Evil Emperor’s Wild Consort - Chapter 78

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

“Ck tsk, memang aku tak tahu malu, tapi aku masih lebih baik daripada Bunda Teratai Putih Suci! Namun, dengan tingkat kecerdasan Anda, Gu Panpan, Anda bahkan tidak cocok untuk menjadi salah satu dari Bunda Teratai Putih. ”

Luo Yin mencibir sambil melihat ke arah Shi Yun. Bintik-bintiknya tampak seperti cibiran dan penghinaan. Tatapannya penuh dengan jijik, seolah-olah Shi Yun, yang mengenakan pakaian putih salju itu kotor.

Mata Shi Yun sedikit gelap, tetapi baginya, Luo Yin hanyalah badut. Membunuhnya akan menajiskan pedangnya sendiri …

Selain itu, akan ada seseorang yang akan memberinya pelajaran.

Jelas, Gu Panpan adalah tipe orang seperti itu. Dia sangat marah dengan Luo Yin. Dia menerkam Luo Yin seperti anak singa yang marah, mengacungkan cakarnya.

Bam!

Luo Yin mengangkat kakinya dan mengirim Gu Panpan terbang dengan tendangan. Dia mengambil saputangan dan menyeka alas sepatunya, berkata dengan menyesal, “Meskipun aku baru saja menendangnya dengan kakiku, sepertinya aku tidak bisa memegang sepatu ini lagi! Kehilangan sepatu saya untuk satu tendangan tunggal ini, itu adalah kerugian! Ini semua kerugian! ”

“Kamu…”

Gu Panpan hampir pingsan karena marah. Dia mengertakkan giginya dengan erat dan meludahkan tiga kata dengan sekuat tenaga, “Kamu tidak tahu malu!”

Melihat ekspresi sedih Luo Yin, Gu Ruoyun tertawa histeris, “Dengan kekayaan keluargamu, membeli sepasang sepatu semudah makan seteguk nasi.”

“Itu benar, tapi pelacur kecil ini bahkan tidak berharga tembaga. Bahkan jika kita menjualnya, kita tidak mampu membeli sepatu milikku ini. ”Luo Yin menggelengkan kepalanya dan menghela nafas, matanya penuh dengan kesusahan.

Dengan itu, bahkan jika Gu Panpan memiliki wajah yang lebih tebal, dia tidak bisa menerima penghinaan lagi. Dia memilih pingsan.

“Tunggu!”

Melihat bahwa Gu Ruoyun hendak pergi lagi, mata Shi Yun menjadi gelap ketika dia berkata, “Kamu berencana untuk pergi, begitu saja?”

Langkahnya berhenti sedikit. Gu Ruoyun membelakangi Shi Yun, dan nadanya menjadi dingin dan kering, tetapi setajam pedang.

“Bisakah kamu menghentikanku?”

Setelah mengatakan itu, dia tidak berlama-lama lagi. Dia berjalan perlahan ke Hundred Herb Hall, tampaknya menghilang di mata Shi Yun yang semakin dingin …

Shi Yun mengepalkan tinjunya yang merah muda dengan erat, lalu perlahan-lahan melepaskannya. Dia melatih sepasang matanya yang indah pada Qianbei Ye, yang akan mengikuti Gu Ruoyun. Ada kesedihan di matanya.

“Apakah kamu benar-benar lupa tentang aku?”

Dia tidak bisa percaya, tidak bisa percaya bahwa pria ini telah melupakannya.

Jika bukan karena pernikahan mereka di kehidupan sebelumnya, dia tidak akan bermimpi tentang dia. Meskipun mereka tidak banyak berinteraksi dalam mimpi, tetapi di dunia mimpi, sosok pejuang yang memegang pedang ini telah menggerakkan jiwanya. Ini membuatnya percaya bahwa pria ini adalah satu-satunya cinta sejatinya.

Karena itu, tidak peduli betapa indahnya pelamar itu, dia tidak terkesan.

Dia bertahan sampai hari ini, untuknya akhirnya muncul.

Sedihnya, dia memang muncul, tetapi tampaknya tidak mengenalinya …

Jika nasib mereka tidak terjalin, mengapa pria cantik tak tertandingi ini muncul dalam mimpinya?

Selain itu, Shi Yun selalu menjadi orang percaya yang kuat dalam kehidupan sebelumnya dan sekarang!

“Pandanganmu menjijikkan!” Ekspresi menjijikkan melintas di mata Qianbei Ye, “Sepertinya kau berusaha merobek semua pakaianku! Kamu bukan Xiao Yun. Selain Xiao Yun, saya tidak ingin orang lain melihat saya. ”

Dia tidak bisa menjelaskannya, tapi sejak pertama kali melihat Shi Yun, itu telah membuat Qianbei Ye tidak nyaman sampai-sampai dia merasa nafsu makannya hancur setiap kali dia berada dalam jarak dekat.

Sangat tidak nyaman!

“Xiao Ye …”

Mendengarkan kata-kata Qianbei Ye, Shi Yun merasakan kepedihan tiba-tiba di hatinya. Dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi niat membunuh yang kuat telah menguncinya dalam sekejap. Saat itu juga, dia merasa seperti telah turun ke neraka, tubuhnya terasa sedingin es.

Napas kematian mengelilingi Shi Yun, membuat wajahnya pucat. Tatapannya yang terkejut menatap wajah cantik yang tak tertandingi tapi agak jahat.

“Kamu tidak pantas nama ini!”

Dingin…

Shi Yun merasa sedingin es, mulutnya terbuka dalam keheningan. Dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.