God Of Slaughter - Chapter 1477

Bab 1477: Ibu Dewi

Penerjemah: Sigma_ Editor: Hitesh_

Area Bintang Dewa Kuno …

Bintang yang tak terhitung jumlahnya berkilau seperti berlian, menghiasi ruang angkasa yang gelap. Bintang-bintang itu bersinar terang seolah-olah mereka adalah mata yang mengintip dunia.

Area Bintang Dewa Kuno hari ini sangat luas, diciptakan oleh puluhan area bintang. Tidak ada penghalang antara area bintang. Kapal perang, pesawat ulang-alik, kereta perang, dan prajurit bergerak dengan bebas. Klan Dewa, Kamar Dagang Tsunami, Broken Hall, dan Kuil Sungai Surgawi, serta puluhan kekuatan kuat kini melayani Dewi baru.

Dewi ini disebut ‘Ibu Dewi’. Tian Xie adalah juru bicara Ibu Dewi. Empat Raja Surgawi yang agung adalah kaki tangannya yang setia, dan para kepala dua belas keluarga Klan Dewa telah menjadi Pengawal Dewa-nya.

Di sudut area bintang, sebuah bayangan muncul. Dia bingung, mengawasi area bintang baru saat dia tampak bingung dan bingung.

Dia adalah Dewa Tuhan Brian, yang telah memerintahkan Klan Dewa dan banyak ahli untuk membunuh Bloodthirsty. Dia telah membantu Klan Dewa berkembang selama sepuluh ribu tahun. Saat ini, Desolate Territory hanya memiliki area bintang tiga: Area Bintang Dewa Kuno, Area Bintang Setan Kuno, dan Area Bintang Grace. Tiga area bintang baru dinamai setelah tiga benua kuno yang besar. Rintangan antara area bintang tiga sangat tebal dan menakutkan.

Para ahli Realm Immortal biasa bahkan tidak bisa menembus hambatan untuk bergerak di antara area tiga bintang.

Brian berada di Puncak Alam Abadi, dan dia juga memiliki Energi Gelap. Seiring berlalunya waktu, ia telah mengubah Extipient Extent-nya untuk mendekati Wilayah Leluhur Territory.

Dia benar-benar ahli.

Setelah seratus tahun, ia akhirnya kembali ke Area Bintang Dewa Kuno, tanah leluhur yang ia dorong hingga puncak kejayaan. Tapi sekarang, semuanya berada di luar jangkauannya.

Hari ini, Area Bintang Dewa Kuno bahkan lebih luas daripada ketika Klan God berada di puncak kemuliaan mereka. Bintang-bintang di sini sebanyak butiran pasir, tempat tinggal makhluk dan pejuang yang tak terhitung jumlahnya

Sayangnya, dia tidak punya tempat di sini.

Berlama-lama di sudut untuk sementara waktu, dia memiliki banyak pikiran, tetapi dia tidak melupakan alasan mengapa dia ada di sini. Sinar cahaya suci memanjang dari tubuhnya, dan dia kemudian menghilang.

Di atas Benua Dewa Kuno, tubuh Brian sepertinya terbuat dari pecahan bintang; itu adalah tubuh aslinya.

Dia mengamati Benua Dewa Kuno, wajahnya pucat. Dia merasa seperti pisau tajam yang baru saja menusuk kepalanya. Itu sangat menyakitkan baginya.

Tidak ada anggota Klan Dewa yang beroperasi di Benua Dewa Kuno. Tanah leluhur Dewa Klan, tanah yang melahirkan klannya, sekarang ditutupi lapisan lingkaran cahaya yang cemerlang. Orang-orang yang tidak tahu situasinya akan berpikir itu sangat luar biasa, dan Klan Dewa Kuno sangat cantik di luar perbandingan.

Namun, matanya bisa menembus lapisan lingkaran cahaya untuk melihat situasi benua.

Tubuh ular besar makhluk Absolute Beginning Hui melingkar di sekitar Benua Dewa Kuno di bawah lingkaran cahaya pelangi. Kedua belas snakehead Hui sedang menggali di berbagai daerah di Benua Dewa Kuno. Kepala-kepala menggali ke dalam gua, laut, dan gunung, menggigit benua.

Benua Dewa Kuno menyusut menjadi sepertiga; banyak danau dan gunung hilang. Sama seperti gerombolan binatang buas yang mengadakan pesta, mereka memakan Benua Dewa Kuno, bagian dari Desolate.

Dia mengamati Benua Dewa Kuno, hatinya dingin seperti musim dingin. Api amarah bergerak di matanya saat dia melihat Hui menggigit benua. Jiwanya terasa dingin dan menyakitkan; itu adalah jeritan dan tangisan sang Asal dalam jiwanya.

