Gate of God - Chapter 569

Bab 569: A Fearless Figure

Penerjemah: Terjemahan Sparrow Editor: Terjemahan Sparrow

Pada saat itu, tembok kota menjadi sunyi senyap.

Semua orang yang berdiri di tembok kota tercengang oleh pemandangan di depan mereka. Mereka menatap darah segar yang hangat di tanah dengan syok ketika mereka mencoba memproses peristiwa yang baru saja terjadi di pikiran mereka.

Mereka tidak takut orang terbunuh.

Namun, ini bukan sesuatu yang sederhana.

Jenderal Li sudah mati!

Dia terbunuh dalam satu pukulan tunggal oleh Kepala Lima Lands Kosakata Utara!

Para penjaga kota saling bertukar pandang karena mereka tidak tahu harus berbuat apa. Dalam keadaan normal, mereka dilatih untuk membalas saat komandan mereka terbunuh.

Namun, lawan mereka adalah Su Qing.

Dia adalah Kepala Lima Kosakata Tanah Utara. Yang paling penting, mereka semua mendengar kata-kata Su Qing. Barbarian Utara berencana untuk menginvasi Ibukota Api. Selanjutnya, mereka sudah tepat di depan mata mereka.

100 ribu tentara yang kuat!

Hanya ada sekitar beberapa ribu penjaga kota yang tersebar di antara empat gerbang kota. Bagaimana mereka bisa bertahan melawan kekuatan sebesar itu?

“Iya!”

“Nyalakan api puncak!”

“Cepat, panggil semua pasukan kembali untuk melindungi Flame Capital City!”

Penjaga kota akhirnya bergerak setelah beberapa saat ragu. Secara alami, mereka tidak dapat membuat keputusan selama waktu yang sangat penting. Bagaimanapun, selalu ada seseorang yang akan bertanggung jawab atas tindakan ini.

Hari ini, orang itu adalah Su Qing.

Apa lagi yang harus mereka khawatirkan?

Bahkan jika Kaisar menginginkan seseorang untuk disalahkan atas insiden itu, Su Qing akan menjadi yang pertama dalam daftar. Dia adalah orang yang memberi perintah sementara mereka hanya mengeksekusi mereka.

“Atas perintah, nyalakan api puncak!”

“Nyalakan!”

Suara-suara berdering di seluruh gerbang timur ketika mereka pergi ke sebuah buruan mencoba untuk menyalakan api puncak. Beberapa tentara bahkan memegang bendera pesan di tangan mereka.

Dengan cepat, nyala puncak menyala.

Asap hitam tebal melayang ke langit. Itu sangat tebal dan padat, bahkan angin malam yang kuat dan dingin tidak mampu menghilangkan asap dengan mudah.

Pada saat yang sama, cahaya menyilaukan melesat di cakrawala. Itu berbaur dengan elegan dengan cakrawala seperti bintang jatuh di langit.

Su Qing akhirnya tersenyum puas setelah melihat pemandangan ini.

Api puncak dinyalakan dan sinyalnya dilepaskan!

Pasukan yang ditempatkan di seluruh negeri akan segera bergegas kembali ke Flame Capital City. Tidak diragukan lagi ini adalah hal yang akan menjadi prioritas utama terlepas dari misi apa yang mereka jalankan.

“Lord Su, tentara Barbar Utara sudah mendekati gerbang. Haruskah kami mengirim seseorang untuk memberitahu Yang Mulia tentang situasi ini? ” Seorang komandan berjalan menuju Su Qing saat dia berkata dengan hormat.

“Tentu saja. Namun, kita harus terlebih dahulu mengatur pertahanan kita dan menjelaskan motif mereka. Jika kita bertindak gegabah, kita akan masuk ke perangkap mereka! ” Su Qing menjawab.

“Perangkap?” Komandan itu tampak bingung.

“Ya, meskipun aku tahu tentang pergerakan orang-orang Barbar Utara sejak lama, tidak ada yang bisa memprediksi bagaimana mereka akan menyerang. Jika serangan terhadap gerbang kota hanyalah umpan untuk serangan terhadap Yang Mulia, bukankah kita akan masuk ke perangkap mereka dengan mengirim seseorang untuk memberitahu Yang Mulia? ” Su Qing menjelaskan.

“Lord Su benar. Namun, jika ini bukan umpan, maka tidak akan buruk jika kita berhenti … “Komandan ragu-ragu sejenak sebelum mengatakan pendapatnya dengan suara gemetar.

“Aku akan memeriksa apakah itu umpan!” Su Qing berkata dengan percaya diri.

