God Of Slaughter - Chapter 821

Bab 821: Konspirasi

Penerjemah: Sigma_ Editor: SSins

Ka Tuo masih mencoba yang terbaik untuk menggabungkan Essence Inheritance. Dia tidak memperhatikan bahwa Shi Yan telah mengendalikan hidupnya. Selama sisa hidupnya, dia tidak akan bisa lepas dari ikatan Shi Yan.

Shi Yan membuka matanya, tersenyum cerah sambil menatap Ka Tuo.

Setelah beberapa saat, gelombang energi di tubuh Ka Tuo menjadi tenang. Dia terus memantapkan energinya, memasukkan kembali altar jiwa ke dalam tubuhnya. Lalu, dia membuka matanya.

Dia sangat senang bahwa dia hampir menjadi gila. Dia tidak bisa menekan tawanya. “Aku selangkah lebih dekat untuk memasuki Alam Dewa Asli. Ketika itu terjadi, saya dapat berdiri bahu membahu dengan Russell, Barrette, dan Jie Nong untuk menjadi penguasa suatu daerah di Hukuman Tanah Dewa! ”Hanya para pejuang di Alam Dewa Asli yang dapat mengendalikan kekuatan yang kuat dalam organisasi perompak. Mereka memiliki lebih banyak pasukan dan kesepakatan bisnis yang lebih serius.

Karena Pembantaian Berdarah Ka Tuo belum mencapai Alam Dewa Asli, dia jauh di belakang Russell dan dua lainnya terlepas dari kenyataan bahwa dia terkenal. Dan tentu saja, tidak perlu menyebutkan Feng Ke.

Ngomong-ngomong, begitu Ka Tuo mencapai Alam Dewa Asli, dia akan mendapat bagian di antara para ahli Hukuman Tanah Dewa.

“Selamat, da-ge!” Ka Fu tersenyum jujur. Dia senang dan dia berpikir tentang betapa cerahnya masa depan.

Pasangan saudara ini telah berjuang di Hukuman Tanah Allah selama bertahun-tahun untuk mengumpulkan kekuatan dan kekuatan yang mereka miliki saat ini. Namun, ketika Russell datang ke toko dan melepaskan kekuatannya, mereka merasa sangat kecil dan tidak penting sehingga mereka tidak bisa mengumpulkan keberanian untuk menggunakan kekuatan mereka untuk melawan.

Di Alam Dewa Asli, Russell memiliki kekuatan penindasan yang mengintimidasi. Jika dia ingin membunuh mereka, tidak ada yang akan keluar dari toko itu hidup-hidup. Jika … Jika Ka Tuo memiliki basis kultivasi Real God Asli, Russell tidak akan pernah berani menyombongkan diri seperti itu. Dia tidak akan berpikir untuk membunuh mereka. Semua ini adalah karena batas alam dan basis kultivasi mereka.

“Bagaimana perasaanmu? Apakah semuanya baik-baik saja? ”Tanya Shi Yan, sedikit gelisah.

Shi Yan tidak tahu apakah Ka Tuo bisa merasakan trik kecilnya atau tidak. Dia takut jika Ka Tuo mengetahuinya, dia akan menyusahkannya.

“Ini luar biasa! Luar biasa! Aku merasa sangat baik! Hahaha! ”Ka Tuo tertawa dengan gila dan dia merasa sangat baik. Dia tidak memperhatikan bahwa aliran Jiwa Asalnya telah dicuri. Dia tidak tahu bahwa dia kehilangan kendali atas hidupnya sendiri.

“Ha ha. Itu bagus. Sekarang kita hanya perlu menunggu sampai kita mendapat berita dari Kota Surga Hukuman. Kami akan melanjutkan dengan rencana kami sesudahnya. ” Shi Yan tidak peduli karena dia bisa santai sekarang. Dia menutup matanya, mulutnya menggantung senyum tipis.

