God Of Slaughter - Chapter 823

Bab 823: Jangan Bersandar Terlalu Dekat …

Penerjemah: Sigma_ Editor: SSins

“Ha ha. Pahlawan muda, Anda datang. Sobat kecil, Anda telah menepati janji Anda dan saya sekarang lebih bahagia dari sebelumnya! ”

Feng Ke tertawa keras dan ramah di aula yang luas. Dia terlihat sangat bahagia.

Shi Yan dan Feng Rao berjalan bersama. Pirates of the Blue Demon mengamatinya dengan wajah penasaran di sepanjang jalan.

Setelah pergi selama lebih dari dua ratus tahun, Feng Rao kembali dengan informasi peta bintang, yang menggerakkan mereka yang tahu legenda Area Bintang Api Raging. Karena mereka tahu bahwa peta bintang ada di tangan Shi Yan, mereka semua senang dia datang.

Shi Yan mengenakan kostum hitam prajurit yang ketat. Dia tidak terlihat luar biasa. Namun, matanya cerah dan semangatnya tinggi. Pada saat yang sama, auranya tertutup, yang membuat orang tidak berani memandang rendah dirinya.

Feng Rao mengenakan gaun panjang sutra yang menunjukkan tubuh anggunnya. Kakinya yang ramping terlihat secara alami dan indah saat dia berjalan.

Di Negeri Hukuman Dewa, reputasi glamornya telah menyebar luas. Lebih dari dua ratus tahun yang lalu, dia adalah wanita paling cantik nomor satu atau dua. Dia telah pergi untuk sementara waktu tetapi ketika dia kembali, dia telah mempertahankan kecantikannya. Sekarang ia memiliki sikap seperti wanita dewasa yang menarik. Perompak luar angkasa memandangnya dengan mata panas dan mulut berliur.

Ketika dia dan Shi Yan berjalan bahu-membahu, dia menarik banyak pandangan. Namun, mereka tidak berani menunjukkan padanya wajah penuh nafsu mereka. Semua sangat menghormati dia.

Dia adalah satu-satunya putri Feng Ke, Nyonya Muda kepala. Dia juga memiliki alam yang tinggi dan melakukan banyak tindakan brutal. Sebelum dia meninggalkan Hukuman Tanah Allah, dia sudah terkenal. Dan sekarang dia kembali dengan harta yang sangat penting. Tidak ada yang berani menganiayanya.

“Salam, pendahulu Feng Ke,” Shi Yan tersenyum, sedikit menekuk tubuhnya sedemikian rupa sehingga dia rendah hati tetapi juga mandiri. Dia secara alami berjalan ke tengah aula batu. Dia menunjukkan sikapnya dengan punggung tegak.

Markas Blue Demon adalah struktur kerucut yang aneh, yang tingginya sekitar seratus meter. Dengan fondasi yang luas, jari-jarinya menyusut saat naik ke atas.

Pada saat ini, Shi Yan berada di lantai tengah bangunan ini, ruang besar tanpa jendela. Aula memiliki banyak pilar batu besar dengan pola yang indah dan kristal bertatahkan untuk menerangi ruangan. Shi Yan bisa merasakan riak energi samar dari pilar-pilar itu.

Selain Feng Ke dan Feng Xiao di aula batu ini, bawahan Feng Ke juga hadir. Sebagian besar dari mereka memiliki basis kultivasi Realm Langit Dewa Raja Ketiga.

Sebelum Shi Yan mencapai aula, Feng Ke tersenyum dan mengangkat lengannya untuk memberi sinyal. Para prajurit yang duduk di sampingnya berdiri, membungkuk padanya dan pergi.

Kemudian, hanya Feng Ke, Feng Rao, Feng Xiao, dan Shi Yan yang tinggal di aula besar ini.

“Bagus, kau pria yang suka kata-katanya. Kamu memiliki integritas. ”Feng Ke sedang duduk di singgasana tinggi aula ini. Dia melambaikan tangannya untuk memberi sinyal Shi Yan untuk duduk. Lalu dia berkata, “Sejujurnya, peta bintang itu sangat penting. Anda mengejutkan saya dengan datang ke sini secara pribadi. Ha ha. Jika saya jadi Anda, saya tidak akan menukar peta bintang hanya dengan tiga kuali tubuh manusia. Dan saya tidak akan pernah muncul untuk memenuhi janji saya setelah saya mengkonfirmasi bahwa orang-orang saya diselamatkan. Untuk peta bintang, saya sudah bersabar selama bertahun-tahun. Saya menghabiskan begitu banyak untuk itu. ”

Feng Xiao juga mengangguk dan tersenyum. “Sobat kecil, kau karakternya. Saya tidak terkejut bahwa Anda adalah ahli muda yang memenuhi syarat untuk memasuki Bidang Purgatory Ekstrim. Melihatmu, aku tahu Bangsa Divine Firmament Kegelapan memiliki banyak bakat. ”

“Aku sudah berjanji pada Feng Rao bahwa aku akan membawakannya peta bintang dan aku tidak bisa mengecewakannya. Dalam hidup kita, kita memiliki sesuatu yang harus kita pegang. Ambil tiga teman saya sebagai contoh. Di mata Anda, mereka sepele dan tidak sepadan dengan perhatian Anda. Tetapi bagi saya, itu sangat penting. Untuk hidup mereka, saya tidak berpikir membayar peta bintang itu tidak masuk akal. ” Shi Yan tersenyum, berbalik untuk melihat Feng Rao di sampingnya. Matanya berbinar dengan cahaya panas yang samar. “Jika aku tidak datang ke sini, dia akan membenciku sampai mati.”

