God Of Slaughter - Chapter 835

Bab 835: Ahli Hermetik Misterius

Penerjemah: Sigma_ Editor: SSins

Fan Ye, seorang ahli di Langit Pertama Realm Dewa Asli, diseret ke suatu tempat di luar pandangan mereka. Mereka tidak tahu apakah dia masih hidup atau tidak.

Gang kecil itu sekarang menjadi reruntuhan. Asap dan debu berputar-putar di udara karena belum menyebar. Para prajurit berteriak dan mengutuk, berjalan melewati tumpukan batu. Mereka berteriak sambil berusaha menemukan orang yang menyebabkan kerusakan untuk membalas dendam.

Pada saat ini, untuk mencegah diri mereka disergap oleh Fan Ye, Shi Yan dan Feng Rao bergerak cepat menuju pangkalan Demon Blue.

Debu dan serpihan batu masih berserakan di udara. Bi Tian, Komandan hebat Underworld League, Bi Rou, dan Allard berdiri di sebuah pondok kecil di ujung gang yang hancur. Mereka melihat awan debu dengan mata berat namun aneh.

“Kekuatan tiba-tiba itu begitu mengerikan!” Allard menarik napas dalam-dalam, wajahnya pucat. Dia secara naluriah melihat Bi Tian yang berdiri di sampingnya. “Tuan, apakah itu Feng Ke?”

“Feng Ke?” Bi Tian menggelengkan kepalanya, “Dia berada di Blue Demon membahas peta bintang. Dia tidak punya waktu luang sekarang. Selain itu, dia tidak memiliki kekuatan seperti itu. Bahkan untukku, jika aku ingin menaklukkan Fan Ye dan membuatnya kehilangan kekuatan untuk menolak seperti itu, aku tidak akan bisa. Tidak perlu menyebutkan Feng Ke. ”

Meskipun mereka berdua di Langit Kedua Realm Dewa Asli, Bi Tian menganggap dirinya satu tingkat lebih kuat dari Feng Ke. Keyakinannya berasal dari kekuatannya.

Bahkan Bi Tian yang berada di Langit Kedua Realm Dewa Asli tidak bisa menjelaskan kekuatan besar yang baru saja mereka saksikan. Seberapa kuat orang itu?

Allard dan Bi Rou merenung, wajah mereka khidmat.

“Sepertinya itu benar. Rumor mengatakan bahwa Kota Hukuman Surga memiliki beberapa ahli kedap udara. ” Mata Bi Tian berbinar dengan cahaya aneh. Dia melanjutkan dengan lemah, “Meskipun tiga kekuatan besar telah bergandengan tangan untuk menyapu Kota Hukuman Surga berkali-kali, kita tidak bisa mencabut perompak luar angkasa di sini. Selain tanah terlarang di sekitar, mungkin … ada alasan lain. ”

Mendengarnya, Allard dan Bi Rou memucat.

“Ayah … apakah kamu mengatakan bahwa seseorang yang lebih kuat dari kamu tinggal di daerah ini?” Bi Rou berteriak sedikit, wajahnya tidak percaya. “Hanya Du Tian Ji dari negara ilahi yang memiliki Langit Ketiga basis kultivasi Realm Dewa Asli! Di Area Bintang Api Yang Mengamuk, kita hanya memiliki tiga lainnya di Langit Ketiga Alam Dewa Asli, kan? ”

“Kami hanya tahu mereka bertiga,” Bi Tian mengerutkan kening, “tapi kita tidak tahu siapa yang bersembunyi. Siapa yang bisa yakin tidak ada lagi? ”

Para prajurit di timnya berubah warna menjadi ketakutan.

“Ngomong-ngomong, apa yang mengejutkanku bukanlah pertapa di Kota Hukuman Surga,” Bi Tian merenung sejenak lalu menurunkan suaranya, “Aku lebih terkejut dengan kompetensi nyata Shi Yan!”