——————————————

“Tempat ini adalah Kota Hukuman Surga,” kata Carthew. Dia mengenakan pakaian panjang putih salju disertai dengan sepotong topeng perak yang menutupi setengah dari wajah kirinya. Dia tersenyum dan menjelaskan, “Kota Hukuman Surga tidak ketat. Semua orang bisa masuk. Saya pernah ke sini beberapa kali. Selama Anda menyembunyikan kekuatan Anda, tidak ada yang akan mengenali Anda. Kota Hukuman Surga adalah pasar terbesar dari seluruh Area Bintang Api Raging. Anda dapat menemukan harta rahasia, kristal, bijih, pelet, obat-obatan, dan banyak lagi. Aku akan memberimu tur. ”

Tubuh anggun Zi Yao dengan lekuk-lekuk yang menarik telah berkurang sedikit karena wajahnya yang menawan ditutupi topeng warna kulit.

Namun, prajurit yang bepergian ke sana kemari di jalan-jalan lebar Kota Hukuman Surga menunjukkan wajah penuh nafsu saat mereka melihatnya. Mata mereka yang panas terus melekat pada tubuhnya yang menakjubkan.

Lekuk tubuhnya yang indah dan anggun sudah cukup untuk menarik perhatian orang-orang ini. Penampilannya yang ceroboh hanya menyembunyikan sedikit kecantikannya. Yalan, Tie Mu, dan Ao Gera juga menyamar, dan mereka berjalan di belakang Carthew dan Zi Yao seperti rombongan. Mereka menonton toko-toko di mana-mana dengan penuh rasa ingin tahu. Mereka menemukan begitu banyak harta yang hilang dari Raging Flame Star Area di toko-toko di sini. Juga, mereka melihat bahan budidaya aneh yang tak terhitung jumlahnya yang tidak dimiliki bangsa ilahi. Mereka dipamerkan dan dijual di sini seolah-olah barang-barang ini tidak istimewa.

“Ini adalah tempat yang aneh.” Zi Yao mengamati sejenak sebelum melengkapi, “Tidak heran mengapa orang saling mengatakan untuk mengunjungi Kota Hukuman Surga ketika mereka membutuhkan bahan budidaya. Mereka akan mendapatkan panen yang bagus di sini. Saya tidak percaya itu. Tapi sekarang saya mengerti. Item di Heaven Hukuman City memiliki lebih banyak variasi dan lebih berharga daripada item di Kamar Dagang Bintang Sembilan. ”

Carthew tersenyum. “Jelas bahwa Kota Hukuman Surga adalah unik. Bajak laut dari seluruh penjuru area bintang berkumpul di sini. Saya mendengar bahwa … banyak perompak telah menemukan bintang mineral yang aneh dan langka di tepi area bintang kami. Kamar Dagang Bintang Sembilan tidak memiliki kompetensi ini. ”

“Kita harus mencapai tujuan kita dulu. Aku ingin tahu apakah dia ada di sana … ”Mata Zi Yao yang indah bersinar ketika dia membuka bibirnya.

Carthew mengangguk dan berkata, “Ikuti aku.”

Setelah satu jam, kelompok ini tiba di depan toko Ka Fu. Mereka berhenti di dekat pintu dan melihat ke dalam toko.

Tidak ada seorang pun di dalam.

Pintu toko ditutup. Tidak ada keributan prajurit di dalam. Namun, banyak orang mengawasi tempat ini secara diam-diam.

Carthew mengerutkan kening tetapi dia tidak mengubah pandangannya. Dia hanya mengambil tim Zi Yao dan pergi. Ketika mereka mencapai salib yang tenang, dia berkata, “Bocah itu tidak ada di sini. Sekitar seratus pengintai bersembunyi di sekitar toko itu. Sesuatu terjadi begitu saja, saya kira. Hmm, kita harus menunggu sebentar. Kalian pergi mencari tempat untuk istirahat dulu. Saya akan meminta beberapa informasi. ”

Kecuali untuk Carthew, ini adalah pertama kalinya Zi Yao dan yang lainnya telah mengunjungi Kota Hukuman Surga. Karena mereka tidak terbiasa dengan lingkungan, mereka hanya mengikuti perintahnya.

