dedaunan.

Namun, semuanya mengambang di udara yang suram. Shi Yan tidak bisa melihat matahari, bulan, atau bintang. Mungkin lapisan kabut tebal menghalangi dia untuk melihatnya sama sekali.

Shi Yan melihat tiga gunung besar di area bintang di depannya. Mereka dipotong rata, mengambang di kekosongan. Ada beberapa reruntuhan istana lusuh dan compang-camping. Tidak ada fluktuasi energi kehidupan di gunung-gunung ini. Hanya ada beberapa pohon kelabu dan layu yang layu.

Tiga gunung besar tampak lebih seperti tiga benua. Di belakang mereka ada samudera luas, yang juga melayang di udara. Beberapa pulau tersebar di sana-sini di lautan.

Daerah yang jauh di belakang pulau-pulau kecil diselimuti kabut abu-abu. Shi Yan tidak bisa melihat apa yang ada di sana.

Entah itu gunung agung, lautan luas atau kekosongan, penghalang, didirikan yang membatasi dan melindungi daerah-daerah. Beberapa alami, tetapi yang lain memiliki sentuhan manusia.

Shi Yan berdiri di belakang gunung dan menyaksikan pemandangan, wajahnya serius.

Itu karena dia bisa merasakan energi yang hebat di jurang di antara tiga gunung besar. Sepertinya ada penghalang tak terlihat. Bagaimanapun, aura Ka Tuo dilaporkan dari salah satu pulau di lautan di belakang gunung.

Mengernyit, Shi Yan tidak berlama-lama lagi. Dia terbang menuju jurang di belakang tiga gunung.

Boom Boom Boom!

Serangan petir yang tak terhitung jumlahnya melesat dari langit, meliuk-liuk ke jaring tebal dari jaring elektronik. Guntur itu meledak dengan sangat tajam, terus meledak.

Listrik yang tak terhitung jumlahnya menyerang seperti ular dan penghalang terjerat seolah-olah mereka ingin menghancurkan Tubuh Dewa-nya segera.

“Pergi dari sini!”

Sedikit berubah warna, Shi Yan mengirim aliran Kesadaran Jiwanya ke altar jiwa nyala api.

Api Pemadam Api Dunia menyala, melepaskan medan magnet petir yang ganas di depan dada Shi Yan.

Sambaran petir menutupi langit, tapi World Fire Extinguishing Thunder Flame membimbing mereka, mengubah arah mereka. Mereka melewati Shi Yan, menembak ke tempat yang jauh di belakang punggungnya.

“Apa yang terjadi?” Tanya Shi Yan pada World Fire Extinguishing Thunder.

“Medan magnet bumi dan langit alami di sini dipengaruhi oleh domain tujuan dan sisa energi yang tidak diketahui. Saya tidak bisa menyerapnya. Saya hanya bisa menyimpang mereka. ”Api Pemadam Api Dunia sepertinya terguncang. Itu berlanjut dengan penyesalan, “Sayang sekali bahwa petir memiliki begitu banyak ampas. Kalau tidak, aku akan bisa menyerapnya. Jika saya bisa menerimanya, saya bisa naik satu tingkat. Sangat disayangkan, sungguh. ”

“Oke, kendalikan sambaran petir. Saya ingin melewati tempat ini. ”

Mengirim pikirannya dan melihat World Fire Extinguishing Thunder Flame melepaskan aura uniknya untuk menyimpang dari sambaran petir yang menyerangnya, Shi Yan segera melompat ke jala petir, meluncur melalui jurang di antara pegunungan.

Boom Boom Boom!

Getaran mengerikan lainnya muncul di dekatnya. Serangan petir ungu menghantam dari langit. Ketika hendak mencapai kepalanya, itu meleset dan mengenai tempat di belakangnya.

Petir ungu itu tidak mirip dengan petir yang dia selamat sejak awal. Itu ditujukan pada altar jiwanya. Sepertinya kilat khusus untuk menghancurkan Dewa Jiwa. Pada saat petir ungu muncul, Dewa Jiwa Shi Yan gemetar cemas.

“Sangat menakutkan!”

The World Fire Extinguishing Thunder Flame juga ketakutan. “Serangan kilat itu adalah yang menghancurkan jiwa. Setiap kehidupan dengan Kesadaran Jiwa akan menjadi targetnya jika sudah dekat. Anda beruntung memiliki Anda. Kalau tidak, Jiwa Dewa Anda tidak akan bisa menolaknya. Itu bisa membakar Jiwa Dewa Anda secara langsung. ”

Mendengarkannya, wajah Shi Yan menjadi lebih dingin dan dia merasakan hawa dingin di sekujur tubuhnya.

