God Of Slaughter - Chapter 1071

Bab 1071: Menyebar

Penerjemah: Sigma_ Editor: Hitesh_

Melayang di atas pegunungan lode kristal ilahi adalah puluhan kapal perang, dengan lebih banyak kereta perang bergerak di sekitarnya. Para prajurit Cahaya Ilahi sedang menunggu, mengawasi pintu masuk lode.

Semakin banyak budak penambangan dan prajurit Cahaya Ilahi bergegas keluar dari tempat itu. Wajah mereka biru atau ungu. Setelah mereka keluar untuk jarak yang tidak terlalu jauh, mereka batuk, muntah darah, dan kemudian mati. Tak satu pun dari mereka yang bisa bertahan lama.

“Apa yang sedang terjadi?”

Wajah kaku Sana sekarang gelisah dan gelisah sementara suaranya yang marah bergema.

Tidak ada yang menjawabnya.

Para prajurit dan budak penambangan Cahaya Illahi yang keluar dari lapisan tidak punya waktu untuk berbicara. Mereka sibuk menutupi mulut dan leher mereka, berjuang dalam rasa sakit dan menjerit nyaring. Tak lama setelah itu, tidak ada yang dibiarkan hidup.

Gunung berapi yang telah punah di mana-mana di sekitar bintang kehidupan ini mengeluarkan asap hijau dan biru yang beracun. Asapnya begitu pekat sehingga bisa menutupi seluruh langit. Segera, seluruh bintang kehidupan diarsir oleh lapisan tebal asap beracun.

Semua orang berubah warna menjadi ketakutan dan merasa berat hati di bawah tekanan mematikan.

Seorang lelaki tua dari Cahaya Ilahi terbang keluar dari pintu masuk yang lode, wajahnya pucat pasi. Dia mengenakan jubah panjang putih-bulan, auranya sangat besar. Dia adalah satu-satunya yang tidak terpengaruh oleh racun.

“Old Ju!” Sana menjerit.

Ju Bo adalah ahli Realm Dewa Baru mulai yang tersembunyi di bawah lapisan kristal ilahi. Cahaya Ilahi telah mengirimnya ke sini untuk berurusan dengan Feng Yan. Namun, karena Feng Yan tidak datang, dia terus bersembunyi di lapisan mineral. Ketika Shi Yan telah menggunakan Kesadaran Jiwa untuk menemukan simpul ruang angkasa, Ju Bo menggunakan jiwanya untuk mengganggunya.

Pada saat ini, Ju Bo tampak muram. Dia mengambil napas dalam-dalam dan kemudian berkata, “Sementara orang-orang kita mengeksploitasi kristal ilahi, mereka secara tidak sengaja mengaktifkan pembatasan. Asap beracun keluar bersamaan. Pembatasan itu telah merantai banyak gunung berapi yang telah punah. Itu terjadi dalam sekejap, dan kami tidak bisa melakukan apa pun untuk menghentikannya. ”

“Bahkan kamu tidak punya solusi untuk menghentikannya?” Sana ketakutan.

“Ketika saya menyadari ada sesuatu yang salah, asap sudah menyebar.” Wajah Ju Bo gelap. “Racun-racun itu berbahaya. Mereka dapat memasuki altar jiwa secara langsung. Saya hanya bisa menolak, tetapi tidak bisa membantu yang lain. ”

Sosok ungu anggun muncul dari kapal perang ungu. Dia menyuarakan suaranya, “Kakek Ju, apa yang terjadi?”

“Kita harus meninggalkan tempat ini secepat mungkin!” Ju Bo gelisah tegang. “Yao kecil, suruh pasukan kita pergi. Sekarang!”

“Bagaimana dengan lapisan kristal ilahi?” Zi Yao terkejut.

“Kami tidak punya waktu untuk memikirkannya,” kata Ju Bo dengan khawatir.

