God Of Slaughter - Chapter 805

Bab 805: Kapal Perang Tengkorak Kepala Berdarah

Penerjemah: Editor Sigma: SSins

Feng Rao tidak tahu bagaimana dia bisa melawan Shi Yan.

Dia tidak bisa membuat Shi Yan tidak pergi. Jadi satu-satunya pilihan adalah menyembunyikan tubuhnya di bawah air untuk membersihkan. Karena dia tidak memiliki kesempatan untuk menyentuh air bersih untuk waktu yang lama, dia tidak ingin membiarkan kesempatan ini berlalu begitu saja.

Air di kolam itu transparan. Bahkan jika dia bersembunyi di bawah air, Shi Yan masih bisa melihat area putih yang menyentuh hati dari tubuhnya. Dia memiliki pemandangan indah hanya dari tinggal di sini.

Dia telah menyentuh tubuhnya berkali-kali. Sepertinya Feng Rao telah menerima takdirnya. Dia tidak mengelak lagi dan membiarkannya memperhatikannya bersih-bersih.

Shi Yan berbaring di sisi batu di tepi kolam, wajahnya dingin dan serius. Lalu, dia terkekeh. Dia melompat ke kolam, mandi hanya selusin meter dari Feng Rao. Dia melihat langit berbintang di atas kepalanya dan santai.

Feng Rao kaget. Dia berpikir bahwa Shi Yan akan mengganggunya lagi. Dia berjaga-jaga. Setelah dia mengkonfirmasi bahwa Shi Yan tidak berencana untuk melecehkannya, dia menenangkan sarafnya yang tegang.

Area Bintang Api yang Mengamuk dan Grace Mainland tampaknya jauh dari satu sama lain. Mereka begitu jauh dari satu sama lain bahwa bahkan jika Shi Yan telah menggunakan semua Darah Setan Abadi, dia tidak akan bisa merasakan apa pun dari sisi lain.

Berkeliaran sendirian di daerah yang aneh, sulit untuk menemukan waktu untuk bersantai. Melihat bintang laut yang sepertinya tidak pernah berakhir, dia tidak bisa tidak merasa rindu.

Sudah puluhan tahun sejak dia tiba di Grace Mainland. Ingatannya tentang dunia lain berangsur-angsur memudar.

Dia telah kehilangan orang tuanya dan sekarang, di bawah langit berbintang lain, dia sekali lagi tidak memiliki keluarga. Pada saat itu, dia liar tak terkendali. Dia suka melebarkan batas dan mencari kesenangan. Dia tidak memiliki saudara laki-laki atau hubungan dekat. Juga, dia tidak memiliki siapa pun yang kami inginkan untuk menjadi tulus dan baik hati.

Setelah dia turun ke Daratan Grace, dia memiliki identitas baru dari Shi Yan yang sama sekali berbeda. Sejak saat itu, dia telah mengalami kasih sayang yang dapat diberikan keluarga. Shi Jian dan keluarga Shi telah memperlakukannya dengan baik karena dia adalah harapan keluarga. Mereka telah merawatnya.

Dia memiliki pengalaman hidup yang mempesona di Grace Mainland. Dia merasa bahwa hidupnya akhirnya memiliki makna dan dia memiliki hasrat yang ingin dia kejar.

Ada banyak momen yang menyentuh hati di tempat ini yang tidak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya. Melihat langit berbintang, gambar-gambar, yang entah bagaimana akrab dan aneh baginya, melintas jelas di kepalanya.

Sebuah titik cahaya muncul di laut berbintang di atas kepalanya. Secara bertahap diperbesar. Samar-samar mereka bisa melihat bahwa itu adalah kapal perang, yang menonjol di antara titik-titik bintang. Itu bergerak cepat ke arah mereka.

Shi Yan bangkit tiba-tiba. Dia segera bergerak ke arah Feng Rao di kolam, mengeluarkan teriakan rendah, “Sebuah kapal perang!”

Feng Rao kaget. Dia bergegas menutupi tubuhnya yang menawan dengan jubah kulit lain. Dia memelototinya dengan marah sebelum mengangkat kepalanya untuk melihat langit.

Setelah Pang Jia, Han Di, dan Ganji meninggal, Shi Yan mengambil token giok mereka. Energi kehidupan magis tercermin dalam token giok. Shi Yan segera mengambil salah satu dari mereka dan memegangnya di tangannya. Dia menenangkan pikirannya.

Feng Rao bereaksi tak lama. Dia mengambil token gioknya untuk menyembunyikan auranya.

Retak!

Pondasi batu yang kokoh dari kolam meledak, mengungkapkan gua yang dalam. Shi Yan tidak mengatakan apa-apa, menarik Feng Rao ke dalam gua yang ada di bawah kolam. Dia mengangkut batu besar untuk menutup sebagian besar pintu masuk. Matanya yang dingin dan suram menembus air kolam untuk menyaksikan langit.

