God Of Slaughter - Chapter 1405

Bab 1405: Cacing Mayat Yin yang Misterius

Penerjemah: Sigma_ Editor: SSins

Mendesis! Mendesis!

Python putih yang terbuat dari Corpse Qi mengikat Mei Ji seolah-olah itu adalah tali seukuran lengan.

Tubuh Mei Ji digantung di udara di atas Tengkorak Naga. Gumpalan Corpse Qi yang tak terhitung jumlahnya dari python mengganggu tubuhnya sementara itu terus mendesis.

Klan Devouring memiliki delapan cabang, yang memupuk delapan kekuatan iblis besar. Nazario dan Bastos milik cabang Corpse Qi. Divisi ini mirip dengan delapan kekuatan Pasukan Haus Darah. Anggota Devouring Clan yang mengolah Corpse Qi telah menguasai budak pemurnian mayat. Mereka memiliki beberapa budak mayat yang menakutkan yang bahkan lebih kuat dari tuan mereka.

Klan Devouring memiliki banyak gaya yang berbeda dalam menghaluskan budak mayat. Namun, membuat Mayat Qi meresap ke dalam tubuh sampai bertepi dan menyebar adalah metode mendasar untuk memurnikan mayat.

Bastos’s Corpse Qi python sebenarnya adalah alat anehnya untuk menyaring mayat. Harta rahasia ini bisa membuat racun mayat mengganggu tubuh korban secara perlahan dan mengubah darah, daging, dan vitalitas makhluk apa pun. Itu akan membuat tubuh dipenuhi Corpse Qi, yang memfasilitasi langkah selanjutnya untuk membuat budak mayat.

Ketika tubuh diserang, Mayat Qi berputar di sekitar jiwa dan tubuh korban. Korban kemudian menjadi kaku dan kehilangan kesadaran.

Merasakan begitu banyak gumpalan racun mayat bergerak di dalam tubuhnya, Mei Ji perlahan-lahan melihat ilusi dan pemikirannya menjadi lamban.

Matanya berangsur-angsur kehilangan cahaya dan menjadi kusam dan kosong. Kulit putihnya yang bercahaya sekarang pucat pasi.

Dia tahu bahwa python yang diciptakan oleh beberapa alat aneh menggunakan racun mayat untuk mengikisnya sedikit demi sedikit. Dia mengumpulkan semangatnya, yang perlahan-lahan hilang, dan menggigit sudut mulutnya. Dua tetesan darah mengalir dan berguling ke lehernya. Mereka tampak seperti cacing yang menakutkan dan mencolok mata.

Bam!

Gelombang energi dingin keluar dari payudaranya yang bundar, dadanya bergetar.

Teratai seputih salju dengan urat darah di kelopak tumbuh di dadanya, menutupi seluruh tubuhnya yang menawan.

Mata Mei Ji kembali tenang. Dia melihat ke dua anggota Klan Devouring di kejauhan dan menunjuk ke kepala ular sanca yang menghadap lotus di dadanya!

Pedang es muncul!

Kepala ular itu meledak. Aliran Corpse Qi menjadi gumpalan yang lebih kecil. Namun, itu hanya sesaat. Mayat Qi kemudian berkumpul dan mengembun, mencakup Mei Ji sekali lagi.

Tidak jauh darinya, Bastos sedang menonton dengan wajah menggoda, “Dengan alam dan basis kultivasi Anda, saya tidak bisa benar-benar mengikat Anda. Bagaimanapun, luka Anda benar-benar buruk dan Anda hanya memiliki sepertiga dari kekuatan Tuhan Anda yang tersisa. Bagaimana Anda bisa menahan korosi racun pada mayat saya? ”

Memang, begitu suaranya lenyap, python Mei Ji baru saja dipenggal muncul kembali dan melilit Mei Ji dan lotus saljunya sama sekali.

Untuk membuat teratai salju, Mei Ji harus membayar dengan kerusakan serius pada tubuhnya. Setelah kegagalan ini, dia tidak bisa menyerang lagi. Sebelum dia kehilangan kemampuan untuk berbicara, matanya yang cerah menatap kerangka kecil itu dan dia menangis dengan lemah, “Aku hanya bisa mengalihkan perhatiannya untuk sementara waktu. Itu yang bisa saya lakukan. Saya harap Anda bisa membunuh keduanya. Saya harap Anda bisa menanggungnya! ”

Dia mengerti dengan jelas bahwa dengan kondisinya saat ini, dia tidak tahan dengan Bastos atau Nazario. Dia hanya bisa meletakkan harapannya pada kerangka kecil itu. Dia berharap itu bisa ulet.

Satu-satunya hal yang bisa dia lakukan sekarang adalah tidak menyerah pada mereka. Dia akan menggunakan sedikit energinya yang tersisa untuk menyusahkan Bastos dan membuatnya terganggu dengan menyerangnya.

