God Of Slaughter - Chapter 811

Bab 811: Bima Sakti Asing

Penerjemah: Editor Sigma: SSins

Batuan lima warna melayang di Bima Sakti. Batuan terkecil memiliki diameter sekitar seribu meter dan yang lebih besar sebanding dengan pulau kecil.

Batu-batu batu aneh itu mengambang di Bima Sakti. Adegan itu luar biasa.

Air Bimasakti asing berwarna abu-abu dan berlumpur dan orang-orang tidak bisa melihat apa yang ada di dasar.

Bima Sakti ini tak berujung luas. Tidak ada yang tahu ke mana arahnya.

Celah luar biasa muncul di dekat Bimasakti asing. Lampu warna-warni berseri-seri dari celah seperti tembakan meteor yang tak terhitung jumlahnya.

Begitu banyak celah ruang yang berliku-liku melewati Bima Sakti seperti binatang buas raksasa yang dengan cepat berlari untuk memakan semua jenis makhluk. Jika orang melihat mereka, mereka akan sangat ketakutan.

Tim Shi Yan berada di sebuah batu besar berwarna hijau gelap yang mengapung di sepanjang Bimasakti. Batuan ini tidak ada apa-apa di atasnya. Tidak ada rumput, tidak ada pohon, hanya atmosfer yang mematikan dan berat.

Kristal Kosong Fantasi berada di sebelah Shi Yan, ukurannya sekitar satu mu tanah. Itu berkilau dengan cahaya aneh. Pada pandangan pertama, dia bisa melihat begitu banyak celah halus di dalam Empty Fantasy Crystal, yang mirip dengan celah ruang di sekitar mereka.

Feng Rao meringis. Dia mengamati sekeliling dan tidak mengatakan apa-apa.

Shi Yan bertindak normal. Begitu mereka tiba di batu ini, dia segera mentransfer vitalitas ke Bao Ao, Jie Ji, dan Bo Ruo. Lalu, dia duduk dengan rapi, tidak melirik mereka lagi.

Lama setelah itu, Shi Yan telah menggunakan energi di titik akupunkturnya untuk memperbaiki tubuhnya, meningkatkan kekuatannya. Juga, dia telah mengondensasi beberapa ratus tetes Darah Setan Abadi. Dia menutup matanya.

Ketika dia bangun, visinya jelas ketika dia melihat Bimasakti asing dan celah-celah. Dia tersenyum puas.

“Shi Yan …” Suara lemah Jie Ji muncul. Meskipun matanya tidak kusam lagi, dia masih sangat kurus.

Bao Ao tiba-tiba berjongkok kesakitan. Bunga Iblis Mengisap Jahat di tubuhnya bergetar dan menarik vitalitasnya sekali lagi. Bunga iblis menjadi segar dan indah sementara Bao Ao memucat.

Bo Ruo menatapnya dengan sedih di matanya. Dia tidak bisa membantu tetapi memanggilnya karena khawatir,

“Tuan Bao Ao …”

Bao Ao menjulurkan lehernya, berusaha mengeluarkan senyum dari mulutnya untuk menghiburnya. “Jangan khawatir. Saya tidak akan mati sekarang. ”

“Apa yang terjadi denganmu? Bagaimana Anda jatuh dalam situasi ini? “Shi Yan memandang mereka dengan wajah yang gelap. Api amarah menyala di dalam dirinya.

“Kami bertemu dengan para pejuang Kamar Dagang Bintang Sembilan pada bintang mineral itu. Prajurit Liga Dunia Bawah yang telah menangkap kita terbunuh. Mereka mengambil kami berempat dan membawa kami ke tambang untuk mengeksploitasi kami sebentar, ”Jie Ji berbicara dengan wajah pahit.

“Kami telah menjadi budak di tambang selama sekitar lima tahun,” tambah Bo Ruo. Matanya berbinar karena dendam dingin.

“Bao Ao dan aku telah memasuki Alam Raja Dewa selama tahap itu,” desah Jie Ji. “Kami berpikir bahwa kami akan dapat memiliki hari-hari yang lebih baik setelahnya. Sebaliknya, hidup kami menjadi mimpi buruk.