“Kamu tahu bagaimana aku berpikir,” Feng Rao tersenyum. Matanya berbinar seolah dia memiliki suasana hati yang baik.

Feng Ke dan Feng Xiao adalah orang-orang dengan hati yang licik. Dari kata-kata dan gerakan Shi Yan dan Feng Rao, mereka mencium sesuatu yang abnormal.

“Ini peta bintangnya. Prekursor Feng Ke, terimalah. ”Shi Yan merenung sebelum mengambil peta bintang dari Cincin Langit Fantasinya. Pikirannya berkedip dan peta bintang berubah menjadi seberkas cahaya, terbang menuju Feng Ke.

Mata Feng Ke cerah. Dia tidak bisa menahan tawa. Dia meraih peta bintang, mengirim Kesadaran Jiwa untuk merasakannya. Dia sangat bersemangat dan dia berteriak, “Bagus! Baik! Baik!”

Feng Xiao merasa sulit untuk menutupi gairahnya. Dia secara naluriah melangkah maju, ingin melihat misteri peta bintang.

“Rao kecil, bawa Shi Yan istirahat dulu. Saya akan memanggil para pemimpin pasukan lain untuk membahas menemukan area bintang baru! Kami juga mengundang teman kecil kami untuk bergabung dalam rapat. Dia membawa kita peta bintang jadi dia harus bergabung dengan kita. “Feng Ke bersorak. Dia ingin mengatakan sesuatu tetapi karena peta bintang, dia membiarkan mereka pergi.

Feng Rao terkikik, melemparkan Shi Yan tampilan menawan dan berjalan keluar ruangan.

Shi Yan tidak berlama-lama. Dia membungkuk kepada Feng Ke dan mengikuti Feng Rao, membiarkannya mengatur tempat untuk beristirahat.

“Ayah, sepertinya kakakku dan anak itu sedang menjalin hubungan. Saya pikir kakak saya mencintainya … “kata Feng Rao setelah dua lainnya pergi. Dia mengerutkan kening.

Feng Ke berhenti menjelajahi peta bintang. Wajahnya menjadi gelap ketika dia berkata, “Benar. Sepertinya Rao Kecil menyukainya. Tapi anak itu … aku tidak tahu. ”

“Adikku mengatakan bahwa ketika kita menemukan area bintang baru, kita harus memberinya satu bintang kehidupan. Ayah, apakah Anda benar-benar ingin melakukan itu? ”Feng Xiao tidak ingin itu terjadi. Itu jelas di matanya. Dia melanjutkan dengan suara lembut, “Pemimpin pasukan lain akan bergabung dengan kita secara langsung. Jika kita menemukan bintang baru, kita akan membutuhkan tenaga kerja raksasa dan bahan yang tak terhitung jumlahnya untuk menjelajahinya. Kemudian, setiap pemimpin akan memiliki permintaan mereka sendiri. Russell, Barrette, dan Jie Nong tidak mudah dihadapi. Perang akan dimulai. Jika kita memberinya bintang kehidupan, mungkin sulit untuk mengelola … ”

Feng Ke diam, merajut alisnya dengan erat. Setelah beberapa saat, dia berbicara, “Pada saat ini, kami akan menyetujui kondisinya. Ketika kami menemukan area bintang baru, kami akan bernegosiasi lagi. Jika anak itu luar biasa seperti yang dikatakan Feng Rao kepada kami dan dia ingin bekerja untuk kami dengan sepenuh hati, kami akan membiarkannya menikahi Little Rao dan memberinya bintang kehidupan. Bagaimanapun, jika dia menikahi Little Rao, dia akan menjadi salah satu dari kita. Bintang kehidupan itu akan menjadi milik kita. Pertimbangkan ini saja … ”

“Ayah, kau sangat bijaksana,” puji Feng Xiao. Dia berhenti sejenak kemudian melanjutkan, “Apa yang harus kita lakukan jika kompetensinya tidak sekuat yang kita kira? Atau bagaimana jika dia akhirnya tidak ingin bekerja untuk kita atau tidak ingin menikahi saudara perempuanku? ”

“Ha ha. Apakah Anda perlu saya memberi tahu Anda cara bekerja dalam situasi seperti ini? ”Mata Feng Ke menyatakan niat membunuh ketika ia berbicara dengan dingin.

