God Of Slaughter - Chapter 1324

Bab 1324: Pimpin si Jahat Sekitar

Penerjemah: Sigma_ Editor: SSins

Kekosongan itu dihaluskan seperti cermin. Semuanya perlahan melanjutkan status normalnya.

Shi Yan tampak fokus saat ia menggunakan pemahaman magis kekuatan Ruang Upanishad-nya selama bertahun-tahun untuk memperbaiki ruang dan membuatnya datar dan halus.

Ruang yang robek itu seperti luka penutup. Arus banjir yang tak terhitung jumlahnya dari luar angkasa dihentikan di luar.

Gumpalan Shi Yan dari Kesadaran Jiwa seperti pedang ruang terbang di sekitar area. Mereka mengumpulkan potongan-potongan kecil ruang yang hancur dan membimbing mereka ke arus kacau di luar area bintang.

Setelah satu jam, lubang besar yang disebabkan oleh serangan Shi Yan dan Spark telah diperbaiki. Fiery Rain Star Area akhirnya bisa menghindari konsekuensi yang menghancurkan dan menghilang.

Dia memeriksa sekitar dan melihat kapal perang Klan Dewa. Dia tersenyum.

Pikirannya berkedip dan titik akupunturnya tiba-tiba memiliki kekuatan isap yang luar biasa seperti paus yang menghisap air!

Energi deras dari para pejuang yang mati belum menghilang. Mereka terlihat mengalir ke titik akupunktur Shi Yan dan mengisinya sekali lagi. Nyeri bengkak yang dikenalnya muncul kembali.

Penuh energi, Shi Yan merasa sangat segar. Dia tidak bisa menahan tawa riang.

“Apakah ini benar-benar lucu?”

Suara aneh Wederson muncul. Tubuhnya yang kasar keluar dari jurang yang dalam. Dia mencapai Shi Yan dalam hampir hanya sekejap mata. Jelas, dia tidak datang dengan niat baik.

Pada saat ini, para penyintas Klan Dewa berlari dengan gila-gilaan menuju Wilayah Laut. Dan bahkan para prajurit dari Fiery Rain Star Area sedang menuju ke sana.

Hanya Shi Yan melayang di daerah ini ketika Wederson datang dengan amarahnya. Namun, dia tidak langsung menyerang Shi Yan.

Dia dengan jahat memelototi Shi Yan. Tiba-tiba, matanya menunjukkan sinar kesedihan yang enggan. Melihat potongan-potongan mayat di sekitar daerah itu, Wederson bertanya dengan suara rendah. “Apakah mereka mati karena aku …”

Tim Thornton dari Beckelfeld tidak tahu bagaimana Wederson membunuh prajuritnya ketika dia marah. Tapi sekarang, mereka tahu. Untuk mengetahui hal ini, mereka harus membayar harga yang sangat mengerikan.

Wederson juga tidak tahu apa yang akan terjadi setelah dia meledak dengan kegilaannya. Namun, dia tahu bahwa banyak orang mati karena dia ketika dia bangun.

Kali ini, dia memahaminya dengan lebih jelas karena kegilaan ini sudah begitu lama sampai-sampai dia merasa hampir abadi. Akhirnya, dia berhasil menguasai diri.

Hanya kilau waktu yang membuatnya mengerti banyak, banyak hal …

Wederson bukan karakter haus darah. Ketika dia tahu bahwa banyak bawahannya harus binasa karena kegilaannya, dia tidak bisa menerimanya.

Meskipun mereka sering menatapnya dengan jijik yang tersembunyi di mata mereka, mereka adalah anggota Kapal Dewa Tersembunyi. Mereka telah bersamanya selama bertahun-tahun. Kurang lebih, dia masih punya perasaan untuk mereka.

“Tidak, orang-orang mati karena kamu sebagian besar di perangkap kematian di dalam jurang. Mereka menyumbang sekitar seperempat dari total kematian. ” Shi Yan mengerutkan kening dan berkata dengan tenang. “Yang keempat lainnya mati karena dampak antara Spark dan aku. Kami menyebabkan ledakan spasial dan memandu arus ruang yang kacau di sini. Beberapa dari mereka meledak sampai mati sementara yang lain tenggelam dalam arus ruang yang bergolak. ”

“Ini kamu!” Wederson meraung seperti binatang buas yang terluka. “Aku tahu itu kamu. Anda datang ke kepala saya seperti roh mimpi buruk. Anda telah memompa hasrat membunuh ke dalam kepala saya dan membuat saya tidak bisa mengendalikan diri. Anda telah memicu energi jahat di tubuh saya. Itu karena kamu! Semua karena kamu! Karena kamu, para prajuritku terbunuh! ”

Wederson meraung dan bergemuruh. Aura jahat keluar dari matanya seperti nyala api. Dia tampak seperti akan jatuh dalam kegilaan sekali lagi.

“Benar. Saya melakukan semua itu, “Shi Yan tidak menyangkal ini dan tertawa. Sambil berbicara, gumpalan Kesadaran Jiwanya melesat seperti sinar listrik.