Ketika dia mengatakan itu, Bi Rou dan Allard terguncang, mengingat kekuatannya.

“Jelas, dia tidak menggunakan semua kekuatannya dalam pertempuran dengan Tanduk Hitam. Karena Fan Ye ingin membunuhnya, dia telah membangkitkan potensi pemuda itu. Dia telah memaksanya untuk menunjukkan kompetensi aslinya. Saya pikir bahkan jika ahli kedap udara tidak membantunya, dia masih memiliki kekuatan untuk bertarung. ”Bi Tian menarik napas dalam-dalam, cahaya ilahi melesat keluar dari matanya. ” Sebenarnya, dia hanya memiliki basis kultivasi Langit Dewa Raja Realm Kedua sementara Feng Rao memiliki Langit Langit Alam Dewa Asli. Pria muda itu sangat kuat. Kami harus merekrutnya ke tim kami. ”

Allard dan Bi Rou mengangguk dengan sungguh-sungguh.

—————————–

Shi Yan dan Feng Rao terbang cepat menuju rumah Feng Ke di Kota Hukuman Surga. Melihat istananya yang megah, mereka akhirnya tenang.

Di tempat ini, para ahli lain juga merasakan keributan pertempuran di dalam Kota Hukuman Surga. Mereka menghentikan pertemuan mereka dan datang ke halaman pelatihan di mana Shi Yan dan Tanduk Hitam telah bertempur, berdiskusi dengan riuh.

Begitu Shi Yan dan Feng Rao muncul, mereka menarik perhatian semua orang. Feng Ke di peron batu masih merasakan sesuatu dengan mata terpejam. Dia sepertinya tidak memperhatikan bahwa Shi Yan dan Feng Rao sudah kembali.

“Tuan Russell, sahabatmu Fan Ye ada di Kota Hukuman Surga. Dia menyerang kita. “Shi Yan berteriak ketika dia tiba dan tidak punya waktu untuk menenangkan diri.

Wajah Russell semakin dingin kemudian menjadi mulia dengan tindakan brutal itu. “Saya bisa merasakan energi yang akrab. Itu dia. Ini luar biasa! ”

Figurnya meleleh seperti pasir apung dan menyatu ke tanah. Dia menghilang tak lama untuk menemukan Fan Ye di kota.

Feng Ke membuka matanya, kelopak matanya berkedut.

“Ayah, Fan Ye muncul saat kami berjalan di jalan. Dia ingin menangkapku untuk memerasmu. Ketika kami akan jatuh, seseorang menyelamatkan kami dengan diam-diam, ”Feng Rao menjelaskan situasinya secara sederhana.

Feng Ke mendengarkannya dengan penuh perhatian. Sampai dia selesai, dia mengangguk, “Kalian pergi istirahat. Saya akan mencari keberadaan Fan Ye di kota. Saya tidak akan membiarkan dia pergi dengan nyaman. ”

“Apakah kamu baik-baik saja?” Pembunuh Berdarah Ka Tuo diam-diam mendekati Shi Yan dari kerumunan para pemimpin bajak laut.

“Aku baik-baik saja,” Shi Yan tersenyum, mengangguk untuk menyambut yang lain sebelum pergi dengan Feng Rao.

“Kami berharap sebelumnya bahwa para ahli dari tiga kekuatan akan mencoba untuk mengganggu. Tidak aneh kalau Fan Ye datang ke sini. Ngomong-ngomong, dia agak terburu-buru. ”Ka Tuo menarik napas dalam-dalam. Dia merenung sejenak lalu melambaikan tangannya. “Aku akan meneleponnya sehari. Kalian harus mempersiapkan diri. Dalam beberapa hari mendatang, aku akan memanggil kalian lagi untuk rencana terperinci. ”

Setelah mereka mengucapkan selamat tinggal dan memberikan beberapa saran, para pemimpin bajak laut pergi.

