Fields of Gold - Chapter 92

Bab 92 – Beras Basah

Setiap hari Jagal Wang menyembelih seekor babi. Separuh dari daging babi dijual ke restoran di daerah itu, dan separuh lainnya dijual di tokonya. Pada saat hari berakhir, sebagian besar dari separuh daging lainnya telah dibeli.

Seperti biasa, Xiaocao menghabiskan enam koin tembaga untuk membeli kepala babi. Untuk babat dan usus, dia tetap memberikan empat koin tembaga untuk mereka. Adapun darah babi, Jagal Wang bersikeras memberikannya secara gratis.

Setelah menggosok ringan potongan perak di dompet yang diberikan Saudara Enam, dia juga membeli dua kati perut babi dan satu tulang babi besar. Tukang daging Wang menatapnya dengan heran dan berkata, “Kamu membeli banyak daging hari ini. Apakah kalian akan kedatangan tamu? ”

Xiaocao tidak repot-repot menjelaskan dan hanya tersenyum, “Mhm, saya perlu menjaga pengunjung yang memiliki status tertentu, jadi saya perlu mendapatkan beberapa barang untuk membuat meja lebih rapi!”

Bahan-bahan yang dibeli ditempatkan di gerobak dorong yang didorong oleh Yu Hai. Dia kemudian membawa mereka ke sebuah toko di kota yang menjual beras dan biji-bijian lainnya. Saat mereka memasuki toko, mereka bisa mendengar orang-orang membuat keributan. Suara omelan orang dewasa dan ratapan anak kecil bercampur menjadi hiruk-pikuk.

Xiaocao berdiri di pintu masuk, mendengarkan sebentar. Ternyata, anak dari keluarga pemilik toko itu nakal dan tanpa sengaja menumpahkan air ke sekantong beras ketan. Meskipun manajer toko melakukan yang terbaik untuk menghemat beras, lebih dari sepuluh kati beras telah terendam air. Semua orang tahu bahwa beras yang sudah direndam air itu tidak baik. Bahkan setelah dibiarkan mengering, nasi masih akan hancur berkeping-keping dan menjadi bubuk. Jadi, lebih dari tujuh belas sampai delapan belas kati beras ketan tidak lagi bisa dijual!

Seluruh keluarga pemilik toko mengandalkan pendapatan dari toko beras dan biji-bijian yang kecil ini, dan hanya mampu menghasilkan uang dari bulan ke bulan. Tiba-tiba kehilangan tujuh belas hingga delapan belas kati beras ketan berarti mereka kehilangan lebih dari seratus koin tembaga dari penjualan. Bagaimana mungkin manajer tidak merasakan hatinya berdarah sedikit? Namun, di sisi lain, dia tidak tahan untuk memukul anaknya, jadi dia hanya bisa memarahi bocah itu.

“Paman Penjaga Toko, saya menawarkan tiga koin tembaga per kati untuk semua beras ketan basah ini. Apakah Anda bersedia menjualnya kepada saya? ” Xiaocao tiba-tiba menyela setelah menilai situasinya.

Meskipun suaranya tidak terlalu keras, suara di toko itu tiba-tiba terputus dan menjadi sunyi. Penjaga toko itu memandangnya dan kemudian melirik orang dewasa di belakangnya dan dengan lembut menjawab, “Gadis kecil, setelah nasi basah kuyup dengan air, rasanya tidak enak lagi …”

“Hanya karena rasanya tidak enak bukan berarti tidak bisa dimakan, kan? Paman pemilik toko, beras ini sudah tidak bisa dijual lagi, bagaimana kalau diberikan saja dengan harga murah? Xiaocao tersenyum manis.