“Saya juga telah mencapai Langit Ketiga Realm Dewa Sejati. Itu terlalu buruk karena segera setelah itu, kami bahkan tidak bisa menjadi budakku. Mereka mengurung kita, membuat kita menjadi kuali tubuh manusia. Kami harus menggunakan darah dan energi kami untuk memelihara Bunga Iblis Mengisap Jiwa ini, ”kata Bo Ruo melalui giginya yang terkatup. “Suatu hari, aku akan membuat Kamar Dagang Bintang Sembilan membayar harga tinggi!”

“Dengan siapa, hanya kalian bertiga?” Feng Rao tiba-tiba turun tangan. “Kamar Dagang Bintang Sembilan adalah salah satu dari tiga kekuatan terbesar di Area Bintang Api Raging. Mereka memiliki prajurit yang tak terhitung jumlahnya. Mereka bahkan memiliki beberapa ahli Realm Dewa Asli dan banyak prajurit di Langit Ketiga Raja Dewa Alam. Jika Anda ingin melawan Kamar Dagang Bintang Sembilan, Anda sama sekali tidak mengetahui tempat Anda. Bahkan ayah saya tidak berani mengucapkan kata-kata gegabah seperti itu. ”

Kemudian, kelompok Bo Ruo menggelapkan wajah mereka. Mereka menjadi putus asa karena mereka tahu bahwa tidak akan mudah untuk membalas dendam.

Setelah mereka memberi tahu dia apa yang telah mereka lalui, mereka memandang Shi Yan dan bertanya serempak, “Kamu …”

“Setelah kami berpisah, tidak ada yang baik terjadi. Saya juga kuali tubuh manusia untuk sementara waktu, ”desah Shi Yan. “Tapi itu lebih baik untukku. Saya memutus rantai dan pergi ke Bangsa Ilahi Firdaus Kegelapan. ”

Shi Yan menjelaskan dengan sederhana dan tidak menyembunyikan banyak.

“Anda sudah mencapai Langit Pertama Kerajaan Dewa Dunia?” Bao Ao sangat terkejut. “Kamu memang memiliki potensi yang lebih besar daripada kami. Ketika kami tiba di Area Bintang Api Raging, saya ingat Anda hanya memiliki Langit Pertama Alam Dewa Sejati. Sudah sepuluh tahun dan Anda telah menerobos ke Alam Dewa Raja. Itu luar biasa.”

Jie Ji dan Bo Ruo juga menatapnya seolah mereka sedang melihat monster.

Karena mereka telah menghabiskan waktu di Area Bintang Api yang mengamuk sebagai budak ranjau dan kuali tubuh manusia, Bao Ao dan Jie Ji memiliki pemahaman yang lebih besar tentang betapa beratnya untuk melompat dari Langit Pertama Alam Dewa Sejati ke Alam Dewa Raja.

Beberapa pejuang telah menghabiskan ratusan tahun tetapi mereka tidak bisa melompati celah raksasa ini.

Dan dia telah membuat lompatan ini hanya dalam sepuluh tahun!

Feng Rao bingung mendengarkan pembicaraan mereka. Dia merasa pusing seolah sedang mendengarkan sesuatu yang tidak nyata.

Bagaimana orang-orang ini begitu tidak normal?

Fakta bahwa Bao Ao, Jie Ji, dan Bo Ruo mampu menerobos karena budak tambang tidak terbayangkan.

Adapun Shi Yan, ia telah menghabiskan hanya sepuluh tahun untuk melompat dari Alam Dewa Sejati ke Alam Raja Dewa. Ini adalah keajaiban yang belum pernah terjadi di Area Bintang Api Raging sebelumnya!

Feng Rao mengerti bahwa yang lain tidak berbohong padanya saat ini. Sebenarnya, mereka tidak perlu melakukan itu.

Itu sebabnya dia benar-benar ketakutan, menatap Shi Yan seolah-olah dia melihat monster.

