Evil Emperor’s Wild Consort - Chapter 98

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

“Xiao Yun, apakah aku mengatakan sesuatu yang salah?”

Melihat keheningan tiba-tiba Gu Ruoyun itu, gelombang panik mulai menumpuk di hati Qianbei Ye jadi dia memutuskan untuk mengatakan pertanyaannya dengan hati-hati.

Gu Ruoyun menggelengkan kepalanya, tatapannya dipenuhi dengan emosi yang rumit, “Xiao Ye, kembali ketika Ling Yi akan menyerang saya, mengapa Anda melindungi saya? Mengapa kamu memperlakukan saya dengan sangat baik? ”

“Aku tidak tahu.” Qianbei Ye menatap wajah lembut gadis itu, dengan mata merah yang menunjukkan tekadnya, “Aku hanya tahu bahwa aku ingin melindungimu sejak pertama kali aku melihatmu.”

Kedalaman hati Gu Ruoyun mulai bergetar, dan dia perlahan menutup matanya.

Di masa lalu, seseorang juga berjanji untuk melindungi dan merawatnya tetapi … pada akhirnya, dia telah menyebabkan kematian adik laki-lakinya, hanya karena dia menaruh kepercayaan pada orang yang salah.

“Xiao Ye, aku sudah di sini lebih dari sebulan sekarang. Saya tidak tahu apakah Hundred Herb Hall telah menemui masalah, saya akan berkunjung dulu. ”

Gadis itu membuka matanya, dan senyum muncul di wajahnya yang cantik.

Ibu, Yu’er, Kakek … Yakinlah, akan ada hari ketika aku kembali ke Daratan Puncak Timur, membuka jalan kembalinya aku dengan darah musuh kita!

“Oh satu hal lagi, Xiao Ye, ada sesuatu yang aku ingin kamu bantu.”

…

Semua terdiam di Hundred Herb Hall.

Sejak Ling Yu didorong mundur oleh Penatua Yu sebulan yang lalu, dia tidak datang mencari masalah lebih jauh. Semuanya begitu damai sehingga semua orang lupa tentang keberadaan Ling Yu.

Ketika Penjaga Toko Zhao melihat Gu Ruoyun berjalan ke aula, dia sangat gembira. Dia buru-buru berjalan ke arahnya dalam sambutan, “My Lady, Anda di sini?”

“Mm, dimana Penatua Yu?”

My Lady, Penatua Yu tidak berada di Hundred Herb Hall saat ini. Apakah Anda ingin saya memanggilnya? ”

“Ya, panggil Penatua Yu dan katakan kepadanya bahwa saya memiliki urusan yang mendesak. Juga … “Gu Ruoyun dengan santai mengeluarkan selembar kertas dan berkata tanpa ekspresi,” Bawalah semua ramuan yang ditulis pada selembar kertas ini kepadaku, secepat mungkin. ”

“Ya, wanitaku.”

Penjaga Toko Zhao melirik ramuan dalam daftar Gu Ruoyun dan diam-diam terkejut. Namun, dia dengan hormat mengambil cuti tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Hatinya terasa penasaran. Rempah-rempah yang diminta oleh Nyonyaku sangat berharga. Beberapa di antaranya hanya akan menumbuhkan satu daun setiap beberapa ratus tahun. Penjaga Toko Zhao bertanya-tanya. Apa yang akan dia lakukan dengan ini?

Namun, berkat sumber daya Hundred Herb Hall yang luas, itu hanya masalah beberapa saat sebelum dia membawa semua ramuan sebelum Gu Ruoyun.

Tak lama setelah itu, Penatua Yu juga muncul juga …

“Aku harus pergi sebentar. Penatua Yu, tolong tunggu saya di luar ruangan dan jangan biarkan siapa pun masuk dan mengganggu saya. ”

Setelah itu, dia berbalik dan berjalan menuju halaman di belakang Hundred Herb Hall.

Meskipun Penjaga Toko Zhao dan Penatua Yu merasa sangat ingin tahu, tidak ada dari mereka yang mempertanyakan perintah Gu Ruoyun.

Tepat setelah Gu Ruoyun memasuki Pagoda Ilahi Kuno, dia langsung bertanya, “Zixie, aku sudah mendapatkan bahan untuk Pil Pengumpulan Roh. Apakah kita akan mulai memperbaikinya sekarang? ”

Zixie tersenyum, “Metode yang digunakan untuk memperbaiki Pill Pengumpulan Roh ini sedikit berbeda dari cara kami menyempurnakan Pil Pengumpulan Qi. Namun, mereka akan menghasilkan hasil yang sama. Seharusnya tidak terlalu sulit bagi Anda. Baiklah kalau begitu, kamu bisa mencobanya sekarang. ”

“Baik.”

Gu Ruoyun mengangguk sebelum mengalihkan pandangannya ke arah kuali.

Matahari terbenam di barat.

Pria tua itu berdiri di luar pintu, tidak bergerak, seperti patung. Bunda Maria telah berada di dalam ruangan sepanjang hari, sejak dia masuk hingga saat ini, dan belum ada sedikit pun gerakan. Dia tidak tahu apa-apa tentang situasi di dalam ruangan itu.

Saat dia mulai menebak-nebak alasan Gu Ruoyun mencarinya, pintu kamar di belakangnya perlahan mendorong terbuka. Kemudian, suara gadis itu memanggilnya.

“Penatua Yu, silakan masuk.”

“Ya, wanitaku.”

Penatua Yu berbalik untuk berjalan ke kamar. Dia memandangi gadis yang berdiri di tengah ruangan, dan berkata dengan ekspresi penuh hormat, “Aku ingin tahu urusan apa yang telah kamu panggil untukku hari ini, Nyonya?”