Dia bahkan tidak melihat Shi Yan. Pada saat ini, hidupnya adalah prioritas utamanya. Gagasan untuk menyempurnakan Shi Yan untuk membantunya mencapai Wilayah Leluhur Teritorial sekarang tidak terjangkau. Selain itu, dia tidak memiliki energi yang cukup untuk dihabiskan untuk seorang junior yang tidak berguna.

Dalam pertempuran ini, Shi Yan ditakdirkan sebagai karakter kecil yang tidak penting.

Dia juga berpikir begitu.

Kerangka kecil itu memiliki pemikiran yang sama. Itu berbalik ke Shi Yan, lengan kristalnya berayun pada naga tulang dan meminta mereka untuk mengambil Shi Yan lebih jauh dari daerah ini untuk menghindari serangan para ahli Klan Devouring.

Swoosh!

Naga tulang segera terbang dan membawa Shi Yan lebih jauh dari pertempuran ini.

Naga tulang menjatuhkan Shi Yan dan kemudian melonjak ke langit. Itu terbang di sekitar kerangka kecil.

Berdetak! Berdetak!

Suara-suara aneh tiba-tiba muncul dari lengan jubah hijau Bastos. Begitu banyak cacing putih mengilat keluar dari lengan bajunya.

Cacing itu punya banyak kaki seperti kelabang. Namun, masing-masing kaki mereka setajam pedang. Meskipun cacing itu hanya sebesar ibu jari, ada ratusan ribu cacing. Setelah mereka terbang keluar dari lengan bajunya, mereka merangkak dengan cepat menuju kerangka kecil.

Shi Yan memicingkan matanya untuk menonton, wajahnya berubah.

Cacing mayat Yin yang Misterius!

Sebagai Master baru Bloodthirsty, meskipun dia tidak tahu semua dari delapan kekuatan jahat yang besar, dia tahu rahasia kekuatan ini.

Cacing mayat Yin yang Misterius adalah sejenis serangga aneh yang ditumbuhkan oleh kekuatan Qi Mayat seperti Frederick. Mereka harus menggigit mayat para ahli selama setidaknya seratus tahun untuk dapat berubah menjadi cacing mayat Yin yang Misterius.

Cacing mayat semacam ini adalah Yin dingin dengan kaki seperti pedang yang bisa merobek tubuh ahli dengan mudah. Mereka akan memasuki tubuh untuk menggigit dari dalam. Mulai dari perut dan organ dalam, mereka akan memakan seorang ahli dari dalam.

Tidak ada pedang atau pedang yang dapat memotong cacing mayat Yin yang Misterius. Air dan api juga tidak berguna. Cacing-cacing itu memiliki gelombang energi aneh yang dapat memengaruhi Laut Kesadaran. Cacing mayat dari lengan Bastos menangis tajam. Saat mereka berbaris menuju kerangka kecil, Shi Yan juga merasakan jiwanya jatuh kesakitan. Rasanya seperti dia ditusuk dengan paku runcing.

Dia tahu bahwa cacing mayat Yin yang Misterius itu benar-benar keras. Sangat sulit untuk memperbaiki satu cacing. Mereka harus makan setidaknya ratusan mayat dan ahli harus memperbaikinya selama ratusan tahun.

Setiap cacing mayat Yin yang Misterius hanya sebesar ibu jari, tetapi Shi Yan tahu bahwa mereka makan banyak. Cacing bisa menyelesaikan seluruh prajurit dalam dua jam.

Menghadapi gelombang begitu banyak cacing mayat Yin yang Misterius, apalagi makhluk biasa, bahkan seekor binatang raksasa dari Suku Rakasa Surgawi tidak tahan lama. Cacing-cacing itu bahkan bisa menghabiskan tulang mereka.

Namun, saat menghadapi anggota Klan Tulang Putih, cacing mayat Yin yang Misterius tidak bisa berbuat banyak.

Racun mayat dan cacing pemakan daging tidak efektif melawan kerangka kecil itu!

Kerangka kecil itu berdiri di depan naga tulang dan menyaksikan cacing berkerumun. Itu tidak mau mengelak sama sekali. Racun dari cacing mayat Yin yang Misterius dan cacing itu sama sekali tidak bisa memengaruhinya.

Kerangka itu mengangkat kepalanya untuk melihat Bastos seolah-olah dia bertanya-tanya mengapa Bastos melakukan serangan yang tidak berguna, yang membuatnya bingung.

“Haha,” Bastos mencibir. Telapak tangannya tiba-tiba bersinar. Lampu sidik jari terbang keluar dari tangannya dan menciptakan sesuatu seperti tirai ajaib di atas cacing mayat.

Kedua formasi itu tampaknya memiliki kekuatan jahat yang merangsang cacing mayat Yin yang Misterius dan membuat mereka sangat brutal. Cacing-cacing itu mendesis dan mempertaruhkan hidup mereka, bergerak maju.