Dia mengerti dengan jelas bahwa Benua Dewa Kuno adalah tubuh Asal sama seperti tubuh daging makhluk. Hari ini, kedua belas kepala Hui adalah lintah yang menghisap darah dan energi Origin dari Benua Dewa Kuno. Gunung-gunung dan sungai-sungai telah menghilang ketika energi mereka, energi dasar dari surga dan bumi, dikonsumsi.

“Aku tidak akan membiarkanmu memuaskan dirimu sendiri. Saya kembali, dan saya akan mengambil kembali semua milik saya. ”Dewa Tuhan bergumam, matanya cerah. Dia berubah menjadi matahari yang menyilaukan dengan cahaya dan panas yang menyengat.

Lampu pemanas muncul dengan sangat mempesona di atas Benua Dewa Kuno. Energi suci beriak, membuat banyak ahli Benua Dewa Kuno berteriak ketakutan.

“Er?”

“Dia kembali!”

“Dia ingin menyerang Ibu Dewi!”

“Dia seharusnya tidak kembali!”

Para prajurit yang tersebar di bintang-bintang di sekitar Benua Dewa Kuno memandang nyala api, mengenakan wajah yang berbeda. Beberapa terlihat rumit; beberapa tidak terpengaruh; beberapa terlihat pahit dan menyakitkan.

Secara ajaib, Bintang Tsunami dan Bintang Fantasi Surgawi ada di sekitar Benua Dewa Kuno. Bintang-bintang tuan rumah dari pasukan besar ditarik ke sini, mengelilingi Benua Dewa Kuno sama sekali. Mereka melindungi Benua Dewa Kuno di tengah seperti ribuan bintang yang melindungi bulan.

Tian Xie di dalam dunia bawah tanah di Tsunami Star membuka matanya, mengenakan wajah dingin. “Aku tidak menyangka kamu akan kembali. Lagi pula, apa yang bisa Anda lakukan sekarang? Ibu Dewi sedang menyempurnakan Benua Dewa Kuno. Tidak ada yang seharusnya mengganggunya. Sepertinya aku harus ke sana … ”

Dengan itu, dia menghilang dari kolam.

Pada saat berikutnya, Tian Xin muncul kembali di atas Benua Dewa Kuno. “Brian, bagaimana kabarmu? Oh, kamu cepat! Anda hanya perlu seratus tahun untuk kembali. Hei, apakah Anda mendapatkan sesuatu dari permulaan Absolute Beginning di bawah Laut Pemusnahan? Ibu Dewi mengirim harapannya bersamamu. Kami memang berharap bahwa Anda akan membawa sesuatu yang ajaib kembali ke sini. ”

Dewa Tuhan terkejut. “Tian Xie, Hui telah melempar Ming Hao dan aku ke sisa Absolute Beginning di dasar laut Laut Pemusnahan untuk …”

Wajahnya berubah seketika.

“Ibu Dewi ingin Anda dan Ming Hao membawa Menara Simbol Kekuatan Upanishad kembali ke sini. Saya ingin tahu apakah Anda berhasil … “Tian Xie berkomentar.

Dia mengabaikan kekuatan Cahaya dari Dewa Tuhan yang telah mengubah yang terakhir menjadi matahari yang membakar. Dengan Energi Gelap, cahaya suci dan ganas berkembang tanpa terlihat menuju lingkaran cahaya di atas Benua Dewa Kuno. Dia berusaha untuk melarutkan penghalang yang telah diciptakan Hui.

Brian memasang wajah dingin, tetapi tidak menjawab. Pada saat ini, dia akhirnya tahu bahwa itu bukan kebetulan bahwa dia dan Ming Hao terjebak dalam sisa Absolute Beginning. Hui sengaja melakukannya.

Hui tahu Menara Simbol Kekuatan Upanishad ada di sana. Ia berharap bahwa Brian dan Ming Hao bisa mendapatkan Menara Simbol Kekuatan Upanishad. Setelah dia mendapatkan Menara Simbol Kekuatan Upanishad, dia akan kembali ke Wilayah Desolate untuk menemukan Hui dan membalas dendam, serta semua yang mereka miliki di Wilayah Desolate.

Sebuah cahaya kesadaran melintas di kepala Brian, menyebabkannya berubah warna saat ia mendapatkan kunci.

Hui membutuhkan Menara Simbol Kekuatan Upanishad, tetapi tidak bisa pergi ke dasar laut Lautan Pemusnahan untuk mendapatkannya. Itu melemparkannya dan Ming Hao di sana. Ia mengerti bahwa ia dan Ming Hao benar-benar akan kembali ke Wilayah Sepi. Jika mereka mendapatkan Menara Simbol Kekuatan Upanishad, Hui akan mengambilnya segera setelah mereka datang ke Wilayah Desolate.

Dia akhirnya mendapatkannya sekarang.

