God Of Slaughter - Chapter 1391

Bab 1391: Penguasa Segala Langit

Penerjemah: Sigma_ Editor: SSins

Shi Yan tahu bahwa dia dalam kondisi sangat baik.

Pelet Abadi telah membantunya memecahkan kemacetan dengan cepat. Dia langsung memasuki Alam Abadi!

Di dunia baru ini, tubuhnya, Dewa kekuatan Pohon Kuno, dan altar jiwa telah berubah secara berbeda. Namun, hal yang paling berubah adalah Energi Gelapnya!

Hari ini, di dalam tubuhnya, selain kekuatan Dewa Pohon Kuno sebagai sumber energi, Laut Kesadarannya juga memiliki sumber energi lain!

Kekuatan Tuhan telah merawatnya sepenuhnya. Tubuhnya dipenuhi dengan energi yang berlimpah. Energi Gelap telah berubah dan meningkatkan altar jiwanya dan menjadikan kekuatannya Upanishad lebih indah dan mendalam. Jiwa tuan rumahnya sekarang begitu kuat dan mezbah jiwanya sekarang memiliki sumber energi yang tak ada habisnya. Setiap gumpalan Kesadaran Jiwanya dapat menjangkau tanpa henti.

Kekuatan Bintang dan Luar Angkasa Upanishad sekarang memiliki perubahan baru. Dengan demikian, dia bisa mengendalikan pedang tajam ruang angkasa sebanyak yang dia inginkan.

Dia bahkan bisa merasakan bintik buta spasial di sekitarnya!

Apa yang disebut titik buta spasial adalah ruang misterius yang tidak bisa dirasakan oleh para pejuang. Hanya para ahli dengan kekuatan ruang yang mendalam yang bisa dipahami oleh Upanishad. Mereka bisa menggunakan titik buta spasial untuk menyembunyikan atau meledakkan serangan marah.

Sama seperti ruangan atau hutan dengan nuansa, ruang memiliki beberapa area yang tidak bisa dilihat oleh para prajurit biasa. Daerah-daerah itu disebut titik buta spasial.

Audrey, Yvelines, Adams, dan Masha berdiri di asteroid yang tidak jauh dari Dragon Star Continent. Mereka masih bisa menyaksikan pertempuran antara Forefather Dragon Lizard dan Singh dan melihat apa yang terjadi di sana.

Namun, banyak alien di benua itu tidak bisa melihat asteroid mereka.

Itu karena asteroid itu tinggal di tempat buta spasial. Kecuali untuk para ahli dengan Singh, Forefather Dragon Lizard’s, atau ranah wanita bertopeng, mereka bisa menemukan tempat itu jika mereka merasakan dengan sangat hati-hati.

Dengan kata lain, dalam waktu singkat, kelompok Audrey tidak perlu khawatir tentang keselamatan mereka. Dengan kekuatan para ahli dengan kekuatan luar angkasa Upanishad seperti Shi Yan, setelah dia mencapai Alam Abadi, dia tidak takut pada kemarahan Singh atau Forefather Dragon Lizard.

Swoosh! Swoosh! Swoosh!

Tujuh jiwa brutal itu seperti iblis-iblis tak menyenangkan yang berkeliaran di sekitar Forefather Dragon Lizard dan menyerangnya. Kadal Naga mencibir dan menciptakan hantu besar kadal, wujud aslinya. Kadal merah tua itu terlihat seperti terbuat dari api dan bergulat dengan tujuh jiwa brutal yang menggerakkan seluruh negeri. Mereka membuat Dragon Lizard Continent terlihat seperti akan hancur.

Pada saat ini, asteroid dan pisau ruang bersinar di atas kepala Shi Yan memotong dan berdampak pada tanah, merobek seluruh benua.

Ketika Singh dan Dragon Lizard bertarung dengan sengit, banyak alien menjadi serakah dan mereka ingin mengambil kesempatan untuk menangkap Shi Yan dan membunuhnya untuk menyerap jiwanya. Mereka berpikir bahwa mereka dapat mencapai Wilayah Leluhur Territory jika mereka mendapatkannya. Beberapa dari mereka telah secara diam-diam dan proaktif mempersiapkan dan mendekatinya.

Namun, Shi Yan tiba-tiba meledak dengan gila-gilaan dan memandu banyak bintang yang rusak dan asteroid dengan bilah ruang, membuat mereka hujan deras pada para prajurit yang licik itu. Dia telah membunuh sekitar sepuluh pejuang suku asing hanya dalam sekejap mata.

Ranah para pejuang itu tidak rendah. Beberapa bahkan telah mencapai Langit Kedua dari Alam Abadi.

Mereka telah meremehkan intimidasi dan kebrutalan Shi Yan. Asteroid telah menghancurkannya dan membuat mereka menjadi potongan daging. Pedang ruang angkasa telah mencincang mereka dan hanya meninggalkan jiwa mereka mengambang, menjerit dan mengutuk dengan jahat.