Memang benar bahwa tanah terlarang di Tanah Hukuman Dewa memiliki lapisan demi lapisan bahaya. Itu tidak mengherankan mengapa tiga kekuatan besar tidak bisa membersihkan bajak laut. Justru sebaliknya, mereka harus menanggung kerugian besar.

Para perompak berdiri selama bertahun-tahun. Selain perlindungan Fei Lan dalam Hukuman Surga, mereka bergantung pada banyak penghalang dan batasan di sekitar tempat untuk bertahan hidup. Mereka akrab dengan daerah terlarang itu. Setelah bertahun-tahun menjelajahi, mereka tahu karakteristik tempat-tempat itu dan menjadikannya tempat berteduh mereka.

Tiga kekuatan besar tidak terbiasa dengan tempat-tempat ini. Jika mereka membuat kesalahan, kekuatan magis dari tanah terlarang bisa membunuh bahkan para ahli Realm Dewa Asli.

Ini juga alasan mengapa banyak orang gila dan preman di Area Bintang Api yang mengamuk akan datang ke Hukuman Dewa Tanah setelah melakukan begitu banyak kejahatan.

Selama mereka bersembunyi di area terlarang itu, yang lain tidak akan bisa menggunakan Kesadaran Jiwa untuk merasakannya. Memasuki tempat-tempat itu seperti bergabung dengan labirin yang luas. Selain tidak bisa menemukan target mereka, mereka akan terjebak dalam penghalang untuk waktu yang lama. Itu tidak layak.

“Hati-hati. Tempat ini sangat aneh. Hambatan buatan manusia dan alam ada di mana-mana. Jika Anda jatuh di sana, saya dapat membantu Anda dengan kekuatan Petir. Tetapi jika itu adalah jenis kekuatan lain, bahkan jika saya ingin membantu Anda, saya tidak bisa melakukan apa-apa, ”kenang World Fire Extinguishing Thunder Flame.

Setelah mendarat di altar jiwa api surga Shi Yan, nyala api ini telah menetap. Itu menjadi puas dengan nasibnya karena dia telah menerima banyak manfaat dari Shi Yan.

Tidak berteriak atau berteriak untuk memintanya pergi lagi. Melalui perawatan jiwa Shi Yan, itu memiliki banyak manfaat baik. Energi meluap ketika Shi Yan melahap altar jiwa telah memberi surga banyak manfaat baik. Beberapa dari mereka telah mencapai level berikutnya.

Pergi dengan Shi Yan, tidak perlu khawatir diserap. Itu juga bisa memiliki kesempatan untuk menggunakan energi Shi Yan untuk meningkatkan dan naik ke tingkat tinggi lainnya. Apa lagi yang harus diributkan?

Karena itu tidak memiliki simpul di jiwanya, Api Pemadam Api Dunia menganggap jiwa api surga mezbah sebagai tempat tinggalnya. Tentu, itu akan membantu Shi Yan jujur, karena tidak ingin melihat pria itu menghadapi situasi yang buruk.

“Baik. Saya tahu apa yang harus dilakukan. ” Shi Yan mengangguk, mengirimkan pikirannya ke api. Setelah dia meluncur melalui jala petir, dia membiarkan World Fire Extinguishing Thunder Flame kembali ke altar nyala api surga.

Melintasi tiga gunung besar, Shi Yan datang ke lautan luas. Dia menyaksikan pulau-pulau dan pulau-pulau melayang di laut di depannya.

Laut mengambang di udara sementara pulau-pulau kecil bergerak di laut. Melihat mereka, Shi Yan tiba-tiba berpikir bahwa dia baru saja kembali ke Laut Tanpa Akhir. Dia memiliki nostalgia yang samar.

Namun, ketika dia memikirkan hal ini, domain niat kesedihan ajaib muncul secara instan dari belakang gunung dan berlari langsung ke altar jiwanya, membanjiri Laut Kesadarannya dan membuatnya sedih.

Kekuatan kemauannya yang kuat menjadi lunak. Kemampuannya menggerakkan tubuhnya menjadi stagnan. Dia merasa sangat lelah sehingga dia ingin beristirahat di sini dan tidak pernah bergerak lagi.

Arus yang sangat dingin mengalir ke tubuhnya dari kepalanya, membanjiri Laut Kesadarannya.

Perasaan sedingin es muncul dari lubuk hatinya, membangunkan keinginannya yang gagal.

Dia memandang gunung di belakangnya dengan ketakutan. Cahaya ilahi berkilau di matanya saat dia melihat kehancuran sebuah istana di gunung itu. Dia menemukan formasi besar yang rusak. Ranah niat yang menyedihkan datang dari formasi kumuh itu, memengaruhi keinginan dan pikirannya.

Dia tiba-tiba merasakan ketakutan yang tidak diketahui terhadap tanah terlarang dari Penghukuman Tanah Allah. Belum lima belas menit sejak dia tiba di sini dan dia hampir kehilangan akal sehatnya.