Saat pemilik warung nasi ingin mengatakan sesuatu, istrinya menarik lengan bajunya dan berkata, “Gadis kecil, beras ketan ini biasanya delapan sampai sembilan koin tembaga satu kati. Jika Anda menginginkan semuanya, yang terendah yang bisa kita lakukan adalah lima koin tembaga satu catty. Jika tidak, lebih baik kita meninggalkannya untuk kita makan! ”

Pemilik warung marah dan cemas pada saat bersamaan. Dia menatap istrinya tanpa daya dengan khawatir. Namun, istrinya memelototinya dengan tajam, dan sorot matanya seolah berkata, ‘jika kamu berani mengatakan sesuatu, maka aku pasti ingin mengatakan sesuatu kepadamu’.

Xiaocao mengangkat bahu dan menjawab, “Jika itu masalahnya, tolong simpan nasinya untuk dimakan! Ayah, ayo kita pergi ke warung nasi lain untuk melihat-lihat… ”

Penjaga toko buru-buru melepaskan tangan istrinya. Dia bergegas maju untuk menghalangi jalan mereka dan berkata, “Jangan pergi! Tiga koin tembaga itu catty, tiga koin tembaga itu catty! Ada sembilan belas kati beras ketan basah semuanya, dan saya bahkan akan memasukkan satu kati secara gratis… ”

Melihat bahwa penjaga toko setidaknya jujur dan tulus, dia memberinya lima puluh empat koin tembaga dan meminta ayahnya memuat semua beras ketan ke gerobak dorong mereka. Dia juga bertanya kepada mereka berapa harga tepung terigu dan beras biasa, dan menurutnya harganya cukup masuk akal. Jadi dia juga membeli sepuluh kati tepung terigu dan lima kati beras. Jadi, dia tiba-tiba menghabiskan seratus tiga puluh koin tembaga di toko biji-bijian sendirian.

Untungnya, bisnis mereka berjalan cukup baik hari ini, dan mereka telah memperoleh lebih dari dua ratus koin tembaga dari menjual makanan yang direbus. Jika dia menambahkan dua tael keping perak yang diberikan Saudara Enam, Xiaocao tidak merasa bersalah karena menghabiskan begitu banyak uang.

Setelah mereka keluar dari toko beras dan biji-bijian, Xiaocao juga pergi ke toko barang umum untuk mengisi kembali sejumlah kecil bumbu dan bumbu untuk keluarga. Dia bahkan dengan enggan mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli setengah kati gula putih. Sekarang, dia telah menghabiskan cukup banyak uang yang dia peroleh dari menjual makanan yang direbus. Namun, ketika dia memikirkan tentang bagaimana semua bumbu ini akan bertahan setidaknya selama setengah bulan, dia segera merasa lebih bahagia memikirkan semua tael yang bisa dia peroleh dari mereka.

Yu Hai tidak mengatakan sepatah kata pun saat dia melihat putrinya menghabiskan uang seolah-olah itu adalah air. Nyatanya, uang yang mereka peroleh pagi itu bahkan belum sempat untuk menghangatkan diri sebelum semuanya habis. Meski begitu, tak ada satu pun intip yang keluar dari mulutnya bahkan saat ia membeli beras ketan yang sudah dibasahi air.

Dalam perjalanannya, Xiaocao-lah yang akhirnya bertanya mengapa dengan riang, “Ayah, kenapa Ayah tidak menghentikanku ketika aku membeli beras ketan yang sudah direndam?”

Yu Hai mendorong gerobak dorong dengan putrinya di dalamnya dengan ekspresi puas dan tersenyum, “Apa pun yang dibeli Xiaocao saya pasti ada gunanya. Ayah tahu kamu bukan anak kecil yang menghabiskan uang dengan sembarangan. Kemudian lagi, bahkan jika Anda tidak bisa melakukan apa pun dengan beras ketan, tetap tidak akan sia-sia. Bahkan potongan tepung ketan bisa digunakan untuk membuat bubur yang lebih enak dari pancake yang terbuat dari tepung kacang! ”