“Sayangnya, Ibu Dewi telah melebih-lebihkan kalian. Sudah jelas bahwa Anda gagal. “Tian Xie menatapnya sambil menggelengkan kepalanya. “Kamu tidak punya aura itu. Anda tidak kembali dengan Menara Simbol Kekuatan Upanishad. Benar-benar buruk, Anda tahu? Jika Anda gagal, saya yakin Ming Hao juga gagal. ”

Berhenti sebentar Tian Xie mendengus sambil berteriak. “Kenapa kamu masih bersembunyi? Tunjukkan diri Anda dan bersenang-senanglah dengan tuan lama Anda! ”

Begitu banyak sosok muncul di sekitar Brian. Tanpa disangka-sangka, mereka Merasa Bebas, Santai, Ringan, dan Martial Ilahi — empat Raja Surgawi. Mereka telah mencapai Langit Ketiga Alam Abadi, dan sedikit memahami Energi Gelap. Pada saat ini, mereka memiliki tanda ular hijau pakis di dahi mereka.

The Great Four Heavenly Kings tampak tidak alami. Begitu mereka muncul, mereka menghela napas, sedikit membungkuk untuk menyambut Brian.

“Luar biasa! Kamu benar-benar hebat! ”Brian menggelengkan kepalanya sambil mencibir. “Kamu membantu musuh dan menawarkan tanah leluhur kami ke Hui. Apa kamu tidak peduli dengan masa depan klan kita lagi? ”

“Kami hanya ingin menjaga klan kami,” Easygoing menghela nafas. “Jika kita tidak menyerah, Klan Dewa akan dihapus dari lautan bintangnya. Mereka akan membunuh kita semua. Kami tidak punya pilihan. ”

“Kami mengecewakanmu.” Carefree dan yang lainnya menundukkan kepala juga.

“Namun, itu terjadi. Saya harap Anda akan mengerti dan memaafkan kami. ”Easygoing tampak canggung. “Jika Ibu Dewi menghadapi masalah, kita akan dimusnahkan sama sekali. Sementara dia menyempurnakan Benua Dewa Kuno, kita harus memastikan bahwa dia aman. Jadi … aku minta maaf! ”

Ledakan!

Dan seperti itu, Easygoing mengambil tindakan, menyebabkan banyak meteor menembak. Mereka tampak seolah-olah sedang menusuk sungai Time dari masa lalu ke masa depan, melesat ke dada Brian.

Hampir pada saat yang sama, Carefree mengeluarkan bulan sabit, menuangkan energi bintang ke dalamnya. Bulan Sabit berkilau dan tampak sebagian terlihat, diam-diam terbang menuju Dewa Tuhan.

Light dan Divine Martial tidak mengatakan apa-apa. Mereka tampak pahit ketika mereka mengaktifkan energi mengerikan mereka. Cahaya telah berubah menjadi ratusan sinar cahaya yang menyilaukan sementara Divine Martial membengkak seperti gunung, menyerang Dewa Tuhan dengan marah.

Bawahannya yang loyal menyerang dia hari ini; Brian merasa sangat sedih sehingga dia bahkan tidak bisa bicara.

“Dia tidak membawa Menara Simbol Kekuatan Upanishad. Dia tidak memiliki nilai untuk tetap hidup. Empat Raja Surgawi, bunuh dia. Setelah dia terbunuh, ikatan di hatimu akan terangkat. Itulah bagaimana Anda bisa memasuki Wilayah Leluhur Territory! “Tian Xie membujuk mereka.

Empat Raja Surgawi mendengarnya dan menjadi lebih ganas. Mereka memang ingin membunuh Dewa Tuhan pada saat ini.

Sama seperti apa yang dikatakan Tian Xie, Tuhan Dewa adalah Mara di hati mereka. Mantan tuan ini seperti gunung atau lapisan tebal awan hitam yang telah membayangi hati mereka.

Selama Dewa Tuhan masih hidup, mereka akan selalu merasakan ancaman. Mereka berpikir bahwa Dewa Tuhan akan membunuh mereka suatu hari.

Selama ancaman ini ada, mereka tidak akan pernah bisa menenangkan pikiran mereka. Mara akan mengikat hati mereka dan memengaruhi terobosan mereka di masa depan.

Hari ini, Dewa Tuhan harus mati. Kematian mantan tuan ini akan mengakhiri setiap ketakutan dalam jiwa mereka.

Di dalam lingkaran cahaya tujuh warna, kepala ular besar muncul di atas Dewa Zenith, puncak kemuliaan milik Klan Dewa. Snakehead ini mendukung takhta yang megah di mana duduk sosok mempesona: dia adalah Zi Yao.

Zi Yao hari ini memiliki sepasang mata tujuh warna. Dia mengenakan gaun ungu amethyst yang terbungkus longgar di atas takhta. Dia mengamati pertempuran antara Dewa Tuhan dan Empat Raja Surgawi. Bukannya dia tidak memiliki emosi manusia di matanya seperti sebelumnya. Dia tampak sangat tertarik menonton pertempuran.

Zi Yao hari ini tampaknya memiliki emosi manusia, dan telah menjadi lebih seperti ‘Zi Yao’ dari masa lalu.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<