“Bagaimana Lord Su memvalidasi ini?”

“Sebagai punggawa dari Dinasti Xia Besar, saya akan memimpin di saat krisis. Saya tidak akan lalai dari tanggung jawab ini. Buka gerbang kota. Saya pribadi akan menangani masalah ini. ”

“Ini … Tuan Su, aku tidak bisa membiarkan itu. Barbar Utara sangat ganas dan tanpa ampun. Jika Lord Su … “Komandan menolak rencana ini begitu dia mendengarnya.

Bernegosiasi dengan pasukan Barbarian Utara saja?

Itu akan mencari mati!

“Jangan berkata apa-apa lagi, aku sudah memutuskan!” Su Qing melambaikan tangannya sebelum berbalik dan berjalan menuruni tembok kota.

Pasangan sosok hitam yang berdiri di belakangnya mengikuti di belakang.

Komandan berdiri di posisinya, jelas tercengang. Dia menatap punggung Su Qing saat firasat buruk muncul di hatinya. Namun, dia tidak bisa menunjukkan dengan tepat apa yang salah tentang tindakan Su Qing.

Bukankah Lord Su biasanya bijaksana dan berhati-hati? Kenapa dia menggunakan metode seperti itu? Komandan mengepalkan tinjunya saat dia mengerutkan kening.

Dia ingin bertanya lebih banyak tentang tindakan Su Qing.

Namun, Su Qing sudah berjalan menuruni tembok kota.

Yang paling penting, Jenderal Li sudah mati. Su Qing secara alami akan berperan sebagai komandan penjaga kota. Sebagai tentara, bagaimana mereka bisa menolak perintahnya?

“Buka gerbangnya!”

“Lord Su akan bernegosiasi dengan tentara Barbarian Utara. Buka gerbangnya!”

Berderak!

Ketika perintah diturunkan, gerbang kota yang besar didorong terbuka. Angin malam yang dingin menyerempet wajah mereka sementara membawa pasir di tanah keluar dari gerbang kota.

Sosok hitam yang tak terhitung jumlahnya masih bergegas menuju gerbang kota. Mereka memegang tombak yang dibungkus kain hitam di tangan mereka sambil bertopeng dalam selempang berwarna gelap yang sama.

Niat membunuh mereka yang mengerikan bisa dirasakan dari jauh.

Su Qing menyipitkan matanya saat dia menatap sosok hitam yang mendekat. Dia kemudian perlahan bergerak maju dan berjalan melewati gerbang kota.

Beberapa sosok hitam di belakangnya selama ini tidak mengikutinya. Sebaliknya, mereka berdiri tak bergerak di gerbang kota, menatap Su Qing saat dia pergi.

Setiap penjaga kota ngeri pada tindakan berani Su Qing.

“Tutup gerbang!”

“Tahan!” Sosok hitam berkata dengan nada dingin. Tekad berbilah yang berkedip-kedip di matanya mengirim rasa dingin ke tulang belakang penjaga kota.

Tidak ada yang mempertanyakan sosok hitam ketika kata-kata itu diucapkan. Namun, penjaga kota memiliki ekspresi ragu-ragu di wajah mereka.

“Tidak ada yang menutup gerbang kota sebelum Lord Su kembali!” Sosok hitam itu berkata.

“Bagaimana … bagaimana ini mungkin? Jika kita tidak menutup gerbang, pasukan Barbar Utara akan menyerang kita! ” Seorang penjaga kota segera keberatan ketika mendengar kata-kata itu.

Namun, tepat saat dia menyelesaikan kalimatnya.

Dia melihat secercah cahaya di depannya.

Memotong!

Sebuah pisau tanpa ampun menembus tenggorokannya.

Serangan ini secara alami datang dari sosok hitam. Darah mengalir dari luka penjaga kota saat penjaga kota lainnya menatap tempat kejadian dengan tak percaya.

“Kenapa kenapa…”

Berdebar!

Sebelum penjaga kota bisa menyelesaikan hukumannya, ia jatuh ke tanah.

Para penjaga kota yang ditugaskan menjaga gerbang kota juga secara tidak sadar mundur selangkah. Mata mereka dipenuhi dengan ketakutan dan ketakutan.

Membunuh prajurit atas ketidaksepakatan.

Manajemen ketat seperti itu jarang terjadi saat ini.

“Apakah kalian takut?” Sosok hitam itu berkata sambil membersihkan pedangnya yang berlumuran darah di baju besi penjaga kota yang jatuh. Pada saat yang sama, dia melirik tanpa ampun ke semua penjaga kota.

“Tidak!” Penjaga kota segera menjawab.

