Evil Emperor’s Wild Consort - Chapter 766

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Serigala Roh Salju tampaknya tidak mendengar pria dalam kata-kata merah ketika mereka melolong dan maju ke depan. Ketika mereka memulai serangan mereka, lapangan salju langsung diisi dengan lapisan kabut putih tebal yang menurunkan suhu beberapa derajat.

Bai Yin mencengkeram pedang di tangannya dan menatap gugup pada Snow Spirit Wolves yang mendekat. Ruang di antara kedua alisnya dalam keadaan siaga penuh.

“Membunuh!”

Pria berbaju merah mengangkat dan menurunkan tangannya perlahan di bawah langit bulan yang cerah dan dingin.

Setelah mendengar perintahnya, semua orang di sana mengambil senjata mereka dan menyerbu Serigala Roh Salju, benar-benar mengabaikan jumlah besar mereka.

Begitulah cara orang-orang di Wilayah Teratai Merah!

Di wilayah ini, mereka hanya akan mendengarkan pria berbaju merah itu setiap urutan! Bahkan jika Grand Lord meminta mereka untuk mati, mereka akan mengakhiri hidup mereka tanpa ragu-ragu.

Di tengah lapangan salju, kilasan jubah merah sangat mencolok mata. Itu menyinari malam hitam seperti matahari merah yang membakar.

Pria berbaju merah tidak bergerak. Sebagai gantinya, dia diam-diam menyaksikan pertempuran di lapangan salju saat ruang dalam di antara alisnya dipenuhi dengan keyakinan dan kesombongan yang absolut. Dia tampaknya tidak sedikit pun khawatir tentang bawahannya yang kalah dari para bangsawan di lapangan salju.

“Apakah kamu tidak akan membantu?”

Saat dia menatap orang-orang yang bertarung dengan susah payah, Gu Ruoyun berbalik ke arah pria berbaju merah dan bertanya.

“Jika aku harus melakukan segalanya, apa gunanya memilikinya?” Pria berbaju merah mengangkat alisnya dan suaranya penuh percaya diri, “Apakah kamu tahu bagaimana membuat kekuatanmu menjadi menakutkan, sedemikian rupa sehingga orang lain takut padamu ? ”

Gu Ruoyun mengangkat alis tetapi tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia tampak seperti sedang menunggu pria dengan kata-kata merah berikutnya.

“Ini gila!” Pria berbaju merah terkikik dan berbalik ke Gu Ruoyun, “Tidak ada gunanya bagiku menjadi gila sendirian. Jika saya ingin orang lain membuat saya takut, saya membutuhkan sekelompok orang gila! Jadi, bawahan saya semua adalah orang gila yang tidak ingin hidup! Di daratan ini, perkelahian itu kejam. Hanya yang menang adalah raja dan yang kalah adalah musuh! Selama kita menang, tidak masalah taktik apa yang kita gunakan, kita akan tetap menjadi raja! Dan hanya dengan kegigihan seseorang dapat bertahan hidup di daratan tanpa ampun ini. Ini adalah kesimpulan dari pengalaman saya selama ini. Jika bukan karena fakta bahwa saya berani bertahan melawan orang lain, saya tidak akan mencapai tahap ini. ”

Ini adalah apa yang dia ajarkan kepada bawahannya juga!

Mereka hanya akan mengalami pertumbuhan jika dia melepaskan dan membiarkan mereka bertarung!

Mereka tidak lagi merasa takut terluka! Jika mereka tidak pernah mengalami rasa sakit, bagaimana mereka bisa tumbuh lebih kuat? Tidak ada perjalanan seseorang yang bisa berjalan mulus sepanjang waktu dan setiap orang harus mengalami luka sejak kecil hingga dewasa sebelum mereka akhirnya bisa berdiri di puncak kemanusiaan!

Gu Ruoyun terdiam sesaat.

Pria berbaju merah itu tidak seperti aku. Xiao Hei memiliki ruang tanpa batas untuk memungkinkan bawahanku tumbuh dan aku juga punya pil yang tak terhitung jumlahnya untuk merawat mereka.

Meski begitu, anggota Sekte Iblis telah muncul dari banyak pertempuran. Kalau tidak, Iblis Sekte tidak akan mengalami pertumbuhan yang begitu cepat.

Kultivator yang kuat yang tidak pernah mengalami bahaya tidak dapat dianggap sebagai kultivator yang benar-benar kuat.

Pertempuran di lapangan semakin intens. Serigala Roh Salju yang tak terhitung melolong dan jatuh ke genangan darah saat mereka mati. Meski begitu, para pembela HAM juga tidak jauh lebih baik. Beberapa bahkan kehilangan kekuatan untuk melawan.

Salju putih yang awalnya tampak bersih sekarang berlumuran darah.

Wajah Bai Yin semakin pucat. Di bawah angin musim dingin yang menusuk, setiap napasnya membawa kabut putih kabur. Dia mencengkeram pedang panjang bermandikan darah di tangannya dan menyerang ke arah serigala Snow Spirit sekali lagi.