God Of Slaughter - Chapter 1542

Bab 1542: Mengungkapkan Perasaan

Penerjemah: Sigma_ Editor: SSins

Zi Yao sedang duduk di singgasana kristal tujuh warna yang anggun di kepala ular. Matanya seperti batu permata yang berharga, senyumnya bunga yang mekar. Dia benar-benar cantik.

Zi Yao masih sendiri, tetapi bakatnya lebih menawan dari sebelumnya. Di mata Shi Yan, tidak ada yang bisa mengalahkan pesona Zi Yao sekarang. Bahkan Mei Ji satu tingkat lebih rendah darinya.

Itu semua berkat jiwa Hui. Dia telah mendapatkan jiwa makhluk Awal yang Mutlak dan berubah total.

Dia mengenakan gaun ungu, matanya lebih cerah dari salju. Dia malas bersandar di sisinya di atas singgasana kristal, cekikikan dan berbicara dengan Shi Yan.

Shi Yan mengubah ukuran tubuhnya yang besar dan tetap dalam bentuk manusia. Dia duduk bersama Zi Yao di atas singgasana kristal dan menjelaskan kepadanya dengan senyum yang dipaksakan bahwa energi roketnya sebenarnya dari Desolate.

“Saya pikir saya akan segera binasa. Saya tidak pernah berharap untuk mengalahkan jiwanya. Aku masih takut. ”Zi Yao berseri-seri pada Shi Yan dan kemudian menggigit bibir bawahnya. Dia mengulurkan tangan ke tangan Shi Yan, menariknya ke dekatnya dan kemudian bersandar di tubuhnya.

“Saya pikir hanya saya yang memiliki kasih sayang. Saya pikir Anda tidak memiliki saya di mata Anda dan bahwa saya tidak memiliki kamar di hatimu. Melihatmu semakin kuat setiap hari, aku merasa lebih kecil. Saya pikir Anda semakin jauh dari saya. Anda menjadi seseorang yang saya tidak pernah bisa menyentuh …

Dia menggumamkan perasaannya bahwa dia telah bersembunyi selama bertahun-tahun. “Aku sudah menyerah karena kupikir aku tidak akan pernah bisa menyusulmu. Saya tidak bisa membantu Anda dalam hal apa pun dan menjadi tali yang mengikat Anda dan membuat Anda tidak melonjak ke langit. Saya mencoba mengikuti Anda. Saya berkultivasi keras untuk meningkatkan wilayah saya … ”

Dia mengangkat kepalanya dan menatap Shi Yan di matanya. “Tapi kamu terlalu cepat sehingga sulit untuk dibayangkan. Saya hanya bisa membuka mata lebar-lebar dan tanpa daya menyaksikan Anda semakin kuat. Tidak peduli sekeras apa pun aku berusaha, aku tidak bisa mempersingkat jarak di antara kami. Saya membenci diri saya sendiri pada saat itu! ”

Shi Yan tidak tahu bagaimana menjawab.

Dari saat mereka berada di Area Bintang Api Raging, dia tahu perasaannya. Tetapi pada saat itu, dia hanya memiliki Xia Xin Yan di dalam hatinya. Dan dia hanya ingin menerobos wilayahnya dan menemukan tempat yang aman untuk Grace Mainland yang hampir kehabisan energi. Dia ingin menenangkan keluarga dan teman-temannya yang telah mempercayainya dengan sepenuh hati.

Karena itu, dia memilih untuk mengabaikan cinta Zi Yao. Setelah memasuki Area Bintang Agate, dia terus bertengkar. Dia tidak pernah berhenti di sembarang tempat.

Pada saat itu, Zi Yao juga memiliki peluang yang lebih baik. Lin Xin telah menerimanya sebagai muridnya. Mereka tidak bertemu satu sama lain selama bertahun-tahun dan ketika mereka bertemu lagi, mereka tidak menghabiskan waktu untuk satu sama lain karena kemajuan Shi Yan.