“Sebagai seorang prajurit dari Dinasti Xia Besar, kalian harus memiliki tekad untuk mati demi negara Anda. Apa yang kalian pikirkan tentang penjaga ini di sini, yang ingin meninggalkan Lord Su ke padang pasirnya sendiri ketika dia mempertaruhkan nyawanya untuk negara? ” Sosok hitam bertanya.

“Ini..”

“Dia layak mati!”

“Ya, dia layak mendapatkannya!”

Para penjaga kota bertukar pandang ketika mereka menatap darah segar di tanah sebelum menjawab dengan getir.

“Jika Barbarian Utara benar-benar menyerang Flame Capital City, kita juga akan mempertahankannya dengan sekuat tenaga. Kalian bisa menutup gerbang kota ketika saatnya tiba. Apakah kamu mengerti?” Sosok hitam itu berkata dengan dingin.

“Dimengerti!” Para penjaga kota mengangguk ketika mereka menjawab serempak.

Mereka punya pilihan selain untuk memahami logika bengkok itu. Bagaimanapun, mereka bisa memilih untuk setuju dan memahami kata-kata itu atau menghadapi kematian seperti rekan mereka yang jatuh. Pilihannya jelas.

Selanjutnya, Su Qing sudah melangkah keluar dari gerbang kota. Tokoh-tokoh kulit hitam juga berjanji bahwa mereka akan menjadi garis pertahanan pertama melawan tentara Barbar Utara.

Mereka hanya bisa berharap ini benar.

Malam itu tidak damai. Pasir berputar di tanah ketika angin malam yang dingin bertiup melintasi Flame Capital City, membelai wajah setiap penjaga kota.

Su Qing berdiri di luar gerbang kota dengan pakaian istananya yang rapi. Sosoknya yang tak kenal takut adalah harapan semua penjaga kota yang berdiri di belakang gerbang kota.

Dia berdiri tegak tanpa tanda-tanda penarikan atau ketakutan.

Sosok-sosok hitam di luar mendekat. Mereka menyeberangi sungai lebar yang melindungi kota dan sampai ke titik di mana mereka hampir akan menginjak Su Qing.

“Pemanah, bersiaplah!” Para komandan memerintahkan para prajurit untuk masuk ke formasi dan berdiri dalam posisi siaga. Terlepas dari panah, minyak sudah direbus dan siap.

Semua ini adalah persiapan untuk pertempuran sengit di depan.

Akhirnya…

Sosok-sosok hitam itu menginjak tubuh Su Qing dan menyerbu menuju gerbang kota. Mereka tidak repot-repot berhenti, bertindak seolah-olah mereka tidak melihat Su Qing sama sekali.

Mereka seperti awan rakus yang melahap segala sesuatu yang terlihat dengan kecepatan gila.

Adegan ini tidak diragukan lagi mengejutkan bagi para penjaga kota. Mereka tidak akan pernah berharap bahwa sosok hitam akan mengabaikan Su Qing.

“Tidak baik! Tutup gerbang kota! ” Seorang komandan bereaksi terhadap situasi yang segera berteriak.

Namun…

Tidak ada suara berderit yang terdengar dari gerbang kota. Bahkan suara jembatan tarik yang ditarik tidak dapat didengar. Seolah-olah para prajurit tidak dapat mendengar perintah.

“Sial. Apakah kalian semua tuli? ” Wajah komandan itu tenggelam. Dia baru saja akan pergi ke gerbang kota untuk melihat ketika sosok hitam menghalangi jalannya.

“Apa yang sedang terjadi?” Sosok hitam bertanya.

“Orang-orang Barbar Utara telah menembus Su Qing. Kita harus segera menutup gerbang kota … ”

Sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, dia diinterupsi. Dia merasakan sensasi dingin di lehernya. Ada juga aliran darah yang mengalir ke dadanya.

Itu adalah tebasan cepat tapi fatal.

Komandan menutupi lukanya yang menganga dengan tangannya saat darah memuntahkan. Dia menatap sosok hitam di depannya dan pedangnya yang berlumuran darah.

Namun, sosok hitam itu sepertinya tidak peduli dengannya. Dia hanya berjalan perlahan menuju komandan dan meletakkan jari dengan ringan di dahinya.

Berdebar!

Komandan kemudian jatuh ke tanah setelah dorongan ringan.

Sosok hitam itu sekali lagi mengacungkan pedangnya ke udara. Itu mencerminkan kecemerlangan tanpa belas kasihan di bawah sinar bulan. Hanya dalam beberapa saat, komandan lain telah jatuh di bawah pisau bernoda darah ini.