Shi Yan tidak berani menunjukkan kekuatan Devouring kemampuan Upanishad. Dia tidak melepaskan lubang hitam dan hanya menggunakan titik akupunkturnya untuk menyerap energi dan esensi Qi dari prajurit yang mati.

Saat dia baru saja mencapai Langit Pertama Alam Abadi, tubuhnya sekarang menjadi spons yang membutuhkan banyak energi. Menerima energi dan Esensi Qi orang mati membuatnya merasa sangat segar.

“Aku tahu kamu ingin membunuhku dan memperhalus jiwaku untuk membantu kamu mencapai Wilayah Ancaman Leluhur.” Shi Yan menyapu daerah itu, terkekeh, dan santai. “Siapa pun yang punya ide ini bisa datang dan memeriksa. Mungkin Anda bisa sukses. Baiklah, saya di sini untuk memberi Anda kesempatan dan kesempatan untuk menerobos ke Wilayah Ancaman Leluhur. Anda seharusnya tidak membiarkannya lolos. ”

Pada saat ini, Forefather Dragon Lizard dan Singh masih saling menyerang. Singh belum menggunakan senjata besarnya. Dia belum mengaktifkan kekuatan Soul Refining Cauldron karena dia ingin menunggu waktu yang paling tepat ketika kuali akan membunuh Forefather Dragon Lizard dalam satu upaya.

Forefather Dragon Lizard kesal karena perbuatan gelap Singh, jadi dia tidak ingin menunjukkan belas kasihan. Namun, dia saat ini hanyalah tiruan dengan kekuatan terbatas. Dia tidak bisa membunuh Singh secara langsung. Namun, dia punya rencana lain, jadi dia tidak benar-benar cemas. Dia juga menunggu kesempatan.

Dia sedang menunggu serangan pembunuhan instan oleh Tu Shi Qi dan istrinya Ya Yun!

Karena kedua ahli hebat itu bahkan tidak bisa menahan diri, para pejuang lainnya, tentu saja, punya ide sendiri. Mereka ingin mengambil kesempatan ini untuk menangkap Shi Yan dan kemudian meninggalkan Dragon Lizard Star dengan segera. Mungkin mereka bisa mengklaim kemenangan kali ini.

Kematian tragis yang lain adalah peringatan besar bagi mereka. Sekarang, mereka tahu bahwa Shi Yan memiliki kekuatan untuk melakukan serangan balik. Namun, karena dia baru saja mencapai Langit Pertama Alam Abadi, mereka berpikir bahwa dia hanya memiliki asteroid dan bintang yang hancur sebagai senjatanya dan bahwa dia bergantung pada kekuatan eksternal.

Secara bertahap, para ahli yang sebenarnya diam-diam bergerak ke arah Shi Yan. Mereka tampak galak dan rindu.

“Haruskah kita mengambil tindakan sekarang?” Yuan Mo dari Suku Air ragu-ragu dan bertanya arah.

“Jangan terburu-buru.” Wanita bertopeng dari Suku Phantom memiliki mata yang dalam. Dia beberapa pegunungan yang meledak jauh dari Shi Yan. Dia menghentikan Suku Air agar tidak melakukan tindakan gegabah dan tersenyum, “Bocah itu tidak semudah itu menghadapinya. Jika dia berani memulai pertempuran, tentu saja, dia memiliki cadangan yang bagus. Kita harus menunggu dan melihat saja. ”

Sambil berbicara, garis pandangnya bergerak dan kemudian jatuh di lubang besar di tanah.

Dia bisa merasakan sesuatu yang aneh. Forefather Dragon Lizard bertingkah aneh. Dia pikir ada sesuatu yang bersembunyi jauh di bawah tanah.

“Meledak petir!

Tiba-tiba, auman mengerikan datang. Seorang prajurit alien di Langit Kedua Alam Abadi muncul di depan Shi Yan, sinar petir berkelok-kelok di sekujur tubuhnya seperti ular. Begitu ular-ular liar meninggalkan tubuhnya, mereka membengkak dan berubah menjadi puluhan ular petir seukuran ember. Ular-ular itu hidup seolah-olah mereka nyata. Mereka bahkan bisa menyemburkan kilat dan kabut es.

Sementara lusinan ular besar terbang, mereka memutar dan berubah, berubah menjadi formasi melengkung. Formasi itu tampak seperti jaring listrik dengan ular sebagai garis yang menggerutu Shi Yan.

Gemuruh! Gemuruh! Gemuruh!

Sementara jaring listrik seperti ular datang, petir dan guntur yang mengguncang bumi menjadi lebih marah seolah-olah mereka ingin menenggelamkan Shi Yan sama sekali.

Langit dibayangi oleh raksasa, ular kilat. Shi Yan mengerutkan kening. Dia menemukan bahwa prajurit alien ini telah mengolah kekuatan Petir Upanishad ke Alam Abadi, tetapi kemampuan bertarungnya yang sebenarnya tidak dapat dibandingkan dengan Lei Di, Naga Guntur Abadi, terlepas dari wilayah atau intensitas kekuatan Dewa. Mereka terlalu berbeda.

“Bintang dan asteroid!”