Karena dia menyembunyikan energi hidupnya dan Tubuh Dewa-nya, para prajurit di kapal perang itu tidak akan pernah bisa merasakannya kecuali mereka memiliki Langit Tinggi Realm Dewa Asli.

“Siapa mereka mungkin?” Shi Yan bertanya pada Feng Rao. Dia mengerutkan kening. Dia tidak terbiasa dengan tata letak Area Bintang Api Raging. Dia tidak tahu di mana kekuatan daerah ini milik dan siapa yang akan sering lewat.

Feng Rao rajutan alisnya yang tebal. “Hanya kapal perang Kamar Dagang Bintang Sembilan yang melakukan perjalanan melalui area ini. Terkadang bajak laut antariksa menunggu di sini untuk merampok kapal perang Kamar Dagang Bintang Sembilan. Bagaimanapun, area ini relatif aman dibandingkan dengan tempat lain. Pertempuran jarang terjadi di sini. ”

Gua yang dibuat Shi Yan tidak besar. Ketika mereka berdua masuk ke dalam gua ini, mereka harus tetap dekat satu sama lain. Mereka bisa merasakan suhu tubuh yang lain melalui pakaian mereka yang basah.

Wajah Feng Rao aneh ketika dia tanpa sadar melihat di mana tangannya bersentuhan. Dia mengerutkan kening dan tersentak untuk menjauh darinya.

Shi Yan segera menemukannya. Dia hanya tersenyum, menatapnya. “Di mana di tubuhmu aku belum menyentuhmu? Kenapa kamu bersikap sopan padaku? ”

Feng Rao sangat membencinya di dalam hatinya. Dia mengepalkan rahangnya. Kekesalan bersinar di matanya saat dia menurunkan suaranya, “Aku bersumpah, suatu hari, kau akan membayar harga yang besar!”

Tidak apa-apa ketika dia tidak mengatakan apa-apa, tapi setelah dia menyelesaikan ancamannya, Shi Yan terkekeh jahat dan mendekat ke arahnya. Kekuatan ruang muncul yang mengikatnya.

Sementara dia terkejut, Shi Yan menariknya ke dadanya dengan satu tangan. Feng Rao jatuh ke pelukannya. Shi Yan tersenyum sampai matanya menyipit. “Sudah kubilang, aku berhati lembut. Jika Anda ingin saya bekerja sama dengan ayahmu, trik lain tidak akan berhasil. Saya bilang bahwa menggunakan kecantikan Anda akan berhasil. Bagaimanapun, kami intim. Pernikahan akan cukup untuk membuatmu berada di sisiku. ”

“Hantu membelinya!” Feng Rao mengertakkan gigi. Saat dia ingin bergoyang, dia tiba-tiba memucat dan berteriak sedikit, “Bajak laut Kepala Tengkorak Berdarah! Mereka laki-laki Russell! Hati-hati!”

Shi Yan terkejut. Dia berhenti menggoda dan menghadap ke langit. Wajahnya gelap.

Kapal perang itu muncul perlahan-lahan di depan mata mereka. Panjangnya tujuh atau delapan ratus meter, yang terbuat dari kayu abu-abu yang aneh. Darah ternoda di mana-mana di tubuh kapal perang ini. Mereka bahkan bisa melihat beberapa titik gelap di mana darah mengering dan ternoda.

Tengkorak yang meneteskan darah digantung di sepanjang badan kapal. Mereka berasal dari ras yang berbeda dengan ukuran yang berbeda. Setiap tengkorak digantung ke kapal perang dengan tali kecil. Sekilas, ada beberapa ribu tengkorak, yang membuat orang terintimidasi.

Bendera tengkorak berdarah yang indah dan eksentrik bergoyang di atas kapal perang. Bendera ini tampaknya baru-baru ini basah oleh darah segar karena darah masih menetes darinya.

Para pejuang yang berdiri di atas kapal perang menonton di sana-sini. Mereka semua tampak jahat dan brutal. Cahaya ganas bersinar dari mata mereka.

“Bajak Laut Tengkorak Kepala Berdarah adalah kekuatan besar dari Hukuman Tanah Dewa. Russell adalah bosnya. Dia memiliki Langit Pertama Realm Dewa Asli. Dia berada di peringkat tepat di belakang ayah saya di Negeri Hukuman Dewa, ”kata Feng Rao dengan wajah dingin. “Russell itu terkenal. Dia suka tengkorak yang meneteskan darah. Setelah dia membunuh seorang ahli, dia akan memenggalnya untuk memiliki rampasan untuk digantung di kapal perangnya. Bloody Chief Skull Battleship dibuat dari Bloody Sulphur Tree. Bahan pohon lebih keras daripada logam apa pun. Itu bisa menyembunyikan aura para penjelajah. Mainan ini sangat cepat dan tangguh. ”

Russell, pemimpin Bajak Laut Tengkorak Kepala Berdarah, adalah salah satu perompak luar angkasa yang berbasis di Hukuman Dewa Tanah. Dia memiliki basis kultivasi Realm Dewa Asli dengan tindakan kasar. Di Tanah Hukuman Dewa, dia adalah salah satu dari sejumlah kecil prajurit yang bisa melawan Feng Ke.

