God Of Slaughter - Chapter 344

Bab 344: Bintang Mengumpulkan kekuatan

Penerjemah: Sigma Editor: Sigma

ShiYan melompat ke Danau Star.

Danau Star tampak seperti lingkaran cahaya yang bergerak sesuai dengan lintasan yang aneh; itu terus-menerus menyerap cahaya dari bintang yang tak terhitung kemudian mengembunnya menjadi tetesan air putih susu. Setelah setiap tetesan air ditambahkan, halo kekuatan bintang akan

bertambah sedikit lagi, dan cahaya bintang akan menjadi lebih cemerlang.

Berendam di Danau Star, ShiYan merasakan air membeku. Air meresap ke setiap pori-porinya. Dia merasa sangat nyaman dan segar sementara kesadaran rohaninya gelisah.

Dia tidak tahu bagaimana membuka Star Martial Spirit, dan dengan demikian, saat berendam di danau, dia tidak bisa membantu tetapi mengangkat kepalanya untuk melihat Tang YuanNan, mengungkapkan ekspresinya yang bingung.

Tang YuanNan tersenyum tetapi tidak mengatakan sepatah kata pun atau menjelaskan apa pun. Dia

tampaknya berpikir bahwa ShiYan, sebagai warisan Dewa Bintang, akan segera memahami misterinya.

Banyak murid dari Tiga Dewa Sekte telah berkumpul di sini dari mana-mana, diam-diam mengelilingi Danau Star, dan ingin tahu menonton ShiYan. Mereka ingin tahu tidak hanya cara yang ShiYan akan gunakan untuk membuka Star Martial Spirit yang belum pernah dibuka oleh siapa pun dalam ribuan tahun terakhir, tetapi juga fenomena apa yang akan terjadi setelah Star Martial Spirit dibuka.

Meskipun orang-orang itu adalah murid inti dari Tiga Dewa Sekte, kebanyakan dari mereka tidak tahu banyak tentang tiga Roh Bela Diri besar. Mereka hanya tahu bahwa Roh Bela Diri yang diwariskan dari tiga Dewa Matahari, Bulan, dan Bintang secara signifikan perkasa tetapi tidak tahu secara rinci seberapa kuat Roh Bela Diri itu sebenarnya.

Ketika ShiYan memasuki Danau Star, orang-orang di sekitarnya, yang awalnya ramai, tiba-tiba semua tenang. Tang YuanNan menatapnya, memikirkan adegan itu, yang akan terjadi.

ShiYan sedikit mengaitkan alisnya saat dia merasa ada sesuatu yang salah. Dia kemudian merenung sejenak sebelum melihat Tang YuanNan dan bertanya,

“Apakah ada sesuatu yang perlu saya perhatikan? Kenapa aku tidak merasakan apa-apa? ”

Tang YuanNan samar-samar tersenyum dan berkata dengan acuh tak acuh, “Apakah Anda berlatih Formula Hitam?”

ShiYan secara mengejutkan mengangguk.

“Jika Anda mengaktifkan Formula Hitam, saya pikir Anda dapat segera mengerti.” Tang YuanNan tersenyum dan menjawab.

Tanpa bertanya lebih lanjut, di bawah tatapan orang lain, ShiYan perlahan-lahan menutup matanya dan dengan tenang melepaskan kesadaran jiwanya. Sementara memperhatikan semua perubahan di sekitarnya, dia takut bahwa murid-murid Tiga Dewa Sekte akan mengambil keuntungan dari saat dia menunjukkan Formula Hitam untuk mengambil tindakan.

Formula Hitam sedikit diaktifkan.

Banyak titik cahaya yang bebas bergerak

di dalam Danau Star tiba-tiba berubah

gerakan, mengikuti lintasan lain.

ShiYan terkejut; wajahnya berubah

sedikit sementara hatinya penuh kejutan.

Di Danau Star, banyak titik cahaya terbang ke arahnya sama sekali. Bintik-bintik cahaya itu seperti belalang yang menutupi seluruh langit. Mereka tampak seolah-olah baru saja dihidupkan kembali ketika banyak lampu menyala dengan berkibar elegan, membuat Star Lake berkilau indah.