Shi Yan duduk bersila dan mengangkat kepalanya untuk menonton langit. Pupil matanya yang seterang bintang. Matanya seakan menutupi bintang-bintang di langit seolah-olah dia adalah Tuhan dari semua langit.

Asteroid dan bintang pecah yang melayang-layang di atas kepalanya mulai merendah seperti galaksi yang jatuh.

Gemuruh! Gemuruh! Gemuruh!

Begitu banyak ular petir di langit ditabrak oleh asteroid yang bahkan lebih besar dari seluruh jajaran gunung. Meteor menembak mereka dan membuat sinar listrik bertebaran di langit.

Serangan prajurit di Langit Kedua dari Alam Abadi mengolah kekuatan Petir Upanishad menjadi bumerang. Tubuhnya berkedip dan bergemuruh. Dia tampak hangus seolah baru saja dipanggang.

“Medan magnet hidup!”

Shi Yan menyeringai dan berteriak lagi. Dari dia sebagai pusat, medan magnet kehidupan yang kuat berkembang pesat.

Siapa pun yang datang dekat medan magnet tidak bisa mengendalikan tubuh mereka. Jantung mereka mulai berdegup kencang. Vitalitas mereka dipicu dan mereka memerah. Mereka tampaknya dipompa dengan energi tanpa akhir hanya dalam sekejap mata.

Namun, energi itu datang dari vitalitas mereka yang membara, yang bukan sesuatu yang akrab dengan mereka sehingga mereka tidak bisa mengendalikannya. Kulit mereka pecah dan berdarah sangat.

—— Luka menunjukkan ketika vitalitas dipicu dengan keras dan tubuh mereka tidak bisa menahannya. Jika mereka tidak bisa mengendalikannya, mereka akan segera meledak.

“Kekuatan hidup Upanishad!”

Wanita bertopeng itu berteriak ketakutan. Suara lembut dan lembutnya menjadi tajam dan menusuk telinga. Matanya yang dalam bersinar terang seolah-olah dia baru saja menemukan benua yang sama sekali baru.

“Meledak!”

Melihat seorang prajurit di Langit Pertama Alam Abadi, Shi Yan tersenyum. Pada saat yang sama, tatapan panas melesat ke prajurit itu dan itu sepertinya membakar lautan api.

Tubuh prajurit itu akhirnya mengembang seperti balon. Dia meledak tak lama setelah itu. Organ dan daging internalnya meledak berkeping-keping dan ditembak di mana-mana.

Adegan itu sangat berdarah.

“Aku tidak tahu dia sekuat itu!” Tubuh lembut Masha bergetar ketika berdiri di asteroid dan bersembunyi di titik buta. Melihat Shi Yan, dia sangat ketakutan.

“Beruntung kita. Kami punya akal sehat dan kami tidak menyinggung Dewa pembantaian ini. ”Adams memaksakan senyum dan merasa sangat beruntung.

Yvelines termenung. Wajahnya mengejang dan dia merasa sangat kedinginan.

Kebrutalan yang dilakukan Shi Yan melampaui apa yang bisa mereka bayangkan. Setelah mencapai Alam Abadi, Shi Yan telah sangat maju dan kompetensinya luar biasa.

Audrey dekat dengan Shi Yan tetapi dia sangat terkejut. Dia tahu bahwa Shi Yan kuat, tetapi dia tidak berharap Shi Yan menjadi kuat. Dia benar-benar kuat karena dia bisa membunuh para ahli Second Sky of Immortal Realm ketika dia baru saja menerobos ke First Sky of Immortal Realm. Itu tak terbayangkan dan itu melanggar aturan Alam.

“Ranah para prajurit di Sea Domain of Nihility tidak rendah, tetapi kompetensinya terlalu … biasa. Mereka tidak sekuat Xuan He, Frederick, atau Lei Di. Aneh … “Shi Yan juga terkejut.

Dia menemukan bahwa beberapa prajurit yang baru saja dia bunuh memiliki ranah yang sama dengan Xuan He dan Lei Di tetapi kekuatan yang mereka tunjukkan dan pemahaman mereka tentang kekuatan Upanishad tidak sekuat Xuan He atau Frederick. Mereka jelas satu tingkat lebih rendah dari yang lain.

Shi Yan tidak tahu bahwa keberadaan teratas di Wilayah Sepi seperti Xuan He dan Frederick adalah tuan di daerah itu sepuluh ribu tahun yang lalu. Setelah mereka menerima kekuatan Upanishad dari Bloodthirsty, ranah dan kekuatan mereka telah meningkat pesat. Setelah sepuluh ribu tahun akumulasi, mereka semua adalah karakter yang tangguh di level pamungkas.

Xuan He dan Frederick bisa dibandingkan dengan para pejuang kerajaan yang sama dari Tujuh Klan Besar di Domain Nihility Laut ini!

Para prajurit yang berperang melawan Shi Yan di sini milik klan kelas tiga dan kelas dua. Mereka tidak bisa dibandingkan dengan anggota Seven Great Clans. Itu adalah alasan utama mengapa Shi Yan merasa bahwa mereka sangat lemah.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<