Sana mengangkat kepalanya, melihat awan beracun berwarna di langit, wajahnya meringis. “Old Ju, aku khawatir kita tidak bisa pergi dengan mudah. Jika Anda tidak bisa menghilangkan asapnya, saya pikir kita tidak punya solusi apa pun. ”

Mendengar dia, banyak pejuang Cahaya Ilahi yang membatu, mata mereka gelisah.

Ju Bo memandangi awan tebal beracun di langit, mengerutkan alisnya dengan erat. “Aku akan mencoba jika aku bisa membersihkan lorong untuk kalian lewati.”

Kemudian, Ju Bo melonjak ke langit, melayang-layang oleh sekelompok awan biru tua ketika ia mulai mendesak kekuatannya Upanishad.

Tak lama setelah itu, guntur bergema. Serangan kilat melintas seperti pedang, menenun di langit seperti ular raksasa. Mereka menabrak awan beracun di langit.

Mendesis! Mendesis! Mendesis!

Ular petir yang besar dan liar menembus awan biru gelap. Namun, setelah ular kilat menembus lapisan awan, asap biru gelap segera menyerbu untuk mengisi lubang.

Ju Bo tampak kedinginan sambil terus mendesak kekuatannya, mengendalikan ular kilat dan menyerang awan. Sayangnya, setelah ular kilat melintasi awan, asap biru gelap langsung menduduki lubang yang baru saja mereka buat.

Ju Bo merasa seperti baru saja jatuh ke ruang es. Dia tahu bahwa situasinya benar-benar kacau, jadi dia mencoba menggunakan trik lain.

Namun, setelah beberapa kali gagal menggunakan kekuatannya Upanishad, ia tidak bisa menghilangkan asap beracun itu. Pada saat yang sama, awan beracun menekan dari langit, merembes ke permukaan planet.

Pada saat ini, asap beracun melayang di terowongan antara tambang di bawah tanah maupun di dalam pegunungan. Itu juga perlahan merangkak ke langit sementara awan beracun menekan ke bawah. Tak lama setelah itu, uap beracun di udara dan dari bawah tanah akan bertemu dan bergabung satu sama lain.

Kemudian, tidak ada seorang pun di bintang kehidupan ini yang bisa lolos dari erosi asap beracun. Tanpa kekuatan untuk melawan, mereka akan mati secara bertahap.

Prajurit Cahaya Ilahi menjadi berkibar ketika mereka melihat ke langit dengan ketakutan, mencoba menemukan cara untuk melarikan diri. Di sisi lain, para pejuang di kapal perang burung terbang Fighting League juga ketakutan.

Mereka tahu betapa mengerikannya asap dan awan beracun itu. Mereka pernah mengalaminya sekali, dan memahami betapa fatalnya mereka, lebih dari para pejuang Cahaya Ilahi.

Sementara terkurung di lautan es yang dingin, empat ahli Realm Dewa Baru jadi telah bergandengan tangan untuk menciptakan tirai energi untuk melindungi mereka dari racun. Bath, Gu Te, Feng Yan, dan Blood Devil harus menggunakan banyak energi untuk melawan selama dua bulan. Terutama Feng Yan, dia tidak bisa menahannya untuk waktu yang lama, dan hampir menghabiskan energinya.

Melihat asap dan kabut yang serupa, mereka segera tahu dari mana mereka berasal.

Mereka datang dari gumpalan daging Ubur-ubur Roh yang Ditinggalkan. Prajurit Liga Berjuang tahu situasinya. Mereka tahu itu adalah serangan terakhir dari Cahaya Ilahi yang ditujukan pada Fighting League.

Ketika Cahaya Ilahi muncul dengan konspirasi, mereka telah mengklaim planet ini terlebih dahulu. Mereka pikir mereka bisa mengambil lapisan kristal ilahi, tapi terlalu buruk Klan Bayangan Hitam telah menggunakan batasan untuk menjebak mereka. Hanya dalam waktu singkat, mereka telah menanggung banyak kerugian.