Itu sangat menakutkan!

Itu bukan keberuntungan bahwa para perompak mampu tetap teguh selama puluhan ribu tahun di Area Bintang Api Raging. Tanah terlarang adalah sumber daya berharga mereka untuk melawan tiga kekuatan besar.

Jika bajak laut Feng Ke dapat menemukan area bintang baru dengan peta bintang, mengumpulkan jenis material yang tak terhitung jumlahnya dalam jumlah besar dan sekitar sepuluh bintang kehidupan, mungkin saja tanah terlarang itu akan menjadi pertahanan alami bajak laut Feng Ke.

Jadi, bahkan jika tiga kekuatan besar mengirim lebih banyak ledakan, jika mereka tidak terbiasa dengan bahaya dari tanah terlarang yang berbahaya, mereka akan terbunuh atau rusak parah. Mereka tidak lagi menjadi ancaman bagi para perompak lagi.

Mengembangkan ide dari ini, Shi Yan percaya bahwa para perompak dapat menggunakan area bintang baru untuk meningkatkan diri dan menjadi kekuatan terkuat dari Area Bintang Api Raging. Kemudian, mereka tidak akan takut pada tiga kekuatan besar lagi.

Mengambil napas dalam-dalam, Shi Yan menekan gagasan mengubah arahnya untuk merasakan formasi yang hancur dengan domain niat nostalgia. Dia terus bergerak menuju pulau di depannya. Jiwa Dewa-Nya menargetkan dan fokus pada lokasi Ka Tuo.

Domain niat kesedihan itu bisa berupa kehendak yang dihasilkan dari kekuatan Upanishad dari seorang pejuang yang telah meninggal. Sementara dia telah mendengar tentang itu sebelumnya, dia belum pernah menemukan satu pun. Shi Yan penasaran.

Bagi seorang pejuang dengan alam yang mendalam, ketika Tubuh Dewa dan altar jiwanya dihancurkan, adalah mungkin untuk mengubah Domain Dewa-nya. Pada saat itu, kekuatannya Upanishad dapat dipertahankan dalam bentuk domain niat.

Jika seseorang dengan kekuatan yang sama dengan Upanishad ketika dia datang, dia dapat menemukan daerah di mana almarhum prajurit dimakamkan dan mempelajari wilayah tujuannya untuk memperbaiki dan meningkatkan kekuatannya, Upanishad. Memahami kekuatan lebih jauh akan memungkinkannya untuk menerobos segera.

Namun, tidak ada kekuatan Shi Yan, Upanishad yang bisa bergabung dengan kekuatan kesedihan ini, Upanishad. Jadi dia tidak mengubah perjalanannya untuk datang dan belajar.

Saat terbang menuju laut di depannya, Shi Yan mengerti sesuatu. Matanya berbinar dengan cahaya aneh.

Dia tiba-tiba menyadari bahwa penghalang yang melindungi tanah terlarang di sekitar Hukuman Dewa menyembunyikan banyak rahasia besar.

Tempat ini terdiri dari gunung-gunung yang hancur, danau-danau yang terbengkalai, reruntuhan istana, wilayah kekuasaan yang dihasilkan oleh Domain Dewa para pejuang yang sudah meninggal, penghalang buatan manusia dan penghalang alami … Tempat ini seharusnya tidak terpencil dan terisolasi. Itu harus menjadi tempat sibuk yang penuh dengan para ahli.

Dengan pemikiran ini, Shi Yan mengamati tanah terlarang lagi. Melihat banyak hal aneh dan status mereka, dia punya jawaban untuk dirinya sendiri.

Dahulu kala, gunung-gunung, danau, dan reruntuhan itu seharusnya menjadi milik satu atau lebih benua.

Setelah benua meledak, fragmen-fragmen menciptakan pemandangan saat ini. Seharusnya ada banyak ahli yang bisa membangun penghalang dan batasan di benua. Ketika benua itu meledak, penghalang dan batasannya juga terfragmentasi dan tersebar di langit berbintang besar dari Hukuman Tanah Allah.

Benua yang meledak dengan banyak gunung, danau, dan istana dilindungi oleh penghalang dan domain maksud yang diciptakan oleh Dewa Domain dari para ahli yang meninggal … Tingkat mana bintang kehidupan ini sebelum pecah? Seberapa makmur dan mewah itu dulu? Berapa banyak ahli misterius yang digunakan untuk memilikinya?

Shi Yan mengerutkan kening saat dia bertanya pada dirinya sendiri pertanyaan-pertanyaan ini. Dia kagum. Dia tiba-tiba merasa bahwa dia akan menemukan banyak hal ajaib di tanah terlarang dari Penghukuman Tanah Allah.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<