Ketika mereka bertemu lagi, Zi Yao tidak bisa menghubunginya. Dia tertinggal jauh di belakangnya dan jarak di antara mereka semakin lama.

Shi Yan berpikir bahwa gambar Zi Yao tidak terukir dalam hatinya. Tetapi ketika Hui menduduki dia dan Zi Yao diperbudak, dia akhirnya tahu bahwa Zi Yao memiliki sebuah ruangan di hatinya, tempat di mana dia telah mencetak gambarnya yang tidak akan pernah pudar.

“Hari ini, bagiku, kamu tidak peduli dengan hidupmu. Anda mempertaruhkan hidup Anda untuk membantu saya melawannya. Akhirnya, saya tahu Anda memiliki sesuatu untuk saya di hati Anda … ”

Zi Yao tiba-tiba tersenyum cerah yang tidak bisa dia sembunyikan. Itu karena penantiannya yang pahit selama bertahun-tahun kini membuahkan hasil.

Tubuh raksasa ular berkepala dua belas muncul ketika air laut menurun. Itu menduduki hampir seluruh benua. Potongan bintang yang tak terhitung jumlahnya tersebar di sekitar ular. Juga, begitu banyak potongan besar melayang di kehampaan seperti bintik-bintik raksasa di galaksi, bergerak di sekitar ular.

Kecuali mereka berdua, daerah ini tidak memiliki aura makhluk hidup mana pun.

Mereka dapat menunjukkan perasaan mereka dan menikmati momen pribadi yang langka. Di benua aneh ini di wilayah asing, mereka saling memberi tahu emosi tersembunyi yang telah mereka simpan untuk waktu yang lama …

Waktu berlalu dengan tenang …

Lambat laun, banyak kapal perang aneh muncul di lautan bintang yang gelap. Banyak prajurit bergerak di sekitar kapal perang, wilayah mereka tinggi.

Juga, ada beberapa prajurit melayang-layang langsung di kekosongan. Mereka tidak menggunakan kapal perang atau kereta perang.

Pertempuran yang menghancurkan dunia di sudut wilayah itu akhirnya memberi tahu para pejuang di daerah yang jauh. Gelombang kejut dari pertempuran Shi Yan dan Yuan telah merobek batasan wilayah, yang menarik para ahli di wilayah itu dan wilayah yang berdekatan untuk datang dan melihat.

Shi Yan dan Zi Yao merasakan banyak makhluk mendekat. Mereka berhenti bicara. Zi Yao berubah pikiran dan kabut tebal menyebar, menutupi ruang di sekitar mereka.

Dalam kabut tebal, kedua belas ular menyusut di dunia pita pelangi yang indah.

Dunia itu perlahan menyusut sampai menjadi titik cahaya yang menghilang ke murid Zi Yao. Dia dan Shi Yan berdiri dan melepaskan Kesadaran Jiwa untuk memeriksa.

Jiwa Shi Yan berkembang seperti gelombang yang tak terlihat dan mencapai daerah di mana yang lainnya berkumpul.

Sekelompok pejuang dari berbagai ras dan alam yang berbeda muncul di matanya. Kebanyakan dari mereka adalah penjelajah dari Empty Land, sekelompok pejuang asli, dan beberapa dari wilayah terdekat lainnya.

Di antara beberapa ribu prajurit, seorang tokoh menarik perhatian Shi Yan. Matanya cerah saat dia menarik tangan Zi Yao dan berkata, “Ayo pergi.”

Setelah itu, Shi Yan dan Zi Yao menghilang seolah-olah mereka adalah asap dan kabut.

————————-

Yvelines dan beberapa anggota Klan Mata Surgawi berada di kerumunan dan menyaksikan daerah di mana kabut melayang.