Prajurit Liga Pertempuran memandang ratusan prajurit dan budak penambangan dari Cahaya Ilahi mati, tetapi mereka tidak bisa merasa bahagia.

Mereka mengerti bahwa jika para pejuang Cahaya Ilahi tidak datang ke sini dulu, hari ini, orang-orang yang mati di sana akan menjadi mereka, meskipun mereka tidak begitu yakin mereka dapat bertahan hidup pada saat ini atau tidak.

Mereka semua memandang Xia Xin Yan.

Xia Xin Yan memiliki wajah yang tenang. Dia tidak tergesa-gesa, seolah-olah dia tidak memiliki tekanan. Dia menatap Shi Yan, matanya bertanya. Dia membungkuk, menembak tatapan diam-diam pada manik-manik bertinta di tangannya.

Manik itu berwarna hitam, dengan Yin Qi tebal di dalamnya. Namun, Yin Qi berputar-putar di dalam manik tidak keluar ke lingkungan. Hanya Shi Yan, yang memegangnya, bisa merasakan sedingin es itu. Dia bisa merasakan manik melepaskan beberapa fluktuasi energi magis, yang tampaknya cocok dengan asap beracun yang menutupi bintang kehidupan ini.

“Bisakah Anda menyelesaikan ini?” Bisik Xia Xin Yan.

Shi Yan berpikir sejenak dan kemudian merilis Kesadaran Jiwa untuk menghubungi Bead Dingin yang direndam racun. Lalu, dia mengangguk sambil tersenyum. “Bukan masalah besar.”

Xia Xin Yan tenang, tersenyum alami. “Yah, yang lain sepertinya tidak punya solusi.”

Saat dia melemparkan pandangan ke sisi Cahaya Ilahi. Shi Yan menemukan sosok ungu yang elegan yang tampaknya telah kehilangan ketenangannya, tampak berkibar. Sana bahkan lebih khawatir. Dia berteriak, berusaha menemukan prajurit dengan kekuatan Api Upanishad untuk membakar asap beracun di langit.

Menggelengkan kepalanya, Shi Yan menghela nafas. Dia tahu para prajurit dengan kekuatan Api Upanishad Cahaya Ilahi tidak bisa menyelesaikan racun dari Ubur-ubur Roh yang Ditinggalkan. Meskipun asap tidak datang dari ubur-ubur secara langsung pada saat ini, karena Klan Bayangan Gelap telah mengambil racun dari dalamnya dan menjebak mereka di sini, mereka masih sangat mematikan. Hanya prajurit yang menyatu dengan api surga yang bisa membakar mereka.

Cahaya Ilahi memiliki banyak prajurit yang mengolah kekuatan Api Upanishad di Alam Dewa Ethereal. Namun, mereka tidak memiliki nyala api surga dari Asal.

Dengan kata lain, tidak mungkin bagi Cahaya Ilahi untuk berurusan dengan asap beracun.

Lagi pula, orang yang seharusnya mati sudah mati. Orang-orang yang masih hidup sekarang terjebak di celah antara awan beracun di langit dan bawah tanah. Mereka bisa sementara aman untuk waktu yang singkat.

Menatap sisi lain untuk sementara waktu, Shi Yan mengerutkan kening saat berbicara dengan Xia Xin Yan. “Oke, kita akan keluar dulu dari sini. Setelah kita semua aman, saya akan membantu prajurit Cahaya Ilahi melarikan diri. Pada saat ini, kalian dan Cahaya Ilahi tidak memiliki dendam mendalam yang tidak dapat kami pecahkan. Kita seharusnya tidak terlalu berhati. ”

Xia Xin Yan bingung, lalu tersenyum lalu berkata, “Oke.”

