Genius Doctor: Black Belly Miss - Genius Doctor Black Belly Miss Chapter 2178

Bab 2178: Pertempuran Berdarah di Puncak Gunung Fu Yao (2)

Penerjemah: Terjemahan Misty Cloud Editor: Terjemahan Misty Cloud

Wajah yang dulu cantik dan memikat itu sekarang dipenuhi dengan luka yang tak terhitung jumlahnya. Laserasi cukup dalam hingga melihat tulang-tulang disayat di pipinya, dan melihat daging dan darah mentah yang sedikit naik membuat orang merasakan darah mereka mengental dari kedalaman hati mereka.

Lengan wanita itu menggantung dengan lemah, karena sepotong tulang putih menonjol keluar dari sikunya …

Tanpa pertanyaan, dia telah disiksa sampai ke titik putus dan sepertinya hanya dengan satu sentuhan, hidupnya yang rapuh akan dihabisi. Tetapi di mata wanita itu, Anda tidak dapat menemukan seutas rasa takut atau duka. Di sepasang mata yang cerah itu, itu penuh dengan kesombongan dan jijik.

Su Jing Yan berdiri di antara para penatua Sembilan Istana. Ketika dia melihat penampilan wanita itu dengan matanya sendiri, hatinya tidak bisa membantu tetapi bergetar.

Wanita itu bukan orang asing, itu Su Ya yang telah ditangkap oleh Alam Atas!

Sejak hari dimana Su Ya tertangkap, selain melihatnya pada hari pertama, orang-orang dari Sembilan Kuil tidak pernah memiliki kesempatan untuk melihatnya lagi. Hingga hari ini, Su Jing Yan masih ingat bahwa ia tetap bangga meski telah ditangkap. Dia sama sekali tidak seperti seorang tahanan yang telah dikalahkan di tangan orang lain.

Namun, Su Ya pada hari itu dan dia hari ini, sangat berbeda. Hanya melihat luka yang tak terhitung jumlahnya di seluruh tubuh Su Ya, Su Jing Yan sudah bisa menebak apa yang dialami Su Ya seperti apa siksaan di tangan Alam Atas. Sepasang tangan ramping dan indah itu, sekarang telah dipelintir dan diputarbalikkan bahwa bentuk asli jari-jarinya bahkan tidak dapat dikenali dan mereka hanya menggantung dengan lemah.

Berapa banyak rasa sakit yang harus dia tanggung ?!

Su Jing Yan menarik napas dalam-dalam, bahkan mengetahui bahwa Su Ya jatuh ke tangan Alam Atas, dia tahu bahwa dia tidak akan mudah tetapi melihatnya hari ini, itu membuat Su Jing Yan takut setengah mati, seperti cedera berat Bukankah itu cukup untuk membunuh seseorang? Alasan mengapa Su Ya bisa hidup sampai hari ini jelas bukan orang-orang dari Alam Atas yang berbelas kasihan, tetapi mereka harus menggunakan beberapa metode khusus untuk menjaga hidupnya tergantung pada satu baris.

Luka seperti itu, bahkan jika dia selamat, dia akan ditinggalkan dengan cacat yang dia tidak bisa pulih dari seumur hidup. Wanita cantik yang mengejutkan itu disiksa hingga penampilan seperti itu.

Pada saat ini, Su Jing Yan merasa malu atas kekejaman Alam Atas.

Su Ya dibawa ke patung batu, di mana platform tinggi dengan bingkai kayu salib telah disiapkan, dan platform tinggi itu diisi dengan kayu kering.

“Naik.” Seorang pria berjubah hitam menggonggong saat dia dengan tidak sabar menatap Su Ya yang tidak terurus, dan tidak ada sedikit pun rasa iba di matanya.

Su Ya melirik pria itu dengan tenang ketika mulutnya yang pecah terangkat menjadi cibiran, tetapi senyum itu membuat lukanya yang tidak sembuh kembali pecah dan darah mulai menetes dari sudut mulutnya ketika darah segar merah membuatnya terlihat sangat jahat!

Su Ya melihat tempat eksekusi yang disiapkan untuknya. Dia tidak ragu sedikit pun tetapi mengangkat kakinya yang terluka dan naik tangga.

Pria berjubah hitam mengikatnya ke bingkai kayu dan menuangkan seember minyak dari bagian atas kepalanya sampai dia benar-benar basah di dalamnya. Dia kemudian meninggalkan platform dan pindah dari tangga panjang. Selusin pria berjubah hitam dengan obor mengelilingi peron. Ada juga jejak minyak di kayu kering yang menumpuk di bawah bingkai tinggi. Jelas bahwa mereka telah dituangkan dengan cara yang sama dengan minyak sebelumnya.

Meskipun ada selusin obor, dalam skenario seperti itu, bahkan jika percikan kecil jatuh di atasnya, itu akan menyebabkan api dan membakar semuanya dalam sekejap.

Su Jing Yan memandangnya dengan sembunyi-sembunyi saat tatapannya tertuju pada pria yang berdiri di depan pria berjubah hitam. Pria itu memiliki postur tubuh yang menjulang tinggi dengan watak yang mengesankan dan di alisnya ada bekas luka.

–> Baca Novel di novelku.id <–