Dia mengambil beberapa magang pada kunjungan lapangan ke sudut wilayah Klan Mata Surgawi. Dia sedang mengajar mereka bagaimana memahami kekuatan mereka Upanishad ketika dia menemukan bahwa penghalang ruang di dekat mereka hancur. Anehnya, dia membawa murid-muridnya ke wilayah yang berdekatan dari penghalang ruang angkasa yang rusak.

Dia tahu wilayah ini disebut Sungai Berombak tepat di sebelah Wilayah Hujan Musing Klan Mata Surgawi mereka. Ada bagian yang menghubungkan Wilayah Sungai Wavy dan Wilayah Hujan Musing. Faktanya, Yvelines, Masha, dan Adams telah melewati bagian itu untuk memasuki Tanah Kosong dan kemudian Laut Pemusnahan.

Dari tempat penghancur yang hancur, segera setelah dia masuk ke Wilayah Sungai Wavy, dia merasakan dampak energi yang mengguncang bumi.

Keributan itu miliaran mil jauhnya dari mereka, tetapi mereka masih bisa merasakannya dengan jelas. Dipimpin oleh rasa ingin tahu, dia membawa muridnya ke tempat ini. Mereka semua ingin melihat apa yang baru saja terjadi pada Wilayah Sungai Wavy.

Ketika mereka sampai di tempat itu, mereka menemukan bahwa daerah itu tertutup kabut tebal. Mereka tidak bisa melihat apa pun di dalam kabut itu.

Banyak pejuang datang lebih awal dari Yvelines dan murid-muridnya. Banyak dari mereka adalah ahli terkenal Wilayah Sungai Berombak di Alam Abadi. Para ahli itu tidak berani memasuki kabut. Mereka mengamati dari kejauhan.

Yvelines hanya menyaksikan dari kejauhan juga.

“Guru, apa yang bisa menjadi ranah para ahli yang telah bergabung dalam pertempuran itu?”

Seorang anggota Klan Mata Surgawi yang hanya memiliki basis kultivasi Raja Dewa Alam sangat ingin tahu dan menatap kabut dengan bersemangat. “Mengapa tidak ada yang berani masuk ke sana dan memeriksa?”

“Kamu bodoh! Tentu saja, mereka tahu bahwa pertempuran di tingkat seperti itu bukanlah sesuatu yang bisa mereka amati di dekatnya. Mereka harus tinggal jauh untuk menonton. ”

Seorang gadis cantik dari Klan Mata Langit memelototi pria muda itu dan memarahi.

“Saudari, level apa yang sedang kamu bicarakan?” Tanya pemuda itu dengan penuh semangat.

Gadis itu memeriksa Yvelines yang berdiri di sebelah mereka dan kemudian menjulurkan lidahnya. Dia berkata dengan imut, “Tentu saja, mereka berada di alam yang lebih menakutkan daripada tuan kita. Kalau tidak, tuan kita tidak akan hanya menonton dari sini. ”

Dia mengejutkan pria muda itu. Dia berkata, “Tuan kita telah menembus ke Langit Kedua Alam Abadi. Maksudmu para prajurit di dalam kabut memiliki alam yang lebih tinggi? Puncak Alam Abadi? ”

“Omong kosong!” Desis gadis itu.

Ketika Yvelines, Masha, dan Adams telah mengunjungi Sea Domain of Nihility dan berteman dengan Shi Yan, mereka berada di Sky Pertama Alam Abadi, hanya beberapa langkah dari Sky Kedua.

Setelah kejadian tragis di Bintang Naga Lizard, Forefather Dragon Lizard telah mengajari mereka sesuatu. Kemudian, Klan Mata Surgawi membangun hubungan dengan Klan Langit Surgawi dan menjadi kekuatan ketergantungan mereka. Yvelines, Adams, dan Masha telah menerima banyak manfaat. Yvelines telah menerobos ke Sky Kedua Alam Abadi tak lama setelah itu.