Cacing mayat langsung menutupi kerangka kecil itu!

Serangga yang menangis dan menjerit sangat tajam sehingga bisa merobek gendang telinga manusia. Wajah Shi Yan dingin karena dia harus menggunakan kekuatan Ruang Upanishad untuk membatasi daerahnya untuk melindungi dirinya dari gelombang suara yang berbahaya.

Ketika jeritan mengerikan muncul, darah mengalir dari mata, hidung, dan telinga Mei Ji. Wajahnya yang menawan menjadi lebih pucat.

“Cacing mayatku hanya bisa mengganggu jiwanya. Mereka tidak bisa makan kerangka ini. Tulang bajingan ini benar-benar tangguh. Cacing mayat saya tidak bisa mengunyahnya. Saya membutuhkan kekuatan Anda untuk membunuhnya. ”Setelah kerangka kecil itu ditutupi tumpukan cacing, Bastos menarik napas dalam-dalam dan kemudian berbalik ke Nazario.

“Tentu saja, aku di sini untuk membantumu.” Nazario mengangguk. Dia batuk dan kemudian berjalan menuju kerangka kecil.

Swoosh! Swoosh!

Kedua naga tulang itu sangat marah. Mereka menyerbu, menggigit dan merobek untuk melindungi kerangka kecil itu.

Nazario tampak tenang saat dia menyentuh glabella-nya. Extent Incipient Extent-nya muncul dari mahkota kepalanya …

Tumpukan tulang seperti gunung muncul di dunia yang sangat luas. Lautan yang luas dan mendidih di tengah dunia itu mengandung sesuatu seperti cairan kental yang keluar dari mayat-mayat. Ribuan mayat dari klan yang berbeda terapung dan meliuk-liuk bersama-sama dengan anggota tubuh yang dipotong, bola mata, jari-jari, atau bahkan tengkorak di laut itu.

Bola mata seukuran kepalan tangan yang eksentrik melayang dan melayang dari lautan mayat.

Dari lautan mayat, sinar yang tak terhitung dari Corpse Qi terkondensasi dan berubah menjadi gumpalan udara putih yang mengalir ke bola mata itu. Nazario mengambilnya dan membawanya keluar dari Incipient Extent-nya.

“Mayat retak!”

Memegang bola mata aneh yang menghadap ke dua naga, Nazario berteriak dalam bahasa kuno Klan Devouring.

Retak! Retak! Retak!

Kedua naga tulang itu tiba-tiba memiliki begitu banyak retakan tebal dan halus seolah-olah dihancurkan oleh pedang yang tak terlihat.

Ledakan!

Salah satu naga tulang meledak, tulangnya pecah.

Nazario mengerutkan kening dan menghindari potongan-potongan tulang dari tulang naga itu. Dia berjalan menuju kerangka kecil.

Cacing mayat Yin yang Misterius di jalannya sepertinya merasakan auranya yang mengintimidasi. Mereka tersebar dan memberinya jalan sempit yang mengarah ke kerangka kecil itu.

Bastos melayang di udara dan fokus menggunakan kekuatannya Upanishad. Dua sidik jari seperti tangan besar perlahan-lahan merenggut dari langit dan membuat cacing mayat Yin yang Misterius mendesis dan menjerit lebih keras. Jeritan yang menusuk jiwa dari cacing telah menekan kerangka kecil itu, yang menciptakan peluang bagi Bastos untuk memecahkan kerangka itu.

Shi Yan menyaksikan diam-diam. Dia tidak melakukan tindakan gegabah. Dia mengamati pergerakan dua anggota Klan Devouring dan kekuatan mereka Upanishad. Ketika yang lain akan membunuh kerangka kecil, Shi Yan mengubah pikirannya dan energi aneh berfluktuasi yang menyebar darinya.

Dia tiba-tiba menghilang seperti gumpalan asap. Ketika dia muncul kembali, dia berada di belakang tubuh seksi Ji Mei.

Mei Ji menghadapi Bastos dan Nazario. Keduanya berkonsentrasi untuk membunuh kerangka kecil itu dan mereka bahkan tidak menatapnya.

Mereka tidak memperhatikan bahwa ketika dia menghilang dan muncul kembali, Mei Ji berdiri dan melindungi di depannya. Juga, dua lainnya bahkan tidak peduli tentang Mei Ji, jadi mereka tidak melihat Shi Yan bersembunyi di belakangnya.

Bastos dan Nazario tidak memandangnya, tetapi Mei Ji menggigil saat dia bisa merasakan keributannya. Dia cemas, matanya putus asa dan pahit.

Itu adalah karma ketika bajingan ini bisa memiliki kesempatan untuk menyergapnya. Itu bagus kalau begitu. Setidaknya, itu lebih baik daripada jatuh ke tangan dua pria tua itu.

Mei Ji menghela nafas dalam hati.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<