Segera, Carthew membawa Zi Yao dan yang lainnya ke halaman pelatihan Sa Fa. Carthew membiarkan Yalan, Tie Mu, dan Ao Gera menemukan tempat istirahat terlebih dahulu. Dia membawa Zi Yao untuk melihat Sa Fa.

“Sir Carthew,” Sa Fa dengan hormat berlutut untuk menyambutnya. Dia tampak sangat bersemangat.

“Ada yang baru dari Ka Fu? Kenapa dia tutup? ”Carthew memberi isyarat baginya untuk bangun dan bertanya.

“Sepertinya Tuan Russell telah mengunjungi toko. Saya sudah mengirim anak buah saya ke pramuka. Mereka melaporkan bahwa Master Russell telah menggunakan kekuatannya untuk mengendalikan toko itu. Tapi itu tidak lama. Ka Tuo dan yang lainnya telah menghilang dari Kota Hukuman Surga dengan diam-diam. Tidak ada yang tahu di mana mereka bersembunyi. Belum ada yang menemukan mereka, ”lapor Sa Fa.

Carthew mengerutkan kening, berharap dia memiliki lebih banyak detail. Kemudian, dia menyarankan Sa Fa untuk mengawasi keributan di kota. Dia memerintahkannya bahwa begitu dia melihat sesuatu yang aneh, dia harus segera melapor.

Beberapa hari kemudian, Bi Tian, Hegemon dari Liga Dunia Bawah, membawa Bi Rou dan beberapa prajurit lainnya yang menyamar ke Kota Hukuman Surga. Mereka menemukan sebuah puri untuk ditinggali dan mengatur orang untuk mencari informasi.

Dua hari kemudian, Fan Tian dari Kamar Dagang Bintang Sembilan mengenakan topeng dan memasuki Kota Hukuman Surga bersama para prajuritnya dari luar Hukuman Dewa Tanah.

—————————————

Sebuah sudut di Kota Hukuman Surga.

Di dalam sebuah toko dengan simbol alkemis di pintu, alkemis Jester mendesak api dari jari-jarinya, wajahnya pucat pasi. Api halusnya kemudian terbang menuju Laut Kesadaran Bao Ao, Jie Ji, dan Bo Ruo.

Tiga pelet sebesar kelengkungan meledak langsung di Laut Kesadaran mereka. Aroma segar dan lembut menyebar dari pelet, berubah menjadi energi murni memasuki Laut Kesadaran mereka.

Dahi Jester dipenuhi keringat. Wajahnya tampak serius saat dia menggunakan Kesadaran Jiwa untuk memutuskan hubungan antara Bunga Penyedot Jiwa Jiwa dan Jiwa Dewa para korban. Setelah waktu yang lama, Jester menyeka keringatnya. Kelima jari di tembakan tangan kirinya mengalir api biru, menelan tiga Bunga Iblis Mengisap Jiwa dan membakar mereka. Perlahan, bunga iblis berubah menjadi abu.

Tubuh bertulang Bao Ao dan dua lainnya terkena setelah bunga setan menghilang.

Jester dengan cepat menelan pelet. Dia menutup matanya untuk mengatur napasnya. Dia terlihat sangat lelah.

Feng Xiao, Feng Rao, dan lima prajurit Langit Langit Ketiga Dewa Realm sedang duduk dan minum teh hijau di sudut toko ini. Mereka telah menatap sang alkemis untuk seluruh proses.

Retak retak retak!

Suara retak yang jelas bergema dari tubuh Jie Ji, Bo Ruo, dan Bao Ao. Meskipun pucat, mata mereka berbinar cerah. Mereka sangat lega.