Xiaocao menyeringai, “Terima kasih Ayah karena telah mempercayai saya. Saya benar-benar punya ide bagus untuk nasi ini! Brother Six meminta saya untuk membantunya membuat meja piring untuk tamunya. Saya ingin membuat sesuatu yang istimewa dan unik. Saya perlu membantunya terlihat baik, terutama karena dia menyelamatkan saya dari para hooligan itu. Rencana saya adalah membuat bakso mutiara bersama mereka. Mereka akan harum dan enak, berkilau dan murni, dan akan dianggap sebagai hidangan terbaik baik Anda menilai penampilan atau rasanya. Kliennya pasti akan menyukainya. Kalau ketannya digiling jadi tepung ketan, bisa buat pencuci mulut… juga, bikin ketan darah babi juga lumayan enak! ”

Melihat wajah putrinya yang sangat kurus bersinar dengan kebahagiaan saat dia berbicara membuat Yu Hai merasa bahagia dan bangga dengan putrinya —— putri yang pernah mereka pikir tidak akan mencapai usia dewasa sebenarnya telah meningkatkannya dan memikul banyak tanggung jawab untuk keluarga!

Sesampainya di rumah, Xiaocao mulai menyusun menu dan menyiapkan bahan makanan. Bakso mutiara membutuhkan keranjang kukus kecil. Sesuatu yang sederhana seperti alat bambu ini tidak sulit dibuat oleh Yu Hai. Dia mengambil air minum dan mulai memotong beberapa bambu, mengikuti petunjuk yang diberikan putrinya untuk membuat keranjang.

Kuning telur asin dibutuhkan untuk membuat bakso mutiara sehingga Xiaocao pergi ke Keluarga Qian dan mengetuk pintu mereka. Nyonya Mao keluar dan ketika dia melihat Xiaocao, dia bertanya dengan heran, “Xiaocao? Mengapa Anda berada di tempat kami saat ini? ”

Xiaocao dengan lugas menjawab, “Bibi Qian, apakah kamu punya telur bebek asin? Jika demikian, dapatkah Anda menjual saya beberapa? ”

Bebek umumnya bertelur lebih sedikit di musim dingin tetapi mereka masih sulit untuk dijual. Masalahnya, kebanyakan orang tidak suka makan telur bebek karena baunya yang aneh. Agar tidak membusuk, Madam Mao menggunakan garam laut kasar untuk membuat acar telur bebek. Dia mungkin masih memiliki sisa setelah makan dan menjual sebagian dari sahamnya.

“Aku punya beberapa! Xiaocao, berapa banyak yang kamu inginkan? Tapi, telur bebek asin masing-masing satu koin tembaga, oke! ” Kepribadian Madam Mao memang begini. Dia tidak pernah menahan kata-katanya dan selalu mengatakan sesuatu dengan cara yang lugas. Xiaocao menganggukkan kepalanya. Dia sebenarnya menyukai tipe kepribadian ini. Jika telur bebek ditawarkan kepadanya secara gratis, dia akan merasa tidak nyaman untuk mengambilnya. Dia mengambil sepuluh koin tembaga dari tas sulamannya dan berkata, “Bibi Qian, tolong beri saya sepuluh untuk saat ini. Di masa depan jika saya membutuhkan lebih banyak, saya pasti akan datang ke Bibi untuk membeli lebih banyak. ”

Nyonya Mao mengeluarkan sebelas telur bebek dari toples dan meletakkannya di keranjangnya. Dia tersenyum dan berkata, “Anakku, Qian Wu, pergi ke rumahmu lagi pagi ini untuk mengemis makanan. Aku tidak punya barang bagus di rumah ini, jadi aku akan memberimu telur bebek ekstra! ”

Meskipun Madam Mao tidak tahu bagaimana mengucapkan kata-katanya, dia juga bukan tipe orang yang memanfaatkan orang lain. Qian Wen telah makan dua ikan asinan pagi itu yang hasilnya tepat satu koin tembaga. Oleh karena itu, dia memberi Xiaocao telur bebek ekstra.