Feng Xiao sepertinya bangun. Dia tertawa pelan. “Saya mendapatkannya.”

“Lihatlah peta bintang dulu. Jangan terlalu banyak berpikir. Jika anak itu tidak memiliki kekuatan dan kompetensi yang memadai, bahkan jika mereka saling mencintai, saya akan ikut campur. Kecuali dia dapat menunjukkan kemampuannya dan membuktikan untuk memberikan dukungan kuat bagi kita, dia terlalu naif jika dia berpikir bahwa dia akan mendapatkan sesuatu di wilayah kita. ”Feng Ke mengerutkan alisnya dan berkonsentrasi pada peta bintang. Dia mengumpulkan semangatnya dan mulai merasakannya.

———————–

Di atas bangunan berbentuk kerucut itu ada platform segitiga tempat seseorang meletakkan meja kaca tinggi dengan buah-buahan yang berkilau dan berkilauan.

Shi Yan dan Feng Rao duduk di kursi kaca, makan buah-buahan eksotis dan minum anggur yang harum. Mereka menonton Kota Hukuman Surga di bawahnya dengan wajah santai.

Istana kerucut ini adalah basis dari bajak laut Setan Biru. Itu adalah tempat tertinggi di Kota Hukuman Surga. Dari gedung ini, mereka bisa melihat setiap sudut atau jalan Kota Hukuman Surga dengan jelas. Feng Ke suka melihat sesuatu dari ketinggian karena semua yang dilihatnya kecil. Ketika dia memiliki waktu luang, dia sering pergi ke sana untuk menonton kota, yang memberinya kebanggaan dan kepuasan alami.

Duduk di meja kaca dari Feng Rao adalah Shi Yan yang juga mengamati seluruh kota. Dia samar-samar bisa merasakan perasaan memuaskan yang dimiliki Feng Ke.

Kota ini sangat luas. Itu adalah kota yang paling makmur dan mewah dari seluruh Area Bintang Api Raging. Begitu banyak organisasi bajak laut yang berbasis di sini. Melihat banyak preman, penjahat, pencuri, dan orang gila dari mana pun bergerak di bawah kakinya, dia merasa seperti memiliki semuanya di telapak tangannya … perasaan ini begitu luar biasa.

“Bagaimana itu? Aku tidak berbohong padamu, kan? ” Shi Yan menyesap anggur harum di gelasnya. Dia berdiri dan melihat prajurit kecil yang bergerak ke sana kemari di bawah kakinya. Dia berkata dengan keras, “Ayahmu tahu bagaimana menikmati hidup. Dari tempat ini, dengan Langit Kedua dari Realm Dewa Asli, dia bisa melihat detail penampilan prajurit dan keributan yang ada di tanah. Ha ha. Saya pikir tidak ada pertempuran bersenjata yang bisa menjauh dari pandangannya, bukan? ”

“Aku tahu kamu akan datang,” Feng Rao tersenyum cerah. Dia bangkit dari tempat duduknya, berjalan dengan lembut ke arahnya dan berdiri di sampingnya untuk menyaksikan kota di bawah kaki mereka. Dia berbicara kepadanya dengan lembut, “Seorang pria dengan dorongan dan ambisi untuk membangun kerajaan dapat memuaskan harga dirinya dengan mengendalikan kehidupan orang-orang. Tapi kami para wanita tidak menginginkan ini. Pria yang kita pilih untuk mempercayakan hidup kita lebih penting. ”

Shi Yan terguncang. Dia tersenyum, menoleh padanya. “Apa yang kamu pikirkan tentangku? Apakah saya layak atas kepercayaan Anda? ”

“Ya ampun!” Feng Rao tersenyum, menggelengkan kepalanya. Mata cantiknya bertemu matanya untuk sementara waktu. “Kamu tahu bagaimana menggunakan air untuk mempercepat perahumu. Kamu terlalu berbahaya. Anda memiliki banyak pikiran jahat. Anda tidak bisa tinggal diam. Wanita Anda tidak akan memiliki hari yang damai. ”

“Kamu suka petualangan, bukan?” Shi Yan tersenyum. “Kami adalah tipe orang yang harus mengejar bidang dan kekuatan untuk seluruh hidup kami. Apakah Anda pikir kita akan memiliki kehidupan yang normal? Jika kita tidak berjuang dengan kesulitan, kita tidak dapat memajukan kekuatan kita untuk memiliki saat damai. Bukankah begitu? ”

Saat berbicara, dia tiba-tiba berbalik, berjalan menuju Feng Rao dengan mata yang penuh gairah.

Hati gadis Feng Rao menggigil, tetapi dia tidak mundur untuk menjaga jarak dengannya. Mata indahnya menatapnya. Dia mengertakkan gigi, pipinya memerah. “Bajingan! Jangan bersandar terlalu dekat denganku! ”

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<