Siapa mereka? Dari mana mereka berasal? Mengapa semua orang ini tidak normal?

Energi bumi dan surga di Grace Daratan sangat buruk, itulah sebabnya Bao Ao, Jie Ji, dan Bo Ruo adalah pejuang top yang memasuki Puncak Real God Realm. Mereka adalah para pejuang dengan anugerah bawaan terbaik dari Grace Mainland. Kalau tidak, mereka tidak akan berkembang begitu cepat ke puncak.

Lingkungan di Area Raging Flame Star lebih baik untuk budidaya daripada di Grace Daratan. Juga, mereka memiliki kristal ilahi yang berguna untuk digunakan. Bao Ao, Jie Ji, dan Bo Ruo semuanya berbakat. Setelah mereka tiba di tempat ini, mereka punya waktu untuk menumpuk sehingga mereka semua telah menembus ke dunia baru. Itu tidak terlalu tidak masuk akal untuk perkembangan seperti itu terjadi.

Namun, perkembangan Feng Rao tidak terbayangkan. Dia berpikir bahwa bawaan bawaan dari orang-orang itu luar biasa.

Terutama Shi Yan!

Dia bisa dianggap keajaiban!

Pada saat ini, ketika Feng Rao menatap Shi Yan, persepsinya tentang dia benar-benar berubah.

Mungkin suatu hari, pria ini akan menjadi yang terbesar di dalam Raging Flame Star Area?

Dia berpikir tanpa sadar.

“Saya akan membantu Anda untuk menghancurkan bunga-bunga setan.” Shi Yan merenung sejenak, mendengus sebelum dia akan mengambil tindakan.

“Jangan!” Feng Rao tiba-tiba terbangun, menjerit ketakutan. “Jika kamu tidak ingin mereka mati segera, jangan bertindak gegabah!”

Bao Ao, Bo Ruo, dan Jie Ji berteriak serempak. “Jangan!”

Shi Yan terkejut. Dia mengerutkan kening pada Feng Rao. “Apa masalahnya?”

“Bunga Iblis Mengisap Jiwa telah membentuk hubungan magis dengan Jiwa Dewa mereka. Jika bunga iblis mati, jiwa mereka akan dilenyapkan. ”Wajah Feng Rao serius. “Bunga Iblis Mengisap Jiwa ini eksentrik. Itu menghisap darah, energi, dan energi jiwa para pejuang untuk menghasilkan buah-buah spiritual, yang sangat berharga bagi Langit Ketiga para pejuang Kerajaan Dewa. Ketika Bunga Penyedot Jiwa Jiwa telah membentuk koneksi dengan prajurit, hampir tidak mungkin untuk menghancurkan bunga. Itu akan terus menyedot kehidupan, darah, dan energi dari prajurit sampai prajurit itu mati. ”

“Dia benar,” Bao Ao tersenyum dengan paksa. “Ketika para alkemis Kamar Dagang Bintang Sembilan menanam bunga iblis di tubuh kita, mereka mengatakan hal yang sama. Setelah bunga iblis mengikat kita, kita perlahan akan mati. Hanya masalah waktu. Para alkemis mengatakan bahwa tidak mungkin untuk menghilangkan bunga. ”

“Jika bunga iblis dihancurkan, Jiwa Dewa orang itu juga akan hancur. Ketika bunga iblis meninggalkan tubuh prajurit, prajurit itu akan layu dan mati. Jiwa prajurit itu akan lenyap pada saat bersamaan, “Feng Rao mengangguk,” Sebaiknya kau tidak bertindak sembarangan.

Mendengarkan mereka, Shi Yan meringis lebih. Dia meninju batu besar di bawah kakinya.

Ledakan! Ledakan!

Suara pecah bergema dari batu. Potongan-potongan batu tersebar ketika batu itu pecah menjadi beberapa bagian besar.