Akhirnya, Bunga Iblis Mengisap Jiwa yang telah mengikat mereka untuk waktu yang lama telah dicabut, tidak meninggalkan jejak. Tanpa tekanan jahat itu, mereka bertiga bahkan merasa bosan.

Feng Rao dan Feng Xiao saling bertukar pandang. Mereka berdiri dan tersenyum, dan berjalan menuju area itu.

“Terima kasih, Nona Feng Rao,” tim Bao Ao sedikit menekuk tubuh mereka, berterima kasih padanya dengan tulus.

“Tidak perlu berterima kasih padaku. Jika Anda benar-benar berterima kasih, ucapkan terima kasih kepada Shi Yan. Tanpa janjinya, aku tidak akan menghabiskan begitu banyak untuk kalian. Ha ha. Anda beruntung berteman dengan anak itu. Jujur, saya mengagumi kalian, ”kata Feng Rao dengan serius.

“Nona Feng Rao, Anda tidak perlu mengagumi kami. Saya pikir jika Anda mendapat masalah, anak itu akan menyelamatkan Anda dengan cara apa pun, ”Bao Ao terkekeh.

“Aku tidak berpikir dia akan semurah itu padaku,” Feng Rao menggelengkan kepalanya dan tersenyum. “Hanya kalian yang datang ke sini bersamanya yang akan menerima hadiahnya. Saya pikir yang lain tidak akan pernah menerima kebaikan seperti itu darinya. ”

Tim Bao Ao saling memandang dan tersenyum. Mereka merasa beruntung bahwa mereka tidak memiliki dendam terhadap Shi Yan ketika mereka berada di Grace Mainland. Kalau tidak, mereka tidak akan bisa tetap hidup.

“Jester, pembayaran yang saya setujui untuk Anda akan diajukan sesuai jadwal. Kami tidak akan menganiaya Anda. ”Feng Xiao menyatakan jaminan kepada sang alkemis, yang sedang menyesuaikan energinya.

Jester masih kelelahan. Dia tiba-tiba membuka matanya yang kusam dan berkata, “Biarkan saya bergabung dengan operasi Anda untuk mencari peta bintang. Saya bisa memberi Anda diskon 50%. ”

“Anda juga tahu tentang peta bintang?” Feng Rao terkejut.

“Para pemimpin terkenal semuanya menerima informasi dari ayahmu. Bagaimana mungkin saya tidak tahu tentang itu? ”Jester acuh tak acuh. “Itulah sebabnya saya setuju untuk membantu Anda menyelamatkan ketiganya. Itu karena peta bintang. Sekarang mereka sudah sembuh, kita bisa bernegosiasi tentang real deal. Area bintang baru harus memiliki banyak bumbu dan bunga khusus, yang tidak ada di antara Anda yang terbiasa. Jika saya bergabung dengan kalian, itu akan lebih baik untuk kedua belah pihak. Kalau tidak, tanaman dan ramuan spiritual itu segera mati. ”

Feng Rao dan Feng Xiao saling bertukar pandang, mengerutkan kening.

“Aku tahu kamu tidak bisa memutuskan ini sekarang. Setelah Anda kembali, Anda dapat memberi tahu ayah Anda tentang kesepakatan saya. Saya pikir dengan kebijaksanaan dan pengetahuannya, dia akan tahu bahwa membawa saya akan menjadi keuntungan. ”Jester menutup matanya, melambaikan tangannya. “Pergilah.”

Feng Xiao mengangguk, berbicara dengan nada rendah. “Aku akan mengirimkan tawaranmu kepada ayahku.”

“Ayo pergi,” Feng Rao mengangguk pada Bao Ao, Jie Ji, dan Bo Ruo. Mereka meninggalkan toko alkemis bersama dengan penjaga mereka.

Menunggu sampai tim Feng Xiao pergi, Jester membuka matanya setelah beberapa saat. Dia mengeluarkan Sound Stone, matanya cerah dan penuh hormat. Dia berlutut dan mengirim pesan. “Tuan, saya yakin Feng Ke memiliki peta bintang.”

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<