Feng Ke kembali ke kamar rahasianya dan mengirim pesannya.

Tidak lama kemudian, Feng Rao memasuki kamar setelah dia mengatur segalanya untuk Shi Yan. Kamar rahasia ini disegel dengan banyak lapisan penghalang dan batasan. Tidak ada yang bisa menguping pembicaraan mereka.

“Rao kecil, kamu mengatakan bahwa seseorang telah membantu kalian ketika kamu dalam masalah. Apakah Anda tahu siapa orang itu? ”Feng Ke bertanya dengan mimik serius.

“Tidak, aku tidak,” Feng Rao menggelengkan kepalanya. “Orang itu tampaknya mengambil leher Fan Ye dan menyeretnya pergi. Fan Ye bahkan tidak bisa menahan diri. Itu sangat mengerikan … ”

Feng Ke memasang wajah serius. “Orang itu jauh lebih berbahaya daripada apa yang kamu pikirkan. Bahkan ayahmu … aku tidak memiliki kekuatan seperti itu. ”

Feng Rao takut. “Apakah orang itu di Langit Ketiga Alam Dewa Asli? Bagaimana mungkin? Sejak kapan Surga Hukuman Kota kita memiliki orang-orang dengan kekuatan yang begitu besar? ”

“Itu mungkin,” Feng Ke memaksakan senyum, “Ada sesuatu yang Anda tidak tahu. Selama beberapa ribu tahun, setiap kali Kota Hukuman Surga menghadapi bencana atau ada musuh yang tidak bisa dilawan, kami selalu menyelesaikannya dengan misterius. Terakhir kali itu terjadi adalah lima ratus tahun yang lalu. Kepala Keluarga keluarga Li dari Kamar Dagang Bintang Sembilan datang ke sini, berniat untuk menyapu Kota Hukuman Surga dan menghancurkan para perompak. Ketika itu terjadi, Kota Hukuman Surga mengalami kerusakan parah. Kota itu hancur. Banyak perompak terbunuh. Pada saat kami berpikir bahwa Kota Hukuman Surga akan segera dihancurkan, Kepala Sekolah keluarga Li meninggal karena alasan yang tidak diketahui. Pakarnya juga terbunuh tanpa sadar … ”

Feng Ke menarik napas dalam lagi. “Kota Hukuman Surga seharusnya runtuh. Tetapi para ahli keluarga Li semuanya meninggal dan kami memenangkan perang dengan mudah. ”

Berhenti sejenak, Feng Ke berkata dengan mimik samar di wajahnya, “Itu telah terjadi beberapa kali dengan cara yang sama …”

Feng Rao tercengang. “Ayah, apakah Anda mengatakan bahwa kami memiliki ahli hermit yang tak terkalahkan di Kota Hukuman Surga? Seseorang yang bahkan tidak bisa kamu rasakan? ”

“Jika wilayah orang itu lebih tinggi dari milikku, aku tidak akan bisa merasakan apa pun ketika dia menyembunyikan auranya,” mengangguk Feng Ke. “Para pemimpin dari tiga kekuatan besar juga tahu tentang orang ini. Itu sebabnya kami bisa berdiri kuat begitu lama. Orang misterius ini adalah alasan mengapa kita belum dicabut. Jika tidak, apakah Anda berpikir bahwa ketiga kekuatan itu akan menyelamatkan hidup kita? Bukankah mereka akan mencoba datang dan menghancurkan kita sekali lagi? ”

Feng Rao diam.

“Hari ini, orang itu tiba-tiba menyerang Fan Ye untuk membantu Anda dan Shi Yan. Namun, saya tidak yakin apakah orang ini ingin membantu Anda atau Shi Yan … “Feng Ke mengerutkan kening kemudian bertanya,” Siapa yang kalian temui? ”

“Jester, Ka Fu, dan nenek Fei Lan. Dan … dia telah pergi di suatu tempat sebelum itu. Saya pikir dia pergi untuk bertemu seseorang, tetapi saya tidak menemaninya. Saya tidak tahu siapa yang dia temui, ”jawab Feng Rao.