Feng Rao terkejut dan memberinya pandangan yang dalam. “Tidak heran mengapa kamu mengatakan bahwa aku tidak bisa menghancurkanmu bahkan jika aku dikembalikan ke kondisi terbaikku. Aku tidak mempercayaimu, tapi aku percaya sekarang. ”

Setelah saat ini pendinginan tubuhnya dan kondensasi Darah Setan Abadi, Shi Yan menempatkan satu kaki ke Langit Kedua Realm Raja Dewa. Tubuh meledak tapi uletnya beberapa kali lebih kuat dari prajurit Langit Asli Raja Dewa yang sebenarnya. Gelombang kejut yang kuat yang diciptakannya dalam amarahnya telah mengguncang Feng Rao.

“Jadi tidak ada solusi?” Shi Yan menoleh, menatap Feng Rao dengan marah.

Di bawah tatapannya yang dingin dan membunuh, Feng Rao merasa kedinginan di dalam. Dia mengubah wajahnya dan segera menjawab, “Kami punya. Seorang alkemis di Alam Dewa Asli dapat memutuskan hubungan antara bunga iblis dan kehidupan mereka. Namun, itu menghabiskan banyak energi. Tidak banyak alkemis di level ini yang bersedia membantu Anda. ”

“Shi Yan, jangan sia-siakan usahamu pada kami. Kami tahu kami tidak bisa menghindari cobaan ini. Karena kami bisa bertemu dengan Anda dan memberi tahu Anda apa yang telah kami alami sebelum kami mati, kami puas. ”Bao Ao tersenyum. Dia sepertinya tidak terlalu terganggu dengan kondisinya. “Kamu hanya perlu ingat untuk membalas dendam pada kita. Kemudian, kita akan bisa beristirahat dengan tenang. ”

Jie Ji tertawa terbahak-bahak. Karena mereka dulu adalah tuan dari Klan Iblis di Grace Mainland, mereka memahami hidup dan mati dengan baik. Meskipun mereka telah jatuh hari ini, mereka tidak akan pernah menjadi pengecut.

“Apakah ada alkemis Realm Dewa Asli di atau dekat Tanah Hukuman Dewa?” Shi Yan mendengus sebelum berbalik untuk bertanya kepada Feng Rao.

“Ada satu orang …” Feng Rao menjawab dengan hati-hati, “tapi dia juga eksentrik dan brutal. Dia sulit dihadapi. Bahkan jika dia memiliki kemampuan untuk menyembuhkan ini, dia tidak akan membantu Anda. Pada saat yang sama, saya tidak berpikir Anda cukup kuat untuk mengancamnya dengan sukses. Saran saya kepada Anda adalah untuk tidak mengambil risiko. “” Saya tidak bisa mengancamnya tetapi saya bisa menyuapnya entah bagaimana, “tanya Shi Yan dengan dingin.

“Apa yang akan kamu lakukan?” Feng Rao tertawa. “Apakah Anda tahu berapa banyak energi yang diperlukan untuk memutus hubungan antara Bunga Iblis Mengisap Jiwa dan jiwa kuali manusia? Hanya satu kesalahan kecil dan jiwanya akan beresiko juga. Bagi sang alkemis di level itu, kerusakan jiwa adalah hal yang paling mengerikan. Dia tidak akan mengambil risiko seperti itu untukmu. Anda tidak bisa menawarinya cukup untuk menebusnya. ”

“Apakah itu cukup?” Shi Yan mendengus saat sesuatu muncul dari telapak tangannya.

Mata Feng Rao yang indah berkilau. Dia mengamati benda itu lalu berteriak, “Betapa murah hatimu!”

Itu peta bintang.

“Saya hanya bertanya, apakah itu cukup?” Shi Yan menatapnya, bahkan tidak berkedip sekali.

“Tentu saja! Tidak ada yang bisa menolak peta bintang, ”Feng Rao sangat terkejut. Dia ragu-ragu sebentar lalu berkata, “Apakah mereka layak?”

“Tentu saja!” Kata Shi Yan tegas.

Bao Ao, Jie Ji, dan Bo Ruo memandang peta bintang di tangan Shi Yan dengan ragu. Karena mereka tidak tahu rahasia di balik peta, mereka terkejut.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<