Kesadaran Jiwa-Nya terbang menuju Wilayah Laut dari Area Bintang Hujan Api. Itu menembus lapisan hambatan ruang. Setelah sekejap, ia bisa melintasi miliaran mil.

Setan Darah berdiri di atas kapal perang dan fokus pada cakrawala gelap di depan. Dia sangat gelisah gelisah. Dia ingin masuk ke Wilayah Laut secepat mungkin.

Dia menganggap bahwa Area Bintang Hujan Api akan pecah. Itu akan segera terhapus dari lautan bintang yang sangat luas ini. Jika mereka tidak bisa pergi sebelum area bintang dilenyapkan, dia dan bala bantuan dari Agate Star Area akan lenyap menjadi abu sama sekali.

Dia tidak akan pernah bisa menerima ini!

Tiba-tiba, gumpalan Kesadaran Jiwa yang dikenalnya datang kepadanya. Dia merasakan aura Shi Yan dalam hal ini. Setan Darah kaget. Dia segera menangkapnya.

Aliran Kesadaran Jiwa itu datang ke Lautan Kesadarannya tanpa melawan dan mengiriminya pesan.

Bingung untuk detik, Setan Darah tertawa keras. Dia tidak peduli dengan pejuang luar biasa lainnya yang berdiri di sampingnya dan melantunkan suaranya, “Berhenti! Kalian semua! Kembali ke Tanah Bintang Heksagonal. Situasi sudah berakhir. Semuanya baik-baik saja sekarang! ”

Pada saat yang sama, ke arah Tanah Bintang Hexagonal, Shi Yan mengenakan wajah yang parah sambil menatap Wederson yang akan meledak lagi. Tiba-tiba, dia bertanya, “Apakah kamu yakin aku bisa membunuhmu sekarang?”

Wederson hendak tenggelam ke dunianya yang gila lagi, tetapi dia berteriak ketika mendengar Shi Yan. “Kamu tidak bisa membunuhku!”

“Energi erosimu dapat mengikis ruang, planet, dan segalanya tetapi tidak ada artinya bagiku karena aku dapat menelannya secara langsung! Kekuatan ini Upanishad berasal dari Gado. Gado adalah salah satu dari iring-iringan Delapan dan kekuatan Upanishad yang saya dapatkan adalah dari Tuan Gado. ”

Shi Yan mendengus dan kemudian melanjutkan, “Kamu seharusnya tidak berpikir bahwa pertemuan baik yang membantu kamu dengan warisan Gado sudah cukup untuk menghancurkan seluruh dunia ini. Anda hanya di Langit Kedua Realm Dewa Awal. Bahkan jika Anda menggunakan semua energi Anda, Anda masih tidak memiliki cara untuk bergerak di bawah kekuatan Devouring Upanishad yang saya warisi dari Bloodthirsty karena kekuatan saya Upanishad adalah kekuatan Anda musuh Upanishad Upanishad. ”

Wederson tampak bingung, matanya buram. “Gado? Siapa Gado? Saya tidak kenal dia. Saya tidak tahu apa yang Anda bicarakan … ”

Shi Yan mengerutkan kening dan menatapnya, matanya seperti pedang menusuk hati Wederson.

Setelah beberapa saat, dia juga skeptis ketika menemukan bahwa Wederson tidak berbohong. Pria berdarah Man ini tidak pandai membuat rencana licik. Giliran Shi Yan menjadi bingung. “Kamu tidak tahu bahwa energi erosif dalam tubuhmu berasal dari Gado, anggota rombonganku? Anda tidak tahu apa-apa tentang itu? ”

“Tidak, aku tidak,” gumam Wederson, “dan aku tidak ingin tahu itu!”

Ledakan!

Medan kekuatan aneh keluar dari kepalan tangan Wederson dengan deretan samar kekuatan erosif. Namun, itu sepele dibandingkan dengan saat dia kehilangan akal sehatnya.

Ketika Wederson berada dalam kondisi normal, dia hanya seorang ahli di Langit Kedua dari Realm Dewa Baru jadi. Dia tidak bisa melepaskan kejahatan di hatinya ketika dia normal sehingga dia tidak bisa mendesak kekuatan erosif bumi dari Gado.

Serangan semacam ini bukan ancaman bagi Shi Yan. Dia mengerutkan kening, mendesis “Membatasi”, dan mengangkat tangannya di medan kekuatan itu. Tanpa diduga, medan magnet itu tidak bisa menahan.

Shi Yan membuka mulutnya dan melambaikan pita cahaya bintang, yang kemudian jatuh di bidang mematikan Wederson. Titik-titik cahaya bintang yang tak terhitung jumlahnya dikirim ke segala arah.

Wederson segera menemukan bahwa energi yang telah dia curahkan ke medan yang mematikan terkuras oleh cahaya bintang.

Shi Yan tidak berani menggunakan energi negatif karena dia khawatir itu bisa merangsang Wederson lagi. Mad Wederson puluhan kali lebih brutal dari biasanya. Shi Yan akan sakit kepala parah jika dia membuat Wederson kehilangan akal sehatnya. Karena itu, ia harus mengendalikan energinya dengan cermat.