Titik-titik cahaya bintang yang tak terhitung jumlahnya tertarik pada tiga akupunktur

poin, poin Tanque, poin Shenque, dan poin Yindu. Namun, mereka tidak menciptakan kekuatan negatif yang menyusup ke titik akupunktur tetapi bergerak sepanjang saraf dan pembuluh darah langsung ke jantungnya.

Ketika titik cahaya pertama menembus hatinya, ShiYan tiba-tiba merasakan jantungnya berdebar kencang. Kekuatan luar biasa menyebar dari Danau Star, meningkatkan kekuatan bintang.

Melalui kesadaran jiwanya, ia melihat bintik-bintik bintang yang tak terhitung jumlahnya di hatinya secara bersamaan menunjukkan seperti langit berbintang, yang indah menyilaukan dan cerah.

Bintik-bintik bintang yang melekat pada jantung bintang dan dengan cepat bergerak dalam pola yang sama seperti di Danau Star. Jiwa yang luar biasa

kekuatan tiba-tiba keluar dari sana.

Kepala ShiYan sangat kejang. Dia merasa bahwa jiwa inangnya di Laut Kesadaran entah bagaimana dengan lembut muncul di sana atau dipelihara oleh suatu kekuatan dan kemudian dengan cepat meresap ke dalam hatinya.

Tiba-tiba dia merasa tidak berdaya; kesadarannya menjadi kabur. Tampaknya jiwa tuan rumah akan memasuki pemandangan yang indah.

Tidak baik!

Pikiran ShiYan gelisah. Saat dia ingin menahan kekuatan tarik-menarik dari Star Martial Spirit, dia mencoba mengumpulkan semangatnya tetapi

kemudian menyadari Star Martial Spirit seperti magnet besar yang telah menyerap jiwa inangnya.

Tidak peduli seberapa keras dia mencoba, dia tidak bisa menyingkirkan pengaruh Star Martial Spirit. Kesadarannya menjadi semakin kabur, karena dia secara bertahap kehilangan kemampuannya untuk mengendalikan tubuhnya.

Dia menemukan bahwa dalam keadaan ini, sulit baginya untuk menahan tekanan dari luar.

Dalam keadaan ini, jika murid-murid Tiga Dewa Sekte memiliki niat jahat untuk mengambil keuntungan dari keadaannya saat ini dan mengambil kesempatan untuk membunuhnya, dia tidak akan memiliki kesempatan untuk melawan.

Tidak baik. Mungkin ShiYan telah terjebak dalam trik Tang YuanNan. Sebelum benar-benar kehilangan kesadarannya, dia tiba-tiba memiliki pemikiran dan merasa bahwa Tang YuanNan telah menjebaknya saat ini.

Setelah itu, dia kehilangan kesadarannya. Jiwa tuan rumahnya memasuki jalan yang tidak begitu jelas dan perlahan-lahan tenggelam.

Di sekitar Danau Star, murid-murid Tiga Dewa Sekte diam-diam menonton ShiYan dengan wajah serius.

Setelah beberapa tetua dari Tiga Dewa Sekte melihat tubuh ShiYan yang gemetar dan aura jiwanya yang menjadi selemah sutra laba-laba, mereka semua terkejut, mengalihkan pandangan mereka ke Tang YuanNan.

Wajah sesepuh yang telah dibekukan oleh ShiYan sebelumnya menjadi ceria. Dia memandang kerumunan dan berkata, “Hierarki, kamu sudah memiliki perhitungan sendiri ?!”

“Ah?” Seorang murid dari Tiga Dewa Sekte yang takut-takut seperti tikus, segera bergerak mundur, melihat ke arah sesepuh itu dengan wajah bingung.