Dia tahu bahwa itu bukan perasaan Shi Yan untuk Cahaya Ilahi. Dia hanya tidak ingin melihat Zi Yao terbunuh oleh racun itu. Itu sebabnya dia bilang begitu.

Tentu saja, dia tidak akan menunjukkannya. Dia tahu Shi Yan sopan.

“Aku akan membawamu keluar dari sini dulu.” Sambil merenung, Shi Yan mengangkat kepalanya dan berkata, “Kita harus berhenti sebelum menyentuh asap beracun. Saya akan membersihkan satu bagian untuk kalian. ”

Xia Xin Yan mengangguk, menyebarkan perintahnya. Dia meminta prajurit Windstormnya untuk tidak menyentuh asap beracun. Semua orang mendengarkannya, wajah mereka gembira.

Melalui kesulitan yang mereka alami di lorong luar angkasa, mereka menaruh kepercayaan pada Shi Yan. Saat dia telah menyelesaikan ancaman dari the Jellyfish Spirit yang mematikan, mereka mengerti bahwa itu tidak akan menjadi masalah besar bagi Shi Yan saat ini. Melihat para prajurit Cahaya Ilahi meringis putus asa, mereka merasa bahagia.

Karena prajurit Cahaya Ilahi telah melanggar batasan yang Klan Bayangan Gelap telah tinggalkan dan menanggung bencana untuk mereka, mereka merasakan kesenangan atas kemalangan mereka.

“Oh, mereka … mereka ingin pergi?” Sana mengerutkan kening, suaranya dingin dan keras.

Ju Bo, Zi Yao, dan banyak prajurit Cahaya Ilahi tercengang. Mereka segera melihat kapal perang burung terbang.

“Meneliti kematian!” Kata seorang prajurit Realm Dewa Dewa Cahaya Illahi yang memupuk kekuatan Api Upanishad. “Jika kita bisa menyingkirkannya dengan mudah, kita pasti sudah pergi. Mengapa kita akan berlama-lama sampai sekarang? Saya khawatir mereka tidak tahu fitur mematikan dari awan beracun. Jika mereka terbang ke sana, mereka akan bunuh diri! ”

Ju Bo dan Sana mengangguk ketika mereka setuju dengan pria itu. Mereka juga berpikir bahwa pasukan Xia Xin Yan akan bunuh diri.

Namun, Zi Yao memiliki ekspresi aneh di wajahnya. Dia mengangkat kepalanya, mengungkapkan lehernya yang memerah. Melihat sosok agung di langit, dia menjerit dalam benaknya. ‘Itu b * stard akhirnya keluar!’

Tubuh lembutnya menggigil ketika dia menyadari sesuatu. Dia ragu-ragu untuk beberapa saat kemudian terbang dari kapal perangnya sambil berteriak. “Awas! Tidak mudah membakar awan beracun itu. Jangan bertindak gegabah. Berhenti!”

Dia khawatir tentang Shi Yan. Dia tidak keberatan dengan hal lain, hanya berteriak untuk mengingatkannya.

Banyak prajurit Cahaya Ilahi menatapnya dengan wajah aneh.

Prajurit dari Windstorm Department Perang dari Fighting League juga skeptis, karena mereka tidak dapat memahami tindakannya.

Hanya Shi Yan yang merasa hangat karena dia tahu Zi Yao tidak berubah. Dia masih wanita yang dikenalnya.

Pikiran Penerjemah Sigma_ Sigma_

Hai teman-teman! Jika Anda melihat setiap bab dengan bagian yang hilang (disensor) tlg kirimi saya pesan dalam perselisihan saya.

Saya akan menerjemahkan bagian yang hilang dan menambahkannya nanti.

Dukung saya di: patreon.com/Sigma_Sama

Donasi di: Paypal.me/sigmasama

—– Vote Vote Vote – Ayo masuk 10 besar lagi

—– Rilis massal jika GOS mencapai 10 besar di akhir bulan

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<