“Kau membunuh begitu banyak prajurit keluarga Breckelfeld di Kapal Dewa Tersembunyi. Thornton dan Pargo melihat itu dengan mata kepala sendiri. Untuk menghentikanmu, Thornton harus menggunakan Brutal Extinguishing God Leaf yang bisa merobek penghalang Hexagonal Star Land. Apakah Anda masih dapat kembali ke keluarga Breckelfeld Anda? Apakah Anda pikir Thornton akan menerima Anda? ”

Kata-kata Shi Yan seperti panah tak berperasaan yang dengan dingin menyodorkan ke dalam hati Wederson.

Rasa sakit muncul di hati Wederson. Matanya menunjukkan perasaan tidak amannya. Dia tidak takut bahwa Thornton dan Pargo akan membalasnya, tetapi dia takut bahwa keluarga Breckelfeld akan menghancurkan bintang kehidupan tempat Suku Man-nya tinggal.

Itu juga alasan mengapa dia tahu bahwa keluarga Breckelfeld telah meremehkannya tetapi dia masih harus tunduk pada Thornton.

Karena area bintang tempat Suku Manusia tinggal adalah milik keluarga Breckelfeld, Thornton hanya perlu meludah dan ibunya, kerabatnya, akan dibantai dengan cara yang sama seperti orang-orang menyembelih ternak.

Dia tidak bisa menghentikannya dan dia tidak memiliki kekuatan untuk menghentikannya. Jadi, dia harus mencoba yang terbaik dan mengorbankan hidupnya untuk Thornton dengan harapan bahwa Thornton akan mempertimbangkan kesetiaannya dan meninggalkan saudara lelaki dan perempuannya dalam damai.

Hari ini, mendengarkan penjelasan telanjang dan kejam Shi Yan, hatinya dingin dan jiwanya dipenuhi ketakutan. Pikiran membalas dendam pada Shi Yan memudar dari benaknya. Dia hanya ingin kembali ke tempat kelahirannya untuk mengambil yang dicintainya keluar dari sana. Dia ingin melarikan diri dari pembunuhan yang akan dilakukan oleh Klan Dewa.

Karena dia telah mengikuti Thornton selama bertahun-tahun, dia tahu betapa Thornton yang kejam dan berdarah dingin itu. Dia yakin bahwa ketika tangan Thornton bebas, dia akan membantai tanah kelahirannya.

Wederson terdiam lama sekali. Dia melemparkan Shi Yan tatapan ganas kemudian berlari menuju Wilayah Laut.

Dia ingin lari ke tanah airnya secepat mungkin. Dia telah meluluhkan hati untuk melindungi rumahnya dan mencari cara agar orang-orang yang dicintainya hidup!

Mata Shi Yan berbinar aneh. Dia hanya melihat Wederson pergi dan tidak melakukan apa pun.

Shi Yan yakin bahwa Wederson tidak bisa menyusul Thornton dan Pargo. Dia juga yakin bahwa setelah Thornton kembali ke Area Bintang Dewa Kuno dengan aman, dia akan memerintahkan untuk membersihkan tanah air Wederson. Shi Yan tahu Thornton akan melakukan sesuatu untuk melampiaskan amarahnya atas kegagalan terburuk ini.

Wederson datang ke Fiery Rain Star Area melalui saluran God Clan. Jika dia tidak bodoh, ketika dia ingin kembali ke tanah kelahirannya, dia akan menggunakan saluran di Tsunami Star. Dia tidak akan pernah melewati Klan Dewa.

Tetapi jika dia mengambil rute ini, dia akan kembali terlambat karena butuh lebih banyak waktu.

Saat dia tiba di rumah, tanah airnya sudah hancur. Orang akan mati di mana-mana. Dalam situasi putus asa seperti itu, dia akan meledak dengan gila lagi.

Itu adalah apa yang diharapkan Shi Yan, meskipun …

Wederson dan Gado harus memiliki hubungan dekat. Selain itu, Shi Yan bisa merasakan beberapa kekuatan jahat lainnya dari tubuh Wederson. Kekuatan semacam itu terasa seperti … Aura Bloodthirsty.

Saat Shi Yan menjaga jasad Bloodthirsty, dia punya waktu untuk mempelajarinya. Aura sisa-sisa itu entah bagaimana mirip dengan Wederson.

Karakter seperti Wederson bisa menjadi senjata jahat untuk berurusan dengan Klan Dewa. Jika dia menggunakannya dengan baik, itu bisa menjadi bantuan besar bagi Angkatan Haus Darah.

Tapi premisnya adalah dia harus membuat Wederson membenci Klan Dewa dan mengirimkan amarahnya kepada Klan Dewa.

Dia percaya bahwa Thornton akan membantunya mencapai tujuan ini segera. Yang perlu dia lakukan adalah membimbing Wederson dengan baik dan membuatnya berjalan ke sisinya.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<