“Untuk membuka Star Martial Spirit, dia harus melalui pengalaman di mana jiwa harus bergabung dengan Star Sea. Dalam keadaan ini, jiwanya akan sementara waktu meninggalkan tubuhnya dan tenggelam ke Samudera Bintang Langit Kesembilan tanpa pertahanan apa pun. ”

Mata sesepuh ini menjadi kejam; dia mencibir dengan lemah, “Membunuhnya sekarang semudah membalikkan tangan. Bahkan seorang prajurit Nirvana Realm dapat dengan mudah membunuhnya. ”

Setelah kata-katanya diucapkan, banyak murid dari Tiga Dewa Sekte

melintas dengan pertimbangan seolah-olah mereka sekarang bisa memahami skema dalam pikiran Tang YuanNan. Masing-masing mengangguk satu per satu, memuji Hierarki mereka karena bersikap bijaksana.

Penatua ini yang telah dikalahkan dalam pertarungan dengan ShiYan mengungkapkan cemoohan dingin, dengan asumsi bahwa dia telah menebak pikiran Tang YuanNan dengan akurat. Dia menggenggam tangannya dan berkata, “Hierarki, roh anak ini telah sementara melayang ke Outskirt. Bisakah saya melenyapkannya sekarang? Setelah itu, Anda dapat mengambil tindakan, merampas Bintang Bela Diri Roh dan kemudian memilih warisan baru Dewa Bintang. ”

Saat berbicara, dia secara tidak sadar berjalan menuju Danau Star, dengan asumsi bahwa Tang YuanNan akan memuji dia karena kecerdasannya.

Mengelilingi Danau Star, banyak dari murid Tiga Dewa Sekte diam-diam mengangguk, menatap ShiYan dengan mata yang tidak ramah.

Kekuatan dan tindakan dominan ShiYan telah mengecewakan banyak dari mereka. Di mata mereka, ShiYan terlalu lancang, terlalu muda, dan tidak memenuhi syarat untuk mengambil tanggung jawab penting; dengan demikian, lebih baik untuk menghancurkannya sedini mungkin.

Untuk memiliki Dewa Bintang baru untuk Sekte Tiga Dewa, semakin cepat ShiYan harus mati, dan semakin menguntungkan bagi mereka.

“Sass.” Tang YuanNan dengan dingin mendengus. Cahaya Dewa Matahari setinggi sepuluh ribu zhang menyebar dari punggungnya. Hanya dalam sekejap, lampu Dewa yang tak terhitung jumlahnya telah mengikat si penatua, tidak membiarkannya bergerak bahkan satu inci pun.

Roh bela diri pada sesepuh ini juga adalah Roh Bela Diri Sun, tetapi levelnya jauh lebih rendah dari Tang YuanNan. Selain itu, Tang YuanNan memiliki basis kultivasi Realm Dewa, dan dengan demikian, begitu dia mengayunkan lengannya, penatua itu langsung ditahan sementara kekuatan tubuhnya seperti membeku.

“Hierarki …” Sang penatua tampak ketakutan, menatap Tang YuanNan dengan mata bingung, dan merasa sangat bersalah di hati.

“Kapan saya mengatakan bahwa saya ingin membunuhnya?” Tang YuanNan tampak dingin. Begitu dia memicu pikirannya, banyak aliran cahaya Dewa Matahari langsung masuk ke sesepuh, membakar rambut dan janggutnya menjadi abu, membuat tubuhnya bergetar hebat.

“Hierarki, tolong selamatkan hidupku.” Dia akhirnya merasa panik, buru-buru berlutut, dan terus kowtow Tang YuanNan, memohon

atas rahmatnya.

Tang YuanNan mendengus dingin, sedikit meningkatkan sedikit lebih banyak kekuatan untuk menyakiti yang lebih tua, dan kemudian dengan kaku berkata, “Visi yang begitu singkat.”

“Rahmat hierarki, Rahmat hirarki …” Sang penatua terus bersujud untuk belas kasihan dan tidak lagi berani mengatakan apa-apa lagi.

Ketika para sesepuh di sekitarnya dari Tiga Dewa Sekte melihat kemarahan Tang YuanNan, mereka semua bisu seperti ikan, tidak berani

ucapkan sepatah kata pun untuk mencari belas kasihan bagi penatua itu.