Xiaocao tidak menolak tawaran itu dan berterima kasih pada Nyonya Mao. Ketika dia sampai di rumah, dia membahas menu di kepalanya lagi. Klien Brother Six adalah orang utara yang perlu makan daging setiap kali makan dan suka makan makanan pedas… Ah, saya mengerti! Tadi siang, dia telah menangkap ikan besar di kolam, jadi dia bisa membuatnya menjadi ‘irisan ikan rebus dengan minyak cabai panas’ dan kepala ikannya bisa digunakan untuk membuat ‘kepala ikan dengan cabai cincang’!

Dengan bakso mutiara sebagai salah satunya, saat ini Xiaocao memiliki tiga jenis hidangan enak untuk disajikan. Apakah ada makanan unik lain yang bisa dia buat? Xiaocao memeras pikirannya untuk mencari ide… itu benar! Bukankah dia membeli perut babi sebelumnya? Dia ingat bahwa Bibi Zhou membuat sayuran asin yang dijemur. Jika dia bisa meminjam sedikit, dia bisa membuat ‘babi kukus dengan sayuran asin’!

Keempat hidangan ini semuanya adalah hidangan non-vegetarian yang berisi daging, jadi dia perlu membuat hidangan berbasis sayuran untuk dipasangkan dengan semuanya! Tetapi di musim ini, dari mana dia akan mendapatkan produk segar? Xiaocao pergi ke halaman untuk melihat tunas sayuran hijau yang baru saja terbuka di bawah sinar matahari siang. Hatinya sakit memikirkan untuk menyakiti mereka di awal siklus mereka. Jika dia benar-benar tidak punya pilihan lain, maka dia hanya akan memetik beberapa daun yang lebih besar dan membuat semangkuk ‘sayuran hijau dan sup telur’.

Sebentar lagi dia harus pergi ke penjual tahu dan membeli tahu kering. Rencananya adalah menggorengnya dan kemudian merendamnya sedikit dengan sedikit bumbu rebus agar berhasil membuat sepiring ‘tahu kering rebus’. Bagaimana kalau… dia juga harus membuat sepiring kol pedas dan asam juga. Bagaimanapun, mereka dibatasi oleh apa yang sedang musim di sepanjang tahun ini.

Tiba-tiba, ide yang berbeda muncul di kepalanya. Dia bisa membuat ‘tumis daging babi suwir dengan saus kacang manis’. Ini adalah hidangan yang sangat dia sukai, jadi itu mungkin berarti mereka tidak memilikinya di era ini, bukan? Pasti akan terasa baru dan lezat bagi orang-orang di sini. Karena itu, dia memutuskan untuk menghilangkan ‘kepala ikan dengan cabai cincang’ dari menu.

Empat hidangan daging, dua hidangan vegetarian, dan satu sup seharusnya lebih dari cukup untuk dua orang jika dia juga menambahkan hidangan utama dari tepung — ubi dengan kue tepung beras manis!

Sore itu, masih Xiaolian yang pergi bersama Shitou ke dermaga untuk menjual acar ikan. Setelah Yu Hai selesai membuat keranjang pengukus bambu, dia mengambil ‘umpan ikan’ yang telah disiapkan Xiaocao untuk menangkap ikan. Dia memiliki tugas yang sangat penting: dia harus menangkap ikan yang beratnya setidaknya lima kati. Skenario terbaik adalah jika dia bisa memancing ikan mas hitam.

Nyonya Liu mendapati dirinya sibuk dengan persiapan kepala babi dan usus sore itu. Mereka berencana menggunakan bahan-bahan itu untuk membuat lebih banyak makanan yang direbus. Ketika Nyonya Fang datang untuk mengunjungi mereka dan melihat bahwa dia memiliki lebih banyak pekerjaan daripada yang bisa ditangani oleh satu orang, dia juga menyingsingkan lengan bajunya untuk membantu. Mereka begitu sibuk sehingga seluruh keluarga berharap mereka bisa saling menumbuhkan sepasang tangan untuk menyelesaikan semua yang perlu dilakukan.

Adapun misi Xiaocao? Itu untuk tidur siang karena dia harus bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan makanan untuk kliennya.