“Jester dan Feng Ke, tidak mungkin bagi mereka untuk membantu Anda … Fei Lan … Dia hanya memiliki Langit Ketiga Alam Dewa Sejati. Dia tampak tua dan pendiam. Saya belum pernah melihat sesuatu yang aneh mengelilinginya. Pikirannya tampaknya tidak jernih. Tidak mungkin bagaimanapun juga. Mungkin itu adalah seseorang yang telah bertemu Shi Yan. Jadi orang itu telah membantu kalian karena dia! ”Feng Ke mengubah pandangannya. Dia merenung sejenak kemudian melanjutkan, “… Dia bukan orang yang sederhana. Rao kecil, jika kamu bisa mengikatnya dengan cintamu dan membuatnya bekerja untuk kita, dia akan sangat mendukung kita di masa depan. ”

Feng Rao tersenyum alami.

“Ya, kamu harus pergi. Saya perlu berpikir lebih banyak. ”Feng Ke tidak bertanya lebih lanjut, dengan lembut menyuruh putrinya pergi.

Feng Rao segera pergi.

——————————

Shi Yan berbaring miring di jendela di ruang batu yang luas. Dia melihat orang-orang bergerak di Kota Hukuman Surga sementara dia membelai bola batu biru yang dia beli dari toko Fei Lan. Matanya berangsur-angsur cerah.

Aliran Kesadaran Jiwa dikirim ke bola batu biru. Bola batu itu tidak memiliki lingkaran cahaya karena itu hanya bola batu alam yang tidak memiliki fluktuasi energi.

Shi Yan mengerutkan kening tetapi dia tidak bergegas. Dia mengamati bola batu itu untuk sementara waktu. Tiba-tiba, dia mendesak kekuatan Bintang Upanishad. Altar jiwanya bergerak perlahan ketika dia menggunakan energi bintang untuk melihat apa yang ada di dalam bola batu.

Pada saat yang sama, dadanya berbinar dengan bintik-bintik bintang. Titik-titik cahaya itu kemudian terbang keluar seperti kunang-kunang, memasuki bola batu.

Kekuatan bintang bergerak ketika jiwanya mengukir lintasan bintang-bintang di langit. Dia tampaknya menciptakan hubungan yang halus dan ajaib dengan lautan langit berbintang.

Setelah energi bintang telah dicurahkan ke bola batu, sepertinya pertahanan di dalam bola itu dibersihkan. Secara bertahap, mata ikan kecil seukuran jari muncul di bola.

Ledakan!

Laut Kesadaran Shi Yan bergetar tak terkendali. Starlight mulai mencambuk tangan kirinya, tangan yang memegang bola batu. Altar jiwanya telah membentuk koneksi yang halus dan ajaib dengan bola.

Cahaya bintang di laut berbintang yang luas menghujani seperti hujan, berkumpul di dalam bola batu.

Cahaya menyilaukan tiba-tiba melesat keluar dari lubang tali di bola batu dengan kekuatan menusuk yang mengerikan!

Boom Boom Boom!

Ketika cahaya menghantam dinding batu, itu menembus dinding. Jendela tempat dia berdiri meledak. Kamar batunya yang luas ditusuk-tusuk karena banyak sinar cahaya bersinar ke arah yang berbeda. Cahaya menembus dinding seolah-olah seseorang mencubit dan menghancurkan cabang-cabang pohon yang kering.

Teriakan ketakutan dan keheranan muncul di bawah ruangan. Banyak prajurit pasukan Feng Ke menyerbu ke atas untuk melihat apa yang terjadi.

Shi Yan tertegun. Matanya lebih cerah saat dia membelai bola itu sementara bola itu masih menyala di mana-mana. Ujung-ujung mulutnya membentuk senyum.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<