Tang YuanNan biasanya memiliki temperamen yang lembut, tetapi tidak ada yang lebih tua yang berani untuk tidak menghormatinya. Tahun itu, untuk menjadi Dewa Matahari, Tang YuanNan telah membunuh banyak lawannya. Dalam beberapa tahun terakhir, karena

dari pengembangan Tiga Dewa Sekte, Tang YuanNan harus rendah hati

dirinya sendiri, dan dengan demikian, kekejamannya telah berkurang banyak. Karena itu, orang-orang sepertinya melupakan tahun-tahun brutalnya sebelumnya.

Dia sekarang tampak berbatu-batu dan dengan dingin mengambil tindakan, yang membuat banyak penatua mengingat kekejamannya sebelumnya. Karena itu, mereka tidak berani mengatakan apa-apa.

“Aku belum mengangguk untuk persetujuan; Anda berani bergerak maju siap untuk mengambil tindakan karena saya bukan apa-apa. Karena Anda tidak menghormati Hirarki Anda, gelar ‘Penatua’ Anda dihapus, dan Anda tidak diizinkan untuk terlibat dalam masalah sekte apa pun selama seratus tahun. “Tang YuanNan tanpa emosi memandangi sesepuh itu dan, menyampaikan hukumannya. Setelah itu, dia mengungkapkan cibiran, mengambil tangannya, dan berkata dengan acuh tak acuh,

“ShiYan mungkin adalah Dewa Bintang terkuat dalam sejarah Dewa Sekte kita. Prestasi masa depannya akan melampaui semua pendahulu lainnya. Karena masa depan Tiga Dewa Sekte, Dewa Matahari sepertiku masih bisa

merendahkan diri, menundukkan kepala, dan memanggilnya Tuhan. Untuk masa depan Tiga Dewa Sekte dalam menyatukan seluruh Laut Tanpa Akhir, bahkan Grace Mainland, kehormatan bukanlah apa-apa. Anda sangat mengecewakan saya. ”

Setelah kata-kata ini, wajah para murid Tiga Dewa Sekte, termasuk kelompok tetua, semua berubah dalam ketakutan. Setelah itu, mereka sadar dan memahami kepedulian dan kekhawatiran Tang YuanNan.

Untuk masa depan Sekte Tiga Dewa, sebagai orang yang berkuasa Sekte Tiga Dewa, Tang YuanNan bahkan rela membungkuk untuk menyerah. Sosok heroik seperti itu juga dengan susah payah mengorbankan dirinya sendiri. Itu dibuat

semua murid dari Tiga Dewa Sekte merasa sangat malu.

“Ini adalah waktu terbaik untuk Sekte Tiga Dewa. Kami telah memiliki Dewa Bulan baru yang telah mengumpulkan seribu tahun cahaya bulan. Begitu dia memasuki Alam Dewa, dia pasti sebanding dengan Cao Qiu Dao dan Yang Yi Tian. Juga, kami memiliki ShiYan yang sangat luar biasa

bakat luar biasa; prestasi masa depannya akan melampaui leluhur mana pun. Preseden ini belum pernah terjadi dalam sejarah Sekte Tiga Dewa sebelumnya. Keberadaan dua orang ini akan membawa masa depan sukses yang tak terbatas ke Sekte Tiga Dewa. Suatu hari, itu

Laut yang tak berujung dan Grace Grace Daratan akan tenggelam dalam Tiga kita

Cahaya bercahaya Dewa Sekte. “Tang YuanNan mengangkat kepalanya menatap tirai cahaya, termasuk Matahari-Bulan-Bintang dengan mata bermimpi,” Era kita dapat menyaksikan waktu yang berkembang dari Sekte Dewa. Kita harus menganggap diri kita beruntung dan melakukan semua upaya kita untuk menyelesaikan tujuan ini tanpa lelah untuk masa depan kita yang besar. ”

Semua orang dengan tulus berlutut dan bersujud, memandang Tang YuanNan dengan hormat.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<