“Tuanku, apa … apa yang kamu lakukan?” Para penjaga kota tidak dapat bereaksi terhadap pergantian peristiwa yang begitu drastis.

Apa yang sedang terjadi?

Mengapa bawahan Su Qing akan menyerang para komandan!

Apakah mereka pengkhianat?

Bagaimana bisa!

Lord Su sudah menyerahkan hidupnya untuk negara. Dia diinjak-injak di bawah kaki tentara Barbar Utara. Bahkan tidak mungkin menemukan tubuh lengkapnya untuk dimakamkan.

Namun, jika mereka bukan pengkhianat …

Mengapa mereka membunuh komandan?

Penjaga kota tidak bisa memahami tindakan mereka. Namun, para komandan bukanlah yang pertama yang terbunuh. Dari saat Jenderal Li terbunuh tanpa alasan yang sah, pembunuhan tanpa tujuan telah terjadi di dalam gerbang kota.

Mereka ingin bertanya, meskipun mereka tidak bisa.

Mereka bisa dengan jelas melihat tindakan para figur hitam.

Sosok hitam itu sangat cepat dan tanpa ampun. Dia begitu tanpa ampun sehingga penjaga kota gemetar ketakutan. Mereka berdiri terpaku di tanah seolah membeku dalam waktu.

Lebih banyak rekan mereka jatuh, terbunuh oleh sosok hitam itu.

Beberapa penjaga kota kemudian bereaksi terhadap pergantian kejadian ini. Tidak peduli apa alasannya, sosok hitam itu seharusnya tidak membunuh penjaga kota satu demi satu.

“Hentikan!”

“Apa yang sedang kamu lakukan? Apakah anda tidak waras?”

“Cepat, singkirkan orang gila ini!”

Penjaga kota yang tersisa mengingat kembali diri mereka sendiri dan akhirnya mulai membalas dendam mereka. Namun, sosok hitam itu memiliki sepuluh kawan gila lainnya di belakangnya. Mereka juga sangat cepat.

Memotong!

Suara pedang memotong daging mentah menggema melalui gerbang kota. Mayat penjaga kota terus menumpuk ketika mereka dibantai tanpa pandang bulu oleh para tokoh kulit hitam. Mereka membelalakkan mata karena terkejut ketika mereka melihat aura dingin di sekitar sosok hitam.

“Ini adalah individu Negara Kelahiran Kembali!”

“Mengapa? Mengapa akan ada individu Negara Kelahiran Kembali di belakang Lord Su? Apa yang sedang terjadi?”

“Ada lebih dari satu!”

Para penjaga kota tidak bisa mengerti apa yang baru saja mereka lihat. Bahkan jika Su Qing adalah Kepala dari Lima Konstabulari Tanah Utara, memiliki satu individu Negara Kelahiran Kembali sebagai pengawal sudah akan menjadi hak istimewa. Memikirkan bahwa ia memiliki lebih dari sepuluh dari mereka melindunginya sekaligus?

Ini adalah sesuatu yang tak terbayangkan.

Ini karena ada kurang dari 100 orang di Dinasti Xia Besar yang telah mencapai peringkat ini!

Para penjaga kota telah memulai serangan balik mereka.

Namun, bagaimana mereka bisa bertahan melawan pembantaian yang dilakukan oleh sepuluh individu Negara Kelahiran Kembali?

Setiap kilau pisau akan berarti hilangnya nyawa. Setiap pantulan cahaya bulan yang mereka lihat berarti kawan lain yang jatuh.

Darah segar menari-nari di tengah angin dingin.

Gerbang kota yang berlumuran darah sekali lagi membuka luka masa lalu. Sekali lagi mendorong kota kuno ini yang telah mengalami baptisan perang ganas ke ujung mata pedang.

Jeritan bergema di udara.

Pada saat yang sama, sosok hitam di luar kota telah menembus kota melalui gerbang kota dan membanjiri jalan-jalan Flame Capital City.

Kain hitam yang menutupi tombak mereka dilepas.

Masing-masing tombak itu bersinar terang, memancarkan kehadiran dingin di bawah cahaya bulan. Dengan cepat, tombak dingin itu diselimuti oleh kehangatan yang khas. Kehangatan darah segar.

“Ini perintah! Selesaikan pertempuran dalam 15 menit! ”

“Iya!” Suara serempak bergema ke cakrawala. Darah perlahan-lahan diserap ke dalam pakaian hitam mereka saat mereka merenggut nyawa warga Flame Capital City. Armor tebal yang bersembunyi di bawah façade hitam kemudian terungkap.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.