Pastinya, sebelum matahari terbit keesokan paginya, Xiaocao otomatis bangun. Ketika dia bangun dari tempat tidur, dia melihat Nyonya Liu sangat sibuk di dapur membuat sarapan. Nyonya Liu ingin memastikan bahwa suami dan putrinya harus makan sampai kenyang sebelum mereka berangkat hari itu.

Isian bakso mutiaranya terbuat dari daging giling. Untungnya, mereka tidak membutuhkan banyak daging giling, jadi Nyonya Liu bisa ‘memotong cincang’ beberapa kali dengan golok dan jumlah yang mereka butuhkan sudah habis. Xiaocao membumbui daging cincang halus dan kemudian membentuk setiap bakso menggunakan daging giling dan setengah kuning telur bebek. Setelah membentuknya, dia kemudian menggulung setiap bakso ke dalam nasi ketan dan kemudian mengukus semuanya selama sekitar setengah jam.

Irisan ikan rebus dengan minyak cabai panas sedikit lebih rumit untuk dibuat, dan paling baik dimakan selagi panas dan dikukus. Xiaocao memutuskan untuk membawa kompor kecil dari tanah liat yang mereka gunakan untuk membuat obat ayahnya ke kota. Ketika saatnya tiba, mereka bisa menggunakan beberapa potong arang dan meletakkan piring di atas kompor. Bisa menyantap ikan rebus panas dan pedas dengan angin laut yang agak dingin di sekitarnya pasti akan menambah suasana!

Dengan enam hidangan, satu sup, dan makanan pokok untuk dibuat, Xiaocao dan ibunya menghabiskan hampir dua jam untuk menyiapkan semuanya. Mirip dengan kemarin, Yu Hai mendorong gerobak dorong ke kota hari ini. Kereta itu berisi makanan rebus yang mereka rencanakan untuk dijual hari ini serta meja makanan yang telah dipesan oleh Saudara Enam.

Dalam perjalanan ke sana, Xiaocao juga duduk di gerobak dorong, memegang dua keranjang berisi sup. Ini untuk mencegah supnya tumpah di sepanjang jalan dan merusak semua pekerjaan paginya!

Ketika mereka sampai di dermaga, Saudara Enam sudah menunggu mereka. Tempat yang dia pesan untuk menjamu tamunya adalah bangunan terbaik di daerah itu — Restoran Keluarga Lin. Meski terbilang yang terbaik, pada kenyataannya hanya berupa bangunan tiga kamar yang terbuat dari batu bata lumpur dengan atap genteng. Saudara Enam telah memesan satu-satunya kamar pribadi di restoran dan terutama mempekerjakan Xiaocao untuk membawa meja makanan. Dari sini, orang bisa mengatakan bahwa dia benar-benar menganggap orang ini sebagai klien penting.

Pelanggan yang diundang oleh Brother Six adalah seorang pelayan dari Estate Pangeran Jing. Pangeran Kekaisaran Jing bertanggung jawab atas sebagian besar perdagangan laut negara itu. Kali ini, dia mengatur pengangkutan biji-bijian dari selatan ke utara.

Bab Lanjutan Tutup

Untuk memperjelas kebingungan tentang bab-bab lanjutan: Jika Anda berlangganan sebuah novel, itu berarti Anda akan selalu menjadi bab X sebelum bab terbaru yang diperbarui. Ini tidak berarti bahwa Anda akan bisa mendapatkan akses ke sejumlah X bab per hari. Terima kasih telah membaca dan mendukung FOG! 🙂

Baca lebih banyak…

Pikiran Myst

Sebagian kecil foto makanan

Pikiran Sanguine: Saya mulai ngiler saat menerjemahkan bab ini. Sekarang saya benar-benar ingin makan beberapa ‘irisan ikan rebus dalam minyak cabai panas’, ‘bakso mutiara’, dan ‘kol pedas dan asam’. Hiks terisak, Xiaocao, kenapa kau menyiksaku?

Penerjemah: Sanguine

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll ..), harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.