Saat ini, Yvelines terkenal di Klan Mata Surgawi karena ia telah membantu klan menjadi kekuatan di bawah Klan Langit Misterius. Reputasinya di Klan Mata Surgawi tinggi; bahkan Kepala Klan Mata Surgawi harus sangat menghormatinya.

Junior itu adalah murid Yvelines. Di mata mereka, Yvelines adalah pakar terkuat dan mereka belum pernah bertemu keberadaan di Wilayah Ancestor Wilayah.

Klan Mata Surgawi tidak pernah memiliki Leluhur Wilayah. Itu sebabnya mereka hanya ras kelas tiga.

Kecuali ras mereka memiliki Nenek Moyang Wilayah, mereka akhirnya bisa meningkatkan kelas mereka.

“Little Ya, Little Ye, Anda harus ingat bahwa kerajaan saya dapat dianggap sebagai yang teratas di klan kami. Namun, di Sea Domain of Nihility, itu mungkin tidak layak disebutkan. ”

Yvelines memandangi dua pejuang muda yang sangat diharapkannya dari dan dengan serius, “Di wilayahku, aku tidak bisa kembali hidup-hidup jika aku bertarung dengan yang lain di Sea Domain of Nihility. Tempat itu memiliki begitu banyak ahli seperti awan di langit yang tidak dapat Anda hitung. Banyak kekuatan lebih kuat dari klan kami. Anda seharusnya tidak santai dan menjadi malas dalam kultivasi Anda! ”

Mendengarnya, Little Ya dan Little Ye tidak memiliki lebih banyak pendapat dan hanya mengangguk patuh.

Yvelines memandangi mereka dan menghela nafas dalam hati. “Kompetensi saya terbatas. Bahkan jika saya mengajari Anda semua yang saya tahu tentang kekuatan Upanishad, Anda hanya bisa menjadi lebih kuat dari saya. Jika kamu tidak memiliki guru yang hebat, kamu tidak akan pernah memiliki harapan untuk mencapai Wilayah Ancaman Leluhur … ”

Mimpi terbesar dalam hidupnya adalah bahwa Klan Mata Surgawi akan memiliki Leluhur Wilayah yang dapat membantu klan berkembang dan hidup lebih baik.

Meskipun generasinya tidak bisa melakukan itu, ia berharap generasi berikutnya akan mencapai mimpi yang diinginkan seluruh Klan Mata Surgawi. Dia tahu bahwa dua murid kecilnya Little Ya dan Little Ye luar biasa. Jika mereka memiliki guru yang baik, mereka bisa memiliki kesempatan untuk mencapai Wilayah Leluhur Wilayah di masa depan.

Namun, seorang master di Wilayah Leluhur Territory bukanlah seseorang yang akan menerima prajurit kecil dari Klan Mata Surgawi sebagai muridnya. Ketika Masha, Adams, dan dia telah mencoba yang terbaik untuk membantu Shi Yan, mereka memiliki permintaan untuknya: Jika Shi Yan mencapai Wilayah Ancestor Wilayah suatu hari, dia harus memilih satu anggota Klan Mata Surgawi sebagai muridnya.

Masha, Adams, dan Yvelines telah menghabiskan waktu dan upaya di Sea Domain of Nihility untuk mencari informasi dan keberadaan Shi Yan.

Ketika mereka mendengar bahwa Shi Yan menghilang di Laut Kehancuran, mereka kembali ke Musing Rain Territory dengan kecewa. Mereka berpikir bahwa perjanjian yang mereka dapatkan dengan Shi Yan tahun itu tidak akan pernah dilaksanakan.

“Lama tidak bertemu, Yvelines.”

Sementara dia tenggelam dalam penyesalannya, sebuah suara yang akrab terdengar di telinganya. Dia terkejut pada awalnya. Ketika dia melihat orang yang berdiri di sampingnya, dia terkejut. Dia gemetar dan berteriak.

“Kamu … Kenapa kamu di sini?”

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<