“Ini adalah wilayahnya?” Shi Yan mengerutkan kening, “menurutmu, tempat ini tidak memiliki banyak pertempuran terjadi, bukan?”

“Ya. Pertempuran jarang terjadi, tetapi itu tidak berarti selalu akan ada apa-apa. ”Feng Rao menggosok kepalanya, berbicara dengan sakit kepala. “Russell dan bajak laut Kepala Tengkoraknya yang berdarah tidak akan meninggalkan sarang mereka, biasanya. Saya pikir mereka memiliki operasi besar hari ini dan itulah sebabnya mereka datang ke tempat ini. Saya yakin beberapa kapal perang yang mengangkut material akan melewati daerah ini. Russell datang ke sini untuk mempersiapkan serangannya sebelumnya. ”

Shi Yan menjadi serius, memeluk Feng Rao dengan kedua tangan sambil meningkatkan energi di tubuhnya. Dia waspada. Begitu Feng Rao membuat gerakan aneh, dia akan segera menundanya.

Ayah Feng Rao adalah Feng Ke, pahlawan iblis sejati dari Penghukuman Tanah Allah. Mungkin dia akan memiliki hubungan yang baik dengan Russell. Ketika Russell tahu ia mendapatkan Feng Rao dan keberadaannya diungkapkan, akan sulit untuk melarikan diri.

“Kamu tidak perlu hati-hati.” Feng Rao merasa seperti tersengat listrik. Dia memerah secara tidak wajar, mengepalkan rahangnya. “Russell tidak rukun dengan ayahku. Semua orang tahu itu. Jika dia tahu Anda menahan saya, dia tidak akan membantu saya. Dan dia bahkan akan memfasilitasi Anda. ”

Shi Yan tersenyum dengan enggan, tapi dia tidak membelinya, masih memeluknya erat-erat. Dia berbisik di telinganya, “Aku tidak peduli padanya, tonton saja sekarang.”

Feng Rao sangat marah karena dia tahu bahwa dia hanya ingin melecehkannya. Tapi dia sudah kehabisan akal.

Mengutuk dirinya sendiri karena jatuh ke dalam situasi rendah ini, Feng Rao cepat-cepat mengumpulkan dirinya sendiri, memaksa pikirannya menjadi jernih. Dia berbicara dengan marah, “Biarkan aku duluan.”

“Anda tahu, saya pikir mereka datang ke sini untuk membuat pangkalan,” Shi Yan tidak peduli dengan kata-katanya, menunjuk pada ruang di atas kepala mereka. “Bintang mineral ini telah ditinggalkan. Tetap saja, ia memiliki banyak tambang. Mereka bisa bersembunyi di tambang itu dan tidak membangun apa pun. Sepertinya Russell akan memiliki bisnis besar di sini. Saya ingin tahu siapa targetnya yang buruk. ”

“Tentu saja, Kamar Dagang Bintang Sembilan. Saya mendengar bahwa Russell dan Kamar Dagang Bintang Sembilan memiliki dendam berdarah. Sudah bertahun-tahun, dan dia masih ingin menggenggam Kamar Dagang Bintang Sembilan. Saya mendengar bahwa dia dulu anggota Kamar Dagang Bintang Sembilan. Namun, keluarganya dimusnahkan dan dia membuat orang mengejarnya. Itulah sebabnya dia melarikan diri ke Hukuman Tanah Allah. ”

Melihat bahwa dia tidak akan membebaskannya dan tanpa jalan keluar, dia menjelaskan dengan giginya yang terkatup, “Kamar Dagang Bintang Sembilan ingin membunuhnya. Sudah bertahun-tahun. Jika Hukuman Tanah Dewa tidak memiliki begitu banyak tempat berbahaya untuk disembunyikan, Russell pasti sudah mati. Namun, sekarang setelah Russell mencapai Real God Realm, ia memiliki kapasitas untuk menolak Kamar Dagang Bintang Sembilan. Akhir-akhir ini, dia menjadi anjing gila yang terus menatap Kamar Dagang Bintang Sembilan. Saya pikir ini bukan pengecualian untuk kali ini. ”

“Haha, aku merasa aku punya lebih banyak mata denganmu di sini. Akan jauh lebih mudah bepergian di Negeri Hukuman Dewa bersama Anda saat itu. ” Shi Yan tersenyum. Mulutnya yang besar membelai daun telinga Feng Rao.

Feng Rao tersentak seolah-olah dia tersengat listrik. Tubuhnya yang montok menggigil tak terkendali. Kulit putihnya memerah.

Shi Yan hanya tersenyum. Di belakang leher Feng Rao, matanya setenang dan sedingin biasanya. Dia sebenarnya tidak ingin melakukan apa pun dengannya.

Shi Yan memutuskan untuk menaklukkan wanita ini dan membuatnya mengikutinya dengan sukarela. Dia akan menjadi salah satu tangannya untuk membantunya mengklaim area bintang baru.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<